Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pertanian Perkotaan Organik di Kecamatan Cemoro Kandang, Kota Malang, Jawa Timur Rizki Alfian; Hariadi Darmawan; Balqis Nailufar
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.021 KB) | DOI: 10.33366/japi.v3i2.1053

Abstract

Pada negara berkembang kegiatan urban farming memiliki tujuan utama memenuhi kebutuhan pangan sehingga pengeluaran biaya untuk pangan berkurang, dan hasil penjualan produk yang berlebih dapat meningkatkan pendapatan. Konsepsi dasar tersebut juga ditemukan implementasinya di kota Malang, tepatnya di Kelurahan Cemorokandang, terdapat “Kelompok Tani Cemara Organik” yang memanfaatkan lahan tidur sebagai kegiatan pertanian perkotaan dengan fokus pada budidaya tanaman pangan berupa hortikultura. Program PKM Pertanian Perkotaan Organik di Kelurahan Cemorokandang ini dilakukan dengan metode PLA (Participatory Learning Action) dan Market Joined. Pada metode PLA tersebut, dilakukan pendampingan produksi mitra pertama oleh tim PKM Urban Farming Organik di Kelurahan Cemorokandang dalam penerapan teknologi vertikultur dalam pertanian organik perkotaan guana optimalisasi lahan produksi dengan melibatkan mitra kedua sebagai produsen pupuk organik. Dari evaluasi dan analisis program kemitraan masyarakat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) masyarakat sangat mendukung dan antusias untuk maju dan mengembangkan teknologi vertikultur, 2) berdasarkan hasil respondensi, masyarakat merasa mudah dengan teknik vertikultur, 3) Program PKM dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sempit sehingga menjadi lebih produktif. 4) teknologi vertikultur memberikan hasil produksi yang lebih baik secara kuantitas dan kualitas dalam pemanfaatan lahan sempit kawasan pemukiman.
PEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
BUANA SAINS Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.935 KB) | DOI: 10.33366/bs.v16i1.402

Abstract

The aim of this research are (1) to know the best composition of snail as duck’s feed supplementation with bran and parcher rice;
LEVEL OF EFFICIENCY AND FEASIBILITY OF BUSINESS RAREING QUAIL EGG FEEDING A COMBINATION OF HOUSEHOLD ORGANIC WASTE AND FRESH MAGOTS Pala, Fransiskus Yeheskiel; Darmawan, Hariadi; Suroto, Karunia Setyowati
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 9 No. 1 (2025): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v9i1.6200

Abstract

The financial feasibility analysis was carried out to determine the financial feasibility of the quail egg farming business. This study aims to obtain a calculation of the financial feasibility analysis of quail egg cultivation business fertilized with household organic waste and fresh mogots. The aspects of financial feasibility analysis calculated in this study include HPP, BEP, R/C Ratio, NPV, IRR and PP. The results of the financial feasibility analysis showed: (a) cost of production (HPP) of Rp 26.7882; (b) selling price of IDR 27,000/kg; (c) BEP unit 5,948 and BEP price IDR 217,066,163; (d) NPV with a positive value of Rp 5,107.37; (e) IRR NPV positive 1 is and NPV 701. 287, and NPV positive 2 is 696,011 which indicates a higher figure compared to the bank interest rate which is 212%; (f) R/C Ratio 1.24; (g) The payback period is shorter than the project life, i.e. 1 year, 5 months and 1 day.
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DAN MAGGOT SEBAGAI PAKAN TERHADAP PROFIL PRODUKTIVITAS INDUK AYAM KAMPUNG: Utilization of Household Organic Waste and Maggot as Feed on Kampong’s Hen Productivity Profiles Hartono, Achmad Budi; Hariadi Darmawan; Nonok Supartini
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performan produktivitas induk ayam kampung melalui pemanfaatan limbah organik rumah tangga (LORT) segar dan larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) (maggot BSF) sebagai alternatif pakan yang berkelanjutan dan murah. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan kelompok perlakuan: P1 (90% LORT + 10% maggot BSF), P2 (80% LORT + 20% maggot BSF), dan P3 (70% LORT + 30% maggot BSF), masing-masing dengan tiga ulangan. Parameter yang diukur: produksi telur (Hen Day Production/HDP), fertilitas, bobot telur, total konsumsi pakan dan efisiensi konversi pakan (FCR). Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara peningkatan proporsi maggot BSF dengan kinerja reproduksi dan produksi. Perlakuan P3 menghasilkan nilai HDP tertinggi (30,00%), tingkat fertilitas tertinggi (88,89%), bobot total telur terbesar (1.128,06 g), dan nilai FCR paling efisien (18,86), meskipun tingkat konsumsi pakannya terendah (21.280 g). Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif antara kerapatan nutrisi dengan efisiensi pakan, yang dipengaruhi oleh kandungan protein, lemak, dan asam amino yang lebih tinggi dari maggot BSF pada pakan. Namun, penurunan konsumsi pakan pada proporsi maggot BSF tertinggi, diduga dikarenakan kandungan kitin yang lebih tinggi, aroma pakan yang berubah, dan kandungan padat energi. Temuan ini mendukung rekomendasi strategis pemanfaatan maggot BSF dan limbah organik dalam pakan unggas lokal untuk peningkatan produktivitas sekaligus mendukung pertanian sirkular dan pengelolaan limbah berkelanjutan dalam sistem peternakan pedesaan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk optimalisasi penambahan maggot BSF dalam pakan yang mampu menyeimbangkan ketersediaan nutrisi dan palatabilitas.   Kata kunci: Ayam kampung, efisiensi pakan, maggot BSF, performan produktivitas, pertanian sirkuler.  
Inovasi Pengemasan Semi-Otomatis dan Praktik Sanitasi Berbasis Komunitas Untuk Peningkatan Kualitas Jus Terong Belanda Di Desa Ngadas, Kabupaten Malang Widyastuti, Endrika; Sugiarto, Yusron; Wijayanti, Sudarma Dita; Sudarwati, Emy; Putra, Widhy Hayuhardhika Nugraha; Darmawan, Hariadi; Rotinsulu, Amalia Christina; Tjokro, Gabriela; Maharani, Galvina Maryam; Wardani, Retno Ningtyas Tri; Munaya, Syahidah Arqa
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v10i2.6867

Abstract

Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kualitas jus terong belanda di Desa Ngadas melalui pengembangan teknologi pengemasan semi-otomatis dan penerapan praktik kebersihan terpadu. Pendekatan ini dirancang guna mengatasi kebocoran kemasan, memperpanjang masa simpan, serta memenuhi kebutuhan pasar pariwisata setempat. Metode pelaksanaan meliputi observasi awal, pelatihan penggunaan alat penyegel semi-otomatis, dan penerapan prosedur kebersihan berbasis Good Manufacturing Practices. Kegiatan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan kelompok perempuan setempat untuk memastikan transfer pengetahuan dan keberlanjutan jangka panjang. Hasil menunjukkan penurunan tingkat kebocoran dari 30% menjadi sekitar 4–5%, disertai peningkatan efisiensi penyegelan dan perpanjangan masa simpan jus terong belanda. Implementasi label standar, termasuk informasi bahan dan tanggal kedaluwarsa, menambah kepercayaan konsumen. Selain itu, penerapan area “clean zone” dan protokol pencucian peralatan menurunkan risiko kontaminasi, memudahkan kontrol kualitas, dan mengoptimalkan proses produksi. Teknologi ini mendukung pengembangan agroindustri lokal melalui kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan sektor pariwisata. Implikasinya mencakup perluasan akses pasar, penambahan pendapatan, serta peningkatan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
Analisa Preferensi dan Status Sosial Terhadap Pembelian Daging Sapi Di Pasar Induk Among Tani Kota Wisata Batu Kio, Lidia Kae; Darmawan, Hariadi; Rinanti, Rosyida Fajri; Murti, Ariani Trisna
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v10i1.6809

Abstract

The purpose of the research is to determine consumer preferences regarding the purchase decision of beef products at the Pasar Induk Among Tani Kota Wisata Batu. The variables studied consist of product quality (X1), product price (X2), and social factors (X3), as well as purchasing decisions as the variable (Y). The research was conducted from March to April 2024 at the Pasar Induk Among Tani Kota Wisata Batu, East Java Province. The type of research used is descriptive quantitative with a survey method. The sample chosen for the study consists of consumers who purchase fresh beef at the Pasar Induk Among Tani Kota Wisata Batu, totaling 80 respondents, using the accidental sampling method. The sources of research data consist of two types, namely primary data and secondary data. Primary data is obtained from direct interviews with respondents using a questionnaire, while secondary data comes from journals and reports from relevant institutions involved during the research process. The data analysis method used multiple linear regression analysis with the SPSS tool. The research results explain that consumer purchasing decisions are influenced by the attributes of meat quality. Consumer preferences in purchasing beef are influenced by several factors, one of the dominant ones being the cut of meat being bought. In addition, the social status of consumers also influences their choices when purchasing meat, where those with higher social status are more likely to choose premium quality beef or pay more attention to sustainability and ethics in selecting products. The recommendation from the research findings is that traders should provide the quality and cuts of beef that meet the needs and preferences of consumers. Service facilities and a cashless payment system need to be provided by the market management so that customers can shop comfortably. Keywords: Preferences, Attributes, Social Status, Purchase Decisions
Penerapan Model Budidaya Tanaman Untuk Pencegahan Kerusakan Lahan Widowati, Widowati; Sa'diyah, Ana Arifatus; Darmawan, Hariadi; Wilujeng, Retno
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i2.4800

Abstract

Kabupaten Tuban merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan industri yang sangat pesat, yang terancam keseimbangan ekologisnya di kawasan hulu yang agraris dan forestris dengan kawasan hilir yang industri. Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat serta para pemangku kepentingan tentang percontohan penerapan model budidaya tanaman pencegah kerusakan lahan sebagai peningkatan upaya pencegahan kerusakan lahan. Upaya tersebut dilakukan dengan metode pendekatan kegiatan FGD (Focussed Group Discussion) dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, untuk percontohan adalah Desa Jetak, Kecamatan Montong, yang berada di sebelah selatan wilayah Kabupaten Tuban sebagai kawasan hulu. Hasil FGD menjustifikasi keadaan dan status degradasi lahan hutan Bongok di lokasi kegiatan yang terkategori kritis dan perlu dinisiasi dengan Aksi Konservasi dan Restorasi Ekosistem di Hutan Bongok. Aksi ini merupakan penerapan metode vegetatif konservasi dan restorasi lahan, dengan tiga langkah aksi pendampingan, yaitu: penerapan model budidaya tanaman di bawah pohon tegakan, penerapan model pertanian terpadu-tanaman kopi-indigofera-ternak kambing termasuk inisiasi alih teknologi dan inovasi berbasis kopi, serta pengembangan usaha pengolahan produk pertanian-peternakan dan usaha pewarna alami. 
PERFORMA AYAM KUB FASE GROWER UMUR 35 – 70 HARI YANG DIBERI CAMPURAN PAKAN MAGGOT SEGAR (BSF) NONOK SUPARTINI; Jebatu W. M; Farida K; Hariadi Darmawan; Sumarno
Jurnal Pertanian Terpadu Santo Thomas Aquinas Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pertanian Terpadu Santo Thomas Aquinas
Publisher : STIPER Santo Thomas Aquinas Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KUB chickens are chickens that are the result of selection of native Indonesian female line chickens, for six generations. Fresh maggot (BSF) is an alternative ingredient in rations that may be added to animal feed as a source of protein. The purpose of this study is to determine how much the superior village chickens of Balitnak are fed fresh maggots (BSF) and how much of an impact this has on feed consumption and body weight increase throughout the grower phase 35–70. Findings from studies on the impact of feeding superior native chickens with fresh maggots (BSF) in their diet. Results on children's growth regarding feed consumption indicated a highly significant influence (P<0.01). According to the following average feed consumption values for each treatment: P0.1950.50 g/head, P1. 1964.18 g/head, P2. 1888.47 g/Tail, and P3. 1923.47 g/head. The findings had no discernible impact, as seen by the rise in body weight (P>0.05). The average body weight growth for each treatment, aged 35 to 70 days, was P0, 649.54 g/head, P1, 650.96 g/head, P2, 642.40 g/head, and P3. 623.40 g/head. The average feed conversion values were P0. 3.02 g/head, P2. 2.95 g/head, and P3. 3.09 g/head. Additionally, feed conversion data did not reveal a significant influence (P>0.05). Analysis of variance (ANOVA) will be used to assess the collected data. In the event that the therapy is effective, the BNT test will be administered. Treatment P1 had the greatest results, with a fresh maggot feeding level of 10% on feed intake and body weight increase, according to study on the effects of employing fresh maggots (BSF) in feed for KUB chickens aged 35–70 days. For the purpose of future study, it is advised that the percentage of fresh maggots fed to KUB chickens aged 35 to 70 days not surpass 10%.
EVALUASI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DAN MAGGOT SEBAGAI PAKAN AYAM KAMPUNG PADA TINGKAT KONSUMSI, KONVERSI, DAN IMBANGAN BIAYA PAKAN: Utilization Evaluation of Household Organic Waste and Maggot as Feed of Ayam Kampung on Level of Consumption, Conversion, and Income Over Feed Cost Bayu Tri As’ari; Hariadi Darmawan; Nonok Supartini
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 3 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i3.2373

Abstract

Ketersediaan pakan alternatif yang ekonomis dan berkelanjutan berbasis biokonversi sampah menjadi tantangan dalam budidaya ayam kampung. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat konsumsi pakan, efisiensi konversi pakan (FCR), dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ayam kampung yang diberi pakan campuran limbah organik rumah tangga dan maggot segar. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan (P1: 90 % limbah + 10 % maggot; P2: 80 % + 20 %; P3: 70 % + 30 %) dan tiga ulangan, pada sembilan ekor induk ayam umur 48–60 minggu, selama 30 hari. Data konsumsi harian pakan, FCR, produksi telur, dan IOFC dianalisis melalui analisis ragam dan deviasi standar. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi pakan harian tertinggi pada P2 (239,70 ± 4,16 g/ekor), FCR terbaik pada P3 (0,2121), dan IOFC maksimum pada P1 (Rp 46.213). Produksi telur total paling tinggi dicapai pada P3 (9 butir; 376,02 g), sedangkan bobot telur rata-rata tertinggi pada P1 (42,98 g/butir). Temuan ini mengindikasikan bahwa komposisi pakan 10 % maggot dan 90 % limbah organik rumah tangga memberikan keseimbangan optimal antara efisiensi pakan dan keuntungan ekonomi. Pengembangan budidaya maggot berbasis biokonversi limbah organik rumah tangga direkomendasikan untuk menekan biaya pakan, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan peternak ayam kampung.   Kata kunci: Ayam kampung, biokonversi, efisiensi konversi pakan, IOFC, konsumsi pakan