Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK KINERJA PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KETIDAK LENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUD PETALA BUMI PROVINSI RIAU TAHUN 2018 Trisna, Wen Via
Menara Ilmu Vol 13, No 1 (2019): Vol. XIII No. 1 Januari 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i1.1177

Abstract

Factors that affect the achievement of one of them is the work motivation. Extrinsicmotivation is an encouragement that makes a person more enthusiastic in completing ajob. RSUD Petala Bumi still has a high percentage of incompleteness, this is due to the lowperformance of medical record officers and health workers who are suspected as a resultof low motivation of work. The purpose of this research is to know the correlation betweenrelationship of extrinsic motivation of health officer performance to incomplete filling ofoutpatient medical record file at rsud petala bumi riau province. This research method isQuantitative research, with sample of research consist of 34 people. Instrument ofresearch by using questioner. Data processing techniques used are statistical techniques,data analysis ie univariate and bivariate analysis. The result of research for workperformance relation on performance there are 16 respondents (84,2%). Relation ofcompensation to health officer performance, Compensation is not good there are 16respondents (80,0%). The relationship of supervision to the performance of healthpersonnel. of respondents who supervise is not good there are 17 respondents (77,3%)with performance of health officer is not good. Conclusion of research, There is relation ofwork performance to health officer performance in RSUD Petala Bumi Riau Province.There is a compensation relationship to the performance of health workers in RSUDPetala Bumi Riau Province. There is a supervisory relationship to the performance ofhealth workers in RSUD Petala Bumi Riau Province.Keyword : extrinsic motivation, performance, incomplete filling out of file medicalrecord
Evaluasi Penggunaan Aplikasi Primary Care (P-Care) BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Se-Kota Pekanbaru dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM) Wen Via Trisna; Sy Effi Daniati; Tri Purnama Sari
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 3 No 2 (2020): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v3i2.1596

Abstract

BPJS Kesehatan memiliki sebuah aplikasi yang diberi nama P-Care BPJS. Aplikasi P-Care telah digunakan sejak tahun 2014 dan terus dikembangkan secara fungsi dan kegunaannya. Seluruh Puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar lainnya yang bekerja sama dengan BPJS diharuskan menggunakan aplikasi P-Care. TAM merupakan suatu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi. Hasil survey pendahuluan pada fasyankes tingkat satu menunjukkan bahwa masih ada permasalahan pada penggunaan sistem informasi p-care, penggunaannya belum optimal dikarenakan beberapa hal, salah satunya seringnya terjadi eror pada aplikasi P-Care, yaitu petugas P-Care di Puskesmas sering mengalami kendala saat akan melakukan entry data pasien BPJS, sehingga menyebabkan petugas melakukan double entry data pasien BPJS. Metode penelitian ini adalah penelitian Kulitatif bersifat dengan obyek sistem informasi Primary Care. Variabel yang diteliti adalah variabel pendaftaran dan pelayanan aplikasi, penerimaan aplikasi P care dan Kebijakan. Subyek penelitian adalah operator sistem informasi primay care dengan sampel Puskesmas yang ada di kota pekanbaru yang diambil secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi pedoman wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian fitur pendaftaran pada aplikasi P-Care terdiri dari Tanggal pasien berobat, No. Kartu BPJS, Nama, Status Peserta, Jenis Peserta, Tangal Lahir, Kelamin, Jenis Kunjungan, Perawatan, Poli Tujuan, Keluhan, Pemeriksaan Fisik, dan Riwayat Pendaftaran Peserta, Manfaat P-Care yang telah dikemukakan oleh informan diantaranya membuat pendaftaran dan rujukan menjadi lebih cepat dan mudah, mengakses layanan BPJS dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan berpedoman kepada BPJS Kesehatan Edisi X Tahun 2014, P-Care merupakan sistem informasi pelayanan pasien yang ditujukan untuk pasien BPJS berbasis komputer dan via online internet
Pelaksanaan Pemberian Informasi dan Kelengkapan Informed Consent di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang (RSUD Bangkinang) Haryani Octaria; Wen Via Trisna
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.983 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol3.Iss2.103

Abstract

Informed consent is an agreement given by the patient or his who is entitled to medical doctors to perform a the act of medical towards patients after obtain information complete and that this belief that about the act. This study attempts to of the provision of information and completeness informed consent in the district general hospital bangkinang (RSUD Bangkinang) .The kind of research this is qualitative approach quantitative method. Technique data collection observation and guidelines. Technique data analysis was conducted using technique quantitative and qualitative analysis. The results of the study that a groove for granting information is in line with the theory that is . Completeness for charging identity patients to address patients 14 ( 14.6 % ) unfilled complete. It also applies to completeness charging identity responsible for patients to address 25 ( 26.0 % ) filled complete. Completeness for charging autentikasi a patient to kind of action medical 39 ( 40.6 % ) filled complete, and also for charging the medical term 45 ( 46.9 % ) filled complete, so are the name and signature witness i from the patients 52 ( 54.2 % ) filled complete. This conclusion that is a groove for granting information already exists , started from inpatient rooms doctor give information to with a patient prior to the act of medical. In completeness identity included in a category not good , and comprehensiveness of autentikasi included in a category less baik.dengan advice expected to director of the hospital to heed completeness informed consent in contents of by doctors and nurses that to fill with complete
Analisis Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Terminologi Medis dI RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i1.206

Abstract

Kompetensi dari seorang perekam medis adalah mengkode diagnoasis. Namun pada kenyataanya masih banyak petugas rekam medis yang mengalami beberapa kesulitan dalam melakukan pengkodean diagnosis secara cepat, tepat dan akurat. Nomenklatur yang juga dikenal sebagai terminology medis, merupakan sistem yang digunakan untuk menata daftar kumpulan istilah medis penyakit, gejala, dan prosedur. Penggunaan terminology medis bertujuan untuk keseragaman, universalitas, serta istilah yang dituliskan dokter di suatu Negara tetap dipahami oleh dokter dimanapun di seluruh dunia. Hasil observasi awal di rumah sakit annisa pekanbaru terhadap dokumen rekam medis ditemukan terminology medisnya yang berbeda seperti pada dignosa dispepsia + DM terminologi petugas yaitu gangguan lambung sehingga pengkodean penyakit yang digunakan adalah K30 seharunya pengkodean yang digunakan adalah K30 + E14.9. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan rancangan pendekatan fenomenologi, Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Annisa pekanbaru. Pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan non-statistik, Untuk menjaga kesehatan data penelitian dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian didapat bahwa Petugas rekam medis di rumah sakit annisa belum pernah mengikuti pelatihan tentang terminologi medis, hal ini berdampak terhadap pekerjaan dan pengetahuan mereka tentang terminology medis, terutama bagi petugas rekam medis yang tidak memiliki basic rekam medis. Petugas rekam medis di rumah sakit annisa pekanbaru masih ada yang belum memiliki pengalaman kerja, berdasarkan lama kerja pertugas rekam medis rata-rata dibawah 5 tahun dan masih ada yang belum memahami terminologi medis, kimia klinik, dan farmakologi. Sebaiknya rumah sakit agar memberikan kesempatan para koder untuk mengikuti pelatihan koding dan terminologi medis secara berkesinambungan karena tidak memberi nilai tambah untuk koder bila hanya dilakukan sekali atau bahkan ada yang belum pernah mengikuti pelatihan
Hubungan Human, Organisasi, dan Teknologi Terhadap Kepuasan Penggunaan Aplikasi Primary Care Di Klikik Pratama Kota Pekanbaru Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.237

Abstract

Satisfaction of Primary Care application users becomes the need to guarantee the accountability of services to BPJS. To measure the level of satisfaction of the Primary Care application, the End User Computation Satisfaction (EUCS) method is used. The aim of the study was to study the relationship between humans, organizations, and technology with EUCS (End User Satisfaction Computing at Pekanbaru pratama city clinic. This type of research is a quantitative cross sectional study with primary information system networks. Variables used were factor-independent variables HOT ( human) EUCS (End User Computing Satisfaction) The research subjects were primay care information system operators with a sample of 90 pratama clinics in the city of Pekanbaru that were taken as total samples, which stated that humans were quite good about being satisfied with the use of p care as much as 2 ( 100%), respondents who stated that the organization was good enough about satisfaction with the use of p care, namely as much as 5 (100%), and respondents who stated that the technology was good enough needed to be satisfied with the use of p care, which was 6 (60%).
Audit Rekam Kesehatan Elektronik Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v1i1.59

Abstract

ABSTRACTThe information technology development in Indonesia give impact on healthrecords system athealth care facility by used electronic syatem. The Electronic health records selected due to easeand speed up management service of patient data. This impact can be seen from many cases instudent final report at Medical Record Vocational School UGM. It ‘s many diferent system ofElectronic Health Records used in many health care facilities, from a limited enrollment of patientdata until electronical system.It requiredspeciallegal rulesgoverningthe implementation ofelectronic healthrecordsin health care.The rules arethe basis forthe legaluseof electronic healthrecordsinIndonesia.In additionitisnecessary toguaranteethe use ofelectronichealthrecordimplementationaccreditationstandard.Accreditationcan bedone byan independent agencyappointedby governmentagenciesbothnationalandrefers to a systemof internationallyaccreditedhealthcarerecords.Keywords: audit, healthrecord, electronic, accreditation
PENGARUH PENULISAN DIANOSIS DAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.99

Abstract

AbstractThis study is aimed at analyzing the influence of diagnosis writing accuracy and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy on medical record documents. This study is based on analytic observation through cross sectional approach. The subject of the study is all medical records officers in Dr. Moewardi general hospital which is 38 persons. The population is 380 inpatients’ medical record documents. The variables being studied cover diagnosis writing accuracy, the knowledge of medical record officers about medical terminology, and diagnosis coding accuracy. The research instruments are questionnaire, checklist, medical terminology books, and ICD-10. The data is analyzed based on descriptive analysis and multiple linear statistic tests. The research finding shows that there is partial and significant influence between the accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy. The accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers influence the diagnosis coding accuracy significantly and simultaneously. Keywords: knowledge, medical terminology, code accuracy, diagnosisAbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ketepatan penulisan diagnosis dan Pengetahuan petugas rekam medis tentang terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis pada dokumen rekam medis.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di RSUD Dr Moewardi yang berjumlah 38 orang. Populasi obyek adalah 380 dokumen rekam medis pasien rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketepatan penulisan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis adalah adalah check list, buku terminologi medis dan ICD-10. Analisis data dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara partial dan signifikan ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis (p=0.001). Dan ada pengaruh pengetahuan petugas terhadap keakuratn kode diagnosis (p=0.001). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan penggunaan bahasa terminologi medis akan berpengaruh terhadap kekauratan kode diagnosis.Kata Kunci :pengetahuan, terminology medis, keakuratan kode.
Keakuratan Kode Tindakan Pada Dokumen Rekam Medis Menggunakan ICD-9 CM Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pelatihan Pengkodean di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Wen Via Trisna
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.379 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.143

Abstract

AbstractMedical record was necessary for keeping and raising the quality of service at the hospital. The important things that must be considered by the energy of the recorder is the accuracy of medical in the provision of the diagnosis code. Number of Coders at RSUD Petala Bumi of workers is only one person who has a background as a Diploma III medical record, but in coding still not right. The purpose of research was to know accuracy code the act of on a document record medical use ICD- 9 CM before and after done training encoding. The kind of research uses the quantitative analytic with pre post test and control, and was conducted the intervention of each variable with conduct training encoding. Data analysis was done in univariat and bivariat by test marginal homogeneity. The results of the study there is an increase of the ability before with after the training with p value 0,034. There is a difference in the measurement result between variables code in accordance before with after training with p value 0.014 , and there is a difference in the measurement result between variables accurate , complete, consistent before with after training with p value 0,046. Conclusions this research is significant differences on increased capacity, code appropriate, accurate, complete, consistent, and accuracy officers before and after the training at RSUD Petala Bumi.Keyword : accuracy, training, ICD 9 CM  AbstrakRekam medis diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.Hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga perekam medis adalah keakuratan dalam pemberian kode diagnosis.Jumlah tenaga koder di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau hanya berjumlah satu orang yang berlatar belakang Diploma III Rekam Medis, namun dalam pengkodean masih belum tepat.Tujuan penelitian untuk mengetahui keakuratan kode tindakan pada dokumen rekam medis menggunakan ICD-9 CM sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan pengkodean. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pre post testdengan kontrol, dan dilakukan intervensi dari setiap variabel dengan melakukan pelatihan pengkodean. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian ada peningkatan kemampuan sebelum dengan sesudah diberikan pelatihan dengan P value 0,034, ada perbedaan hasil pengukuran antara variabel Kode sesuai sebelum dengan sesudah pelatihan dengan P value 0,014, dan ada perbedaan hasil pengukuran antara variabel akurat,komplet, konsisten sebelum dengan sesudah pelatihan dengan P value 0,046. Kesimpulan penelitian ini ada perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan, kode sesuai, akurat, komplet, konsisten, serta keakuratan petugas sebelum dan sesudah diberikan pelatihan di RSUD Petala Bumi Provinsi.Kata Kunci : keakuratan, pelatihan, ICD 9 CM
Analisis Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Dalam Meningkatkan Penggunaan Tempat Tidur Di Rumah Sakit Tandun Tahun 2019 Lusi Trisna Lorenza Lusi Trisna Lorenza; Wen Via Trisna Wen Via Trisna
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.906 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss1.332

Abstract

Bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing yang meliputi product, price, place, dan promotion, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Data Kunjungan pasien tahun 2017-2019 mengalami peningkatan hanya pada tahun 2018 namun jumlah indikator pelayanan rawat inap tahun 2017-2019 tidak mengalami peningkatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui Marketing Mix (Bauran Pemasaran) dalam Meningkatkan Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit Tandun Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dilakukan di bagian unit rekam medis dan rawat inap di Rumah Sakit Tandun pada bulan Januari 2020 sampai dengan Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 141 pasien rawat inap di Rumah Sakit Tandun Tahun 2019 dengan besar sampel sebesar 58 responden. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan melalui teknik simple random sampling. Analisis univariat digunakan untuk menejlaskan atau menggambarkan karakteristik setiap variabel penelitian. Hasil diperoleh 70.7% pasien memilih tidak setuju dan 29,3% memilih setuju dengan product yang tawarkan Rumah Sakit Tandun. 276% pasien memilih tidak setuju dan 72.4% pasien memilih setuju price yang ditawarkan di Rumah Sakit Tandun. 74.1% pasien memilih place tidak terjangkau dan 25.9% pasien memilih place dapat terjangkau oleh pasien. 74.1% pasien memilih tidak tahu dengan promotion Rumah Sakit Tandun dan 25.9% pasien memilih tahu promition Rumah Sakit Tandun. Kesimpulan bahwa mayoritas pasien memilih tidak setuju dengan product dan price yang ditawarkan Rumah Sakit Tandun, mayoritas pasien memilih place Rumah Sakit Tandun tidak terjangkau dan pasien mayoritas tidak tahu dengan promotion yang dilakukan Rumah Sakit Tandun. Saran sebaiknya Rumah Sakit Tandun lebih memfokuskan pada keunggulan Rumah Sakit agar pasien tertarik melakukan pengobatan di Rumah Sakit Tandun.
Tinjauan Pelaksanaan Pelepasan Informasi Medis Ke Pihak Ke-3 Di RS PMC Tahun 2021 Rihha Datul Aisy; Wen Via Trisna
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.657 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss2.352

Abstract

Pelepasan informasi medis adalah data rekam medis yang diminta oleh pasien, dokter dan tenaga kesehatan, atau pihak ketiga seperti untuk asuransi, pendidikan dan kepolisian. Di RS PMC, diketahui bahwa pelepasan informasi medis sudah berjalan, permintaan diajukan kebagian marketing, belum adanya formulir persetujuan pelepasan informasi medis, dan belum adanya SOP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resume medis serta mengetahui pelaksanaan dan SOP pelepasan informasi medis kepihak ke-3 yaitu pada pendidikan, asuransi, dan kepolisian. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di RS PMC pada bulan November 2020 – April 2021. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dengan teknik non-statistik. Analisa data dilakukan dengan pengumpulan, reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase kelengkapan resume medis pada identifikasi pasien adalah 95,2%, pada catatan penting 65,9%, dan autentifikasi 99,7%. Dari hasil tersebut dapat diketahui kualitas pengisian resume medis pada identifikasi pasien yaitu baik, pada catatan penting yaitu cukup, dan autentifikasi yaitu baik. Di RS PMC belum terdapat SOP tentang pelepasan informasi medis kepihak ke-3, serta sudah memiliki alur pelaksanaan yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas pengisian resume medis pada identifikasi pasien yaitu baik, pada catatan penting yaitu cukup, dan autentifikasi yaitu baik. Dalam pelaksanaan pelepasan informasi medis belum mempunyai SOP, alur pelaksanaan sudah berjalan sesuai standar. Sarannya adalah rumah sakit membuat SOP untuk pelepasan informasi medis kepihak ke-3, membuat rekapan permintaan pelepasan, membuat surat balasan penelitian, menambah syarat pada asuransi.