Heri Azwansyah
Unknown Affiliation

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN DWIKORA PONTIANAK DI KALIMANTAN BARAT Adri Rizky Silaban; Slamet Widodo; Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.45830

Abstract

Pelabuhan Dwikora Pontianak menjadi salah satu bentuk jasa transportasi yang sering digunakan bagi manusia. Penelitian ini mengkaji analisis kapasitas Terminal Penumpang Pelabuhan Dwikora. Metode survei yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan , dengan mencatat jumlah penumpang embarkasi di terminal penumpang, memberikan kuisioner terkait penggunaan transportasi kapal dan mengutip data dari instansi yang bersangkutan. Ada pun hasil survey yang telah dilakukan didapat total kebutuhan Terminal Penumpang adalah 642,34  m² , maka itu akan dilakukan pengembangan rute pada kegiatan di terminal penumpang. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan didapat bahwa pergerakan aktifitas penumpang cenderung terjadi penurunan tiap tahunnya , penurunan tersebut dipengaruhi akibat penggunaan transportasi udara yang cenderung meningkat tiap tahunnya yang akan dihitung dari hasil kusioner terhadap penumpang menggunakkan logit biner selisih. Dari hasil pengembangan rute di dapat 4 rute baru yang diharapkan bisa meningkatkan jumlah penumpang kapal.  Setelah dilakukan pengembangan rute maka level of service pada terminal penumpang akan berubah. Hasil analisis level of service sebelum rute pengembangan di dapat nilai “A” dari tahun 2020 -2030 , dan setelah ada rute pengembangan maka level of service dari tahun 2020-2030 mendapat nilai dibawah “A”. Terdapat perbedaan antara kapasitas terminal pada saat rute existing dan rute pengembangan Kata Kunci: terminal penumpang, pelabuhan , analisis
ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR DI PASAR LOS SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH Tarida Ita; Siti Nurlaili Kadarini; Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.59083

Abstract

Pasar Los Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah merupakan pasar yang sering dikunjungi masyarakat sekitar maupun masyarakat dari berbagai daerah, dengan banyaknya pengunjung yang berparkir kendaraannya di kawasan Pasar Los di jam– jam sibuk,  dan pada saat hari – hari libur kendaraan sering parkir menggunakan badan jalan sehingga mengganggu lalu lintas pada jalan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik durasi, akumulasi parkir dan mengetahui kebutuhan ruang parkir, metode yang digunakan adalah durasi parkir, akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir dan kebutuhan parkir. Dengan diketahuinya kebutuhan petak parkir, petak parkir akan dibuat sesuai dengan kebutuhan parkir minimum kendaraan, kendaraan roda dua sebanyak 43 SRP , Pasar Los Jalan Jurusan Mempawah, 22 SRP untuk Jalan Ahmad Yani, 14 SRP petak parkir roda empat Jalan Jurusan Mempawah 14 SRP untuk Pasar Los Jalan Ahmad Yani 13 SRP  sudah mencukupi. Kata kunci :Parkir, Kebutuhan Parkir, Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah.
PEMANFAATAN KARET ALAM SEBAGAI BAHANTAMBAH MATERIAL ASPAL TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN LASTON (AC-WC) - Basir; Komala Erwan; Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36520

Abstract

Untuk memperbaiki campuran agregat aspal, dapat pula dengan dimodifikasi sifat-sifat pisik aspal khususnya pada berat jenis, penetrasi dan titik lembeknya, dengan menggunakan bahan tambah ini  bisa mengurangi kepekaan aspal terhadap temperatur dan keelastisannya. Karet Alam adalah bahan tambah untuk campuran (AC-WC). Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa campuran aspal yang menggunakan variasi kadar karet (0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%), dan masing masing kadar karet dibuat 15 benda uji untuk setiap kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%. Dari hasil analisa kadar aspal normal didapat nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) yaitu 6,0%. Dan untuk kadar aspal karet 2% dan 4% didapat  nilai KAO sebesar 6,0%, untuk kadar aspal karet 6% didapat nilai KAO sebesar 6,45%, dan kadar aspal karet 8% didapat nilai KAO sebesar 6,5%. Dari data yang telah diteliti dapat di tarik kesimpulan bahwa aspal karet memiliki stabilitas yang lebih rendah dari aspal normal, dalam segi ekonomis juga lebih mahal dari aspal normal akan tetapi aspal karet memenuhi syarat dan spesifikasi yang telah ditentukan.Kata kunci: karet alam Laston (AC-WC), Spesifikasi Bina Marga 2010
ANALISIS PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2017 DAN METODE AASHTO 1993 Rika Herliana; Heri Azwansyah; Said Said
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.52343

Abstract

Kegiatan manusia yang berupa kegiatan perdagangan dan pariwisata menimbulkan pergerakan lalu lintas barang maupun jasa. Jalan Khatulistiwa, Kota Pontianak merupakan bagian dari Jalan Nasional yang merupakan salah satu akses utama untuk melayani lalu lintas dalam dan luar kota. Volume kendaran yang terus meningkat membuat meningkatnya beban yang diterima oleh suatu perkerasan dan memicu terjadinya kerusakan. Untuk itu diperlukan peningkatan di ruas jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan tebal perkerasan kaku dan memandingkan parameter input antara metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993. Digunakan perkerasan kaku karena Jalan Khatulistiwa merupakan ruas jalan dengan volume lalu lintas tinggi. Data sekunder yang diperlukan yaitu data curah hujan. Data primer yang didapat yaitu volume lalu lintas dan daya dukung tanah dasar. Hasil perhitungan pada Jalan Khatulistiwa Pontianak metode Bina Marga 2017 dengan umur rencana 40 tahun diperoleh tebal pelat 30,5 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Perancangan menggunakan metode AASHTO 1993 diperoleh tebal pelat 36 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Terdapat perbedaan metode perancangan dan parameter input antara kedua metode yaitu pada beban lalu lintas, perencanaan drainase dan CBR. Selain itu AASHTO 1993 memiliki lebih banyak parameter seperti reliability dan serviceability yang tidak diperhitungkan pada metode Bina Marga 2017. Kata Kunci: AASHTO 1993, Bina Marga 2017, Perkersan Kaku, Tebal Pelat Beton.
EVALUASI GEOMETRIK JALAN SERIMBU-NGABANG KECAMATAN AIR BESAR(STUDI KASUS: STA 19+100 SAMPAI STA 20+000 KABUPATEN LANDAK) Bambang Irawan; Komala Erwan; Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42801

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada ruas jalan Ngabang - Serimbu adalah Lebar jalan, jari-jari dan superelevasi. Hasil analisis kondisi eksisting Tikungan 1,2,3 dan 4 memiliki lebar jalan 5,2 m berdasarkan syarat menurut Direktorat Bina Marga direkomendasikan dengan lebar 6m. Superelevasi eksisting pada tikungan 1 yaitu 7,29%, tikungan 2 yaitu 5,99%, tikungan 3 yaitu 5,95% dan tikungan 4 yaitu 3,38%, melakukan perbaikan berdasarkan analisis dengan kecepatan rencana 50 km/jam didapat tikungan 1 yaitu 5,29%, tikungan 2 yaitu 6,36%, tikungan 3 yaitu 5,82% da tikungan 4 yaitu 6,88%. Jari jari pada tikungan 1,2,3 dan 4 adalah R1<R2 syarat menurut Direktorat Bina Marga, direkomendasikan jari jari R1 > R2. Berdasakan analisis alinyemen vertikal untuk tikungan 1 kelandaian eksisting tikungan 1 yaitu g1=7,8% dan g2=11,8% berdasarkan syarat Direktorat Bina Marga direkomendasikan kelandaian sebesar 9%. Lengkung vertikal 1 adalah cekung, lengkung vertikal 2 dan 3 adalah cembung. Rekomendasi perbaikan geometrik menggunakan kecepatan rencana 50 km/jam bertujuan untuk merencanakan tikungan yang landai membuat pengendara lebih aman dan nyaman saat melewati tikungan. Jenis tikungan dari pendekatan ketiga jenis tikungan FC, SCS dan SS untuk tikungan 1 , 2 ,3 dan 4 adalah jenis tikungan spiral-circle-spiral pemilihan jenis tikungan ini diambil dari nilai Ts ,Es serta total panjang lengkung terpendek dengan jenis tikungan yang lain.Kata Kunci : Kecepatan Rencana ( Vr ), Jari-jari ( RC ), Superelevasi ( e ), Alinyemen horisontal , Alinyemen vertikal.
EVALUASI KINERJA DERMAGA SENG HIE Bella Liberty; - Akhmadali; Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42153

Abstract

Dermaga Seng Hie berada di wilayah Kota Pontianak, yang secara administrasi berada di Jalan Sultan Muhammad kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Dermaga Seng Hie. Data yang digunakan dalam evaluasi kinerja Dermaga ini melalui data primer seperti melakukan pengamatan langsung dan melakukan wawancara terhadap pihak terkait. Adapun data sekunder yang diperoleh yaitu data fisik pelabuhan, data jumlah bongkar muat barang, data jumlah kapal yang bertambat, dan layout pelabuhan. Dari hasil evaluasi kinerja pelabuhan tersebut diperoleh kinerja arus kapal yang kurang baik berdasarkan standarisasi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak. Untuk realisasi kinerja bongkar muat barang rata-rata 6,05 ton/jam. Sedangkan realisasi untuk kinerja berdasarkan pemanfaatan utilitas dan sarana penunjang bulan Desember 2019 diperoleh BTP 15,29 ton/m dan BOR 39,14%, maka Dermaga Seng Hie masih dapat menerima kapal yang lebih banyak untuk melakukan bongkar muat. Prediksi jumlah truk yang dibutuhkan yaitu 29 truk/hari, dimana hasil prediksi tersebut sudah sesuai dengan kondisi lapangan. Dari perhitungan proyeksi dalam 5 tahun kedepan arus kunjungan kapal dan arus kunjungan barang di Dermaga Seng Hie mengalami penurunan. Sehingga kinerja Dermaga Seng Hie untuk 5 tahun kedepan juga mengalami penurunan.Kata Kunci: evaluasi kinerja dermaga, Dermaga Seng Hie, Berth Troughput (BTP), Kinerja Bongkar Muat, Berth Occupancy Ratio (BOR
Analysis of Accident-Prone Areas in The Alianyang-Pangeran Natakusuma-Danau Sentarum Road Corridor, Pontianak Nurul Alya Ayunda; S. Nurlaily Kadarini; Heri Azwansyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 3 (2024): Vol 24, No 3 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v24i3.82761

Abstract

Accidents are often caused by poor road equipment, such as damaged signs and markings, poor road conditions, and substandard road geometry. This study aims to identify traffic accident characteristics, determine accident-prone areas, and recommend safety improvements along the Jalan Alianyang-Jalan Pangeran Natakusuma-Jalan Danau Sentarum corridor in Pontianak. It utilizes secondary data from the Pontianak Police (2018-2023) and primary data from field surveys. Accident characteristics were analyzed to calculate accident-prone areas (black sites) using the Equivalent Accident Number (EAN) and Upper Control Limit (UCL) methods. The study found a black site in Segment 5 (intersection of Jalan Dr. Sutomo and Jalan Pak Benceng) with an EAN value of 66, exceeding the UCL of 62. Minor injuries were the most common, with 52 victims, and accidents frequently occurred on Saturdays, especially between 12:00-17:59. Most accidents involved males (29 people), with front-side collisions being the most common type (9 events). Recommendations include installing crossing warning signs and maintaining road markings.Keywords: Accident-Prone Area, Black site, Equivalent Accident Number, Upper Control Limit. Poor Road Condition
PERBANDINGAN KELAYAKAN JALAN BETON DAN ASPAL DENGAN METODE ANALITYC HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus Jalan Komyos Sudarso Pontianak) Mega Chandra; Marsudi .; Heri Azwansyah; Ferry Juniardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Juni 2014
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.128 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v14i1.9311

Abstract

Banyak pertimbangan dalam penilaian perbandingan kelayakan konstruksi jalan antara jalan aspal dan beton.  Studi ini akan menerapkan metode AHP (analytic hierarchy process) untuk penilaian perbandingan yang memiliki beberapa kriteria tinjauan. Diharapkan melalui studi ini dapat diketahui kelayakan antara jalan aspal dan jalan beton secara kualitatif pada Jalan Komyos Sudarso Pontianak. Studi ini menggunakan metode kuisener yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor teknis dan non teknis yang digunakan untuk menilai kelayakan konstruksi suatu jalan. Faktor teknis yang ditinjau adalah (a) daya tahan terhadap cuaca, (b) daya tahan terhadap pergerakan tanah, dan (c) daya tahan terhadap perubahan lalu lintas. Sedangkan faktor non teknis yang ditinjau adalah (a) kenyamanan permukaan, (b) kemudahan pergerakan, (c) dampak lingkungan, dan (d) tingkat kecelakaan.
MANAJEMEN PERSIMPANGAN JALAN DI KOTA SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA Rista Rusjuniati; Ferry Juniardi; Heri Azwansyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2013): Edisi Desember 2013
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v13i2.2678

Abstract

Seiring denganpertumbuhan daerah, sistem prasarana transportasi jalan di Kota Sukadana diselenggarakan dengantujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, cepat,lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien. Selain itu, diharapkan sistemtransportasi terpadu mencapai seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjangpemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak danpenunjang pembangunan daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu studipenanganan persimpangan pada jalan kota yang diharapkan dapat melihatpermasalahan secara nyata dan dapat digunakan untuk membandingkan permasalahanyang terjadi. Untuk menentukan penanganan persimpangan jalan digunakan metode AHP(Analytical Hierarchy Process). Pada penelitian ini, para PemangkuKepentingan/pengambil keputusan (stakeholder) merupakan nara sumber. Langkah yang diambil yaitu dengan caramelakukan penyebaran kuisioner, kemudian menentukan bobot masing-masingkriteria dan subkriteria permasalahan. Kriteria-kriteria permasalahan yangdiambil yaitu kinerja persimpangan, hirarki persimpangan jalan, akses ke modatransportasi lain, akses ke pusat kota dan kapasitas persimpangan. Hasilakhirnya adalah penyusunan ranking prioritas kriteria permasalahan danprioritas persimpangan yang perlu dilakukan penanganan di Kota Sukadana sebagai daerah kasus. Berdasarkan analisistingkat kinerja persimpangan jalan di KotaSukadana, pada persimpangan jalan di KotaSukadana mempunyai nilai DS (Derajat Kejenuhan) dari tahun 2010 s.d. 2030kurang dari 0,85. Sedangkan berdasarkan analisis tingkat pelayanan, limasimpang jalan yang ada di Kota Sukadanadari tahun 2010 s.d. 2030 berada pada tingkat pelayanan A dan B. Selain itu,berdasarkan persepsi para responden (stakeholder) dan hasil perhitungan, diperoleh bobot masing-masing kriteriapermasalahan sebesar 31,4% untuk kriteria kinerja persimpangan, selanjutnya akseske moda transportasi lain 22,4%; keterpaduan hirarki persimpangan 20,3%; kapasitaspersimpangan 14,5% dan akses ke pusat kota 11,4%. Untuk penangananpersimpangan, simpang tiga Tugu Durian menjadi prioritas utama dengan bobot4,146.Kata-kata kunci: AHP,tingkat kinerja, tingkat pelayanan
Utilization Of Bentonite as A Substitute for Filler in Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) Tegar Wahyu Pratama; Heri Azwansyah; Siti Mayuni
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 3 (2024): Vol 24, No 3 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v24i3.82658

Abstract

Bentonite is a term used in the trade industry to refer to clays that contain montmorillonite and belong to the dioctahedral group. Bentonite possesses unique properties, such as expanding when mixed with water. This property of bentonite is expected to enhance the performance of asphalt mixtures, particularly in the Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC). This research aims to analyze the Marshall characteristics, calculate the Optimum Asphalt Content (OAC) values, assess the layer performance, and determine the optimal percentage of substitution content in the Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) layer. The research was conducted in several stages. The first stage involved testing the characteristics of the materials. In the second stage, test specimens were prepared with different known asphalt content variations. The third stage involved performing Marshall tests. The fourth stage analyzed the Marshall characteristics using the Bina Marga 2018 Revision 2 method. In the fifth stage, the OAC values were calculated for each variation of the asphalt mixture. The sixth and final stage involved drawing conclusions based on the previous stages. The Marshall test results for the Marshall characteristics determined the OAC for each variation: 6.20%, 6.25%, 6.10%, and 5.95%. Using bentonite in asphalt mixtures can improve stability across different bentonite content variations. With each addition of bentonite, the Voids in Mineral Aggregate (VIM) value is affected, as the VIM value decreases with increased bentonite usage. This suggests that bentonite fills the voids in the asphalt mixture. A lower VIM value indicates a more rigid asphalt mixture with each addition of bentonite and asphalt content.Keywords: Bentonite in asphalt mixtures, Swelling properties of bentonite, Marshall characteristics in AC-BC, Optimum Asphalt Content (OAC) value, Bentonite substitution in pavement layers.