Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ASESMEN RELIABILITAS JEMBATAN RANGKA BAJA BENTANG 55 M DENGAN UJI BEBAN STATIK DAN DINAMIK Khoeri, Heri; Pradana, Roberto; Nugroho, Panji
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji beban jembatan baik statik maupun dinamik bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penggunanya selama masa layan. Pada uji beban dinamik penilaian didasarkan parameter dinamik berupa frekuensi alami, rasio redaman, kekakuan dan pola getar, sementara pada uji beban statik menggunakan parameter tidak terlampauinya batas tegangan dan lendutan saat operasional termasuk saat pembebanan maksimum. Uji beban dinamik dilakukan dengan memberikan eksitasi buatan dengan menjatuhkan roda depan truk dari ketinggian 20 cm, percepatan direkam mulai sebelum sampai sesudah aplikasi beban. Dari hasil analisis modal eksperimental (EMA) data percepatan diperoleh frekuensi alami 2,906Hz lebih dari rencana (1.44Hz) dan rata-rata jembatan bentang 55m di Indonesia (2.53Hz), namun rasio redaman 5.222%+0.705% mengindikasikan adanya disipasi energi yang besar, yang bisa jadi akibat adanya defect. Sementara dari uji beban statik, lendutan pada bentang tengah dengan beban 52UDL adalah 15mm yang diextrapolasi ke 100%UDL menjadi 28.85mm, masih di bawah lendutan ijin 45 mm. Begitupun pada bentang tepi lendutan 52%UDL terukur 9.26mm yang diextrapolasi ke 100%UDL menjadi 17.81mm juga masih di bawah lendutan ijin 28mm, namun rasio lendutan sisa terhadap lendutan maksimum 0.385+0.034 melebihi batas ijin yaitu 0.2 menunjukkan perilaku inelastis saat loading-unloading. Uji beban statik dan dinamik menunjukkan keseuaian hasil pada perkiraan kapasitas dan adanya indikasi kerusakan.Kata kunci: asesmen, dinamik, jembatan, statik, uji beban
Pengaruh Fixity Point Pondasi Tiang Terhadap Kemampuan Struktur Radial Staker Sebagai Infrastruktur Pelabuhan Batu Bara Buwono, Haryo Koco; Rizqullah, Naufal R.; Khoeri, Heri; Badaruddin, Badaruddin; Satiawan, Budi
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.83-93

Abstract

Dalam pengoperasian terminal batubara, radial stacker merupakan komponen penting pada alat berat. Radial Stacker adalah "lengan" mekanis yang mampu menjangkau area luas untuk melakukan operasi penimbunan dan ekstraksi batubara. Permasalahan berikut mungkin timbul akibat kondisi titik fixity yang tidak optimal pada tumpuan pondasi struktur radial stacker: penurunan permukaan tanah, yang diakibatkan oleh kondisi tanah yang lunak, beban yang berlebihan, atau adanya rongga di bawah pondasi. Penurunan kemampuan operasional, kemiringan struktur, dan kerusakan pada komponen mekanis. Goyangan dan getaran, disebabkan oleh desain pondasi yang tidak memadai, ketidakseimbangan beban, atau getaran mesin. Relokasi tiang pondasi akibat gempa bumi, gaya lateral yang signifikan, atau erosi tanah. Hal ini menimbulkan potensi kerusakan struktur, ketidakstabilan peralatan, dan bahaya keselamatan pekerja. Berdasarkan analisis ulang substruktur radial stacker jetty out 1, struktur saat ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan dalam hal kekuatan dan kekakuan. Deformasi yang terjadi masih berada di bawah batas yang diperbolehkan, dan rasio PMM yang dicapai kurang dari 0,95. Selain itu, nilai faktor keamanan yang memenuhi persyaratan geoteknik hasil evaluasi daya dukung pondasi.
Formulasi Kuat Tekan Perkerasan Landasan Pacu Dari Sampel Acak Terstruktur Transmisi Permukaan Ultrasonik Khoeri, Heri; Isvara, Wisnu; Nugroho, Panji
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.131-141

Abstract

Landasan pacu (Runway) merupakan salah satu penentu keamanan dan keselamatan operasional bandara, kerusakan perkerasan runway dapat membahayakan operasi penerbangan. Untuk mengetahui daya dukung perkerasan beton bertulang, maka kuat tekan beton menjadi hal penting untuk diperiksa. Uji tekan pada sampel beton inti merupakan cara yang paling akurat untuk menentukan kuat tekan beton, namun waktu yang tersedia untuk pemeriksaan pada runway sangat terbatas, sehingga pengujian tidak merusak (Non destructive test, NDT) dengan uji cepat rambat gelombang ultrasonik (ultrasonic pulse velocity test, UPVT) dan uji palu pantul (Rebound Hammer test, RHT) menjadi alternatif pilihan. Pada landasan pacu pengujian ultrasonik yang memungkinkan adalah dengan metode transmisi langsung (indirect transmission method, ITM) atau metode transmisi permukaan (surface transmission method), yang dalam banyak penelitian menunjukkan nilai akurasi yang lebih rendah dibandingkan dengan direct transmission method (DTM). Penelitian dilakukan dengan sampel acak terstruktur 1245 data RHT di sepanjang runway 3645 m, 45 pengukuran DTM dan 15 uji sampel beton inti. Hasil pengujian menunjukkan ada hubungan kuat antara hasil RHT dengan ITM, ditemukan korelasi rendah antara ITM dengan kuat tekan beton, , dan tidak ada hubungan antara ITM dan .  Namun secara bersama-sama ITM dan RHT menunjukkan korelasi yang kuat dengan fc’, dimana dengan faktor determinasi.
Asesmen Stabilitas Geoteknik dan Rekomendasi Perbaikan Tanah dengan Soil Grouting dan Drainage Tunnels (Studi Kasus: Pergeseran Dinding Penahan Tanah Pondasi Tower Transmisi) Khoeri, Heri; Isvara, Wisnu; Pradana, Roberto
Jurnal Spesialis Teknik Sipil (JSpTS) Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jspts.v5i2.12067

Abstract

The detection of a retaining wall displacement in early 2023 at one of the DD6+12 transmission tower sites raised concerns about the tower's stability, potentially leading to structural failure. A comprehensive assessment was conducted on the tower's verticality, retaining wall displacement, subsurface conditions, and soil properties around the tower area. The assessment results revealed a linear inclination of the transmission tower from the base to the top, with a deflection at the top of approximately ±20 cm to the south and ±7 cm to the west. With this condition, some structural elements reached a stress-to-permitted stress ratio of 0.91. Although still within allowable limits, without soil stabilization, it is at risk of structural failure. GPR scan results showed differences in foundation dimensions compared to the as-built drawings and identified cavities filled with water beneath the ground surface due to poor drainage, resulting in a safety factor of 1.088, whereas the required safety factor is 1.5. This condition caused the retaining wall displacement. Recommendations including constructing drainage tunnels upstream, soil grouting, installing wheep holes in the retaining walls, and adding secant piles would increase the safety factor to 1.988.
Perilaku Oprit Jembatan Akibat Beban Kendaraan Terhadap Stabilitas Abutment Menggunakan Midas Soilworks Buwono, Haryo Koco; Khoeri, Heri; Badaruddin; Sofiana, Dini; Setiawan, Andika
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): .
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.24234

Abstract

Konstruksi suatu struktur sering kali dilakukan pada kondisi tanah yang bercirikan tanah dengan kekerasan rendah atau tanah berpori. Struktur yang dibangun di atas tanah ini menunjukkan ketidakstabilan karena kekuatannya yang tidak memadai. Berdasarkan konsep tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui kestabilan lereng tanggul dengan memasukkan tambahan sabut kelapa. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Midas Soil Works, yaitu perangkat lunak geoteknik yang menggunakan analisis rekayasa elemen hingga. Studi ini mengilustrasikan stabilitas lereng dengan menggunakan metrik keamanan lereng yang diperoleh dari analisis perangkat lunak yang dilakukan oleh Midas Soil Works Software. Analisis beban kendaraan dan beban lajur pada saat pemuatan. Oleh karena itu, metode yang dipilih, Bishop, dan Morgenstern-Price, dapat digunakan untuk melakukan analisis stabilitas menggunakan Midas Soilworks. Variasi parameter tanah, termasuk kohesi, sudut gesekan internal, berat jenis, kondisi air tanah, dan geometri lereng, digunakan untuk analisis sensitivitas. Sesuai dengan SNI 8460:2017, menyatakan faktor keamanan lereng yang diperlukan untuk analisis stabilitas lereng tanah. Faktor-faktor ini ditentukan dengan menimbang biaya dan dampak kegagalan lereng terhadap tingkat ketidakpastian kondisi analisis. Nilai faktor keamanan lereng minimum yang masih memenuhi persyaratan ditetapkan sebesar 1,25 berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng yang dilakukan pada timbunan oprite.
Kelayakan Struktur Bangunan Akibat Perubahan Beban Dengan Metode Linear Moving Load Heri Khoeri; Haryo Koco Buwono; Dwi Yulina Abdi Jayanti; Setiawan, Andika
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): .
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.24699

Abstract

Terkait dengan adanya rencana penempatan tambahan alat sebesar 1.2 ton yang dapat dipindah-pindahkan di dalam ruang Operasi Rumah Sakit, maka perlu dilakukan pengecekan kekuatan struktur eksisting yang akan dikenai beban tambahan tersebut, untuk memastikan keamanan bangunan dan keselamatan dan kenyamanan penggunanya. Dari hasil pengamatan visual, struktur beton berulang terlihat baik, begitupula dari interpretasi hasil pengujian UPV, mutu beton elemen struktur yang diuji dapat dinyatakan dalam katagori baik dan sangat baik, dengan range average cepat rambat gelombang ultrasonic elemen antara 3596 sampai dengan 4567 m/detik. Dari hasil scan dengan georadar teridentifikasi tebal beton pelat lantai + 20 cm dengan tulangan dua arah dua lapis D10-150 ditambah tulangan atas M6. Sementara tulangan utama balok menggunakan D22 dan Sengkang f12 dan D13, dengan jumlah dan jarak memenuhi persyaratan minimal pemasangan tulangan. Dengan menggunakan input data hasil observasi, pengujian dan pemindaian beton lapangan selanjutnya dilakukan pemodelan dan analisis struktur menggunakan software SAP2000. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur masih memenuhi persyaratan kekuatan dan persyaratan lendutan sesuai dengan SNI SNI 2847-2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan SNI 1727-2020 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain
ANALISIS RESIKO GETARAN TANAH AKIBAT PENGEBORAN RENCANA PONDASI JEMBATAN YANG BERSIMPANGAN DENGAN JALUR PIPA GAS Khoeri, Heri; Isvara, Wisnu
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 10 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v10i2.3329

Abstract

Rencana pembangunan perumahan di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang membutuhkan akses jalan yang melintasi jalur pipa milik PT. Pertamina Gas yang tertanam di bawah tanah. Pelaksanaan konstruksi di atas pipa gas tentunya berpotensi membahayakan keamanan pipa gas. Untuk mengetahui potensi resiko akibat getaran yang diakibatkan oleh pengeboran pondasi pada pipa gas yang tertanam dan mengetahui tindakan pencegahan dan atau perlindungan khusus apabila risiko pada pipa gas berada pada level yang tidak dapat diterima sesuai dengan klasifikasi resiko dilakukanlah penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunanaan mesin bor yang bertenaga 133kW dengan frekuensi putaran 36 rpm berpotensi menimbulkan getaran, PPV sebesar 33.15 mm/det saat mengenai pipa gas, hal ini melampaui kriteria maksimum yang diijinkan yaitu 30 mm/det, tentunya berpotensi merusak pipa. Sementara hasil analisis menunjukkan getaran akibat pengeboran tidak berpotensi menyebabkan likuifaksi dengan faktor keamanan sebesar 15. Untuk memitigasi hal tersebut alternatif yang dapat dilakukan adalah membatasi kecepatan putaran mesin bor sampai dengan 29.5 rpm atau menurunkan dasar pile cap sedalam 2.6 m, dan memasang accelerometer untuk memonitor besaran getaran dan menurunkan rpm atau menghentikan kegiatan konstruksi saat terindikasi ppv mendekati 30 mm/det.
Perilaku Oprit Jembatan Akibat Beban Kendaraan Terhadap Stabilitas Abutment Menggunakan Midas Soilworks Buwono, Haryo Koco; Khoeri, Heri; Badaruddin; Sofiana, Dini; Setiawan, Andika
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.24234

Abstract

Konstruksi suatu struktur sering kali dilakukan pada kondisi tanah yang bercirikan tanah dengan kekerasan rendah atau tanah berpori. Struktur yang dibangun di atas tanah ini menunjukkan ketidakstabilan karena kekuatannya yang tidak memadai. Berdasarkan konsep tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui kestabilan lereng tanggul dengan memasukkan tambahan sabut kelapa. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Midas Soil Works, yaitu perangkat lunak geoteknik yang menggunakan analisis rekayasa elemen hingga. Studi ini mengilustrasikan stabilitas lereng dengan menggunakan metrik keamanan lereng yang diperoleh dari analisis perangkat lunak yang dilakukan oleh Midas Soil Works Software. Analisis beban kendaraan dan beban lajur pada saat pemuatan. Oleh karena itu, metode yang dipilih, Bishop, dan Morgenstern-Price, dapat digunakan untuk melakukan analisis stabilitas menggunakan Midas Soilworks. Variasi parameter tanah, termasuk kohesi, sudut gesekan internal, berat jenis, kondisi air tanah, dan geometri lereng, digunakan untuk analisis sensitivitas. Sesuai dengan SNI 8460:2017, menyatakan faktor keamanan lereng yang diperlukan untuk analisis stabilitas lereng tanah. Faktor-faktor ini ditentukan dengan menimbang biaya dan dampak kegagalan lereng terhadap tingkat ketidakpastian kondisi analisis. Nilai faktor keamanan lereng minimum yang masih memenuhi persyaratan ditetapkan sebesar 1,25 berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng yang dilakukan pada timbunan oprite.
Kelayakan Struktur Bangunan Akibat Perubahan Beban Dengan Metode Linear Moving Load Heri Khoeri; Haryo Koco Buwono; Dwi Yulina Abdi Jayanti; Setiawan, Andika
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.24699

Abstract

Terkait dengan adanya rencana penempatan tambahan alat sebesar 1.2 ton yang dapat dipindah-pindahkan di dalam ruang Operasi Rumah Sakit, maka perlu dilakukan pengecekan kekuatan struktur eksisting yang akan dikenai beban tambahan tersebut, untuk memastikan keamanan bangunan dan keselamatan dan kenyamanan penggunanya. Dari hasil pengamatan visual, struktur beton berulang terlihat baik, begitupula dari interpretasi hasil pengujian UPV, mutu beton elemen struktur yang diuji dapat dinyatakan dalam katagori baik dan sangat baik, dengan range average cepat rambat gelombang ultrasonic elemen antara 3596 sampai dengan 4567 m/detik. Dari hasil scan dengan georadar teridentifikasi tebal beton pelat lantai + 20 cm dengan tulangan dua arah dua lapis D10-150 ditambah tulangan atas M6. Sementara tulangan utama balok menggunakan D22 dan Sengkang f12 dan D13, dengan jumlah dan jarak memenuhi persyaratan minimal pemasangan tulangan. Dengan menggunakan input data hasil observasi, pengujian dan pemindaian beton lapangan selanjutnya dilakukan pemodelan dan analisis struktur menggunakan software SAP2000. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur masih memenuhi persyaratan kekuatan dan persyaratan lendutan sesuai dengan SNI SNI 2847-2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan SNI 1727-2020 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain
Static Load Testing Of PCI-Bridges for Assessing Functional Suitability and Its Comparison with Dynamic Testing Khoeri, Heri; Isvara, Wisnu; Widjajakusuma, Jack; Natasa, Fani; Sofiana, Dini
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2024): EDISI MARET 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v9i1.5655

Abstract

 To accommodate the rapid development of residential and commercial areas in the Bumi Serpong Damai (BSD) Region, Banten, the construction of the Kadisurung bridge is necessary to integrate road networks. Before being operational to ensure the safety of bridge users, load testing is conducted. Parameters that must be met in the testing include not exceeding the strain and deflection limits during operational conditions, including when maximum loading occurs. To assess the bridge's performance during operation, research was conducted on both sides of the central span (western side bridge, JSB, and eastern side bridge, JST) with static load testing carried out with gradually increasing loads up to 50% UDL (136 tons), followed by gradual load removal. At JSB, the maximum deflection at 100% UDL, estimated from the deflection at 50% UDL, was 39.92 mm, and at JST, it was 31.67 mm, while the allowable deflection was 43.3 mm. Based on the deflection parameters, the relative capacities of JST and JSB are expressed as 108.5% and 136.7% respectively, relative to their allowable capacities. This indicates that the estimated bridge capacity using static load testing parameters is 6%-10% greater than when using parameters from dynamic load testing. Thus, the bridge is deemed suitable for operation.