Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PREFERENSI LEBAH MADU (Apis cerana) TERHADAP BEBAGAI JENIS PAKAN TAMBAHAN DITINJAU DARI JUMLAH KUNJUNGAN Ketut Eka Nudastra .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7931

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai jenis pakan tambahan yang berbeda (2) mengetahui jenis pakan tambahan yang paling banyak dikunjungi oleh lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya (3) mengetahui faktor yang mempengaruhi preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai pakan tambahan yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan model rancangan penelitian Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang memiliki anggota yang lebih banyak dari koloni yang ada. Sampel penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang berjumlah 100 ekor. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Data diperoleh melalui metode observasi langsung yang menghitung jumlah kunjungan lebah madu pada berbagai jenis pakan tambahan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan adanya perbedaan jumlah kunjungan lebah madu pada pakan tambahan dan cenderung berfluktuasi. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling banyak pada pakan tambahan air tape yaitu hari pertama sebanyak 18 ekor, hari kedua 14 ekor, dan hari ketiga 11 ekor. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling sedikit pada nira lontar yaitu hari pertama sebanyak 4 ekor, hari kedua 1 ekor, dan hari ketiga sebanyak 1 ekor. Pakan tambahan berupa air tape merupakan jenis makanan yang paling banyak dikunjungi lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya. Faktor yang mempengaruhi lebah madu (Apis cerana) dalam beraktivitas mencari makan pakan tambahan yang disukai adalah faktor aroma dan kadar gula yang terkandung pada pakan tambahan.Kata Kunci : preferensi, lebah madu (Apis cerana), pakan tambahan This research aimed (1) to find out honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. (2) To find out types of additional feed most visited by honeybees (Apis cerana) as their food. (3) To find out factors affect honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. This research used Quasi experimental with posttest only, Non-equivalent control group design. Population of this study was honeybees (Apis cerana) and sample of this study was 100 honeybees (Apis cerana). This study used simple random sampling technique. Data collected was analyzed by descriptive qualitative analysis method. Result showed that there was significance different on total of honeybees (Apis cerana) visit on types of different additional feed. Average number of the most honeybees visit was seen on tapai water, which at first day was 18, second day was 14, and third day was 11. Average number of the fewest honeybees visit was on nira lontar, which at first day was 4, second day was 1, and third day was 1. Tapai water was the most food visited by honeybees (Apis cerana). Factors affected honeybees (Apis cerana) in looking for additional food liked were aroma and quality of sugar which contain in additional food.keyword : preferences, honeybees (Apis cerna), aditional foods
KONSENTRASI DAN DURASI PERENDAMAN PADA EKSTRAK UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) MENGAKIBATKAN PERBEDAAN KECEPATAN PERTUMBUHAN AKAR STEK BATANG Bougainvillea buttiana Dwi Agus Satyawati .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7935

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih meningkatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari panjang akarnya, 2. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari berat basah akar tanaman dan 3. Untuk mengetahui interaksi antara variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih (Allium sativum L.) mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttian.. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimental sungguhan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua variabel bebas yaitu, variabel pertama adalah variasi waktu perendaman yaitu H0= 15 menit, H1= 30 menit, H2= 45 menit dan H3= 60 menit sedangkan variabel kedua adalah beda konsentrasi ekstrak umbi bawang putih yaitu: K0= 0%, K1= 5%, K2= 10%, K3= 15%. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 4x4. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu perendaman dengan variasi konsentrasi ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan yang bermakna pada pertumbuhan akar. Dengan demikian dapat disimpulkan variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit dapat meningkatkan pertumbuhan akar stek sebesar 0,046%. Variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit menghasilkan pertumbuhan akar paling tinggi yaitu sebesar 4,845 gram.Kata Kunci : bawang putih, perendaman, pertumbuhan akar. The purpose of this study was 1. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs increase the speed difference root growth of cuttings Bougainvillea buttiana viewed from the long roots 2. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs resulted in differences in the speed of growth of root cuttings Bougainvillea buttiana seen from the wet weight of plant roots and 3. To determine the interactions between variations in the concentration and duration of immersion to extract difference bulb of garlic ( Allium sativum L. ) resulted in differences in growth rate Bougainvillea buttian root cuttings This type of research carried out is a real experimental research. Sampling was done randomly. Treatments consisted of two independent variables, namely, the first variable is the variation of immersion time is H0 = 15 minutes, H1 = 30 minutes, H2 = 45 minutes and H3 = 60 minutes while the second variable is different concentration of extract of garlic bulbs namely: K0 = 0%, K1 = 5% = 10% K2, K3 = 15%. This study used a 4x4 factorial design. The results showed that the soaking time difference with varying concentrations of garlic bulbs extracts resulted in significant differences in root growth. Premises can thus be concluded varying concentrations of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes can promote the growth of root cuttings of 0.046%. Variations in the concentration of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes to produce the highest root growth in the amount of 4.845 grams.keyword : garlic, soaking, root growth
Identifikasi dan Analisis Jumlah Total Bakteri Coliform pada Air Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Made Dwi Oktaviani .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam air Danau Buyan berdasarkan metode Standard Plate Count, (2) mengetahui jumlah total bakteri coliform yang terdapat dalam air Danau Buyan berdasarkan metode Most Probable Number, (3) mengetahui kualitas air Danau Buyan ditinjau dari jumlah total bakteri coliform, dan (4) mengetahui berbagai genus bakteri coliform yang terdapat pada air Danau Buyan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif. Identifikasi bakteri coliform ditentukan berdasarkan hasil uji biokimia antara lain uji indol, uji methyl red, uji voges-proskueur, uji sitrat, uji katalase, uji motilitas, dan uji H2S. Diperoleh hasil (1) jumlah koloni bakteri pada air Danau Buyan berdasarkan metode Standar Plate Count berkisar antara 6,4 x 105 – TBUD (Rata-rata dari pengenceran 10-4), (2) jumlah total bakteri coliform pada air Danau Buyan berdasarkan metode Most Probable Number berkisar antara 20 – >1100, (3) ditinjau dari jumlah total coliform, air Danau Buyan dinyatakan tercemar untuk kualitas air kelas I yaitu air yang dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut, hal ini berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007, dan (4) pada air Danau Buyan ditemukan 8 genus bakteri coliform antara lain Erwinia, Cedecea, Citrobacter, Escherichia, Proteus, Hafnia, Enterobacter, dan Klebsiella.Kata Kunci : Air, coliform, danau buyan, MPN The purpose of this research were (1) determining the number of colonies of bacteria contained in the water of Buyan Lake based on Standard Plate Count methods, (2) identifying the total number of coliform bacteria that found in the water of Buyan Lake based on Most Probable Number method, (3) determining the water quality of Buyan Lake in terms of the number of total coliform bacteria, and (4) knowing the different genus coliform bacteria found in the water of Buyan Lake. This research use descriptive exploratory study. Identification of coliform bacteria is determined based on the results of biochemical tests include a indole test, methyl red test, Voges-proskueur test, citric test, catalase test, motility test, and H2S test. The results are indicated that (1) the number of bacterial colonies on the water of Buyan Lake based on Standard Plate Count method were ranges from 6.4x105 - TBUD (average of 10-4 dilution), (2) the number of total coliform bacteria in the water of Buyan Lake based on Most Probable Number method were ranges from 20 - >1100, (3) in terms of the number of total coliform, the water of Buyan Lake is polluted for water quality class I of water that can be used for raw water of drinking water, or other uses that require the same water quality with usability, it is based on the Bali Governor Regulation No. 8 of 2007, and (4) there were eight genus of coliform bacteria that found in Buyan Lake Water include Erwinia, Cedecea, Citrobacter, Escherichia, Proteus, Hafnia, Enterobacter, and Klebsiella.keyword : water, coliforms, Buyan Lake, MPN
PENGARUH PERBEDAAN PAKAN JADI TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) DI DESA TERUNYAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI I Wayan Eva Widi Pratama .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8016

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) ada atau tidak pengaruh perbedaan pakan jadi merk (Comfeed, Bintang, dan Provite) terhadap pertambahan berat ikan mujair (Oreochromis mossambicus); 2) Untuk mengetahui pakan jadi merk manakah yang memberikan berat badan maksimal pada Ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Terunyan Kecamatan Kintamani Kabuupaten Bangli. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ikan Mujair yang dibudidayakan di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 90 ekor Ikan Mujair yang digunakan dalam penelitian dan akan ditebar pada setiap kolam pembesaran dengan ukuran dan berat yang relatif sama. Dari hasil penelitian pertambahan berat ikan mujair dapat dilihat pertambahan berat yang tinggi dan berbeda dari setiap pakan yang diberikan, yakni pakan merk Comfeed rata – rata pertambahan beratnya adalah 109,3 gr, pakan merk Bintang rata – rata pertambahan beratnya adalah 178,8 dan pakan merk Provite rata- rata pertambahan beratnya adalah 138,03 gr. Hal ini sesuai dengan hasil analisis statistik data pertambahan berat ikan mujair yang diberi pakan berbeda menggunakan uji ANAVA satu arah pada program SPSS versi 21.0 for windows, diperoleh angka signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari pertambahan berat ikan mujair yang diberi pakan yang berbeda antara merk Comfeed, Bintang dan Provite.Kata Kunci : Ikan Mujair, pakan,berat The research aimed 1) to investigate whether there was significant difference of Comfeed, Bintang, and Provite treatment toward the increase of Oreochomis mossambicus weight, 2) to understand which feed gives the most significant effect toward the Oreochomis mossambicus weight. This research was an experimental research. This research took place in Terunyan village, Kintamani sub-district, Bangli regency. There were 90 Oreochomis mossambicus fishes with same size and weight that were selected as the sample of the study. The result showed that there were different height and weight among the fishes that were given by different feed. The weight of the fishes that were given by Comfeed increase 109.3 gram. Meanwhile, the weight of the fishes given by Bintang increase 178.8 gram. On the other hand, the weight of the fishes given by Provite increase 138.03 gram. Those results were supported by ANAVA test through SPSS 21.0 for windows which showed that the significant level 0.000 < 0.05. Thus means that Ho were rejected and Hi were accepted. In addition, there were significant difference in terms of Oreochomis mossambicus weight that were given by Comfeed, Bintang, and Provite. keyword : Oreochomis mossambicus, feed, weight
UJI EKSTRAK BATANG PISANG KULTIVAR SUSU (Musa paradisiaca L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti Kadek Sera Harlistya Udayani .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8135

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan di Negara Indonesia. Tubuh Aedes aegypti betina terkandung virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue. Batang pisang kultivar susu mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. (2) Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC50%) dan 90% larva Aedes aegypti pada penelitian ini. Variasi perlakuan dalam penelitian ini ada 4 yaitu ekstrak dengan konsentrasi 0%,25%,50%,75%. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva hasil perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah larva yang memiliki umur yang sama yaitu pada larva instar III. Total sampel pada penelitian ini adalah 240 larva nyamuk Aedes aegypti instar III hasil kolonisasi. Dalam tahapan metode pengumpulan data akan didapatkan data persentase mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak batang pisang kultivar susu pada konsentrasi yang berbeda selama 48 jam. Hasil uji hipotesis menggunakan Kruskal Wallis dapat dinyatakan bahwa (1) terdapat perbedaan mortalitas larva nyamuk Aedes ageypti terhadap pemberian konsentrasi ekstrak batang pisang susu yang berbeda. Berdasarkan hasil uji hayati, ekstrak batang pisang kultivar susu terhadap larva nyamuk Aedes aegypti menunjukan bahwa (2) LC 50 berada pada konsentrasi 40,085% dan LC 90 berada pada konsentrasi 69,302%.Kata Kunci : Ekstrak batang pisang kultivar susu, mortalitas, larva Aedes aegypti Aedes aegypti was a vector of disease that still be a problem in Indonesia. Sometimes The female of Aedes aegypti contained dengue virus that causes dengue fever. Banana stem milk cultivated varieties contains secondary metabolites such as tannins, saponins and flavonoids. The purposes of this research were (1) to analyze the differences in mortality larvae of Aedes aegypti with the extract of banana stem milk cultivated varities with different concentration. (2) To determine the concentration of banana stem milk cultivated varities (Musa paradisiaca L.) that is used to kill 50% (LC50%) and 90% of Aedes aegypti larvae. There were four variation of treatmen in this research it was 0%, 25%, 50%, 75%. This research was an experimental research which used Complete Random Design. The population in this research were all the result of colonization larvae of Aedes aegypti. While the samples were the larvae that have same age, that was at the third instar larvae. Total samples in this study were 240 instar III larvae of Aedes aegypti, as a results of colonization. Data collection methods will be obtained data was the percentage of mortality Aedes aegypti’s larvae toward the giving of banana stem milk cultivated varities extract at different concentrations for 48 hours. The result of hypothesis test using the Kruskal Wallis can be stated that (1) There are differences in the mortality of Aedes aegypti larvae, toward the giving of banana stem milk cultivated varities with different concentrations. Based on the results of biological testing, Banana stem milk cultivated varities against Aedes aegypti larvae show that (2) LC 50 is at a concentration of 40,085% and LC 90 is at a concentration of 69,302%keyword : : Extract of banana stem milk cultivated varities, mortality, Aedes aegypti larvae
PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PADA MEDIA TANAM UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN PERTUMBUHAN BUNGA DAN PRODUKSI BUNGA GEMITIR (Tagetes erecta) Desi Asrini Jumia Miarti .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8144

Abstract

Monosodium glutamat (MSG) digunakan sebagai ZPT alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan bunga dan produksi bunga gemitir. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemberian Monosodium glutamat (MSG) pada media tanam untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan bunga dan produksi gemitir (Tagetes erecta L.). Pengambilan sampel menggunakan teknik random sederhana, dengan sampel 36 bibit gemitir (Tagetes erecta L.). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian faktorial 4x3 dengan tiga kali ulangan. Variabel pertama adalah konsentrasi K0 (0%), K1 (5%), K2 (10%), dan K3 (15%). Variabel kedua adalah jenis MSG J0 (Tanpa MSG), J1 (Ajinomoto), dan J2 (SaSa). Analisis pada penelitian ini menggunakan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji lanjut (Post Hoc Test) dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman pada konsentrasi MSG 10% dan jenis MSG Ajinomoto meningkatkan kecepatan pertumbuhan bunga dan menghasilkan produksi bunga yang paling tinggi dilihat dari berat basah bunga. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan variasi konsentrasi dan jenis MSG untuk untuk kecepatan pertumbuhan bunga sebesar 26% dan variasi konsentrasi dan jenis MSG meningkatkan berat basah bunga sebesar 2,73%. Kata Kunci : Monosodium glutamat (MSG), konsentrasi, Jenis MSG, Gemitir (Tagetes erecta), ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Monosodium glutamate (MSG) is used as an alternative PGR to promote the growth of flowers and flower production of gemitir. This study aims to determine the provision of Monosodium glutamate (MSG) to the growing media to increase the growth rate and flowers production of gemitir flowers (Tagetes erecta L.). Sampling using simple random technique, with 36 sample of gemitir (Tagetes erecta L.) seeds. This study, using research design RAK factorial 4x3 with three replications. First variable is the concentration K0 (0%), K1 (5%), K2 (10%), and K3 (15%). Second variable is the type of MSG J0 (Without MSG), J1 (Ajinomoto) and J2 (SaSa). Analysis the data using two-way ANOVA and continued with futher test (Post Hoc Test) by Least Significant Difference (LSD) at the 5% significance level. The results showed that the plant at a concentration 10% of MSG and kinde of MSG type Ajinomoto increases the speed of the growth flowers and production of flower production from the wet weight of flowers. It can be concluded there is a significant difference between the treatment of variations in the concentration and type of MSG's to speed the growth rate of 26% and variations in the concentration and type of MSG increase the wet weight of interest of 2.73%.keyword : concentration, Marigold (Tagetes erecta L.), Monosodium glutamate (MSG), PGR (Plant Growth Regulator), type of MSG
PENGARUH PEMBERIAN AIR RENDAMAN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Ni Putu Indah Kumala Sari .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan Tanaman Selada (Lactusa sativa L.) dan mengetahui kosentrasii penyiraman menggunakan air rendaman kulit bawang merah yang paling optimum terhadap pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan kulit bawang merah (Allium cepa L.) sebagai pupuk untuk pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.) dengan variasi berat 0 gram, 30 gram, 40 gram dan 50 gram dalam setiap 100 ml air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat basah, berat kering dan jumlah helai daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, diambil rerata dan dibuat grafik serta dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.) akibat pemberian air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.). Air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.) 30 gram dapat menghasilkan berat kering tanaman selada yang paling tinggi (Lactuca sativa L.) yaitu 0,0361gram. Kata Kunci : Kata Kunci : Air Rendaman, Kulit Bawang Merah, Peningkatan, Pertumbuhan, Selada. The study used Allium cepa L. skin as the fertilizer of Lactuca sativa L. There were various water concentration such as 0 gram, 30 gram, 40 gram, and 50 gram in every 100 ml water. The design of the study was completely randomized design (RAL) with 6 times treatment. The parameter of the study focused on the height, the wet weight, the light weight, and the quantity of the Lactuca sativa L. leaves. The collected data were calculized and presented in form of graph through one way ANAVA analysis. The analysis were continued with BNT test. The result showed that there were different growth of Lactuca sativa L. as the effect of Allium Cepa L. water immersion treatment. The optimum concentration of Allium cepa L. water immersion was 30 gram with the highest Lactuca sativa L. light weight that was 0.0361 gram. keyword : Key words: Allium cepa L., Lactuca sativa L., the enhancement, the growth, water immersion.
VARIASI DOSIS EKSTRAK DAUN SALAM [Syzygium polyanthum (Wight) Walp] MENYEBABKAN PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) HIPERGLIKEMI Nurul Hidayah .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i1.9688

Abstract

Daun salam [Syzygium polyanthum (Wight) Walp.] merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan flavonoid didalam daun salam diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi dosis ekstrak daun salam dalam menurunkan kadar glukosa darah terhadap tikus putih. Dua puluh empat ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol) diberi aquades, kelompok II diberi ekstrak daun salam dengan dosis 0,5 mg/kgBB, kelompok III diberi ekstrak daun salam dengan dosis 1 mg/kgBB, dan kelompok IV diberi ekstrak daun salam dengan dosis 1,5 mg/kgBB. Sebelum diberi perlakuan, tikus diberikan glukosa secara oral. Pada menit ke-30 setelah pembebanan glukosa, tikus yang mengalami hiperglikemi ( >110 mg/dL) diberi perlakuan dengan ekstrak daun salam secara oral. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada menit ke-30 setelah pembebanan glukosa (pretest) dan menit ke-120 setelah pemberian perlakuan (posttest), sampel darah diambil dari vena lateralis ekor. Data diuji dengan One-Way ANOVA satu jalur yang dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui dosis paling optimal. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun salam dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dosis 0,5 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan rata-rata 58,67 (0,39%), sedangkan dosis 1 mg/kg BB adalah 51,67 (0,37%) dan dosis 1,5 mg/kg BB adalah 31,5 (0,20%). Kata Kunci : Ekstrak daun salam, Glukosa Darah, Hiperglikemi. Syzygium polyanthum (Wight.) Walp. is one of plant that can be used for the treatment to lowering blood glucose levels. The content of flavonoids in the leaves could be expected to lower blood glucose levels. The purpose of this research was to find out the potential extract bay leaf in lowering blood glucose levels of the ratswhite. Twenty-four rats were divided into 4 treatment groups. Group I as (control) were treated distilled water, group II were treated extract bay leaf with dose 0,5 mg/kgBB, group III were treated extract bay leaf with dose 1 mg/kgBB, group IV were treated extract bay leaf with dose 1,5 mg/kgBB. Before being given treatment, the rat to given glucose orally. Minutte 30 after the imposition of glucose, mice had hiperglikemi treated with bay leaf extract orally. Measurement blood glucose levels performed on minute 30 after the imposition of glucose (pretest) and at the minute 120 after the provision of treatment (posttest), blood samples were taken from the vein lateral tail. The data were analyzed by One Way ANOVA and LSD test to know the dose optimal in lowering blood glucose levels. The results showed the bay leaf extract can lower blood glucose levels. Dose of 0,5 mg/kg body weight may decrease to levels an average of 58,67 (0,39%), while the dose of 1 mg/kg body weight was 51,67 51,67 (0,37%) and a dose of 1,5 mg/kg body weight was 31,5 (0,20%). keyword : Bay Leaf Extract, Blood Glucose, Hiperglikemi.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 I Made Dicky Satya Narayana .; Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd. .; Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.13394

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan efektifitas konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, (2) Konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Perbedaan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%, 20%, 30% dan 40% dan 0% (kontrol). Efek perlakuan ini adalah dengan adanya zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan dasar yang dipergunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bakteri Staphylococcus aureus dari stok kultur Laboratorium Mikrobiologi yang dibiakan kembali pada media NB (Nutrient Broth), sedangkan sampelnya adalah bakteri Staphylococcus aureus dengan diberi perlakuan ekstrak kulit buah naga merah pada konsentrasi yang berbeda. Selain itu, dilakukan juga Uji MIC (Minimum Inhibitor Concentration), dan Uji Koefisien Fenol sebagai data penunjang. Hasil penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 akibat pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi yang berbeda. berdasarkan dari hasil uji hipotesis bahwa angka signifikansi, 0.000 < 0.05 dan Fhitung (48,786) > Ftabel (2,87). 2) Konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang paling efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada penelitian ini adalah konsentrasi 40%.Kata Kunci : Efektivitas, Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), Konsentrasi, Zona Hambatan The purposes of this research are to find out: (1) The difference of concentration effectivity from dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract on the diameter growth zone of Staphylococcus aureus ATCC 25923, (2) The concentration of dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract was most effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus ATCC 25923. This research are used true experimental research. Different concentrations dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract are used in this research by 10%, 20%, 30%, 40% and 0% (control). The effect of the treatment was the inhibition of Staphylococcus aureus growth in the form of the average diameter of the inhibition zone. The basic design of this research is used Completely Randomized Design (RAL). The population of this research was all Staphylococcus aureus bacteria from the stock culture in Microbiology Laboratory which growth on NB (Nutrient Broth) medium, while the sample was Staphylococcus aureus bacteria that given dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel exctract in different concentration. MIC test (Minimum Inhibitor Concentration) and Phenol Coefficient test were also used as supporting data. The results of the research are: (1) There were growth difference of Staphylococcus aureus ATCC 25923 bacteria due to the dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract with different concentration based on hypothesis test with significance number, 0.000 Ftable (2.87), (2) The concentration of dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract which is most effective in inhibiting Staphylococcus aureus bacteria is 40% concentration.keyword : Effectiveness, dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel, Concentration, Inhibition Zone
KORELASI HIGIENE PEDAGANG DENGAN KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM FECAL PADA MINUMAN ES TEH YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANA MAULANA .; Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd. .; Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi higiene pedagang dengan keberadaan bakteri Coliform fecal pada minuman es teh. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang es teh yang ada di sekitar Kampus Tengah dan Kampus Bawah Universitas Pendidikan Ganesha yang berjumlah 22. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 17 pedagang sebagai responden dalam penyebaran kuisioner dengan teknik pengambilan data Non-Probability Sampling, secara Purposive Sampling. Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square dengan taraf siginifikansi 5% dan diikuti dengan uji koefisien korelasi, jika tidak memenuhi syarat pada uji chi square maka menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher’s. Hasil penelitian ini adalah ada korelasi antara higiene pedagang dengan keberadaan bakteri Coliform fecal pada minuman es teh dengan keakuratan korelasi kuat (p = 0,006 dan Contingency Coeficient = 0,601).Kata Kunci : higiene, sanitasi, bakteri Coliform fecal The purpose of this research were to know correlation traders hygiene with presence of Coliform fecal bacteria on iced tea drink. The type of this research is explanatory research with cross sectional approach. The population in this research is all the tea ice traders around the Central Campus and the Lower Campus of Ganesha University Education which amounted to 22. The sample of the research used were 17 traders as respondents in the distribution of questionnaires with the technique of data retrieval of Non-Probability Sampling, Purposive Sampling. Data analysis using Chi-Square test with 5% significance level and followed by correlation coefficient test, if not qualified in chi square test then use alternative test that is Fisher's test. The result of this research there is correlation between trader hygiene with presence of Coliform fecal bacteria on ice tea drink with strong correlation accuracy (p = 0.006 and Contingency Coeficient = 0.601). keyword : Hygiene, Sanitation, Coliform fecal Bacteria
Co-Authors ., ANA MAULANA ., Desi Asrini Jumia Miarti ., Dewa Putu Surya d ., Dwi Agus Satyawati ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gede Surya Natha ., I Luh Neni Ardani ., I Made Dicky Satya Narayana ., I Putu Esha Darmawan ., I Wayan Eva Widi Pratama ., IB PUTU EKA WEDANTA ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha ., Kadek Sera Harlistya Udayani ., Ketut Eka Nudastra ., Made Dwi Oktaviani ., Ngakan Putu Ari Krisna Pratama ., Ni Made Widnyani ., Ni Putu Asrini ., Ni Putu Ayu Meita Kurniawati ., Ni Putu Hendrayani ., Ni Putu Indah Kumala Sari ., Ni Putu Lilik Widiari ., NURUL HIDAYAH ., Nyoman Ayu Tri Martriani ., Stanislaus Putu Mikael Mba Balu ANA MAULANA . Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Desi Asrini Jumia Miarti . Dewa Putu Surya d . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Dwi Agus Satyawati . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Heny, Ajeng Purnama I Gede Surya Natha . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Kadek Hartawan . I Kadek Hartawan ., I Kadek Hartawan I Luh Neni Ardani . I Made Dicky Satya Narayana . I Made Sutajaya I Nyoman Wijana I Putu Esha Darmawan . I Wayan Eva Widi Pratama . I Wayan Sukra Warpala IB PUTU EKA WEDANTA . Ida Bagus Jelantik Swasta Kadek Agus Priady Wahyu Winantha . Kadek Sera Harlistya Udayani . Ketut Eka Nudastra . Ketut Srie Marhaeni Julyasih Made Dwi Oktaviani . Meitini Proborini Wahyuni Ngakan Putu Ari Krisna Pratama . Ni Kadek Ria Paramita Lestari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Made Widnyani . Ni Putu Asrini . Ni Putu Ayu Meita Kurniawati . Ni Putu Hendrayani . Ni Putu Indah Kumala Sari . Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Nila Ristiari Ni Putu Ristiati Nurul Hidayah . Nyoman Ayu Tri Martriani . Pradipta Utama, Putu Anggan Putu Anggan Pradipta Utama Putu Budi Adnyana Rachmadhani, Rachmadhani Ristiari, Ni Putu Nila Stanislaus Putu Mikael Mba Balu . Sujana, P. Krisna Widyantara Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Yan Ramona Yuliana, Ina