Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi pada Anak Balita di wilayah Kerja Puskesmas Rawabunga Jakarta Timur Junita Maratur Silitonga; Ria Anugrahwati; Suryani Hartati
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10940

Abstract

ABSTRAK Gizi atau nutrisi merupakan suatu komponen yang paling penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan balita, dimana gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh. Balita sangat rentan terhadap kelainan gizi karena pada saat ini mereka membutuhkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas rawabunga Jakarta timur. Peneliti ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 orang dengan teknik pengambilan sampel  purpossive sampling, dianalisis menggunaka uji chi-square. Hasil uji chi-square yang dilakukan didapatkan nilai p=0,000 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita. Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas rawabunga Jakarta timur. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu, Status Gizi, Balita.  ABSTRACT Nutrition or nutrition is the most important component in supporting the continuity of the process of growth and development of toddlers, where nutrition is an element contained in food and can be used directly by the body. Toddlers are very vulnerable to nutritional disorders because at this time they need optimal nutrition for their growth and development. Researcher's. To determine the relationship between mother's knowledge and nutritional status of toddlers in the working area of the Rawabunga Public Health Center, East Jakarta.  This researcher is a quantitative study with a cross-sectional approach, the sample in this study amounted to 67 people with a purposive sampling technique, analyzed using the chi-square test. The results of the chi-square test conducted obtained p = 0.000, which means that there is a relationship between mother's knowledge and nutritional status in toddlers. There is a relationship between mother's knowledge and nutritional status of toddlers in the working area of the Rawabunga Public Health Center, East Jakarta.  Keywords: Mother's Knowledge, Nutritional Status, Toddlers.
Pendidikan Kesehatan Persiapan Biopsikososial Calon Pengantin untuk Pencegahan Stunting di Kepulauan Seribu Ratnasari, Febi; Hartati, Suryani; Nuryanih, Nuryanih; Nurbaiti, Irma
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.12830

Abstract

ABSTRACT Interventions to prevent and handle stunting have been carried out by the central and regional governments, but not much has been done to prevent stunting targeting prospective brides and grooms. This has an impact on biopsychosocial unpreparedness, so it is necessary to provide education. Objective: to provide knowledge and understanding about biopsychosocial preparation for preventing stunting from an early age, especially when preparing for pregnancy in the Harapan Islands region. The aim is to provide knowledge and understanding about biopsychosocial preparation for preventing stunting from an early age, especially during pregnancy, in the Harapan Islands region. The method for implementing this activity begins with collecting data at the Puskesmas and Harapan Island Subdistricts, then conducting a survey and giving a pretest and posttest through a questionnaire regarding knowledge of prospective bride preparation and stunting. after that, providing health education to prospective brides and grooms regarding biopsychosocial preparation in order to reduce the incidence rate of  stunting in the Seribu Islands and  Harapan Island. The activity was held on July 25, 2023, and was attended by 7 pairs of bride and groom or 14 people at the KUA hall on Harapan Island. Results: The average age of 12 people (85.7%) was 18-24 years. The level of knowledge of catin couples increased after being given counseling and question and answer discussions to 78.6% after being given education, which shows that catin is ready to enter the household. Conclusion: Most of the prospective brides couples who attended health education on Harapan Island, Seribu Islands, were quite mature, so their knowledge increased and the sources of information obtained became more numerous and better after being given the education. Keywords: Prospective Bride, Biopsychosocial Education, Stunting  ABSTRAK Intervensi pencegahan dan penanganan stunting sudah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, namun pencegahan stunting dengan sasaran calon pengantin belum banyak dilakukan, hal ini berdampak pada ketidak siapan secara biopsikososial, sehingga perlu dilakukan pemberian edukasi. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang persiapan  biopsikososial dalam pencegahan stunting sejak dini terutama saat kehamilan di wilayah kepulauan Harapan. Pada pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan pengambilan data di Puskesmas dan Kelurahan kepulauan Harapan, kemudian melakukan survey dan pemberian pretest dan post test melalui kuesioner tentang pengetahuan persiapan catin dan stunting, setelah itu pemberian edukasi kesehatan pada calon pengantin mengenai persiapan Biopsikososial  guna menurunkan angka kejadian Stunting di Kepulauan Seribu, Pulau Harapan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2023 dihadiri oleh 7 pasang calon pengantin atau 14 orang   di tempat aula KUA pulau Harapan. Usia catin rata rata 18-24 tahun 12 orang (85.7%). Tingkat pengetahuan pasangan catin meningkat setelah diberikan penyuluhan dan diskusi tanya jawab menjadi 78,6% setelah di berikan edukasi, hal ini menunjukkan catin sudah siap untuk menuju rumah tangga. Pasangan Catin yang mengikuti pendidikan kesehatan di pulau Harapan Kepulauan Seribu ini sebagian besar usia yang cukup dewasa, sehingga pengetahuan semakin bertambah dan sumber informasi yang diperoleh semakin banyak dan lebih baik setelah diberikan edukasi. Kata Kunci:  Catin,  Edukasi Biopsikososial, Stunting