Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Penerapan Kamar Sehat untuk Mengurangi Kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya Putri, Winawati Eka; Meidyta Sinantryana W; Rahayu Anggraini; Esty Puji Rahayu; Yuriske Agnovianto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1255

Abstract

Latar belakang, Pondok pesantren (ponpes) adalah tempat berkumpulnya banyak orang dimana rentan terjadi penularan penyakit. Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia seperti penyakit scabies yang disebabkan oleh parasit. Penyakit scabies mengakibatkan kerusakan pada kulit akibat infeksi sekunder dan gangguan kenyamanan akibat rasa gatal. Faktor yang berperan pada tingginya prevalensi penyakit scabies di negara berkembang terkait rendahnya tingkat kebersihan, akses air yang sulit, tingginya kepadatan hunian seperti penjara, pondok pesantren dan panti asuhan. Penyakit scabies ini kurang diperhatikan oleh santri di pondok pesantren, faktor penyebabnya adalah lingkungan yang kurang baik, personal hygiene yang buruk, pengetahuan yang kurang sehingga terjadinya risiko penularan penyakit scabies. Lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat khususnya di lingkungan pondok pesantren, sehingga hal ini menjadi prioritas yang perlu diperhatikan dan dibenahi. Salah satunya caranya adalah dengan menjaga kebersihan kamar sehingga dapat menjadi kamar yang sehat untuk santri. Sehingga perlu dilakukan upaya edukasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan santri untuk dapat menerapkan kamar sehat di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk Meningkatkan pemahaman dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada santri husada agar dapat menerapkan kamar sehat untuk mengurangi kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya. Metode, Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi secara berkala. Hasil, Santri dan santriwati PP. Al Fitrah sangat berantusias dalam mengikuti rangkaian acara penyuluhan ini. Dari penyuluhan kesehatan ini, para santri dapat menerapkan kamar sehat pada kamar masing-masing santri. Selain itu, santri juga bertambah pengetahuannya tentang penyakit skabies dan penularannya. Sehingga, santri dapat menjaga pola hidup sehat dan dapat terhindar dari penularan penyakit skabies. Kesimpulan, Penerapan Kamar Sehat untuk mengurangi kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya telah menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan kamar sehat.
Sosialisasi Pemeriksaan Feses Lengkap Dan Penyakit Infeksi, Risiko Bahaya Kebakaran dan Budidaya Magoot Di TPS Rungkut Kidul Surabaya Rahayu Anggraini; Moch. Sahri; Abdul Hakim Zakkiy Fasya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Memaksimalkan Potensi
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v4i2.1535

Abstract

Pengumpulan sampah merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan pada proses pengelolaan sampah. Aktivitas ini dapat menimbulkan potensi risiko yang cukup tinggi tertular penyakit infeksi mengingat bahaya yang dapat muncul saat kontak langsung dengan sampah maupun aktivitas yang dilakukan, seperti saat membakar sampah. Program pengabdian ini dihadiri oleh 29 pekerja pengangkut sampah, yang bertujuan memberikan edukasi kepada para pekerja pengangkut sampah di TPS Rungkut Kidul Surabaya tentang risiko penularan parasit, bakteri, virus, dan jamur karena pekerjaannya selalu bersinggungan dengan sampah mengenai definisi, gejala, penyebab, pencegahan. Juga demonstrasi penggunaan alat APAR dalam mencegah bahaya kebakaran, demonstrasi budidaya Maggot, serta pemeriksaan kecacingan, Rapid Test: Salmonella typhi, virus Hepatitis A, dan Toxoplasma gondii dari spesimen darah kapiler atau vena. Alat peraga yang digunakan proyektor. Penyuluhan juga dilakukan pre-test post-test berupa pertanyaan guna mengukur keefektifan dari penyuluhan. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan dan wawasan para pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, memahami penggunaan alat APAR dan memahami budidaya Maggot. Kesimpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dari 50% naik menjadi 70% tentang pemahaman risiko penularan mikroorganisme, kebakaran, dan budidaya Maggot. Terjadi sebanyak 8% (1/12) pekerja terinfeksi parasit Entamoeba coli (diare) dan sebanyak 8% (1/12) terinfeksi cacing kremi (Enterobius Vermicularis), 50% (6/12) terinfeksi Salmonella typhi (typhus), 75% (9/12) terinfeksi virus Hepatitis A (Hepatitis), dan 67% (8/12) terinfeksi Toxoplasma gondii (Toxoplasmosis).