Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PELAKSANAAN REDESAIN PRESIDENTIAL SUITE ROOM 5070-5071 PADA SILOAM HOSPITALS BALI I Gusti Ayu Agung Istri Widyasari; I Made Pande Artadi; Toddy Hendrawan Yupardhi
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada program magang/praktik kerja MBKM ini berlangsung di perusahaan CV. Asta Loma. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di tempat kerja. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini diantaranya yakni metode wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi literatur. Adapun beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan selama menjalankan kegiatan magang/praktik kerja, salah satunya diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam melaksanakan proses pengawasan di lokasi proyek serta dalam pembuatan gambar as built drawing pada proyek redesain IPD (In Patient Department) Room atau ruang unit rawat inap pada Siloam Hospitals yang berlokasi di Jl. Sunset Road, Kuta, Bali. Pada penelitian ini diangkat salah satu ruang pasien rawat inap tersebut yakni pada redesain Presidential Suite Room 5070 - 5071. Dalam proses pelaksanaan redesain tersebut melalui tahapan-tahapan serta tidak lepas dengan mematuhi tata tertib konstruksi yang diberlakukan oleh pihak Siloam Hospitals Bali untuk tercapainya hasil yang maksimal. Selama melaksanakan proses pengerjaan redesain tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya kendala-kendala yang dialami. Dengan adanya kendala tersebut, maka dibutuhkan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi kendala tersebut agar pelaksanaan proyek dapat berjalan dan terselesaikan dengan baik. Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis selama melaksanakan magang/praktik kerja tersebut, penulis mampu memperoleh beberapa ilmu tambahan, mulai dari segi pengetahuan, keterampilan, ataupun teknologi baru yang telah didapatkan.
WARNABALI: BALINESE COLOR INTENSITY DIVERSIFICATION FOR DEVELOPMENT OF BALI MODERN INTERIOR AND ARCHITECTURE COATING IN ADDITIVE COLOR ONLINE BASED EXPERIMENT Anak Agung Gede Rai Remawa; I Kadek Dwi Noorwatha; I Made Pande Artadi; Toddy Hendrawan Yupardhi; Putu Ari Darmastuti
Journal of Aesthetics, Design, and Art Management Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Aesthetics, Design, and Art Management
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58982/jadam.v2i1.186

Abstract

Purpose: This study aims to conduct experiments on enriching the intensity of traditional Balinese colors that are relevant to the application of color in modern interiors and architecture. Research methods:The research method uses online-based experiments by mixing Balinese colors with light and dark characters in a ratio of 66.7%: 33.3%. Mixing is done by crossing process and the results of the cross process are arranged into a Balinese color palette based on Additive Colors. Findings:The color cross method with a ratio of 66.7% light to 33.3% dark produces bali color variants with various tint intensities. The scan results on the Balinese print-based color composition arranged in the nawa sangha cosmology, which is processed online through the dopely.top website, produces relevant colors developed in modern interiors and architecture. The process of diversifying the color intensity will provide recommendations for its application to residential and non-residential interiors. Implications: Provide insight into the use of traditional Balinese colors to designers and architects, in an effort to preserve and strengthen tradition-based knowledge for the development of modern design science.
LOGO DESIGN WERDHA PRIYAMITRA ELDERLY GROUP NORTH KUTA DISTRICT I Made Jayadi Waisnawa; Toddy Hendrawan Yupardhi
Journal of Aesthetics, Design, and Art Management Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Aesthetics, Design, and Art Management
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58982/jadam.v3i1.343

Abstract

Purpose: The elderly are a part of society that deserves to be honoured. Various service activities have been carried out during the productive age. The logo design requested by the Werdha Priyamitra elderly group is a tribute to its role in mobilizing other elderly people in North Kuta District. Research methods: The method in designing the logo of the Werdha Priyamitra elderly group was carried out with the stages of observation, interviews, digital literature review and evaluation. Observation is intended to explore the activities of the elderly group. The interview is a process of extracting deeper data from the beginning of its establishment until its existence in 2023. Digital literature review to gain knowledge and inspiration in logo design. Findings: Every design stage constantly evaluates by the management of the Werdha Priyamitra elderly group so that the logo design is as expected. Based on the final logo design results, design elements in lines, fields, and colours represent the culture and activities of the Werdha Priyamitra elderly group. Implications: These design elements are supported by text that contains the slogan of the Werdha Priyamitra elderly group. The logo design is made by considering the proportion of design elements and text to keep the intensity of complexity manageable.
PROSES PRODUKSI DESAIN INTERIOR KONSEPTUAL PADA PROYEK TERIMA ESTATE UNIT 5 DI KEDUNGU, TABANAN, DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAYA WABI SABI Siagy, Donita Febriany; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Wasista, I Putu Udiyana
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i1.3469

Abstract

Proyek Terima Estate unit 5 di Kedungu, Tabanan, merupakan salah satu proyek residensial dari perusahaan Atelier GVD. Proyek ini merupakan proyek residensial dengan konsep rumah eksklusif dengan hanya menyediakan sebanyak 6-unit untuk diperjualbelikan. Lokasinya yang berdekatan dengan lahan persawahan mendukung tingkat nilai tambah yang mendukung konsep eksklusif Terima Estate. Pada penelitian ini, metode-metode yang diterapkan yaitu metode partisipatis dimana penulis turut serta dalam pengerjaan desain pada proyek ini secara langsung. Selain itu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari proyek ini yaitu menggunakan metode kualitatif, yang dapat berupa narasi, deskripsi, maupun gambar seputar proyek yang dibahas. Penelitian ini juga menggunakan metode studi literatur untuk memahami teori yang digunakan pada penelitian ini. Dalam menciptakan hunian yang seturut dengan konsep Terima Estate yaitu “The Act of Accepting Nature”, perancangan ini mencapai sebuah konklusi dimana tim desain akan menggunakan pendekatan wabi sabi dan sedikit perpaduan kontemporer pada desain interior Terima Estate. Pengeksploran gaya wabi sabi ini tentu akan menjadi tantangan yang unik karena sinergi antar konsep “The Act of Accepting Nature” dengan makna dari gaya wabi sabi itu sendiri. Terdapat 4 poin yang akan penulis paparkan pada artikel ini yaitu data seputar proyek Terima Estate Unit 5, pengetahuan gaya wabi sabi dan kontemporer, proses produksi desain interior Terima Estate Unit 5, serta hasil akhir desain.
Preferensi Pola Penataan Fasilitas Duduk di Ruang Terbuka Publik FSRD ISI Denpasar Yupardhi, Toddy Hendrawan; Waisnawa, I Made Jayadi
Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial Vol 5, No 2 (2024): Design As Strategy Case Studies - Part 1
Publisher : School of Design Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37312/jsdis.v5i2.7953

Abstract

Pengelolaan ruang publik menjadi sebuah tantangan tersendiri guna menghasilkan suatu ruang publik yang akomodatif terhadap kebutuhan dan keberagaman civitas penggunanya. Menyelaraskan kebutuhan akan interaksi sosial dengan keinginan akan privasi menjadi fokus utama dengan tidak melupakan inklusivitas ruang publik, menciptakan lingkungan yang dapat dinikmati semua orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola penataan fasilitas di sebuah ruang publik dapat mempengaruhi bentuk interaksi yang terjadi serta bagaimana preferensi pola penataan fasilitas duduk ruang terbuka publik di kampus Institut Seni Indonesia Denpasar. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang disampaikan secara deskriptif. Metode yang digunakan dalam penggalian data adalah metode observasi non partisipan dan metode angket. Analisis dan pembahasan permasalahan menggunakan pendekatan keilmuan lingkungan binaan, dengan memfokuskan pada teori pola penataan sociopetal dan sociofugal dari Humprey Osmond. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada fasilitas duduk berpola penataan sociofugal sering terjadi pengubahan pola penataan menjadi pola penataan sociopetal oleh pengguna, dikarenakan keinginan interaksi sosial yang kuat dari para penggunanya. Fasilitas duduk dengan pola sociopetal lebih diminati oleh civitas kampus yang mayoritas mahasiswa dengan karakteristik supel, komunal dan terbuka. Preferensi pilihan pola sociopetal diperkuat dengan pemilihan area penempatan, ada tidaknya orang yang dikenal saat menggunakan fasilitas duduk dan kenyamanan dari material fasilitas duduk itu sendiri.
IMPROVING CHILDREN'S VISUAL SPATIAL INTELLIGENCE THROUGH DRAWING AT BALI STREET MUMS AND KIDS PROJECT FOUNDATION, DENPASAR Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Primatanti, Putu Asih; Harkitasari, Saktivi
Community Development Journal Vol 8 No 1 (2024): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v8i1.5625

Abstract

Presently, multiple educational options exist for both primary school and higher education. The entire education system is designed to assist students in cultivating a range of abilities or intelligences inherent in each individual, encompassing mental and physical aspects. This concept is usually referred to as "Multiple Intelligences." Spatial visual intelligence is a form of intelligence that can visualize objects and possesses cognitive benefits in processing information through mental imagery. The parenting style employed by parents also influences children's intellectual ability. Based on interviews with foundation managers, it has been seen that due to online learning, youngsters affiliated with the foundation end up reverting to life on the streets, resorting to begging. Before the COVID-19 outbreak, the charity organized various programs and training sessions to enhance street children's skills. Several measures are implemented to diminish the inclination of street children to return to the streets. Nevertheless, given the prevailing circumstances, these activities have significantly reduced, resulting in children reverting to the streets as beggars, often with the consent of their parents. The foundation management anticipates providing training programs to cultivate children's intelligence, encompassing cognitive and emotional aspects. Furthermore, the foundation management seeks to provide parental education to parents of these youngsters. A service program was implemented to address these issues. It involved providing parenting education and teaching children how to draw to enhance their visual-spatial intelligence. The practice yielded a 60.4% increase in parents' knowledge and improved children's drawing skills. All participants attended this activity without exception. Therefore, this service program action was successful.
EKSPLORASI FURNITURE KURSI KERJA DARI BESI BEKAS : “COMFY BONES” Shevinka Clarissa Surya, Ida Ayu Made; Yupardhi, Toddy Hendrawan
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v5i1.3838

Abstract

Limbah telah menjadi permasalahan yang signifikan di industri saat ini. Limbah merupakan hasil buangan dari berbagai proses produksi, yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Di Indonesia, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah masih sangat rendah, sehingga limbah seringkali dianggap tidak memiliki nilai fungsi. Salah satu jenis limbah yang semakin meningkat adalah limbah besi yang merupakan hasil dari industri. Dalam upaya mengatasi masalah limbah besi, mendaur ulang limbah tersebut menjadi furniture, seperti kursi kerja. Pemanfaatan besi bekas untuk pembuatan kursi kerja secara signifikan mengurangi kebutuhan akan produksi besi baru. Mendaur ulang limbah besi menjadi kursi kerja merupakan langkah yang positif dalam mengurangi dampak negatif limbah industri terhadap lingkungan dan membuka peluang baru dalam industri kreatif dan ramah lingkungan.
Edukasi Gangguan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kemampuan Bicara Berbasis Keluarga dalam Program Community Oriented Medical Education di Desa Bresela, Gianyar Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Satriya Wibawa, I Komang
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.2850

Abstract

Anak usia ≤ 2 tahun merupakan periode emas perkembangan otak. Pada periode ini, kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan baik. Kurangnya nutrisi pada anak meningkatkan risiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan. Selain gizi, kurangnya stimulasi juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Berdasarkan wawancara bersama orang tua, didapatkan permasalahan prioritas antara lain kurangnya pemahaman mengenai tahapan tumbuh kembang anak, adanya keterlambatan bicara pada anak serta kurangnya keterampilan dalam memberikan stimulasi bicara. Program edukasi pertumbuhan dan perkembangan serta stimulasi kemampuan bicara bertujuan untuk menambah wawasan orang tua dalam melakukan skrining serta deteksi dini gangguan tumbuh kembang serta memberikan stimulasi yang benar sesuai usia. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi edukasi mengenai tumbuh kembang anak, pengenalan Kuisioner Pra Skrining Pengembangan (KPSP), serta demonstrasi pemberian stimulasi bicara pada anak. Dari pelaksanaan program pengabdian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan mitra sebesar 66,7% berdasarkan nilai pretest dan posttest. Disamping itu, dari observasi tampak adanya peningkatan mitra dalam melakukan skrining tumbuh kembang menggunakan KPSP serta bentuk stimulasi yang dapat dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar. Akan tetapi, perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan untuk mengetahui implementasi program ini dalam kehidupan sehari-hari.
Desain Pola Ruang Terbuka Rumah Tinggal Tipe 100 Berbasis Konsep Bali Madya Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) Ida Ayu, Anindya Chintya Aridewi; I Made , Jayadi Waisnawa; Yupardhi, Toddy Hendrawan
Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/sw.v13i1.3199

Abstract

Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu dan perubahan iklim ekstrem yang berdampak langsung pada lingkungan rumah tinggal, khususnya kenyamanan termal dan kualitas udara dalam ruang. Di tengah keterbatasan lahan urban, rumah tinggal tipe 100 m2 menjadi bentuk hunian yang umum, namun menghadapi tantangan adaptasi ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alternatif desain pola ruang terbuka rumah tinggal tipe 100 berbasis konsep Bali Madya yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan sesuai dengan SDGs 11. Konsep lokal seperti Tri Hita Karana, Natah, dan Karang Tuang digunakan sebagai dasar perancangan, yang dipadukan dengan pendekatan Landscape Ecology melalui struktur patch-corridor-matrix dan Biophilic Design untuk menciptakan ruang yang sehat, adaptif, dan terhubung dengan alam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara terarah. Hasil penelitian berupa empat alternatif desain pola ruang terbuka yang mendukung fungsi ekologis dan spiritual rumah tinggal, meningkatkan kenyamanan termal, pencahayaan alami, serta memperkuat identitas lokal. Penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tinggal dengan ruang terbuka yang dirancang secara ekologis dan berbasis budaya lokal dapat menjadi solusi adaptif terhadap pemanasan global, sekaligus mendukung terwujudnya kota dan permukiman berkelanjutan sesuai dengan SDGs 11.
Edukasi Gangguan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kemampuan Bicara Berbasis Keluarga dalam Program Community Oriented Medical Education di Desa Bresela, Gianyar Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Satriya Wibawa, I Komang
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.2850

Abstract

Anak usia ≤ 2 tahun merupakan periode emas perkembangan otak. Pada periode ini, kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan baik. Kurangnya nutrisi pada anak meningkatkan risiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan. Selain gizi, kurangnya stimulasi juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Berdasarkan wawancara bersama orang tua, didapatkan permasalahan prioritas antara lain kurangnya pemahaman mengenai tahapan tumbuh kembang anak, adanya keterlambatan bicara pada anak serta kurangnya keterampilan dalam memberikan stimulasi bicara. Program edukasi pertumbuhan dan perkembangan serta stimulasi kemampuan bicara bertujuan untuk menambah wawasan orang tua dalam melakukan skrining serta deteksi dini gangguan tumbuh kembang serta memberikan stimulasi yang benar sesuai usia. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi edukasi mengenai tumbuh kembang anak, pengenalan Kuisioner Pra Skrining Pengembangan (KPSP), serta demonstrasi pemberian stimulasi bicara pada anak. Dari pelaksanaan program pengabdian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan mitra sebesar 66,7% berdasarkan nilai pretest dan posttest. Disamping itu, dari observasi tampak adanya peningkatan mitra dalam melakukan skrining tumbuh kembang menggunakan KPSP serta bentuk stimulasi yang dapat dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar. Akan tetapi, perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan untuk mengetahui implementasi program ini dalam kehidupan sehari-hari.