Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI PARA GURU DI GUGUS III CAKRANEGARA Harry Soeprianto; I Ketut Sarjana; Hapipi Hapipi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.765 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.483

Abstract

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah. Melalui perencanaan pembelajarn yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih mudah terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, sekolah, matapelajaran. Standar proses dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tidak pernah mendapat perhatian oleh karena itu perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan standar proses.
EFEKTIVITAS PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERPADU DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS UNTUK PEMBENTUKAN KONSEP PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 MATARAM Nyoman Sridana; Harry Soeprianto; Ketut Sarjana; Amrullah Amrullah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.074 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.512

Abstract

Hasil belajar matematika peserta didik di SMP masih rendah akibat kurangnya pemahaman terhadap suatu konsep matematika. Pemahaman konsep matematika menuntut peserta didik mengerti tentang definisi, pengertian, cara pemecahan masalah maupun pengoperasian matematika secara benar sehingga peserta didik tidak hanya dapat menjawab soal-soal rutin dan prosedural saja, akan tetapi dapat mengaplikasikan pengetahuan matematikanya untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Konsep materi Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD) diberikan dijenjang SMP kelas VIII, meliputi kubus, balok, prisma, dan limas.  Memahami konsep materi BRSD cukup sulit bagi peserta didik, seperti yang terungkap dari hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2000/2001 bahwa peserta didik lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk. Dalam pembelajaran matematika berdasarkan pendekatan konstruktivisme, guru berperan sebagai fasilitator membimbing dan mengarahkan peserta didik membangun konsep/prinsip matematika secara mandiri dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Studi empiris, perangkat pembelajaran yang dibuat guru untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun pengetahuannya sendiri belum terpadu. Identifikasi keterpaduan antara Rencana Program Pembelajaran( RPP),  Lembar Kerja Pesetra Didik( LKPD), dan Sumber Pembelajaran seperti Buku Peserta Didik(BKD) belum dicermati oleh para guru. Penggunaan perangkat pembelajaran yang terpadu dan konstruktivis diharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang lebih efektif.
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS II KECAMATAN LEMBAR DALAM MENERAPKAN AUTHENTIC ASSESMENT DALAM PEMBELAJARAN Muhammad Turmuzi; Nyoman Sridana; Ketut Sarjana; Harry Soeprianto
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.325 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1523

Abstract

Penilaian autentik merupakan ciri khas Kurikulum 2013. Guru dalam penilaian autentik ini harus memiliki wawasan yang luas tentang pengalaman maupun permasalahan-permasalahan kehidupan nyata. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum mampu mengembangkan bentuk-bentuk penilaian yang menjadi tuntutan dalam mengimplemetasikan kurikulum 2013. Bentuk penilaian yang dimaksud adalah penilaian autentik dalam bentuk penilaian kinerja (perfomance assessment), penilaian produk (product assessment), penilaia proyek (project assessment), penilaian afektif (affective assessment), dan penilaian portofolio (portfolio assessment). Mengacu pada data kasar kondisi guru di atas, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru khususnya dalam hal pengembangan penguasaan assessment adalah kegiatan in house training. Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menyusun bentuk- bentuk penilaian autentik yaitu penilaian kinerja (perfomance assessment), penilaian produk (product assessment), penilaia proyek (project assessment), penilaian afektif (affective assessment), dan penilaian portofolio (portfolio assessment). Berdasarkan rekap hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola hasil penilaian pembelajaran baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS II KECAMATAN LEMBAR DALAM MENERAPKAN AUTHENTIC ASSESMENT DALAM PEMBELAJARAN Muhammad Turmuzi; Nyoman Sridana; Ketut Sarjana; Harry Soeprianto
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.781 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i1.1613

Abstract

Diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Maka diperlukan suatu pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur semua kompetensi pengetahuan hanya berdasarkan hasil), menuju penilaian autentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Penilaian autentik merupakan ciri khas Kurikulum 2013. Penilaian autentik ini merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria yang holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap).  Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Guru dalam penilaian autentik ini harus memiliki wawasan yang luas tentang pengalaman maupun permasalahan-permasalahan kehidupan nyata. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum mampu mengembangkan bentuk-bentuk penilaian yang menjadi tuntutan dalam mengimplemetasikan kurikulum 2013. Bentuk penilaian yang dimaksud adalah penilaian autentik dalam bentuk penilaian kinerja (perfomance assessment), penilaian produk (product assessment), penilaia proyek (project assessment), penilaian afektif (affective assessment), dan penilaian portofolio (portfolio assessment). Mengacu pada data kasar kondisi guru di atas, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru khususnya dalam hal pengembangan penguasaan assessment adalah kegiatan in house training. Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menyusun bentuk- bentuk penilaian autentik yaitu penilaian kinerja (perfomance assessment), penilaian produk (product assessment), penilaia proyek (project assessment), penilaian afektif (affective assessment), dan penilaian portofolio (portfolio assessment). Berdasarkan rekap hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola hasil penilaian pembelajaran baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
PELATIHAN PERMAINAN MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU MI NW NURUL HARAMAIN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT Arjudin Arjudin; Prayitno Sudi; Baidowi Baidowi; Harry Soeprianto
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.262 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i1.1614

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi permasalahan kurangnya minat belajar matematika di MI (Madrasah Ibtidaiyah) NW Nurul Haramain Narmada sebagai sekolah mitra. Permainan matematika merupakan solusi yang dapat mengatasi kurangnya minat belajar matematika sehingga meningkatkan kualitas baik proses maupun hasil pembelajaran di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru Madrasah Ibtidaiyah tentang permainan matematika dan penerapannya dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang terdiri dari: (1) Diskusi terfokus FGD (Focus Group Discussion) peningkatan wawasan permainan matematika, (2) Workshop penyusunan rencana pembelajaran dengan metode permainan, dan (3) Penerapan permainan matematika dalam praktek pembelajaran dalam lingkup terbatas. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta dalam hal: menambah wawasan guru-guru MI NW Nurul Haramain Narmada tentang permainan matematika, dan meningkatnya profesionalisme guru-guru MI NW Nurul Haramain Narmada dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran yang berbasis permainan matematika, serta memperkaya pengetahuan guru-guru MI NW Nurul Haramain Narmada dalam meningkatkan minat belajar siswa-siswanya terhadap pelajaran matematika. Manfaat yang diperoleh para peserta hendaknya dapat diterapkan dan disebarluaskan pada teman-teman sejawatnya terutama di kelompok kerja madrasah (KKM) dalam menunjang peningkatan pengetahuan tentang permainan matematika dan keterampilan menerapkan permainan matematika tersebut dalam pembelajaran di kelas.