Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran Mukramah Yusuf Wahab; Syawaliah Muchtar; Nasrul Arahman; Sri Mulyati; Medyan Riza; Umi Fathanah; Aula Chairunnisak; Fauzan Al Chalifa
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6243

Abstract

Artikel ini melaporkan tentang karakteristik dan kinerja dari membran polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dimodifikasi dengan memadukan surfaktan nonionik dan aditif zwitterionik melalui metode nonsolvent-induced phased separation (NIPS). Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dan kinerja membran. Membran PVDF modifikasi dibuat dengan penambahan 5 gram Brij-35 dan variasi Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) sebanyak 0,5 dan 1 gram sebagai aditif, menggunakan pelarut N, N-dimethylacetamide (DMAc) dan non-pelarut berupa akuades. Pengaruh penambahan aditif ke dalam sistem membran dianalisis dengan mengamati perubahan struktur morfologi membran menggunakan SEM, tingkat hidrofilisitas membran diuji dengan mengukur sudut kontak air pada permukaan membran. Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya. Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.
Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran Mukramah Yusuf Wahab; Syawaliah Muchtar; Nasrul Arahman; Sri Mulyati; Medyan Riza; Umi Fathanah; Aula Chairunnisak; Fauzan Al Chalifa
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6243

Abstract

Artikel ini melaporkan tentang karakteristik dan kinerja dari membran polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dimodifikasi dengan memadukan surfaktan nonionik dan aditif zwitterionik melalui metode nonsolvent-induced phased separation (NIPS). Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dan kinerja membran. Membran PVDF modifikasi dibuat dengan penambahan 5 gram Brij-35 dan variasi Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) sebanyak 0,5 dan 1 gram sebagai aditif, menggunakan pelarut N, N-dimethylacetamide (DMAc) dan non-pelarut berupa akuades. Pengaruh penambahan aditif ke dalam sistem membran dianalisis dengan mengamati perubahan struktur morfologi membran menggunakan SEM, tingkat hidrofilisitas membran diuji dengan mengukur sudut kontak air pada permukaan membran. Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya. Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.
Pengabdian Kepada Masyarakat Dengan Pendekatan Bakti Sosial dan Pelaksanaan Pelatihan Secara Berkelanjutan Rahmawati, Sri; Asmadi, Didi; Andriansyah, Andriansyah; Riza, Medyan; Hasanuddin, Iskandar; Hidayaturrahmi, Hidayaturrahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 4, No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v4i1.3939

Abstract

Aceh merupakan salah satu provinsi yang masih terus bergelut dengan masalah kesenjangan ekonomi. Masih banyak masyarakat Aceh yang bekerja sebagai buruh harian dengan pendapatan yang minim dan kondisi kekurangan pengetahuan untuk pengelolaan sumber daya. Hal ini terus meningkat kala kondisi Aceh atau suatu daerah tertentu dihadapi dengan kondisi-kondisi bencana alam yang membatasi perputaran ekonomi dan kelancaran aktifitas normal harian seperti kondisi oleh pandemi covid-19 dan bencana alam. Untuk mendukung upaya dalam membantu masyarakat kecil yang terdampak ekonomi maka diperlukan peran akademisi, mahasiswa, masyarakat lainnya untuk bersama-sama membantu menyelesaikan masalah yang ada disekitar salah staunya dengan mengadakan bakti sosial dan pelaksanaan pelatihan secara berkelanjutan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat, membangun rasa empati antar sesama dan membantu meningkatkan pengetahuan untuk pengelolaan sumber daya. Hasil yang diperoleh adalah penyaluran bakti sosial yang disalurkan tepat sasaran dan pengadaan pelatihan atau kunjungan relawan yang dilakukan akan bersifat berkelanjutan.  Kata Kunci: Ekonomi, bakti sosial, covid-19, bencana alam.
Pengembangan Industri Kecil Menengah Produk Olahan Tiram di Desa Tibang Andriansyah, Andriansyah; Asmadi, Didi; Zuhri, Sarika; Sentia, Prima Denny; Riza, Medyan; Hidayaturrahmi, Hidayaturrahmi; Prasanti, Nissa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 3, No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v3i1.2843

Abstract

Tibang Village is a village located in a coastal area in the city of Banda Aceh. This village is famous for its natural potential that produces oyster shells. Based on observations, these oyster shells are processed into edible nuggets and oyster crackers. The problem in this village is the lack of understanding of the community on how to manage and create potential industry with processed oyster shell products. The purpose of this article is to study and design the supply chain network in the management of oyster processed products. Supply chain management is an approach taken to increase the competitiveness of a product. The results of the study were socialized to villagers to increase understanding of the importance of managing oyster shell processed products from upstream to downstream. The results obtained are that in the management of oyster shells processed products, it is necessary to have actors who play a role in collecting raw oysters from farmers before they are processed into nuggets and oyster crackers
Ensuring Accuracy: Critical Validation Techniques in Geochemical Analysis for Sustainable Geothermal Energy Development Idroes, Ghazi Mauer; Suhendrayatna, Suhendrayatna; Khairan, Khairan; Suhartono, Eko; Prasetio, Rasi; Riza, Medyan
Leuser Journal of Environmental Studies Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Heca Sentra Analitika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60084/ljes.v2i1.176

Abstract

Geochemical analysis is a critical tool in geothermal exploration, providing valuable insights into reservoir characteristics. However, obtaining accurate and reliable geochemical data requires rigorous validation techniques. This review examines key factors affecting the accuracy of geochemical data and discusses best practices for ensuring quality. Proper sampling methods, including selection of representative locations, use of appropriate equipment, and adherence to robust protocols for sample collection, filtration, preservation, and storage, are essential for maintaining integrity. Analytical techniques must be carefully selected, with regular calibration and standardization of instruments using certified reference materials. Implementing comprehensive quality assurance and quality control procedures, such as analyzing blanks, duplicates, and spike samples, helps monitor precision and accuracy. Data interpretation should consider the complexities of the geological and hydrological settings, integrating multiple lines of evidence. By following established guidelines and continuously updating methods based on emerging technologies and inter-laboratory comparisons, geothermal teams can optimize the reliability of their geochemical data. Accurate and precise geochemical information, when combined with geological, geophysical, and hydrological data, enables informed decision-making and enhances the success of geothermal projects. As geothermal energy gains importance in the transition to sustainable resources, ensuring the accuracy of geochemical analysis will be crucial for effective exploration and development.
The Impact of Silica Nanoparticles on the Properties of WPI/CMC Biocomposite Films for Packaging Applications Mukhlishien; Syahiddin DS; Medyan Riza; Azwar
Jurnal Serambi Engineering Vol. 9 No. 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WPI/CMC biocomposite films reinforced with silica offer a biodegradable alternative to traditional plastics. The primary aim was to assess the impact of silica reinforcement on the films' physical, mechanical, water barrier, and thermal properties, which are crucial for packaging applications. Silica nanoparticle reinforcement significantly enhanced the tensile strength of WPI/CMC biocomposite films, reaching a maximum of 27.07 MPa at a 7% silica concentration. This enhancement in tensile strength came at the cost of reduced elongation, which decreased from 26.48% to 8.32%. The thickness of WPI/CMC biocomposite films with silica addition ranged from 0.126 to 0.371 mm. Silica incorporation significantly reduced water absorption, with a decrease from 83.23% to 63.33%. Tensile strength varied significantly, ranging from 2.02 to 27.07 MPa. Similarly, the elongation values ranged widely, from 7.42% to 26.48%. Thermal properties increased with the increase of silica. The morphology of the biocomposite films with 1%, 3%, 5%, 7%, and 9% silica additions exhibited uneven surfaces. The morphology of the biocomposite films was also affected by silica incorporation. The addition of silica nanoparticles resulted in uneven surfaces, which may influence the film's barrier properties and overall performance. Silica nanoparticle reinforcement offers a promising approach to enhance the mechanical properties of WPI/CMC biocomposite films. However, careful optimization of silica concentration is crucial to balance strength and flexibility.
Effect of Gondorukem (Arpus) Adhesive Composition on Organic Waste-Based Briquettes using Biodrying Technology Ridwandi; Dewi, Rozanna; Zulnazri, Zulnazri; Sylvia, Novi; Riza, Medyan
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 8 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol8.iss1.art1

Abstract

Briquettes are an alternative to coal, wood, and fossil fuels. Briquettes can be made with simple, inexpensive materials. The adhesive is gondorukem (arpus), which is easy to find. Making briquettes involves preparing raw materials, mixing adhesives with organic waste, and testing the finished product. The adhesive variations used were 5, 10, 15, 20 and 25%. Briquettes made with 5% gondorukem (arpus) adhesive had the lowest ash content. Briquettes with 25% gondorukem (arpus) had the highest ash content at 8.31%. Adhesives affect ash content. Moisture content analysis obtained with a value of 9.49% to 10.30%, the value is stable. The volatile content is 3.41-4.66%, which meets the SNI 01-6235 2000 standard. Calorimetry, all samples except 5% adhesive meet SNI 01-6235 2000 with minimum 5000 Cal/g (20934 J/g). Briquettes had density values of 0.0034176-0.004359 g/cm³, affecting energy content and combustion. Bound carbon analysis showed that all samples met the standard value of SNI 4931-2010. The burning rate of organic waste-based briquettes with different adhesives is 27 to 39 minutes, with a weight of 3.108 to 4.753 g/min. Briquettes take 66-111 seconds to ignite. SEM analysis shows rod-shaped substances, indicating organic waste and adhesives. The fibers visible are from the organic waste.
Pemantauan Kualitas Lingkungan Pembangunan Ruas Jalan Lintas GeumpangPameu Munawar, Edi; Hisbullah, Hisbullah; Riza, Medyan; Mukhlishien, Mukhlishien; Syaubari, Syaubari; DS, Syahiddin
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i2.45763

Abstract

Pembangunan Ruas Jalan Lintas GeumpangPameu merupakan bagian dari program strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas wilayah di Provinsi Aceh. Namun, kegiatan konstruksi seperti ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, khususnya kualitas udara, air, vibrasi, dan kebisingan. Oleh karena itu, dilakukan pemantauan kualitas lingkungan untuk memastikan pembangunan tetap sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Pemantauan dilakukan pada tiga titik lokasi dengan parameter utama meliputi kualitas udara ambien, kualitas air, vibrasi lingkungan, dan kebisingan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kualitas udara ambien masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan. Kebisingan dan vibrasi yang dihasilkan tergolong rendah dan tidak melebihi ambang batas yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Sementara itu, kualitas air sebagian besar masih dalam batas aman, meskipun beberapa parameter seperti BOD, COD, dan logam berat menunjukkan nilai yang melebihi ambang baku mutu. Namun demikian, hasil analisis menyimpulkan bahwa peningkatan kadar tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan alami daripada aktivitas konstruksi. Pemantauan ini menjadi dasar penting dalam upaya pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan, serta dapat dijadikan rujukan bagi kegiatan serupa di masa mendatang.
Inovasi Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk Bernilai Ekonomis di Desa Paya Gaboh Kecamatan Sawang Aceh Utara Dewi, Rozanna; Sylvia, Novi; Rahayu Retnowulan, Sri; Jalalul Akbar, Said; Subhan, Muhammad; Riza, Medyan; Ananda, Aldila
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i02.24725

Abstract

Dunia dihadapkan pada masalah mendesak dari limbah plastik, yang menimbulkan masalah lingkungan yang serius karena waktu yang lama yang dibutuhkan untuk terurai. Plastik konvensional seperti Polyethylene Terephthalate (PET) membutuhkan waktu sekitar 23 hingga 48 tahun untuk terurai di lingkungan (Adhitama et al., 2023). Sejumlah strategi telah dikembangkan untuk pengelolaan limbah plastik, termasuk mendaur ulang, pembakaran, dan penguburan. Namun, pembakaran limbah plastik telah terbukti menghasilkan produk sampingan yang berbahaya bagi mahluk hidup dan lingkungan. Di sisi lain, penguburan limbah telah terbukti sebagai metode pengelolaan limbah yang tidak efektif karena sifat limbah plastik yang sulit terurai di lingkungan (Tanjung et al., 2022). Untuk mencegah pembuangan limbah plastik yang tidak terkendali dan tidak produktif, berbagai strategi pemanfaatan telah dikembangkan (Nayanathara Thathsarani Pilapitiya et al., 2024). Beberapa langkah besar telah diambil untuk mendaur ulang limbah plastik melalui produksi di pabrik-pabrik besar, yang telah menciptakan peluang kerja bagi banyak orang (Babaremu et al., 2022). Untuk mengatasi permasalahan serius ini, salah satunya dengan cara memanfaatkan daur ulang limbah plastik menjadi produk bernilai. Pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan baku polimer bernilai dalam industri merupakan jalur yang menjanjikan menuju pengelolaan limbah yang berkelanjutan (Haba et al., 2025). Dalam era globalisasi saat ini, limbah plastik menjadi masalah yang signifikan, terutama di Indonesia yang sangat terdampak oleh isu ini (Kibria et al., 2023). Kabupaten Aceh Utara di Indonesia termasuk dalam studi ini. Hal ini dapat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran umum tentang pemilahan dan pembuangan limbah yang benar. Hal ini telah menyebabkan peningkatan volume limbah, terutama di daerah perkotaan dan perdesaan. Sejumlah besar aktivitas manusia sehari-hari terkait dengan pembentukan limbah, termasuk penggunaan kantong plastik dan pembelian barang-barang rumah tangga, yang umumnya menggunakan kemasan atau berbahan plastik yang termasuk kedalam limbah anorganik. Penerapan kebijakan ekonomi sirkular dengan mendaur ulang limbah rumah tangga guna mencegah dampak buruk polusi lingkungan (Sahin dan Kirim, 2018). Pratisti et al., (2025) mengupayakan untuk mengurangi limbah plastik dan meningkatkan peluang ekonomi bagi ibu rumah tangga melalui produksi barang dari sisa plastik, termasuk tas hadiah, tempat tisu, dan hiasan bunga. Dewi et al., (2024) membuat plastik degradable berbasis pati sagu termodifikasi dengan penambahan polipropilena/polietilena sebagai aplikasi produk rumah tangga. Dewi et al., (2024) memanfaatkan pati biji alpukat dengan poliasam laktat yang dapat diaplikasikan untuk produk-produk rumah tangga, 3D printer dan sebagainya. Dewi et al., (2024) memanfaatkan selulosa berbasis alami dengan penambahan polipropilena/polietilena untuk aplikasi produk-produk rumah tangga, dekorasi, industri otomotif dan lain-lain. Salah satu lokasi desa di Aceh Utara yang memiliki banyak limbah plastik adalah Desa Paya Gaboh. Limbah plastik terletak dan menumpuk terbiarkan begitu saja di jalan lintas Krueng Mane – Lhokseumawe dekat dengan lingkungan masyarakat Paya Gaboh. Desa Paya Gaboh terletak di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Pengelolaan limbah di desa ini belum berjalan dengan baik. Limbah plastik ini bisa bermanfaat, selama dikelola dengan benar yaitu dengan memanfaatkannya menjadi produk-produk rumah tangga dan desain interior dengan mengandalkan teknologi sederhana. Mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai pedagang, industri rumah tangga, pelaku UMKM dan mereka mengeluh tentang pendapatan ekonomi, dalam kondisi ekonomi saat ini, telah terjadi kenaikan yang signifikan dalam harga barang-barang pokok secara harian. Masyarakat juga mengeluh terhadap limbah plastik yang menumpuk di sekitaran lingkungan mereka, dengan aroma yang bau tidak sedap dan dibakar begitu saja sehingga berdampak buruk pada kesehatan serta menurunkan estetika lingkungan. Dalam program kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendesiminasikan teknologi pengolahan limbah plastik menjadi produk-produk rumah tangga dan desain interior. Inisiatif ini akan membantu masyarakat mengembangkan ekonomi dan meningkatkan lingkungan dan kualitas hidup mereka. Pemanfaatan limbah plastik untuk memproduksi produk rumah tangga dan desain interior merupakan proses yang sederhana dan efisien secara biaya, dengan nilai ekonomi yang tinggi. Tujuan utama adalah melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan dan mandiri. Selain memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku dalam produksi produk rumah tangga dan desain interior, masyarakat juga dapat terlibat dalam penjualan produk-produk tersebut sebagai suvenir dari Aceh Utara, barang kebutuhan rumah tangga, dan barang-barang terkait lainnya. Teknologi pengolahan limbah plastik menjadi produk-produk rumah tangga dan desain interior memiliki tingkat kesederhanaan dan keefektifan biaya yang baik, sehingga prosesnya sangat mudah untuk diterapkan di desa mitra. Peningkatan pemanfaatan limbah dan promosi gerakan pembersihan lingkungan juga diharapkan akan menjadi hasil dari program ini.
The Improvement of Hydrophilic Property of Polyethersulfone Membrane with Chitosan as Additive Fathanah, Umi; Machdar, Izarul; Riza, Medyan; Arahman, Nasrul; Lubis, Mirna Rahmah; Yusuf, Mukramah
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (June, 2020)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v15i1.15916

Abstract

Membrane technology has been implemented broadly for clean water treatment. To produce a better membrane, modification is carried out by adding chitosan into a polymer solution. Materials used in this research are polyethersulfone (PES) 18%, the n-methyl pyrrolidone solvent modified with a chitosan solution (at 0.2 1 wt%) as an additive, and deionized water as a non-solvent. The membrane synthesis is carried out with the non-solvent induced phase separation method of blending the polymer. Membrane characterization includes functional group analysis, morphological structure, and water contact angle. Membrane performance is monitored at the filtration process, resulting in the permeability coefficient, and for the rejection of a contaminant (humic acid) with dead-end filtration. Research results show that the modified membrane characterization has an asymmetric morphological structure with a thinner top layer, and the membrane sublayer has a finger-like macrovoid structure with a larger size as compared to the original PES membrane (without the chitosan solution addition). The chitosan additive into the PES membrane improves the membranes hydrophilic property. The highest value of the permeability coefficient is achieved with a 1% chitosan addition, which provides a permeability coefficient value of 10.524 L/m2.h.bar and a rejection coefficient of 70.3%.