Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

OPTIMASI PERTANIAN BERKELANJUTAN: PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN PETANI LOKAL Kamakaula, Yohanes
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22461

Abstract

Pertanian merupakan sektor vital dalam perekonomian Indonesia, melibatkan sejumlah besar petani yang memerlukan pemahaman dan penerapan teknologi berkelanjutan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan pertanian lokal dengan judul "Optimasi Pertanian Berkelanjutan: Pengabdian Masyarakat untuk Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Lokal." Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada tanggal 13 September 2023, dengan 32 peserta yang terlibat. Pemilihan topik ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian, menghadapi tantangan perubahan iklim dan teknologi. Metode kegiatan melibatkan presentasi, workshop interaktif, dan praktik lapangan virtual, memberikan peserta pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis. Diskusi kelompok menghasilkan rencana aksi lokal untuk menerapkan praktik berkelanjutan. Hasil kegiatan mencakup peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, pemberdayaan petani, dan pembentukan jaringan kolaboratif. Saran untuk penelitian lebih lanjut melibatkan studi dampak ekonomi dan aspek sosial budaya. Kesimpulan menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan kontribusi positif terhadap pertanian lokal, mendorong kesejahteraan petani, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Pentingnya hasil ini terletak pada potensinya untuk menjadi model implementasi praktik berkelanjutan di tingkat komunitas.
SISTEM LADANG BERPINDAH KOMUNITAS SUKU EDMAHONA DI DISTRIK ARGUNI BAWAH KABUPATEN KAIMANA Yohanes Kamakaula
Sosio Agri Papua Vol 12 No 1 (2023): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v12i1.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sistem ladang berpindah komunitas Suku Edmahona dan pengetahuan lokal yang ada di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dan informasi dari para responden diperoleh secara partisipatif dengan menggunakan teknik wawancara, kelompok diskusi terfokus (FGD), observasi partisipasi. Analisis data dilakukan secara naratif yang bersifat deskriptif eksploratif dengan perspektif emik-etik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem perladangan berpindah Suku Edmahona memiliki 10 tahapan dengan metode tebang-bakar, tenaga kerja berasal dari dalam keluarga, peralatan sederhana dan bercorak subsisten. Komunitas Suku Edmahona masih menghormati ajaran leluhurnya, yang harus hidup harmonis dengan alam, melalui ritual sinara. Masa rotasi perladangan berpindah komunitas Suku Edmahona antara 8-10 tahun. Pengetahuan lokal untuk mengetahui pemulihan kesuburan tanah dengan bioindikator semak dan pohon. Kearifan lokal dan pengetahuan lokal pada Suku Edmahona yang bertujuan hidup harmonis dengan lingkungan alam harus tetap dipelihara demi keberlanjutan kehidupan komunitas Suku Edmahona.
Integration of Traditional Agricultural Systems with the Concept of Sustainable Agriculture: Opportunities and Challenges Yohanes Kamakaula; Yunita Palinggi; Trees A. Pattiasina
West Science Nature and Technology Vol. 2 No. 04 (2024): West Science Nature and Technology
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsnt.v2i04.1546

Abstract

Traditional agriculture has long been an integral part of agrarian systems in various regions, yet global challenges such as climate change and urbanization demand more sustainable approaches. This study aims to explore the opportunities and challenges of integrating traditional agricultural systems with sustainable agriculture concepts through a literature review method. The findings reveal that traditional practices, such as crop rotation and organic fertilization, align with sustainability principles. However, there is a need to enhance efficiency through the application of modern technologies such as precision irrigation and integrated pest management. This integration faces significant challenges, including farmers' limited access to technology and a lack of supportive policies. The study highlights the importance of contextual approaches, farmer training, and cross-sector collaboration to optimize the potential of this integration. Thus, the findings provide relevant insights for developing sustainable agricultural policies and practices in Indonesia and other countries.
Knowledge-Based Approaches to Adaptive Agriculture: An Ethnoecological Case Study of Indigenous Communities in Climate Change Adaptation Yohanes Kamakaula; Obadja Andris Fenetiruma
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i3.1916

Abstract

The research aims to understand how the local implementation of ethnoecological knowledge is integrated with adaptive farming practices to enhance agricultural resilience and environmental sustainability amidst climate change and identify factors influencing the successful adoption of these practices and their potential for broader adoption within the context of Indigenous community agriculture in similar regions. This study employs a qualitative research approach, specifically a single holistic case study. This approach allows for an in-depth exploration of knowledge-based approaches to adaptive agriculture among vegetable farmers in Dieng, Java. Data analysis technique will follow Miles and Huberman's interactive model, which involves a systematic process of data reduction, data display, and conclusion drawing. Based on the findings in the study, it was concluded that, several key factors greatly influence the successful adoption of indigenous agricultural practices. These include the active involvement of community leaders and elders who have in-depth knowledge of effective traditional practices and government support through subsidies, loans and policies that support customary land rights and sustainable agricultural practices.
Meningkatkan Minat Siswa SD pada Pertanian melalui Pendidikan Lingkungan Kamakaula, Yohanes
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i1.6752

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran pendidikan lingkungan dalam meningkatkan minat siswa sekolah dasar terhadap bidang pertanian. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang menganalisis informasi dari berbagai sumber ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dan berbasis pengalaman nyata, seperti bercocok tanam di sekolah dan kunjungan ke lahan pertanian, efektif meningkatkan ketertarikan siswa; keberhasilan program dipengaruhi oleh kualitas kurikulum, keterampilan guru, dan dukungan infrastruktur; serta terbatasnya fasilitas dan pelatihan bagi guru menjadi kendala utama. Oleh karena itu, diperlukan kurikulum yang inklusif serta dukungan sumber daya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan lingkungan berbasis pertanian.
Analisis Efisiensi Usaha Jeruk Manis (Citrus Sinensis)Di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire Heatubun, Lourdesia Ave Cintami; Kamakaula, Yohanes; Mayawati, Deasi
Sosio Agri Papua Vol 3 No 1 (2014): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan petani jeruk manis, menganalisis efisiensi usaha jeruk manis dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha jeruk manis di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Analisis data menggunakan analisis tabulasi untuk mengetahui keadaan usaha jeruk manis dan R/C ratio untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh serta efisiensi dari usaha jeruk manis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan yang diperoleh petani jeruk manis di Distrik Nabire Barat selama sebulan sebesar Rp. 6.595.793,-. Usahatani jeruk manis di Distrik Nabire Barat sudah efisien dengan nilai R/C rasio sebesar 3,77. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha jeruk manis adalah penerimaan dan biaya. Rata-rata penerimaan petani jeruk manis sebesar Rp. 8.973.333,-/bulan dan rata-rata biaya yang digunakan untuk memproduksi jeruk manis sebesar Rp. 2.377.540.-/Bulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usahatani adalah penerimaan dan biaya. Semakin tinggi penerimaan maka semakin besar keuntungan yang diperoleh petani ataupun sebaliknya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL DI DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI Manusaway, Grace; Kamakaula, Yohanes; Supri Hadi
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.25

Abstract

Tingkat ketersediaan pangan yang ada pada Provinsi Papua Barat umumnya dan Kabupaten Manokwari khususnya mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Distrik Masni merupakan salah satu distrik di Kabupaten Manokwari yang memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan pangan di kabupaten tersebut. Dimana distrik tersebut merupakan distrik yang menghasilkan komoditi ubi kayu terbesar. Namun selama 3 tahun terakhir luas tanam komoditi tersebut mengalami penurunan dari 16 hektar pada tahun 2009 menjadi 12 hektar pada tahun 2012. penelitian ini diarahkan untuk mengetahui secara mendalam mengenai jenis-jenis pangan local yang dibudidayakan serta ketersediaannya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketersediaan pangan lokal masyarakat di distrik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis pangan lokal yang diusahakan oleh petani lokal di Distrik Masni adalah ubi kayu, ubi jalar, keladi, sagu dan pisang. Rata-rata ketersediaan pangan lokal yang dijual jauh lebih besar dibandingkan yang dikonsumsi karena masyarakat cenderung memanfaatkan pangan lokal untuk menghasilkan uang demi kebutuhan sehari-hari. Dimana ketersediaan pangan local sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya produksi pangan local yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM RESPEK DI KAMPUNG ANGGRAIDI KABUPATEN BIAK NUMFOR Rumpaidus, Glen Karis; Kamakaula, Yohanes; Hutabarat, Martua
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.27

Abstract

Papua merupakan salah satu Provnsi yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk relatif sedikit yaitu kurang lebih 2.851.999 juta jiwa (BPS, 2013). Sebagai Provinsi yang berkembang, maka dewasa ini Provinsi Papua sedang giat melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Secara umum pembangunan di Papua berdasarkan kondisi objektif daerah dan analisis KKPA (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) terhadap pembangunan. Ada empat agenda utama yang dikerjakan yaitu: (1). menata kembali pemerintah daerah dalam rangka membangun pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (good governance) pada semua jajaran dan tingkatan. Penataan kembali pemerintahan daerah sekaligus penataan tata kehidupan politik dan kemasyarakatan yang demokratis, dewasa dan bermutu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 21/2001 tentang Otonomi Khusus kepada Provinsi Papua, (2). membangun Tanah Papua yang damai dan sejahtera, melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk menigkatkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata bagi semua, dengan titik berat perhatian harus diberikan kepada rakyat yang hidup di daerah pedesaan dan daerah-daerah terpencil serta rakyat miskin di daerah perkotaan, dan (3) membangun Tanah Papua yang aman dan damai, yang rakyatnya ikut serta memelihara dan menikmati suasana yang aman, damai, penuh disiplin, dan taat kepada hukum serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. (4). meningkatkan dan mempercepat pembangunan prasarana dasar (infrastruktur) diseluruh Tanah Papua antara lain terdiri dari prasarana perhubungan transportasi terpadu yaitu (transportasidarat, transportasi laut, dan transportasi udara), ketersediaan air bersih, ketersediaan energi, dan ketersediaan sistim telekomunikasi yang cukup memadai bagi seluruh rakyat Papua (Suebu, 2007:11).
DAMPAK KEHADIRAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP MASYARAK LOKAL ARFAK DISTRIK PRAFI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Basna, Manfred; Sagrim, Mecky; Kamakaula, Yohanes
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.29

Abstract

Prafi merupakan distrik dengan jumlah populasi petani peserta plasma lokal terbesar yakni sebanyak 551 KK (PTP N II Prafi, 2013), dan tersebar di 11 Kampung yang terdapat di Distrik Prafi (Kantor Distrik Prafi, 2013). Proyek PIR kelapa sawit di Distrik Prafi yang sudah beroperasi selama kurang lebih 25 tahun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat suku asli Arfak terutama yang terlibat sebagai petani peserta plasma. Namun harapan tersebut disangsikan oleh beberapa komponen masyarakat seperti lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama maupun tokoh masyarakat bahwa pengembangan perkebunan kelapa sawit belum/tidak dapat mensejahterahkan masyarakat asli Papua (Arfak). PIR kelapa sawit saat ini dinilai belum memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Arfak yang terlibat sebagai peserta plasma. Padahal pada awal kehadirannya diharapkan dapat berdampak positif bagi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak terhadap masyarakat Arfak yang dimaksud disini mencakup keadaan pangan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan yangdikemas dalam topik taraf hidup masyarakat Arfak.
Meningkatkan Minat Siswa SD pada Pertanian melalui Pendidikan Lingkungan Kamakaula, Yohanes
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i1.6752

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran pendidikan lingkungan dalam meningkatkan minat siswa sekolah dasar terhadap bidang pertanian. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang menganalisis informasi dari berbagai sumber ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dan berbasis pengalaman nyata, seperti bercocok tanam di sekolah dan kunjungan ke lahan pertanian, efektif meningkatkan ketertarikan siswa; keberhasilan program dipengaruhi oleh kualitas kurikulum, keterampilan guru, dan dukungan infrastruktur; serta terbatasnya fasilitas dan pelatihan bagi guru menjadi kendala utama. Oleh karena itu, diperlukan kurikulum yang inklusif serta dukungan sumber daya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan lingkungan berbasis pertanian.