Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Perancangan Jaringan Keamanan Virtual Private Network (VPN) Site to Site Chairul Umam; Emilia Roza; Irfan Irfan
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.412 KB)

Abstract

Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu metode yang tepat untuk solusi keamanan jaringan dalam cangkupan Wide Area Network (WAN). VPN merupakan suatu cara memanfaatkan jaringan publik sebagai jaringan private secara aman melaluai internet. Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah Site to Site Virtual Private Network (VPN) yaitu merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan adanya koneksi jaringan data private pada jaringan publik untuk menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang letaknya berjauhan, dengan menerapkan sistem enkripsi pada jaringan VPN tersebut. Dalam menggunakan VPN Site to Site, pegawai perusahaan maupun para pekerja lainnya lebih mobile bisa akses data dimana saja, serta aman dalam melakukan akses data. Pada VPN terdapat banyak protokol untuk mendukung keamanan data, salah satu protokol yang sering digunakan yaitu IPSec (Internet Protocol Security) adalah sebuah protokol yang menyediakan transmisi data terenkripsi yang aman pada network layer dalam jaringan.
Rancang Bangun Antena Biquadpada Frekuensi Kerja LTE (Long Term Evolution) 710 MHz Yonard Hanudry Subroto Putra; Emilia Roza; Dwi Astuti Cahyasiwi
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.933 KB)

Abstract

Antena merupakan tulang punggung jaringan nirkabel. Antena sangat penting sebagai perangkat penyesuai (matching device) antara sistem pemancar dengan udara bila antena berfungsi sebagai media radiasi gelombang radio dan sebagai perangkat penyesuai dari udara ke sistem penerima. Desain antena ideal yang diharapkan adalah antena yang mempunyai nilai VSWR ≤ 2, nilai return loss ≤ -10, gain yang tinggi dan bandwidth yang lebar. Dalam perancangan ini akan membahas tentang rancang bangun antena biquad pada frekuensi kerja LTE (Long Term Evolution) 710 Mhz. Perancangan antena biquad ini dilakukan menggunakan software MMANA-GAL Basic V 3.0.0.31. Pada simulasi antena menunjukkan antena bekerja pada range frekuensi 692 – 728 MHz dengan bandwidth sebesar 36 MHz. Pada simulasi antena juga diperoleh nilai VSWR 1,65, nilai return loss sebesar -12,22. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap prototype antena diperoleh hasil nilai VSWR sebesar 1,89, nilai return loss sebesar -10,45 dB. Prototype Antena Biquad bekerja pada range frekuensi dimulai dari 623,5 MHz – 710 MHz dan memiliki bandwidth sebesar 86 MHz.
Analisis Interferensi TV Digital Terhadap Long Term Evolution (LTE) Pada Frekuensi 700 MHZ Triyono Triyono; Dwi Astuti Cahyasiwi; Emilia Roza; Kun Fayakun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.918 KB)

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi telekomunikasi paling baru saat ini yang bekerja pada rentang frekuensi mulai dari FDD (Frequency Division Duplex) LTE 850 MHz, FDD LTE 900MHz,FDD LTE 1.800MHz, danTDD (Time Division Duplex) LTE 2.300MHz. LTE juga bisa memanfaatkan spektrum 700 MHz yang akan dikosongkan oleh pemerintah terkait rencana digitalisasi penyiaran televisi di Indonesia. Koeksistensi TV Digital dan LTE pada frekuensi 700 MHz memerlukan studi yang menyeluruh, karena adanya potensi interferensi adjacent channel antara kedua sistem tersebut. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh interferensi transmiter TV Digital terhadap penerima LTE melalui simulasi SEAMCAT. Melalui hasil simulasi dapat dilihat bahwa, dari nilai probabilitas interferensi 48.23 % dan C/I 10.82 berarti jarak terdekat antara pengganggu dengan yang terganggu 0.24 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 0.5 km. Sedangkan pada jarak terjauh untuk pengganggu dengan yang terganggu 1.1 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 2.7 km, dengan nilai probabilitas interferensi sebesar 48.23 % dan nilai C/I 10.91 dB. Berarti untuk jarak yang lebih dekat atau lebih jauh dari itu, pengguna LTE akan terinterferensi oleh pemancar TV Digital.
Rancang Bangun Antena Multiband V-Double Dipole Frekuensi 700 MHz dan 2,4 GHz Sukmara Sukmara; Emilia Roza; Dwi Astuti Cahyasiwi
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.504 KB)

Abstract

Perancangan ini merupakan pengembangan dari perancang bangun antena V-double dipole pada frekuensi kerja LTE (Long Term Evolution) 700 MHz, yang memiliki peluang untuk beresonansi juga pada frequensi 2,4 MHz (wi-fi). Rancang bangun antena multiband V double dipole frekuensi 700 MHz dan 2,4 GHz menggunakan metodologi simulasi, perancangan prototype antena serta pengukuran. Media kawat tembaga yang digunakan 2 diameter yang berbeda, yaitu 4,3 mm dan 3,6 mm. Hasil simulasi diperoleh nilai VSWR sebesar 1.05 pada antena berdiameter 3,6 mm frekuensi 700 MHz dan 1.34 pada frekuwensi 2,4 GHz lebih kecil dibandingkan dengan antena berdiameter 4,3 mm yaitu 1.6 pada frekuensi 700 MHz dan 1,37 pada frekuensi 2.4 MHz. Sedangkan pada pengukuran prototype antena terjadi pergeseran frekuensi resonansi dibandingkan dengan hasil pada simulasi yaitu sebesar 18,244 MHz pada antena berdiameter 4,3 mm frekuensi 700 MHz dan 40 MHz pada frekuensi 2,4 GHz, sedangkan pada pengukuran prototype antena berdiameter 3,6 mm frekuensi 700 MHz bergeser sebesar 70,211 MHz dan 355,092 MHz frekuensi 2,4 GHz.
Analisa Matematik Karakteristik Detector Semikonduktor Silicon Tipe P sebagai Bahan Detector Partikel Radiasi Bermuatan Gunarwan Prayitno; Emilia Roza
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.864 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2822

Abstract

Analisa Matemetik Karakteristik Detector Semikonduktor Silicon Tipe P Sebagai Bahan Detector Partikel Radiasi Bermuatan. Saat ini banyak alat pendeteksi radiasi partikel bermuatan dibuat oleh industry, khususnya industry yang bekerja dalam pengembangan peralatan dan komponen deteksi. Prinsip kerja detector semikonduktor dan detector gas isian adalah sama. Pada detektor tipe gas isian, ionisassi terbentuk pada tabung gas, sedangkan detektor semikonduktor ionisasi terbentuk pada lapisan intrinsic (terbentuk antara p dan n). Untuk membentuk lapisan intrinsic pada semikonduktor tipe P (mayoritas hole), bahan semikonduktor tipe p harus dikompensasi dengan material lithium (mayoritas electron), sehingga akan terbentuk lapisan p dan n, dengan metoda evaporasi dan doping (ion drift), proses pemasukkan atom lithium ke dalam struktur ikatan kristal silicon. Proses pembuatan detektor semikonduktor telah dilakukan dan berhasil, tetapi analisa secara matematik belum dilakuakn. Hasil akhir dari analisa matematis bertujuan meningkatkan kualitas detektor semikonduktor.. Analisa matematik akan menjawab, bahwa, baik tidaknya detektor semikonduktor dalam bekerja (mencacah radiasi parikel bermuatan), bergantung dari kualitas doping dan kedalaman/lebar lapisan intrinsic. Pengembangan dan penelitian lebih lanjut akan di buat detector solid state dengan bahan semikonduktor tipe berbeda.
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas pada Knalpot Motor Hadied Hadiansyah; Emilia Roza; Rosalina Rosalina
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.835 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2827

Abstract

Handphone sebagai penunjang bisnis ojek on line tidak bisa kehabisan daya, sehingga dibutuhkan suatu pembangkit listrik yang bisa mengisi baterai tanpa harus berhenti terlebih dahulu. Metode yang dilakukan adalah merancang prototype pembangkit listrik tenaga panas pada knalpot yang merubah energi panas pada knalpot sepeda motor menjadi energi listrik. Apakah tegangan keluaran dari peltier bisa mencapai 2-3 volt. Mana yang lebih stabil antara menggunakan 1 peltier atau 2 peltier. Metode yang dilakukan adalah mengukur tegangan output pada 1 peltier dan tegangan keluaran 2 peltier yang dirangkai seri. Pengujian dilakukan pada perancangan pembangkit listrik tenaga panas saat knalpot motor yang dinyalakan selama 60 menit dengan mengukur tegangan output peltier dan modul chnager. Tegangan yang dihasilkan pada peltier saat menggunakan 1 peltier dan pada saat tegangan keluaran 2 peltier dirangkai seri > 2 volt yaitu 2.05 Volt dan 2.46 Volt. Tegangan keluaran pada 2 peltier yang dirangkai seri > 1 peltier tetapi pada modul charger tegangan yang dihasilkan lebih stabil pada saat menggunakan 1 peltier dari pada 2 peltier.
Perancangan Sequencing Chiller untuk Menstabilkan Temperatur Suhu Ruangan Menggunakan Programmable Logic Control (PLC) Dendy Achmad Septian; Emilia Roza; Rosalina Rosalina
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3154.813 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2829

Abstract

Penggunaan chiller sebagai pendingin ruangan sudah banyak digunakan di perkantoran maupun industri. Belum adanya automatisasi pada alat pendingin menyebabkan muncul kendala suhu yang dihasilkan pendingin masih naik turun tergantung keadaan cuaca. Selain itu jumlah chiller yang digunakan juga tidak bisa dikontrol sehingga kalori yang digunakan menjadi maksimal yang menyebabkan pemakaian listrik menjadi besar juga. Perancangan sequenching chiller menggunakan PLC ini, bertujuan agar suhu yang dihasilkan oleh sequencing chiller stabil pada 27oC dan energy yang digunakan berkurang hingga 50%. Hasil pengujian dari perancangan bahwa setelah menggunakan PLC suhu dalam ruang dapat dikontrol stabil pada 27 derajat celcius.Dari 3 chiller yang tersedia pada mesin pendingin dengan PLC bisa dikontrol jumlah yang dipakai sehingga dapat menghemat 50% energy listrik yang digunakan.
TEKNIK MENENTUKAN WAKTU HILANGNYA SYAFAQ (CAHAYA MERAH) MENGGUNAKAN SQY QUALITY METER (SQM) DENGAN METODE TITIK POTONG (CUTOFF) M. Asep Rizkiawan; Rosalina Rosalina; Emilia Roza
Jurnal Kumparan Fisika Vol 4, No 2: Agustus 2021
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.4.2.103-111

Abstract

ABSTRAK Dalam penelitian ini akan diukur tingkat kecerahan langit untuk mengetahui waktu hilangnya syafaq ( cahaya merah ) yang ada dilangit pada waktu malam hari. Imam Syafi’I dan mayoritas ulama berpendapat bahwa awal waktu Isya’ ialah Ketika hilangnya mega merah, sedangkan Imam Hanafi berpendapat bahwa awal waktu Isya’ ialah Ketika munculnya mega hitam atau disaat langit benar benar gelap, artinya langit benar-benar dalam keadaan gelap. Dalam melakukan pengukuran tingkat kecerahan langit peneliti menggunakan teknologi sesnsor non image yaitu Sky Quality Meter (SQM). Sky Quality Meter (SQM) merupakan alat untuk mengukur tingkat kecerahan langit. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan fotometer portabel, ringan, dan r­elative murah dengan koneksi USB yaitu Unihedron Sky Quality Meter (SQM). Metode pengolahan data menggunakan MATLAB dan Microsoft office excel untuk menampilkan grafik dan melakukan pendekatan persamaan polynomial 5. Data percobaan diperoleh dari perekaman oleh sky Quality meter (SQM). Hasil penelitian dalam data yang telah diolah dan diproses menunjukan bahwa waktu hilangnya syafaq (cahaya mega merah) paling awal muncul pada pukul 18:29:33 WIB dan paling terakhir muncul pada pukul 18:51:54 WIB. Dapat disimpulkan bahwa waktu hilangnya syafaq (cahaya mega merah) itu tidak pasti waktunya atau tidak menentu dalam tiap harinya, tapi dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa hilangnya syafaq (cahaya mega merah) berdasarkan data yang diperolah serta diproses menggunakan microsoft office excel dan matlab menunjukan range waktu yaitu pukul 18:29:33 sampai 18:51.54 Kata  kunci : MATLAB, Microsoft office excel, Sky Quality Meter (SQM), waktu syafaq ABSTRACT In this study, the brightness of the sky will be measured to determine the time of loss of syafaq (red light) in the sky at night. Imam Syafi'i and the majority of scholars are of the opinion that the beginning of Isha' is when the red mega disappears, while Imam Hanafi is of the opinion that the beginning of Isha' is when the black mega appears or when the sky is really dark, meaning that the sky is really dark. In measuring the brightness of the sky, the researchers used non-image sensor technology, namely Sky Quality Meter (SQM). Sky Quality Meter (SQM) is a tool to measure the brightness of the sky. Measurements were carried out using a portable, lightweight, and relatively inexpensive photometer with a USB connection, namely the Unihedron Sky Quality Meter (SQM). The data processing method uses MATLAB and Microsoft office excel to display graphs and approach polynomial 5 equations. Experimental data is obtained from recording by sky Quality meter (SQM). The results of the study in data that have been processed and processed show that the time of the disappearance of the syafaq (mega red light) appears the earliest at 18:29:33 WIB and the last time appears at 18:51:54 WIB. It can be concluded that the time of the disappearance of syafaq (mega red light) is uncertain or erratic in each day, but in this study it can be seen that the loss of syafaq (mega red light) based on data obtained and processed using Microsoft Office Excel and Matlab shows a range time is 18:29:33 to 18:51.54. Keywords: MATLAB, Microsoft office excel, Sky Quality Meter (SQM), Syafaq time.
Perancangan Prototipe Alat Pengurai Asap Rokok Menggunakan Electrostatic Precipitator Emilia Roza; Yogi Sugiharto; Rosalina Rosalina
Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Jetri, Volume 19, Nomor 2, Februari 2022
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.094 KB) | DOI: 10.25105/jetri.v19i2.10288

Abstract

One of the causes of poor air quality is the high number of smokers in Indonesia. A smoking room in public places equipped with cigarette smoke decomposers is important. The purpose of this study was to determine the ratio of the percentage decomposition of smoke levels in tests using and without using ESP. The tool is made to be able to monitor air quality based on ISPU using an MQ2 sensor with an output in the form of a blower that functions to direct smoke out of the room, then the smoke will be processed into clean air using an electrostatic precipitator (ESP). The simulation results show that by using ESP (electrostatic precipitator) the smoke content can be decomposed up to 92.867%, while without ESP, it is not more than 5% so that it can pollute the environment around the smoking room. Salah satu penyebab buruknya kualitas udara adalah tingginya jumlah perokok di Indonesia. Adanya smoking room di tempat umum yang dilengkapi dengan alat pengurai asap rokok menjadi penting. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perbandingan persentase penguraian kadar asap pada pengujian menggunakan dan tanpa menggunakan ESP. Alat dibuat agar dapat memantau kualitas udara bersadarkan ISPU menggunakan sensor MQ2 dengan output berupa blower yang berfungsi mengarahkan asap keluar ruangan,  selanjutnya asap akan diolah menjadi udara bersih menggunakan electrostatic precipitator (ESP). Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan menggunakan ESP (electrostatic precipitator) kadar asap dapat terurai hingga 92,867%, sedangkan tanpa ESP,  tidak lebih dari 5% sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar smoking room. 
Antena-Filter Hairpin dengan Peningkatan Perolehan untuk Aplikasi 5G Gilang Bonie Wiryawan; Kun Fayakun; Harry Ramza; Mohd Azman Zakariya; Emilia Roza; Dwi Astuti Cahyasiwi
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 18, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.027 KB) | DOI: 10.17529/jre.v18i4.27754

Abstract