Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peranan Sambiloto (Andrographolide paniculata) pada Pengobatan Leukemia Mieloid Akut -, Febyan; Linardi, Michelle; Wijaya, Arwi; Hudyono, Johannes
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 12 (2015): Dermatologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.698 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i12.938

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkontrol dalam tubuh. Enzim DNA topoisomerase mempunyai fungsi penting dalam proses intraseluler, yaitu berperan dalam proses replikasi, transkripsi, rekombinasi DNA dan proses proliferasi sel leukemia mieloid akut. Daun sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tanaman pengobatan komplementer di Asia, efektif menghambat aktivitas enzim DNA topoisomerase. Andrographolide merupakan komponen diterpen lakton aktif diisolasi dari tanaman Sambiloto, memiliki kemampuan imunostimulan dan aktivitas antikanker kuat terhadap leukemia mieloid akut (LMA). Filtrat daun sambiloto (Andrographis paniculata) dapat meningkatkan jumlah leukosit darah tikus putih (Rattus norvegicus) dari 3240 sel/mm3 menjadi 8803 sel/mm3 dan dosis filtrat terbaik adalah 0,45 ml. Andrographolide juga dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menginduksi jalur apoptosis sel LMA melalui peningkatan deplesi glutathione (GSH) oleh penghambatan antioksidan N-Acetyl-L-Cystein (NAC)(P <0,05), sehingga dapat menghambat perkembangan LMA.Cancer is uncontrolled growth of abnormal cells in the body. DNA topoisomerase enzymes are important in the intracellular processes, process of replication, transcription, recombination of DNA and the proliferation of acute myeloid leukemia cell. Andrographis paniculata Ness (andrographolide) is a Asian traditional medicinal herb that possessed DNA Topoisomerase II inhibitory effect. Andrographolide is diterpene lactone which has in vitro anticancer activity in many tumor cell lines including acute myeloid leukemia. Andrographis paniculata filtrate can increased blood leukocyte count in rat (Rattus norvegicus) from 3240 cells / mm3 to 8803 cells / mm3 and the best dose was 0.45 ml. Andrographolide also induced reactive oxygen species (ROS) and was enhanced by depletion of glutathione (GSH) and inhibited by the antioxidant N-acetyl-L-cysteine (NAC) (P<0,05). Adrographolide can inhibit the development of AML. 
Pengaruh Curcumin sebagai Inhibitor Jalur Janus Kinase - STAT 3 pada Artritis Reumatoid -, Febyan; Martha, Elisabeth; Furny, Erly Furhana; Hudyono, Johannes; Tandean, Marshel
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 11 (2016): Kesehatan Ibu - Anak
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.69 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i11.891

Abstract

Artritis Reumatoid (RA) adalah penyakit autoimun kronik, ditandai dengan poliartritis bersifat destruktif biasanya di sendi perifer. RA mempengaruhi sekitar 0,5% populasi orang dewasa di seluruh dunia, insidensnya 20-50 kasus per 100.000 per tahun pada tahun 2010, terutama pada wanita setelah usia 40-an. Patofisiologi RA memiliki berbagai jalur autoimun, salah satunya jalur JAK-STAT 3 sebagai faktor pencetus. Jalur ini dapat diinhibisi oleh Kunyit dengan bahan aktif curcumin sebagai inhibitor STAT 3. Curcumin dapat dikembangkan menjadi salah satu pilihan pengobatan RA.Rheumatoid arthritis (RA) is a chronic autoimmune disease, characterized by destructive polyarthritis usually in peripheral joints. RA affects 0.5% of the adult population worldwide. The incidence among adult was 20–50 cases per 100 000, mainly in premenopausal woman. Rheumatoid arthritis has several types of signaling pathways, i.e the JAK-STAT3 pathway. This pathway can be inhibited by curcumin from turmeric. Curcumin could be further explored as an alternative treatment for RA.
Peranan Allicin dari Ekstrak Bawang Putih sebagai Pengobatan Komplemen Alternatif Hipertensi Stadium I -, Febyan; Wijaya, Sri Handawati; Adinata, Jovian; Hudyono, Johannes
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 4 (2015): Alergi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.487 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i4.1025

Abstract

Bawang putih (Allium sativum) telah dikenal sejak lama dalam pengobatan tradisional. Dewasa ini Allium sativum banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi. Kandungan allicin dalam Allium sativum bekerja melalui penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE) dan efek polisulfida organik pada ion Ca2+ di kanal K - ATP yang berakibat penurunan konsentrasi ion Ca2+ sel, menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan penurunan tekanan darah. Konsumsi Allium sativum 600-900 mg dalam bentuk ekstrak atau 4 g bentuk segar atau 8 mg bentuk minyak per hari dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna (p<0.005).Garlic (Allium sativum) has long been known in traditional medicine. Allium sativum is still being used as an alternative medicine for cardiovascular disease, such as hypertension. Allicin in Allium sativum works through inhibiting angiotensin converting enzyme (ACE) and polysulfide organic effect on Ca2+ in K-ATP channel, lowering intracellular Ca2+, causes vasodilatation thus lowering the blood pressure. Study shows that consuming 600-900 mg daily of Allium sativum extract or 4 g of fresh Allium sativum or 8 g of Allium sativum oil daily could lower first grade hypertension significantly (p<0.005).
Studi Observasional Pasca-Pemasaran Formula Isolat Protein Kedelai pada Bayi dengan Gejala Sugestif Alergi Terhadap Protein Susu Sapi Zakiudin Munasir; Dina Muktiarti; Anang Endaryanto; Ketut Dewi Kumarawati; Budi Setiabudiawan; Sumadiono Sumadiono; Johannes Hudyono; Melva Louisa; Arini Setiawati
Sari Pediatri Vol 15, No 4 (2013)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp15.4.2013.237-43

Abstract

Latar belakang. Fomula berbasis isolat protein kedelai banyak digunakan untuk anak-anak dengan alergi susu sapi di Indonesia. Namun, diperlukan penelitian untuk mendapatkan gambaran penerimaan orangtua dan toleransi saluran cerna pada penggunaan formula isolat protein kedelai.Tujuan. Pertama, menentukan penerimaan orangtua terhadap pemberian suatu isolat protein kedelai pada bayi yang diduga mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Kedua, mengetahui toleransi saluran cerna pada pemberian susu formula tersebut.Metode. Suatu studi pasca-pemasaran, prospektif, multisenter yang dilakukan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Denpasar sejak September 2011 sampai April 2012. Subyek berusia antara 6 bulan hingga 1 tahun dengan gejala dugaan alergi terhadap protein susu sapi yang diberikan formula isolat protein kedelai dan diamati selama 4 minggu. Luaran yang diharapkan adalah penerimaan orangtua terhadap pemberian formula isolat protein kedelai dan toleransi saluran cerna terhadap pemberian isolat protein kedelai.Hasil. Diteliti 534 subyek yang dapat dianalisis selama periode penelitian. Mayoritas orangtua (84%) merasa puas dengan formula isolat protein kedelai, 83% orangtua berencana untuk melanjutkan pemberian susu formula karena berkurang (31,5%) dan hilangnya gejala yang diduga akibat alergi susu sapi (32,4%). Gejala klinis yang diduga akibat alergi terhadap protein susu sapi menurun pada setiap kunjungan berikutnya. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama periode penelitian.Kesimpulan. Penelitian ini menemukan tingkat penerimaan orangtua dan toleransi saluran cerna yang baik terhadap pemberian formula isolat protein kedelai kepada bayi dengan gejala sugestif alergi terhadap protein susu sapi. Formula isolat protein kedelai cukup aman dijadikan sebagai formula alternatif pengganti pada anak dengan alergi susu sapi.
Peranan Sambiloto (Andrographolide paniculata) pada Pengobatan Leukemia Mieloid Akut Febyan -; Michelle Linardi; Arwi Wijaya; Johannes Hudyono
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 12 (2015): Dermatologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v42i12.938

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkontrol dalam tubuh. Enzim DNA topoisomerase mempunyai fungsi penting dalam proses intraseluler, yaitu berperan dalam proses replikasi, transkripsi, rekombinasi DNA dan proses proliferasi sel leukemia mieloid akut. Daun sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tanaman pengobatan komplementer di Asia, efektif menghambat aktivitas enzim DNA topoisomerase. Andrographolide merupakan komponen diterpen lakton aktif diisolasi dari tanaman Sambiloto, memiliki kemampuan imunostimulan dan aktivitas antikanker kuat terhadap leukemia mieloid akut (LMA). Filtrat daun sambiloto (Andrographis paniculata) dapat meningkatkan jumlah leukosit darah tikus putih (Rattus norvegicus) dari 3240 sel/mm3 menjadi 8803 sel/mm3 dan dosis filtrat terbaik adalah 0,45 ml. Andrographolide juga dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menginduksi jalur apoptosis sel LMA melalui peningkatan deplesi glutathione (GSH) oleh penghambatan antioksidan N-Acetyl-L-Cystein (NAC)(P <0,05), sehingga dapat menghambat perkembangan LMA.Cancer is uncontrolled growth of abnormal cells in the body. DNA topoisomerase enzymes are important in the intracellular processes, process of replication, transcription, recombination of DNA and the proliferation of acute myeloid leukemia cell. Andrographis paniculata Ness (andrographolide) is a Asian traditional medicinal herb that possessed DNA Topoisomerase II inhibitory effect. Andrographolide is diterpene lactone which has in vitro anticancer activity in many tumor cell lines including acute myeloid leukemia. Andrographis paniculata filtrate can increased blood leukocyte count in rat (Rattus norvegicus) from 3240 cells / mm3 to 8803 cells / mm3 and the best dose was 0.45 ml. Andrographolide also induced reactive oxygen species (ROS) and was enhanced by depletion of glutathione (GSH) and inhibited by the antioxidant N-acetyl-L-cysteine (NAC) (P<0,05). Adrographolide can inhibit the development of AML. 
Peran Imunoterapi Komplementer Daun Sambiloto (Andrographolide paniculata) sebagai Anti Kanker Melalui Penghambatan Nuclear Factor-KappaB (NF-B) pada Jalur Toll-Like Receptor-4 Febyan -; Johannes Hudyono
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 10 (2016): Anti-aging
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v43i10.877

Abstract

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Dalam makalah ini dibahas peranan efek anti kanker daun Sambiloto (Andrographolide) pada penghambatan Nuclear transcription factor-B (NF-B) melalui jalur Toll-Like receptor-4. Toll-Like Receptors (TLRs) adalah transmembran protein tipe 1 ekstraseluler yang penuh leusin, membantu proses penyampaian sinyal dari ekstraseluler menuju intraseluler. TLR4 adalah bagian dari ekspresi tingkat gen pada jaringan tumor. Penghambatan p 50 pada jalur TLR4 dapat menurunkan aktivasi NF-B sehingga tidak terjadi transkripsi target gen sel kanker dan terjadi penghambatan pertumbuhan sel kanker. Aktivitas anti kanker andrographolide memiliki potensi sebagai pengobatan komplemen imunoterapi pada penyakit kanker.Cancer is one of the leading causes of death worldwide. In 2012, approximately 8.2 million deaths caused by cancer. This review will discuss the role of bitter leaf (andrographolide) as immunotherapy on nuclear inhibition of transcription factor-kB (NF-B) via the Toll-Like receptor-4. Toll-Like Receptors (TLRs) are type 1 transmembrane proteins, which assist signals delivery from the extracellular into the intracellular. Inhibition of p 50 on Toll-like receptor-4 could reduce the NF-B, inhibiting target gen transcription. Andrographolide with its anti-cancer activity has potential as a complimentary treatment for cancer immunotherapy.
Peranan Allicin dari Ekstrak Bawang Putih sebagai Pengobatan Komplemen Alternatif Hipertensi Stadium I Febyan -; Sri Handawati Wijaya; Jovian Adinata; Johannes Hudyono
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 4 (2015): Alergi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v42i4.1025

Abstract

Bawang putih (Allium sativum) telah dikenal sejak lama dalam pengobatan tradisional. Dewasa ini Allium sativum banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi. Kandungan allicin dalam Allium sativum bekerja melalui penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE) dan efek polisulfida organik pada ion Ca2+ di kanal K - ATP yang berakibat penurunan konsentrasi ion Ca2+ sel, menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan penurunan tekanan darah. Konsumsi Allium sativum 600-900 mg dalam bentuk ekstrak atau 4 g bentuk segar atau 8 mg bentuk minyak per hari dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna (p<0.005).Garlic (Allium sativum) has long been known in traditional medicine. Allium sativum is still being used as an alternative medicine for cardiovascular disease, such as hypertension. Allicin in Allium sativum works through inhibiting angiotensin converting enzyme (ACE) and polysulfide organic effect on Ca2+ in K-ATP channel, lowering intracellular Ca2+, causes vasodilatation thus lowering the blood pressure. Study shows that consuming 600-900 mg daily of Allium sativum extract or 4 g of fresh Allium sativum or 8 g of Allium sativum oil daily could lower first grade hypertension significantly (p<0.005).
Role of Cytokines in Stressful Condition as A Trigger for A Depression Febyan, Febyan; Wijaya, Sri Handawati; Tannika, Ayudhea; Hudyono, Johannes
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 6, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai Usaha dalam Mengatasi Penyebaran Virus Flu Burung Heriyanto Heriyanto; Johannes Hudyono
Jurnal Kedokteran Meditek vol. 14 no. 37 Mei-Agustus 2006
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v14i37.174

Abstract

Survei Pasca Pemerasan NAPEX@ Suspensi Studi pada Keamanan, Tolerabilitas dan Efikasi Obat Johannes Hudyono
Jurnal Kedokteran Meditek vol. 14 no. 37 Mei-Agustus 2006
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v14i37.177

Abstract

Co-Authors -, Febyan ., Febryan ., Febyan ., Sumindah Adiansyah Adiansyah, Adiansyah Adinata, Jovian Adinata, Jovian Anang Endaryanto Anggela Tiana Anggoro, Antonius Riyan Dwi Arini Setiawati Arwi Wijaya Aslamia, Aulia Asteria, Sylvia Ayudhea Tannika Binti Ismail, Nurul Aisyah Budi Setiabudiawan Diana S Raharja Dina Muktiarti, Dina Diporapdwijoyo Sinoputro Elena, Irene Maria Febryan . Febyan - Febyan - Febyan - Febyan . Febyan Febyan Febyan, Febyan Febyan, Febyan Felicia Rezkhi Putri Frendy, Holie Furny, Erly Furhana Givela Harsono Jomeiputri Handoko, Yusuf Heriyanto Heriyanto Ho, Sinsanta Irene Maria Elena Ivan Laurentius Susentia Jomeiputri, Givela Harsono Jovian Adinata Jovian Adinata Kamaliah Kamarudzaman Ketut Dewi Kumara Wati Lia Angelina Simbolon Liem, Jen Fuk Limbong, Novy Triandani Linardi, Michelle Maria Priscilla Martha, Elisabeth Melva Louisa Michelle Linardi Ni Putu Yudiartini Putri Ni Putu Yudiartini Putri Novy Triandani Limbong Nurul Aisyah Binti Ismail Priscilla, Maria Putri, Felicia Rezkhi Rebecca Yolanda Ruth Mary Kasan Shirly Elisa Tedjasaputra Silaen, Desi Hartati Simatupang, Aswin Oktavian Hasudungan Simbolon, Lia Angelina Sinoputro, Diporapdwijoyo Sinsanta Ho Sri Handawati Wijaya Sri Handawati Wijaya Sri Handawati Wijaya Sri Sutanti, Yosephin Sumadiono Sumadiono Sumindah . Suryadi Susanto Susanto, Suryadi Susentia, Ivan Laurentius Sutanti, Yosephin Sri Sylvia Asteria Tandean, Marshel Tannika, Ayudhea Tedjasaputra, Shirly Elisa Tiana, Anggela Wijaya, Arwi Wijaya, Sri Handawati Wijaya, Sri Handawati Yolanda, Rebecca Yundari, Yundari Yusuf Handoko Zakiudin Munasir