Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

SINTESIS BARIUM M-HEKSAFERIT DENGAN DOPING LOGAM Zn MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI Ilham Halik; Aris Doyan; Aliefman Hakim
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 2 No. 1 (2016): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v2i1.35

Abstract

The aims of this study to synthesis barium M-heksaferit doped metal Zn. Synthesis of BaM using coprecipitation method by varying the concentrate of dopan 0,0; 0,3; 0,6; dan 0,9 and varying the calcinations temperature 80, 400, 600 dan 800 oC. The basic material used of Barium Carbonat (BaCO3), Iron (III) Cloride Hexahydrate (FeCl3.6H2O) ZnCl2 dan NH4OH. Synthesis process conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences Analytical Laboratories Unram. The final product of synthesis is varied colored powder light brown to dark depending on the dopan concentrate and calcinations temperature. It is found that the dark of sample increase with increase in dopan concentrate and the dark of sample increase with increase in calcinations temperature too, it is showed the product BaM can be used to softmagneticKeyword: Barium M-Hexaferrites, synthesis, coprecipitasi
SINTESIS LAPISAN TIPIS (THIN FILM) SnO2 DAN SnO2:Al MENGGUNAKAN TEKNIK SOL-GEL SPIN COATING PADA SUBSTRAT KACA DAN QUARTZ Yanika Diah Imawanti; Aris Doyan; Erin Ryantin Gunawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 1 (2017): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v3i1.49

Abstract

This study has successfully synthesized SnO2 and SnO2 thin films by doping aluminum (Al) using the technique of sol-gel spin coating on glass and quartz substrates. The basic materials are Tin (II) chloride dihydrate (SnCl2.2H2O) and ethanol (C2H5OH) as solvent.  Material for doping is AlCl3 as much as 0.027 g, 0.053 g and 0.08 g to get Al dopant concentration of 5%, 10% and 15% respectively. The substrate used in this study are glass and quartz with the dimension of 10 mm x 10 mm x 3 mm. Detergent water, distilled water and 70% alcohol were used for the preparation of the substrates. Pure SnO2 sol solution was obtained by dissolving SnCl2.2H2O in ethanol, and SnO2:Al was obtained by adding AlCl3 to the solution of SnO2. The stirring process was done by using a hot plate magnetic stirrer to obtained a homogeneous solution (transparent). Sol solution of pure SnO2 and SnO2:Al were allowed for 24 hours as maturation (aging) process. Solution deposition on a substrate was done with a rotary speed of 2000 rpm for 3 minutes. Heating process was done at the annealing temperature of 200°C to 400°C by using a furnace for 1 hour to grow the crystalline of thin films. This thin films are very appropriate when applied to transparent conductive oxide (TCO) materials with high transparency and conductive character of tin (Sn) and aluminum (Al)Keyword: SnO2‚ aluminum‚ sol-gel, spin coating, substrate
UJI MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT SERAT PINANG Pathul Hapiz; Aris Doyan; Prapti Sedijani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 4 No. 2 (2018): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v4i2.53

Abstract

The research aim to identify the mechanical properties of  Areca nut fiber composite.. Pinangs fiber composite board uses polyester resin as a binder. Areca nut fiber that used in this research is fiber obtained from pinang which is old and not used anymore. The sample was made by varying the concentration of fiber used (30%, 40%, 50% 60% and 70%). From the results of tests conducted, there are differences in mechanical properties of pine fiber composite material on tensile test and press tests performed. In tensile test, composite of pinang fiber with 50% fiber concentration is the fiber with the best mechanical properties because it has the highest tensile strength, maximum length and maximum load, that is 16.35 MPa, 2.06 mm and 3147.45 N. Meanwhile, Composite betel fiber with a concentration of 30% has the highest broken modulus (MOR) at 30.43 kg / cm2, and elastic module of 1980.2 MPa
ANALISA VARIASI PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS MATARAM KOSIM -; Susilawati -; Aris Doyan; Ahmad Harjono
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 1 (2017): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v3i1.74

Abstract

Descriptive study was conducted in order to determine the level of variation of instruction for student of Master of Science Education Program at University of Mataram. Important research carried out in connection with one of the competencies of teaching skills as a graduate Master of Science Education. Data collection method for the analysis of variations in instruction styles questionnaire used learning and teaching as well as a process for learning with multi representation approach on the subject of wave phenomena The population as well as a sample are students of Master of Science Education 2015/2016 and 2016/2017. The results of data processing of the variety of instruction based teaching style show 34.35% visual, 31.71% auditory and 33.94% kinestetic. While the level of variation of Instruction based on a total score of 45.50% in good category. Results variety of instruction with a multi representation provides a good level of 50.00%.Keywords: Variation of Instruction, Teaching style, Multi Representation Approach
Pelatihan Lesson Study Bagi Guru Fisika di SMAN 5 Mataram Susilawati Susilawati; Aris Doyan; Kosim Kosim; Wahyudi Wahyudi; Muhammad Zuhdi; Musanni Musanni; Sri Rahmawati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.105 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.506

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran fisika melalui kegiatan Lesson Study  di SMAN 5 Mataram. Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Secara umum kegiatan pelatihan ini berhasil dan tepat sasaran, karena guru-guru fisika SMAN 5 Mataram yang menjadi peserta merasa mendapatkan bekal tentang cara-cara pengembangan  perangkat pembelajaran dan termotivasi untuk mencoba Lesson Study pada materi fisika lainnya. Selain itu, semua peserta didik sangat antuasias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta kegiatan pelatihan diperoleh data bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat karena telah memberikan pengalaman kepada guru fisika di SMAN 5 Mataram terutama dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Peserta sangat berharap kegiatan pembinaan tersebut dapat dilaksanakan di waktu yang lain.
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Rumah Konversi Energi dan Penerapannya dengan Model STEM Susilawati Susilawati; Aris Doyan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.341 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.507

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mendesain dan menggunakan media pembelajaran rumah konversi energi yang dierapkan dengan model STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan,  evaluasi. Secara umum kegiatan pelatihan ini berhasil dan tepat sasaran, karena peserta pelatihan merasa mendapatkan bekal cara-cara pengembangan media pembelajaran dan termotivasi untuk menerapkannya saat pembelajaran. Selain itu, peserta pelatihan cukup puas dengan diadakan pelatihan tersebut dan berkeinginan kegiatan pelatihan tersebut berkelanjutan.
Pemanfaatan KIT IPA Sekolah Dasar dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru Syahrial ayub; Aris Doyan; Wahyudi Wahyudi; Jannatin 'Ardhuha; Muh. Taufik; Muh. Makhrus; Yulia Hasan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 4 No. (2) (2022)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.944 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan kepada guru guru di SD Negeri Subahnala Dusun Subahnala Desa Peresak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, dalam memanfaatkan KIT IPA yang ada di sekolah dan membuat KIT IPA alternatif yang bahan bahannya berasal dari lingkungan yang mudah didapatkan. KIT IPA yang digunakan adalah KIT IPA Guru yang didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh pemerintah melalui proyek Science Education Quality Improvement Project (SEQIP) yang merupakan proyek kerjasama Indonesia dengan Jerman. Pelatihan juga menggunakan Kit Alternatif yang komponen pembuatnya berasal dari bahan-bahan di lingkungan yang mudah didapatkan. Pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2022. KIT IPA yang dilatihkan saat itu adalah alat ukur timbangan, tekanan, pemasokan air ke rumah-rumah, pengukuran suhu dengan termometer, rangkaian listrik seri dan paralel, dan elektromagnet. KIT Alternatif yang diperkenalkan dan dilatihkan adalah kapal selam sederhana dan konsep Bernoulli. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan memberikan penjelasan integrasi KIT IPA dalam pembelajaran di kelas. Model yang diperkenalkan adalah model yang berorientasi kepada peserta didik yaitu model student oriented yang berbasis masalah (case problem). Harapannya kegiatan ini akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas. Hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan saat awal, proses dan akhir kegiatan peserta pelatihan antusias, senang dan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan KIT IPA.
DESIMINASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK PENGUATAN KONSEP IPA GURU-GURU SMP SE-NTB Susilawati Susilawati; Aris Doyan; Sutrio Sutrio; Kosim Kosim; Muhammad Taufik
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.96 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.482

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, meningkatkan pemahaman guru sains tentang desain alat peraga IPA seperti menentukan koefisien gesekan kinetis berbagai benda pada bidang miring, pengaruh suhu terhadap arus listrik, alat ukur intensitas cahaya, Alat Ukur Absorbsi Gelombang Bunyi,  dan Percobaan Radiasi Benda Hitam. Secara umum kegiatan pelatihan ini berhasil dan tepat sasaran, karena guru-guru IPA SMP/MTs  yang menjadi peserta merasa mendapatkan bekal cara-cara pengembangan  alat praktikum IPA dan termotivasi untuk mencoba merancang percobaan sederhana berdasarkan contoh yang ditampilkan saat pelatihan berlangsung, bahkan di akhir acara mereka menginginkan kegiatan ini berkelanjutan untuk penguatan konsep IPA bagi guru guru SMP Se-NTB.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA FISIKA BATERAI ALUMINIUM-ION RECHARGEABLE UNTUK GURU-GURU DI PONPES NURUL HAKIM PUTRI KABUPATEN LOMBOK BARAT Aris Doyan; Susilawati Susilawati; Muhammad Taufik; Wahyudi Wahyudi; Kesipudin Kesipudin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.023 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.488

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru-guru fisika tentang pembuatan alat peraga fisika baterai aluminium-ion rechargeable berbahan dasar arang aktif batok kelapa. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di atas diadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat pada guru dan di demonstrasikan ke siswa ponpes Nurul Hakim Putri Kabupaten Lombok Barat dengan langkah-langkah sebagai berikut: Memberikan demonstrasi tentang cara mendesain alat peraga, memberikan contoh penggunaan alat peraga yang sudah di desain untuk menjelaskan konsep-konsep seperti perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Demonstrasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran fisika melibatkan guru IPA dan siswa dan di laksanakan di kelas XI IPA. Guru-guru mata pelajaran IPA dimaksud untuk dapat menginformasikan ke guru-guru IPA ke sekolah lainnya karena sering mengadakan pertemuan dalam MGMP sekolah menengah di Lombok Barat. Pada pertemuan dimaksud, guru-guru membahas masalah-masalah yang terkait dengan pembelajaran di kelas, termasuk tentang desain alat peraga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa demonstrasi tentang cara mendesain alat peraga, simulasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, dan tanya jawab terkait materi sosialisasi desain alat. Evaluasi dilaksanakan diakhir kegiatan dengan cara meminta kepada para peserta kegiatan sosialisasi untuk mengungkapkan aspek positif yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan dan meminta peserta untuk memberi saran-saran untuk perbaikan kegiatan yang akan datang. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari respon positif yang dikemukakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta kegiatan diperoleh data bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena telah memberikan pengetahuan tentang: Desain Alat Peraga fisika baterai aluminium-ion rechargeable berbahan dasar arang aktif batok kelapa. Peserta sangat berharap kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE FISIKA DAN PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL OLIMPIADE FISIKA BAGI SISWA DI SMPN 9 MATARAM Aris Doyan; Susilawati Susilawati; Muhammad Taufik; Kosim Kosim; Jannatin Ardhuha
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.373 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.916

Abstract

Tujuan umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah mempersiapkan siswa dalam menghadapi olimpiade sains Fisika di tingkat lokal (kabupaten dan provinsi), adapun secara khusus bertujuan untuk meningkatkan siswa SMPN 9 Mataram dalam mengerjakan soal-soal olimpiade Fisika. Manfaat dari pembinaan dan pelatihan Olimpiade ini memberi efek langsung pada kemampuan siswa SMPN 9 Mataram  dalam penguasaan materi dan kemampuan mengerjakan soal-soal Olimpiade Fisika. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat pada siswa SMPN 9 Mataram  dengan langkah-langkah sebagai berikut: Informasi, Tanya Jawab, dan Diskusi, Metode ini dimaksudkan untuk memperdalam dan pemahaman wawasan siswa-siswi tentang silabus dan lingkup materi olimpiade, pola seleksi, tipe-tipe soal-soal dan cara strategi pemecahan masalah. Pemberian informasi diberikan oleh dosen selaku Tim pengabdian yang membidangi tentang olimpiade FISIKA SMP/MTs. Langkah selanjutnya adalah Latihan dan Praktek, Metode ini dimaksudkan untuk merealisasikan teori yang diperoleh melalui informasi, Tanya jawab dan diskusi, sehingga keterampilan siswa-siswi dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, siswa-siswi secara bersama-sama dalam bentuk kerja kelompok mencoba menyelesaikan beberapa soal olimpiade Fisika yang telah dirumuskan oleh Tim pengabdian. Siswa juga dilatih untuk menyelesaikan sendiri materi pembinaan berupa pemberian soal-soal olimpiade SMP/MTs dengan tingkat kesulitan yang berjenjang. Ada 2 aspek yang dievaluasi pada kegiatan ini. Yang pertama adalah Aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung. Keberhasilan dapat dilihat dari kehadiran dan aktivitas peserta selama kegiatan baik bertanya, menjawab pertanyaan dan berdiskusi. Kegiatan dikatakan berhasil jika minimal 85% sasaran hadir, dan minimal 85% peserta yang hadir mengikuti kegiatan secara penuh. Kedua adalah Tingkat penguasaan materi. Keberhasilannya dilihat dari skor perolehan pada Post Tes, yaitu berhasil jika tergolong tuntas yaitu rata-rata skor post tes minimal 70 dengan minimal 85% peserta skornya lebih dari 70. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta kegiatan diperoleh data bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena telah memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa dalam menjawab soal-soal olimpiade Fisika yang inovatif.