Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Bahan Ajar Literasi Berbasis Kearifan Lokal di SDN 2 Tugu Mulya Hanifah, Ifah; Jaelani, Asep Jejen; Suntini, Sun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2100

Abstract

Pengabdian masyarakat ini merupakan penyuluhan dan pelatihan bagi para guru SD di SDN 2 Tugumulya Kecamtan Darma Kabupaten Kuningan tentang penyusunan bahan ajar literasi berbasis kearifan lokal. Hal ini didasari oleh fakta bahwa kemampuan literasi siswa yang masih rendah, dan salah satu faktornya adalah minimnya bahan ajar. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan dengan tahapan sebagai berikut; 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) evaluasi, 4) pendampingan dan konsultasi. Setelah diberikan materi  tentang konsep literasi dan bahan ajar, pemahaman guru semakin baik. Hal itu terlihat dari kegiatan tanya jawab yang dilakukan. Selain itu, kemampuan guru dalam menyusun bahan ajar sederhana sudah baik. Mereka dapat memilih materi yang pas, dan evaluasi yang sesuai dengan kriteria literasi yang ditentukan.
Peningkatan Literasi Melalui Kegiatan Taksi “Taman Edukasi Astra Jingga” Di Desa Pamulihan Suntini, Sun; Hanifah, Ifah; Dewi, Figiati Indra; G, Alvin Martha
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 3 No. 1 (2025): Renata - April 2025
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.124

Abstract

Literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, memahami, menginterpretasikan, dan menggunakan informasi secara efektif. Literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai literatus yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa (Islami,2024).Ini mencakup pemahaman teks, keterampilan komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan literasi bukan hanya dilaksanakan di sekolah tetapi dapat dilakukan di rumah atau di lingkungan masyarakat misalnya di desa yang memiliki tempat untuk kegiatan membaca masyarakat seperti taman bacaan atau perpustakaan desa. Berdasarkan hasil observasi masyarakat desa Pamulihan belum memiliki kesadaran akan pentingnya kegiatan literasi , oleh karena itu kami melakukan kegiatan pengbadian kepada masyarakat melalui pembuatan taman edukasi astra jingga. Adapun metode dari kegiatan ini yaitu penyuluhan pentingnya literasi. Sebelum kegiatan penyuluhan kami melakukan beberapa langkah diantaranya observasi ke desa untuk mengetahui permasalahan serta kebutuhan masyarakat. Selanjutnya kegiatan penataan ruangan/ gedung untuk kegiatan dan pengadaan buku-buku , setelah siap baru dilakukan penyuliuhan dan berbagai kegiatan lain yang berhubungan dengan literasi. Adapun hasil dari kegiatan yang kami lakukan adalah 1) meningkatnya pengetahuan warga tentang literasi 2) meningkatnya kesadaran warga desa akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar pendidikan dan pengembangan diri. 3) warga menjadi aktif dalam kegiatan literasi khususnya kegiatan membaca di tamna bacaan ynag diberi nama “Taksi” 4) peningkatan keterampilan literasi seperti kemampuan membaca dan menulis 5) meningkatnya keterlibatan orangtua, orang tua menjadi lebih terlibat dalam mendukung kegiatan literasi anak-anak mereka, seperti membacakan buku atau mengajak anak ke taman bacaan “Taksi”(6) meningkatnya keterampilan berpikir kritis, warga khususnya anak-anak mulai menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis informasi dan berdiskusi tentang materi yang mereka
ELEVATING LEARNING: DEVELOPING HOTS CHALLENGES FOR SENIOR STUDENTS AT SMK PUI CIKIJING Nurfauziyah, Sifa; Hamidah, Ida; Suntini, Sun; Fadhly, Fahrus Zaman
Indonesian Journal of Learning and Instruction Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ijli.v7i1.9604

Abstract

This study aims to develop Higher Order Thinking Skills (HOTS) questions for Class XII Indonesian at SMK PUI Cikijing based on four HOTS criteria: the Operational Verb (KKO) aspect, critical thinking skills, creative thinking, and problem-solving. The research method used in this study is Research and Development (R&D). The development model employed is the 4D model, limited to development only. Hence, the development stage begins with defining (analyzing Indonesian HOTS questions), designing (formulating HOTS questions based on the analysis of HOTS items regarding KKO aspects, critical thinking skills, creative thinking, and problem-solving), and developing (creating HOTS questions based on the analysis of HOTS questions in terms of KKO aspects, critical thinking skills, creative thinking, and problem-solving). Based on the analysis of the profile of Indonesian HOTS questions for Class XII at SMK PUI Cikijing, it is found that they are lacking in fulfilling the criteria for HOTS questions. Only 6% or 2 items are identified as HOTS questions, 30% or 9 questions need improvement, and 63% or 19 questions do not meet the HOTS criteria. Thus, there is a need to design HOTS questions based on the analysis of the HOTS item profile conducted in the defining stage. Subsequently, Low-Order Thinking Skills (LOTS) questions are transformed into HOTS questions based on four HOTS criteria: the Operational Verb (KKO) aspects, including C4 (analyzing) and C5 (evaluating) cognitive domains, critical thinking skills, creative thinking, and problem-solving. Keywords: development of HOTS questions, HOTS criteria, KKO, critical thinking skills, creative thinking skills, problem-solving skills.
PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG LENONG BETAWI “ANAK DURHAKA” Dewi, Figiati Indra; Akbar, Dioka Muhammad; Suntini, Sun
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16 No 2 (2020): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i2.3508

Abstract

ABSTRAK: Sandiwara lenong yang bersifat humor diduga memiliki beberapa jenis prinsip kerja sama yang terdapat di dalam dialognya. Dialog lenong yang dilakukan tanpa naskah dan memaksimalkan improvisasi antarpemeran menyebabkan terjadinya humor spontan. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menemukan jenis-jenis maksim kesantunan yang terdapat dalam dialog lenong Betawi. Judul lenong yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Anak Durhaka” yang dipentaskan oleh grup Sanggar Surya Kencana. Data penelitian ini diperoleh dari pertunjukan lenong yang diadakan oleh Lembaga Budaya Betawi di Jurang Mangu Timur, Tangerang Selatan. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis isi dengan kriteria analisis didasarkan pada teori prinsip kerja sama yang dikemukakan oleh Grice. Analisis dan interpretasi data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam dialog leonog “Anak Durhaka” terdapat maksim kesantunan. Hasil dari kajian tersebut menunjukkan bahwa pelanggaran maksim memiliki jumlah temuan terbanyak. Hal itu mengindikasikan bahwa dalam dialog lenong terdapat banyak pelanggaran maksim sehingga memunculkan percakapan humor.KATA KUNCI: Pragmatik; prinsip kerja sama; lenong betawi. >COOPERATION PRINCIPAL IN THE "ANAK DURHAKA" LENONG BETAWI DIALOGUE ABSTRACT: Humorous lenong play is thought to have some kind of cooperation principles contained in the dialogue. The dialogue of lenong spoken without the script and maximizing the improvisation led to the occurrence of spontaneous humor. Therefore, the purpose of this study is to describe and find the types of maxims of politeness in the lenong dialogue. The title of lenong studied in this research is "Anak Durhaka" performed by Sanggar Surya Kencana Group. The data of this research is obtained from lenong performances held by Lembaga Budaya Betawi in Jurang Mangu Timur, South Tangerang. This qualitative research using the method of content analysis with the criteria of analysis based on the theory of cooperation proposed by Grice. The analysis and interpretation of the data in this study indicates that in the dialogue of lenong "Anak Durhaka" there is fulfillment and maximal abuse of cooperation. The results of the review indicate that the maximal breach has the highest number of findings. This results indicates that in lenong there are many violations of the maxim so as to bring up the conversation of humor. 
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN GAMIFIKASI PADA PEMBELAJARAN TEKS EKSPLANASI DI SMP Hanifah, Ifah; Suntini, Sun; Anjasmara, Aan
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v21i1.11287

Abstract

This research is a continuation of the development research that has been carried out previously with the title "Development of Android-based Learning Media with Gamification in Explanatory Text Learning in Grade VII at SMP Negeri 2 Kuningan" which has just reached the product development stage. This research is motivated by the lack of learning outcomes to understand explanatory texts caused by the lack of learning media about understanding explanatory texts. The purpose of this study is to test the effectiveness of the use of android-based learning media with gamification in learning explanatory texts in junior high school. The method used is pre-experimental research with a one-group pretest-posttest design. Some of the instruments used are the instrument of the explication text comprehension test. After an effectiveness test, the results were obtained that android-based learning media with effective gamification was used in learning explanatory texts in junior high school. It can be seen from the results of the calculation that the value of sig. (2-tailed) is 0.001. On the basis of the Decision, if sig. (2-tailed)<0.05, then Ho was rejected and H1 was accepted. So sig. (2-tailed) 0.001<0.05, so that the hypothesis that android-based media with gamification is effectively used in learning explanatory texts in junior high school can be accepted. This means that there is a difference in students' ability to understand explanatory texts before and after using media. Thus, the results of this study contribute to learning to understand explanatory texts in terms of the use of innovative learning media.
Pelatihan Ecoprint pada Totebag untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Kelas 5 SDN Tundagan Suntini, Sun; Abdian, Neni; Mukaromah, Nisa Shofiyatul; Dwinta, Nita; Suprihatini, Nopia Dede
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 7 (2025): Mei
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/hapw9q07

Abstract

Pendidikan memiliki peran penting dalam menumbuhkan kreativitas peserta didik melalui pendekatan kontekstual dan berbasis pengalaman nyata (experiential learning). Desa Tundagan, dengan potensi alamnya yang melimpah, menjadi lokasi strategis dalam mengembangkan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar. Namun, belum ada program pembelajaran yang terintegrasi dengan pemanfaatan potensi lokal tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kepedulian lingkungan peserta didik melalui pelatihan ecoprint pada siswa kelas V SDN Tundagan. Metode yang digunakan pelatihan. Pelatihan dilaksanakan pada 7–9 Maret 2025, melibatkan 25 siswa dan diawali dengan sosialisasi konsep ecoprint, identifikasi daun di lingkungan sekitar, hingga praktik langsung membuat motif pada totebag berbahan kanvas menggunakan teknik pounding. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari siswa serta terciptanya karya orisinal yang mencerminkan kreativitas mereka, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan teknis. Kegiatan ini berhasil menumbuhkan rasa percaya diri, keterampilan artistik, serta kepedulian terhadap lingkungan. Ecoprint terbukti menjadi metode yang efektif dalam mengintegrasikan pendidikan karakter, seni, dan kecintaan terhadap alam. Dengan demikian, pelatihan ini dapat menjadi model pengembangan pembelajaran berbasis potensi lokal yang edukatif dan berkelanjutan.
Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Melalui Pemanfaatan Taman Baca Masyarakat di Desa Tundagan Suntini, Sun; Deliniyah, Noviyatul; Febriani, Nur Resky; Dini, Nurul Aeni Islami
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 7 (2025): Mei
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/thgvec05

Abstract

Kemampuan literasi pada anak merupakan keterampilan dasar yang sangat penting dalam perkembangan pendidikan mereka. Literasi tidak hanya berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga dengan keterampilan berpikir kritis dan mengakses informasi dengan baik. Di Desa Tundagan, masalah rendahnya minat baca menjadi salah satu hambatan dalam mengembangkan literasi di kalangan anak-anak. Berdasarkan hasil observasi awal, sekitar 70% anak-anak di desa ini lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget daripada membaca buku. Situasi ini diperparah dengan kurangnya minat terhadap Taman Baca Masyarakat (TBM) desa, yang hanya memiliki rata-rata tiga pengunjung setiap bulannya. Dalam rangka mengatasi masalah ini, program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Kuningan bertujuan untuk meningkatkan literasi anak melalui pemanfaatan Taman Baca Masyarakat. Metode yang digunakan dalam program ini adalah PAR (Participatory Action Research), yang meliputi observasi, perencanaan, tindakan, implementasi, monitoring, evaluasi, dan refleksi. Kegiatan dimulai dengan survei kebutuhan masyarakat dan anak-anak, dilanjutkan dengan perizinan, peresmian taman baca, serta pelaksanaan kegiatan dan evaluasi untuk menjaga keberlanjutan program. Hasil yang diperoleh menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan anak-anak, yang tercermin dalam kuesioner yang menunjukkan bahwa 97% merasa puas dan lebih tertarik untuk membaca setelah terlibat dalam kegiatan ini. Dengan pembentukan kepengurusan TBM di desa, keberlangsungan taman baca di Desa Tundagan hingga kini tetap terjaga
Transformasi Sampah Dapur Menjadi Pupuk Cair Melalui Edukasi Teknik Biopori Bagi Masyarakat Desa Citangtu Sebagai Solusi Pengelolaan Lingkungan Dan Peningkatan Nilai Ekonomi Rumah Tangga Suntini, Sun; Khoirotil Umath, Syamsiyatuz Zahroatul; Setyaningsih, Tutut Rahayu; Salsabilla, Viona
Pengabdian Masyarakat Sumber Daya Unggul Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/pmsdu.v3i2.1150

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah organik rumah tangga, khususnya limbah dapur, masih menjadi tantangan di lingkungan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat Citangtu mengenai pembuatan pupuk cair dari limbah dapur menggunakan teknik biopori. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, demonstrasi langsung, dan pendampingan pembuatan lubang biopori sebagai media pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu memahami konsep biopori dan mempraktikkan pembuatan pupuk cair secara mandiri. Selain memberikan solusi pengelolaan sampah ramah lingkungan, kegiatan ini juga berpotensi meningkatkan nilai ekonomi rumah tangga melalui pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai guna. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran lingkungan dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sampah organik.
Pengembangan Kreativitas Seni Lukis Pada Media Totebag Di Sanggar Handjuang Art Desa Tundagan Suntini, Sun; Fadila, Nur; Oktaviana, Nur; Afifah, Nurul
Pengabdian Masyarakat Sumber Daya Unggul Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/pmsdu.v3i2.1153

Abstract

Perkembangan kreativitas anak dalam bidang seni merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, daya imajinasi, dan kepercayaan diri sejak dini. Sayangnya, masih banyak anak-anak di wilayah pedesaan yang belum mendapatkan akses terhadap pendidikan seni yang mendorong ekspresi dan eksplorasi kreatif. Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Sanggar Handjuang Art, Desa Tundagan, dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas seni lukis anak melalui media totebag. Kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Sanggar Handjuang Art mampu merancang strategi pembelajaran dan metode yang efektif untuk menumbuhkan kreativitas anak dalam kelas melukis. Melalui proses melukis di atas media totebag, anak-anak menunjukkan peningkatan dalam kepercayaan diri, imajinasi, dan kemampuan berpikir kritis. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa sanggar berperan penting dalam mendukung tumbuhnya minat dan kemampuan anak dalam bidang seni lukis, serta memberikan ruang positif bagi pengembangan daya berimajinasi mereka.
Pengelolaan Limbah Dapur Menjadi Produk Bermanfaat: Upaya Peningkatan Kesadaran Lingkungan di Kalangan Ibu-Ibu Desa Citangtu Suntini, Sun; Hasanah, Uswatun; Hure, Valentino Moat; Herlensi, Veza Liana
Pengabdian Masyarakat Sumber Daya Unggul Vol. 3 No. 3 (2025): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/pmsdu.v3i3.1155

Abstract

Masalah pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan yang belum memiliki sistem pengolahan mandiri. Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Kuningan, menyumbang volume limbah domestik yang signifikan, didominasi oleh limbah dapur organik. Di Desa Citangtu, sebagian besar limbah dapur dibuang begitu saja, tanpa dimanfaatkan kembali. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan warga, khususnya ibu rumah tangga, dalam mengolah limbah dapur menjadi pupuk cair organik yang bermanfaat untuk tanaman. Pelatihan dilaksanakan dalam satu hari dengan melibatkan 47 peserta. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, dan diskusi partisipatif. Evaluasi dilakukan melalui observasi dan refleksi hasil praktik. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kemampuan peserta dalam memproduksi pupuk cair dari limbah dapur rumah tangga. Kegiatan ini juga berhasil menghasilkan produk berupa pupuk cair organik yang dapat langsung digunakan untuk tanaman dan berpotensi menjadi produk bernilai ekonomis. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi aplikatif berbasis komunitas efektif untuk mendorong pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan produktif di tingkat rumah tangga.