Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

FREKUENSI KUNJUNGAN LEBAH APIS CERANA DAN TRIGONA SP. SEBAGAI PENYERBUK PADA TANAMAN BRASSICA RAPA Ruslan, Wahiba; Afriani, Afriani; Miswan, Miswan; Elijonnahdi, Elijonnahdi; Nurdiyah, Nurdiyah; Sataral, Mihwan; Fitrallisan, Fitrallisan; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Number 1 (March 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari frekuensi kunjungan lebah Apis cerana dan Trigona sp. sebagai penyerbuk pada tanaman Brassica rapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu vocal sampling, dengan dua kali pengamatan. Pengamatan pertama pada bulan Januari dan pengamatan kedua pada bulan Juni 2014, masing-masing pengamatan dilakukan selama 10 hari saat bunga Brassica rapa sedang mekar. Parameter yang diamati meliputi, jumlah bunga yang dikunjungi per menit, lama kunjungan per bunga dan lama kunjungan per tanaman. Hasil pengamatan frekuensi kunjungan tertinggi yaitu pengamatan kedua pada bulan Juni. Trigona sp. mempunuyai jumlah bunga yang dikunjungan 3.14 bunga/menit, lama kunjungan 27.47 detik/bunga dan lama kunjungan 3.89 menit/tanaman, sedangkan jumlah bunga yang dikunjungan A. cerana 1.32 bunga/menit, lama kunjungan 6.22 detik/bunga dan lama kunjungan 1.64 menit/tanaman.
KEANEKARAGAMAN KUMBANG ANTENA PANJANG (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) PADA BEBERAPA PERKEBUNAN DI POLOKARTO, JAWA TENGAH Sataral, Mihwan; Fahri, Fahri; Atomowidi, Tri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Number 1 (March 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.712 KB)

Abstract

Kumbang antena panjang merupakan serangga penting dalam ekosistem karena ketergantungannya pada sumber makanan di berbagai spesies tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kumbang antena panjang pada berbagai perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap cabang tumbuhan nangka (Artocarpus trap). Sebanyak 409 individu terkoleksi, terdiri dari 4 tribe, 5 genus dan 10 spesies. Spesies yang paling melimpah disetiap habitat adalah Sybra alternans (163 individu), kemudian diikuti oleh Pterolophia melanura (96 individu). Keanekaragaman tertinggi pada habitat kebun campuran (H= 1,846) kemudian diikuti pada kebun tebu (H= 1,723) dan paling rendah pada kebun jati (H= 1,51). Kesamaan komunitas berdasarkan indeks kesamaan Bray-Curtis, tertinggi antara habitat kebun campuran ? kebun jati (0,795).
LONGHORN BEETLE (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) IN ENCLAVE AREA, LORE LINDU NATIONAL PARK, CENTRAL SULAWESI Fahri, Fahri; Sataral, Mihwan
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Number 2 (August 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai kumbang antena panjang di area Enclave Taman Nasional Lore Lindu pada bulan Desember 2013 sampai Mei 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kumbang antena panjang di perkebunan kakao dan kopi, area Enclave Taman Nasional Lore Lindu, serta distribusi, tambuhan inang dan habitatnya. Koleksi kumbang antena panjang menggunakan perangkap Artocarpus trap. Terdapat 6 species kumbang antena panjang yang ditemukan di perkebunan kakao dan kopi, yaitu Gnoma pulverea, Acalolepta celebensis, A. fasciata, A. montana, A. rusticatrix, and Epepeotes plorator celebensis
DESKRIPSI DAN HABITAT MYCALESIS PERSEUS FABRICIUS, 1775 (RHOPALOCERA: NYMPHALIDAE) SPESIES KOSMOPOLITAN DI GUNUNG TOMPOTIKA, SULAWESI Afrilianti, Cipta; Sataral, Mihwan; Elijonnahdi, Elijonnahdi; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2 (August 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.138 KB)

Abstract

This study aims to describe Mycalesis perseus Fabricius, 1775 and learn  its habitat in Mt. Tompotika, Sulawesi. This research was conducted in February-March 2019. The butterflies was collected by using purposive sampling method with sweeping techniques using insect net along the hiking trails. The character of M. perseus is explained by the head, thorax, abdomen and wings. Mycalesis perseus characterized by ocellion the wing which borders with the white line on the postdiscal forewing and hindwing sections. Mycalesis perseus was found in secondary forest habitats and cashew gardens at an altitude of 100-200 meters above sea level.
KEANEKARAGAMAN HYMENOPTERA PADA KEBUN KAKAO DI LEMBAH NAPU, SULAWESI TENGAH, INDONESIA Fahri, Fahri; Jamaluddin, Jamaluddin; Fitrallisan, Fitrallisan; Sataral, Mihwan
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2016): Volume 5 Number 3 (December 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.728 KB)

Abstract

Salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sentra produksi kakao nasional adalah Sulawesi. Peningkatan produktivitas kakao berfokus pada pengendalian hama dan penyakit, optimalisasi penerapan teknologi budidaya, penggunaan jenis tanaman tertentu atau peremajaan tanaman yang telah tua, namun belum mempertimbangkan agen yang membantu dalam proses penyerbukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lebah pada kebun kakao di Lembah Napu, Sulawesi Tengah. Koleksi Hymenoptera dilakukan pada siang dan malam hari menggunakan sweep net dan light trap. Ditemukan sebanyak 4 spesies Hymenoptera yang termasuk dalam 2 famili yaitu Apis cerana., Apis dorsata, Ceratina sp., Champsomeris sp. Kelimpahan individu tertinggi di plot 2 yaitu 53 individu (49.07%), diikuti plot 1 yaitu 37 individu (34.26%) dan plot 3 dengan kelimpahan terendah yaitu 18 individu (16.67%). Keanekaragaman serangga tertinggi di Plot 2 yaitu H'=1.19, diikuti plot 1 yaitu H'=1.12 dan plot 3 dengan nilai terendah H'=0.98. Kemerataan serangga tertinggi di plot 3 dengan nilai E=0.34, diikuti plot 1 dengan nilai E=0.31, dan plot 2 dengan nilai terendah E=0,30. Lebah yang memiliki ukuran tubuh kecil yaitu Ceratina sp. dengan ukuran 8-10 mm. Namun dari segi perilaku kunjungan, Ceratina sp. tidak mengunjungi bunga kakao, sehingga lebah tersebut belum dapat disimpulkan sebagai lebah penyerbuk kakao yang potensial, meskipun memiliki ukuran yang kecil.
Analisis Daya Dukung Lahan Tanaman Perkebunan di Kabupaten Banggai Katili, Hidayat Arismunandar; Sataral, Mihwan
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol 5, No 5 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jia.v5i5.14462

Abstract

Land use plan based on agricultural land support sub-plantation sector can address the needs and availability of a more productive plantation commodity, and economically profitable. This research aims to analyze the availability and needs of the land and determine the supporting capacity of plant land in Banggai Regency. This research was conducted from June to August 2020, used qualitative methods that are analyzed in quantitative decorative where the research covers 12 plantation plant commodities in Banggai Regency. The data used in this study are primary and secondary data from BPS-Statistics of Banggai Regency and Department of Food Crops, Horticulture and Plantation of Banggai Regency in 2020. Data collection is carried out with observation in the field and secondary data tracking from Statistics Center, Banggai District, and The Office of Food Crops, Horticulture, Plantation Banggai Regency. Furthermore, the calculation based on Permen LH No. 17 of 2009, where the Status of Land Support Capacity obtained from the comparison between land availability and land needs until the determination of land support capacity is declared surplus/deficit. The results showed that the availability of land from the 12 highest plantation commodities in Cocoa (143,200 ha), and the low availability of land in Kapuk commodity (24.38 ha). The analysis of the land needs of 12 plantation commodities showed that the commodities that have the highest land are tobacco (905,788.46 ha) and the lowest in coconut commodities (13,979.67 ha). The comparison between land availability and land needs in 12 plantation commodities in Banggai Regency, obtained by Oil, Palm Oil, Clove, and Cocoa crops is Surplus. This commodity is overloaded, this indicates that the availability of land in Banggai district is able to meet the needs of land to live decently per population.
Analysis of land carrying capacity and production factors of cocoa (Theobroma cacao L.) in Banggai Regency Krisniati Pamanyo; Dian Puspapratiwi; Hertasning Yatim; Hidayat Arismunandar Katili; Mihwan Sataral; Taufik Bidullah
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 18 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v18i1.7377

Abstract

This study aimed to determine the carrying capacity of land and production factors in the development of cocoa production in the Banggai Regency of Central Sulawesi. This research was conducted in 23 sub-districts of the Banggai Regency. Determination of respondents using cluster sampling method or grouping based on area or population location with 114 cocoa farmers. The research data were obtained from primary data, i.e., interviews, questionnaires. In contrast, secondary data were obtained from the Central Statistics Agency, the Banggai Regency Agriculture Office, and the Center for Research and Development on Agricultural Land Resources. The variables analyzed include regional economics (used LQ and SSA), land carrying capacity (DDL), and the production factors were land area (X1), number of workers (X2), fertilizer costs (X3), and pesticide costs (X4). Thus, this study indicated the direction of land allocation based on the regional economy, land carrying capacity, and cocoa production factors. Overall, cocoa plants could be developed in the Banggai Regency with an area of 419,236.9 hectares. However, there was a need for sound land use data management and intensive cocoa cultivation assistance to increase comparative and competitive human resources and improve the economy for the welfare of the cocoa farming community in the Banggai Regency.
KELAS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN VANILI DI KECAMATAN BALANTAK KABUPATEN BANGGAI Muliyanto Riswanto; Mihwan Sataral; Hertasning Yatim; Hidayat A Katili
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 17 No 2 (2020): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v17i2.1148

Abstract

Kajian evaluasi lahan perlu dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang berpotensi untuk pengembangan komoditi perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman Vanili (Vanilla planifolia) serta mengethui faktor pembatas apakah yang menjadi kendala dalam pengembangan tanaman Vanili di Desa Mamping Kecamatan Balantak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mamping Kecamatan Balantak dengan metode indeks lahan menurut Storie (1985), dimana S = A× B × C × Xn. Hasil penelitian untuk Kelas kesesuaian lahan (KKL) pedon (Profil-1, Profil-2) termasuk dalam kategori kelas 3 (sedang), sehingga dapat diarahkan untuk pengembangan tanaman Vanili, namun membutuhkan pengelolaan lahannya (pemupukan) yang teratur. Pada Profil-3 perlunya penataan dalam olah tanah agar menjaga kestabilan dari suatu lahan untuk tanaman Vanili jangka panjang. Selanjutnya faktor pembatas untuk penggunaan lahan tanaman Vanili di pedon (Profil-1, 2 dan 3) yakni lapisan atas yang bertekstur sedang dan kurangnya kandungan bahan organik, N dan K, bertekstur liat yang tinggi serta drainase tanah yang kurang baik.
EFEKTIVITAS INSEKTISIDA DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN POPULASI DAN SERANGAN LIRIOMYZA, SP PADA TANAMAN BAWANG MERAH LOKAL PALU (Allium cepa L.x Wakegi Araki) DI DESA GUNTARANO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA Arfan Arfan; Sri Sudewi; Mihwan Sataral; Sumarni Sumarni; Vevi Rosiani; Mumfahida Mumfahida; Karmila Soar
Jurnal Agrotech Vol 8 No 1 (2018)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v8i1.14

Abstract

This study aimed to examine the effectiveness of some insecticides on the population development and attack Liriomyza sp on local Palu onions. The research conducted from Februari to April 2017, at Guntarano village, Tanantovea Sub-District, Donggala District. The study used Randomized Block Design (RAK) consisting of four treatments, namely Po.Control; P1. Abamectin; P2. Azadiractin; P3. Dimohipo. Each treatment was repeated three times so that 12 treatments were obtained. The results showed that the insecticidal treatment had an effect on the development of the varied Liriomyza sp. Adult population at various plant age levels. Observations on plant age 5 and 6 of MST showed that abamectin insecticides were effective in suppressing the growth larvae populations of Liriomyza sp compared with the treatment of Azadiractin, Dimohipo and non-treated insecticides.
Kombinasi Pupuk NPK dengan Kompos Posbidik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Mihwan Sataral
JURNAL PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v30i2.541

Abstract

Kompos posbidik merupakan produk inovasi dengan komposisi kotoran sapi, sekam dan jerami padi,diharapkan menjadi solusi atas permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi bagi petani padi sawah. Penelitianini bertujuan mengkaji pengaruh kombinasi pupuk NPK dan kompos posbidik terhadap pertumbuhan danhasil padi sawah. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah petani di Desa Makapa, Kecamatan Toili Barat,Banggai pada bulan September 2020 sampai Januari 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acakkelompok dengan pemberian pupuk NPK (A) dan kompos posbidik (B). Penanaman bibit dilakukan di lahanpercontohan dengan ukuran 3 x 3 m, jarak tanam 20 x 20 cm. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman(cm), jumlah anakan produktif, panjang malai (cm), berat gabah 1000 butir, dan berat gabah kering panenyang dikonversikan ke dalam ton/ha. Pada data yang diperoleh dilakukan analisis varians sesuai rancanganacak kelompok, kemudian dilakukan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitianmenunjukkan pemberian 150 kg/ha pupuk NPK dan 10 ton/ha kompos posbidik efektif meningkatkan jumlahanakan produktif, panjang malai, berat gabah 1000 butir dan berat gabah kering panen. Berat gabah keringpanen tertinggi mencapai 4,95 ton/ha melebihi rata-rata produksi yaitu 4,6 ton/ha.