Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERIAN VARIASI BERAT KOMPOS DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) ., I Luh Neni Ardani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dan menentukan berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yang dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi. Penelitian ini menggunakan daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai kompos untuk pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) dengan variasi berat 0 gram, 200 gram, 400 gram, 600 gram, dan 800 gram dalam setiap 3 kg tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat basah, berat kering, dan jumlah total daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, diambil rerata dan dibuat grafik serta dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) 400 gram dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi yaitu 0,001 kg.Kata Kunci : Eceng Gondok, Kompos, Peningkatan, Pertumbuhan, Sawi Hijau The purpose of this research is to know the differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis) as a result the weight variation of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) and determine the weight of the water hyacinth leaves compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) which can result in the highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.). This research were used the leaves of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) as compost for growth green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) with weight variation 0 gram, 200 grams, 400 grams, 600 grams and 800 grams in 3 kg of soil. This research used Completely Randomized Design (CRD) and six times replication. The parameter was observed in this research are high crop, wet weight, dry weight, and total number of leaves. Data obtained from observation analyzed by One Way Analysis of Variance (ANOVA) and followed by a Significant Difference Test (SDT). The results of data analysis show that there are differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) showed the increase of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Weight of leaves compost water hyacinth ( Eichhornia crassipes (Mart.) Solms ) 400 grams in highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) is 0,001 kg.keyword : Water Hyacinth, Compost, Improvement, Growth, Green Mustard
PERBEDAAN KETEBALAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) ., Ni Made Widnyani; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ketebalan mulsa jerami berpengaruh terhadap tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) serta untuk mengetahui (2) ketebalan mulsa jerami yang optimal untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.). Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen sungguhan (true experiment) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Sampel dalam penelitian ini adalah bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) dengan jumlah total sampel sebanyak 24. Jumlah kelompok dalam penelitian terdiri dari 4 kelompok (0 cm, 1 cm, 2 cm, dan 3 cm). Data dianalisis menggunakan uji Anova One Away. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat peningkatan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) seiring dengan semakin tebalnya mulsa jerami yang digunakan serta (2) ketebalan mulsa jerami yang paling optimal dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) yakni mulsa jerami dengan ketebalan 3 cm.Kata Kunci : bayam cabut (Amaranthus tricolor L.), ketebalan mulsa, pertumbuhan This study aimed to know (1) the thickness of straw mulch can affected the spinach plant (Amaranthus tricolor L.) and to find out (2) the optimal straw mulch thickness for growth of spinach plant (Amaranthus tricolor L.). This study is a real experiment research with Randomized Block Design (RAK). The sample in this study was spinach plant (Amaranthus tricolor L.) with total of 24 samples. Number of groups in this study consisted of 4 groups (0 cm, 1 cm, 2 cm, and 3 cm). Data were analyzed using Anova One Away test. The results showed that (1) there was an increase of spinach plant growth (Amaranthus tricolor L.) as the thickness of the straw mulch was used and 2) the most optimal straw mulch thickness in increasing the growth of spinach plant (Amaranthus tricolor L.) is straw mulch with a thickness of 3 cm.keyword : spinach plant (Amaranthus tricolor L.), thickness of mulch, growt
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PERSEPSI PENCEGAHAN TERHADAP DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA PEJENG KANGIN KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR ., Dewa Putu Surya d; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring. (2) Mengetahui persepsi pencegahan terhadap penyakit demam berdarah dengue yang dilakukan masyarakat di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring (3) Mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan persepsi pencegahan terhadap penyakit demam berdarah dengue. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan korelasi bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang terdapat di delapan banjar yang ada di Desa Pejeng Kangin, Kec. Tampaksiring, Kab. Gianyar. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh sebanyak 120 sampel. Data penelitian didapat melalui tes pengetahuan dan kuesioner persepsi masyarakat. Teknik analisis data dilakukan dengan uji deskriptif, dan uji statistik dengan uji korelasi Product Moment Pearson pada taraf signifikansi 5% (α=0,05). Hasil penelitian menyatakan (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat dengan persepsi pencegahan terhadap penyakit demam berdarah dengue. Nilai korelasi sebesar 0,390 menunjukkan hubungan antar variabel yang bersifat searah sehingga diperoleh nilai r=0,390 dan nilai p=0,0001. (2) Rerata skor pengetahuan masyarakat adalah 20,38 dan termasuk dalam kategori sedang. (3) Rerata skor persepsi pencegahan terhadap penyakit DBD adalah 93,33 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat dengan persepsi pencegahan terhadap demam berdarah dengue. Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi, Demam Berdarah Dengue This research aimed to (1) Knowing people's knowledge about dengue hemorrhagic fever in Pejeng Kangin Village, Tampaksiring District. (2) Knowing the perception of prevention of dengue hemorrhagic fever carried out by the community in Pejeng Kangin Village, Tampaksiring District (3) Knowing the relationship between community knowledge and the perception of prevention of dengue fever. The correlational research was the type of research that used in this research, with draft correlation bivariate. The population in this research was the entire patriarch of 8 sub villages in Pejeng Kangin village, Tampaksiring District, Gianyar Regency. The sampling techniques that used in this research was purposing sampling, which categorized based on criteria of inclusion and exclusion, therefore 120 samples were obtain. The research data obtained through knowledge test and questionnaire of community perception. The data analysis techniques are carried out by descriptive test and statistic test with Product Moment Person correlation test in 5% (α = 0,05) significant level. The results of the study stated (1) There is a significant relationship between community knowledge and the perception of prevention of dengue hemorrhagic fever. The correlation value of 0.390 shows the relationship between variables that are unidirectional so that the value of r = 0.390 and the value p = 0.0001 are obtained. (2) The average scored of community knowledge was 20,38 and categorized in the medium category. (3) The average scored in preventive perception of Dengue Fever disease was 93,33 and categorized in good category. Based on that analysis can conclude there was a significant correlation between community knowledge with preventive perception of Dengue Fever. keyword : Community Knowledge, Perception, Dengue Hemorrhagic Fever
KECEPATAN REGENERASI EKOR KADAL (Mabouya multifasciata) PADA SUHU LINGKUNGAN BERBEDA ., I Kadek Hartawan; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mekanisme regenerasi adalah kemampuan organisme untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang, baik karena luka, rusak maupun karena mengalami autotomi. Bangsa Lacertilia (cicak, tokek, dan kadal) melakukan mekanisme regenerasi ini pada bagian ekor. Proses regenerasi ekor bangsa Lacertilia (cicak, kadal, dan tokek) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal salah satunya suhu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment, dengan model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Subyek dalam penelitian ini menggunakan 30 ekor kadal berjenis kelamin jantan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil data kecepatan regenerasi ekor kadal pada suhu lingkungan berbeda. Data penelitian yang diperoleh, dapat terlihat rerata ukuran ekor regenerat kadal yang terbentuk pada suhu 22 0C, 27 0C, dan 32 0C berurutan adalah 0.06 cm/hari, 0.11 cm/hari, dan 0.18 cm/hari. Kadal melakukan proses regenerasi ekor lebih intensif pada 8-28 hari setelah terjadi amputasi. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi perlakuan suhu lingkungan terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Pada perlakuan pada suhu 32 0C menghasilkan kecepatan regenerasi yang maksimal yaitu dengan rata-rata pertumbuhan ukuran ekor 0.18 cm/hari.Kata Kunci : kadal, kecepatan regenerasi, suhu Regeneration mechanism is the ability of an organism to replace body parts missing, either because of injuries, damaged or because of a autotomi. Ordo Lacertilia (lizards, geckos, and lizards) perform this regeneration mechanism in the tail. The regeneration of the tail of the nation Lacertilia (lizard, lizard and gecko) is influenced by internal factors and external factors one of which is the temperature of the environment. This study aims to determine the effect of temperature on the speed of regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). The design of this study using a quasi experiment, with the model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. The subjects in this study using 30 male sex lizards. In this research using descriptive method based on the regeneration speed data lizards at different ambient temperatures. The research data obtained, it can be seen the average size regenerat lizard tail formed at a temperature of 22 0C, 27 0C and 32 0C sequence is 0.06 cm / day, 0.11 cm / day, and 018 cm / day. The process regeneration of Lizard tail is more intensive in 8-28 days after the amputation. Based on this study concluded that there are significant variations in the environmental temperature treatment to speed the regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). In the treatment at a temperature of 32 0C produces a maximum speed of regeneration that with an average growth of the tail size 0.18 cm / day.keyword : Lizard, regeneration speed, temperature
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR MIKROSKOPIS DARI RHIZOSPHERE TANAMAN ANGGUR BALI (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle) DI DESA BANJAR, KECAMATAN BANJAR, BULELENG-BALI ., Ni Putu Hendrayani; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik genus jamur mikroskopis yang diisolasi dari rhizosphere tanaman anggur Bali (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle). Jenis penelitian ini yaitu deskriptif eksploratif. Tahapan dari penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengenceran sampel tanah, tahap purifikasi, tahap identifikasi dan analisis data. Subyek dalam penelitian ini yaitu seluruh jamur mikroskopis pada tanah rhizosphere tanaman anggur Bali (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle) di desa Banjar, Kabupaten Buleleng. Obyek dari penelitian ini yaitu isolat jamur mikroskopis yang diisolasi dari tanah rhizosphere tanaman anggur Bali desa Banjar, Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan isolat jamur yang diisolasi dari rhizosphere tanaman anggur Bali memiliki karakteristik yang berbeda baik dari morfologi makroskopis maupun mikroskopis dan ditemukan 5 genus jamur yaitu genus jamur Trichoderma, Aspergillus, Fusarium, Penicillium dan Scytalidium.Kata Kunci : Desa Banjar, jamur, rhizosphere, anggur Bali (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle) This study aim to know the characteristics genera of fungi microscopic isolated from the rhizosphere of Bali grapevine (Vitis vinifera L. var Alphonso Lavalle). The type of this study is descriptive explorative. Stages of this study consisted of preparation, implementation, dilution of soil sample, identification and analysis of the data. The subjects in this study were all microscopic fungi isolated from rhizosphere of Bali grapevine (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle) in Banjar village, Buleleng regency. Meanwhile, the object of this study is isolates of microscopic fungi from Bali grapevine in Banjar village, Buleleng regency. The results of this study is isolates of the genera fungi isolated from the rhizosphere Bali grapevine have different characteristics from macroscopic and microscopic morphology, base on identification found five genera of fungus that is genera of Trichoderma, Aspergillus, Fusarium, Penicillium and Scytalidium. keyword : Banjar village, fungi, rhizosphere, Bali grapevine (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavalle).
PENGARUH PERBEDAAN PAKAN JADI TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) DI DESA TERUNYAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI ., I Wayan Eva Widi Pratama; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) ada atau tidak pengaruh perbedaan pakan jadi merk (Comfeed, Bintang, dan Provite) terhadap pertambahan berat ikan mujair (Oreochromis mossambicus); 2) Untuk mengetahui pakan jadi merk manakah yang memberikan berat badan maksimal pada Ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Terunyan Kecamatan Kintamani Kabuupaten Bangli. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ikan Mujair yang dibudidayakan di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 90 ekor Ikan Mujair yang digunakan dalam penelitian dan akan ditebar pada setiap kolam pembesaran dengan ukuran dan berat yang relatif sama. Dari hasil penelitian pertambahan berat ikan mujair dapat dilihat pertambahan berat yang tinggi dan berbeda dari setiap pakan yang diberikan, yakni pakan merk Comfeed rata – rata pertambahan beratnya adalah 109,3 gr, pakan merk Bintang rata – rata pertambahan beratnya adalah 178,8 dan pakan merk Provite rata- rata pertambahan beratnya adalah 138,03 gr. Hal ini sesuai dengan hasil analisis statistik data pertambahan berat ikan mujair yang diberi pakan berbeda menggunakan uji ANAVA satu arah pada program SPSS versi 21.0 for windows, diperoleh angka signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari pertambahan berat ikan mujair yang diberi pakan yang berbeda antara merk Comfeed, Bintang dan Provite.Kata Kunci : Ikan Mujair, pakan,berat The research aimed 1) to investigate whether there was significant difference of Comfeed, Bintang, and Provite treatment toward the increase of Oreochomis mossambicus weight, 2) to understand which feed gives the most significant effect toward the Oreochomis mossambicus weight. This research was an experimental research. This research took place in Terunyan village, Kintamani sub-district, Bangli regency. There were 90 Oreochomis mossambicus fishes with same size and weight that were selected as the sample of the study. The result showed that there were different height and weight among the fishes that were given by different feed. The weight of the fishes that were given by Comfeed increase 109.3 gram. Meanwhile, the weight of the fishes given by Bintang increase 178.8 gram. On the other hand, the weight of the fishes given by Provite increase 138.03 gram. Those results were supported by ANAVA test through SPSS 21.0 for windows which showed that the significant level 0.000 < 0.05. Thus means that Ho were rejected and Hi were accepted. In addition, there were significant difference in terms of Oreochomis mossambicus weight that were given by Comfeed, Bintang, and Provite. keyword : Oreochomis mossambicus, feed, weight
VARIASI KOMPOSISI MEDIA CAMPURAN AMPAS TEBU DAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) ., Stanislaus Putu Mikael Mba Balu; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dan popular dibudidayakan serta paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Perbedaan peningkatan berat basah pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) setelah pemberian ampas tebu dan tongkol jagung dengan komposisi yang berbeda (2) Pemberian komposisi ampas tebu dan tongkol jagung paling baik meningkatkan berat basah jamut tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jenis Penelitian ini adalah penelitian experimen sungguhan dengan randomized post-test only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada baglog yang ditakar dengan serbuk kayu, ampas tebu dan tongkol jagung dengan jumlah 16 baglog. Data yang diperoleh dari dianalisis dengan uji ANOVA two way pada taraf signifikan 5%. Hasi dari penelitian ini adalah : (1) Terdapat perbedaan pada peningkatan jumlah berat basah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) setelah pemberian ampas tebu dan tongkol jagung dengan komposisi yang berbeda (2) Komposisi ampas tebu dan tongkol jagung yang paling optimal meningkatkan berat basah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) J2T3 (Tongkol jagung 180g dan ampas tebu 80g) dengan rerata berat basah 207,00g dan memiliki rata-rata jumlah badan buah sebanyak 27,00 buahKata Kunci : Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), ampas tebu, dan tongkol jagung This white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) or white mushroom is one of the most widely used and popular types of edible mushrooms and it was consumed by the people of Indonesia. The purpose of this study are to find out (1) knowing the differences in the increase in wet weight of white oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) after giving bagasse and corn cobs with different compositions (2) Knowing the composition of bagasse and corncob which the best increases growth and productivity plural white oysters (Pleurotus ostreatus). This type of study is a real experimental study with randomized post-test only control group design. This study used white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) as sample in baglog which was graded with wood powder, bagasse and corn cobs with a total of 16 baglogs. The data is analyzed by ANOVA two way at a significant level of 5%. The results of this study are: (1) There was an increase in the amount of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) fresh weight after the giving of bagasse and corn cobs with different compositions (2) The most optimal composition of bagasse and corn cobs increases the growth of oyster mushrooms white (Pleurotus ostreatus) J2T3 (corn cob 180g and bagasse 80g) with an average fresh weight of 207.00g and has an average number of fruit bodies as many as 27.00 pieces.keyword : white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus), Bagasse, and corn cob
KORELASI HIGIENE PEDAGANG DENGAN KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM FECAL PADA MINUMAN ES TEH YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ., ANA MAULANA; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi higiene pedagang dengan keberadaan bakteri Coliform fecal pada minuman es teh. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang es teh yang ada di sekitar Kampus Tengah dan Kampus Bawah Universitas Pendidikan Ganesha yang berjumlah 22. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 17 pedagang sebagai responden dalam penyebaran kuisioner dengan teknik pengambilan data Non-Probability Sampling, secara Purposive Sampling. Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square dengan taraf siginifikansi 5% dan diikuti dengan uji koefisien korelasi, jika tidak memenuhi syarat pada uji chi square maka menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher’s. Hasil penelitian ini adalah ada korelasi antara higiene pedagang dengan keberadaan bakteri Coliform fecal pada minuman es teh dengan keakuratan korelasi kuat (p = 0,006 dan Contingency Coeficient = 0,601).Kata Kunci : higiene, sanitasi, bakteri Coliform fecal The purpose of this research were to know correlation traders hygiene with presence of Coliform fecal bacteria on iced tea drink. The type of this research is explanatory research with cross sectional approach. The population in this research is all the tea ice traders around the Central Campus and the Lower Campus of Ganesha University Education which amounted to 22. The sample of the research used were 17 traders as respondents in the distribution of questionnaires with the technique of data retrieval of Non-Probability Sampling, Purposive Sampling. Data analysis using Chi-Square test with 5% significance level and followed by correlation coefficient test, if not qualified in chi square test then use alternative test that is Fisher's test. The result of this research there is correlation between trader hygiene with presence of Coliform fecal bacteria on ice tea drink with strong correlation accuracy (p = 0.006 and Contingency Coeficient = 0.601). keyword : Hygiene, Sanitation, Coliform fecal Bacteria
Antihiperglikemi Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang di Induksi Glukosa ., Nyoman Ayu Tri Martriani; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lamtoro gung dikenal sebagai pohon dengan berbagai kandungan dan mudah beradaptasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak biji lamtoro gung yang tepat berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi glukosa. Penelitian ini berjenis Eksperimen sesungguhnya dengan data utama berupa selisih kadar gula awal dan akhirs serta dianalisis dengan uji ANAVA satu arah,uji Beda Nyata Terkecil, dan Uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini, yaitu: (1) Ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1gr/kgBB, 2gr/kgBB dan 3gr/kgBB berpengaruh untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih yang diinduksi glukosa karena flavonoid dan galaktomanan dengan efek menurunkan kadar glukosa darah melalui menghambat penyerapan alfa amilase dan alfa glukosidase, (2) Dosis ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1gr/kgBB merupakan dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih karena kemampuan tubuh untuk menyerap obat herbal sudah maksimal.Kata Kunci : lamtoro gung, glukosa darah, ekstrak biji Lead tree known as a tree with various substances and adaptable. This research aims to determine the effect and dose of Lead tree seed extract precise effect on blood sugar levels drop Rattus norvegicus induced glucose. This research was the real experiment with key data as the blood glucoses difference and analyzed by one-way ANOVA, LSD, and the Duncan test at 5% significance level. The results, namely: (1) Lead tree (Leucaena leucocephala) seed extract 1g/kgBW, 2g/kgBW and 3g/kgBW effect of lowering blood glucose levels of rats induced glucose as flavonoids and galaktomanan by inhibiting the absorption of alpha-amylase and alpha-glucosidase, (2) dose of Lead tree (Leucaena leucocephala) seed extract 1g/kgBW is the most effective dose lowered blood glucose levels of the rats because the body's ability to absorb the herbal medicine has a maximum.keyword : Leucaena leucocephala, blood glucose, seed extract
JUMLAH TOTAL KOLONI JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN ANGGUR BALI (Vitis vinifera L. var Alphonso Lavalle) DI DESA BANJAR, KECAMATAN BANJAR, BULELENG BALI Pradipta Utama, Putu Anggan; Ristiati, Ni Putu; Suryanti, Ida Ayu Putu
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggur Bali salah satu jenis buah yang dibudidayakan di kecamatan banjar, namun produktivitas dan kualitas buah anggur Bali mengalami penurunan tiap tahun dikarenakan serangan penyakit, akibatnya petani harus menggunakan pestisida kimia untuk menanggulangi serangan penyakit yang justru membawa dampak buruk. Sehingga perlu solusi untuk mengatasi masalah ini salah satunya dengan menggunakan jamur endofit sebagai agen hayati alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah koloni jamur endofit pada tanaman anggur Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan yaitu (1) Terdapat variasi jumlah total koloni jamur endofit yaitu pada bagian akar  6,5 x 104 CFU/gram, pada batang 2,9 x 104 CFU/gram, dan pada daun 2,6 x 104 CFU/gram, sehingga diketahui jumlah koloni jamur endofit terbanyak terdapat pada bagian akar. Jumlah total koloni jamur endofit pada tanaman anggur Bali dihitung berdasarkan metode Total Plate Count dengan kisaran jumlah koloni jamur yang dihitung antara 10-100 koloni.
Co-Authors ., ANA MAULANA ., Desi Asrini Jumia Miarti ., Dewa Putu Surya d ., Dwi Agus Satyawati ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gede Surya Natha ., I Luh Neni Ardani ., I Made Dicky Satya Narayana ., I Putu Esha Darmawan ., I Wayan Eva Widi Pratama ., IB PUTU EKA WEDANTA ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha ., Kadek Sera Harlistya Udayani ., Ketut Eka Nudastra ., Made Dwi Oktaviani ., Ngakan Putu Ari Krisna Pratama ., Ni Made Widnyani ., Ni Putu Asrini ., Ni Putu Ayu Meita Kurniawati ., Ni Putu Hendrayani ., Ni Putu Indah Kumala Sari ., Ni Putu Lilik Widiari ., NURUL HIDAYAH ., Nyoman Ayu Tri Martriani ., Stanislaus Putu Mikael Mba Balu ANA MAULANA . Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Desi Asrini Jumia Miarti . Dewa Putu Surya d . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Dwi Agus Satyawati . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Heny, Ajeng Purnama I Gede Surya Natha . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Kadek Hartawan . I Kadek Hartawan ., I Kadek Hartawan I Luh Neni Ardani . I Made Dicky Satya Narayana . I Made Sutajaya I Nyoman Wijana I Putu Esha Darmawan . I Wayan Eva Widi Pratama . I Wayan Sukra Warpala IB PUTU EKA WEDANTA . Ida Bagus Jelantik Swasta Kadek Agus Priady Wahyu Winantha . Kadek Sera Harlistya Udayani . Ketut Eka Nudastra . Ketut Srie Marhaeni Julyasih Made Dwi Oktaviani . Meitini Proborini Wahyuni Ngakan Putu Ari Krisna Pratama . Ni Kadek Ria Paramita Lestari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Made Widnyani . Ni Putu Asrini . Ni Putu Ayu Meita Kurniawati . Ni Putu Hendrayani . Ni Putu Indah Kumala Sari . Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Nila Ristiari Ni Putu Ristiati Nurul Hidayah . Nyoman Ayu Tri Martriani . Pradipta Utama, Putu Anggan Putu Anggan Pradipta Utama Putu Budi Adnyana Rachmadhani, Rachmadhani Ristiari, Ni Putu Nila Stanislaus Putu Mikael Mba Balu . Sujana, P. Krisna Widyantara Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Yan Ramona Yuliana, Ina