Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pelanggaran Hak Cipta Melalui Internet (Studi Kasus: Itar-Tass Russian Agency Melawan Russian Kurier Agency) Tarigan, Rehulina
FIAT JUSTISIA Vol 7, No 1: FIAT JUSTISIA
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus Itar-Tass Russian Agency melawan Russian Kurier Agency yang berkaitan dengan hak cipta, perkara ini dimulai ketika warga negara Rusia menggandakan dan menyebarluaskan karya sastra warga negara Amerika Serikat, penggandaan ini dilakukan di Inggris dan disebarluaskan di Cina. Dalam Perkara ini terdapat 4 negara, yaitu Rusia (negara pelaku pelanggaran), Amerika Serikat (orang yang hak ciptanya dilanggar), Inggris (tempat terjadinya pelanggaran) serta Cina (tempat penyebarluasan). Apabila warga negara Amerika hendak menuntut ganti rugi kepada warga negara Rusia yang telah melakukan pelanggaran terhadap hak ciptanya, maka kemanakah tuntutan tersebut harus diajukan, Hukum apakah yang akan digunakan oleh hakim dalam menyelesaikan sengketa ini, merupakan permasalahan yang hendak ditemukan jawabnya. Berdasarkan kajian teoretis ditemukan jawaban bahwa peradilan yang berhak menangani perkara ini adalah peradilan Amerika Serikat. Sedangkan untuk menentukan hukum yang digunakan menyelesaikan perkara tersebut, hakim menggunakan kualifikasi bertahap, pada tahap pertama hakim Lex Fori mengunakan hukum atas dasar; karya cipta dalam sengketa adalah hasil karya dari warga Negara Rusia, Karya cipta ini pertama kali dipublikasikan di Rusia dan County of Origin-nya adalah Rusia, setelah hakim Lex Fori memutuskan bahwa hukum Rusia yang di gunakan makan hakim melakukan kulifikasi tahap kedua, pada tahap ini hakim melihat bahwa berdasarkan ketentuan perundang-undangan Rusia perkara ini masuk dalam klasifikasi berdasarkan kepemilikan, dan hukum Rusia menunjuk hukum yang belaku bagi kepemilikan adalah hukum pemilik.artinya, hukum Amerikalah yang berwenang untuk itu.Kata kunci : Pelanggaran Hak Cipta, internet dan perdata internasional.
Pelanggaran Hak Cipta Melalui Internet (Studi Kasus: Itar-Tass Russian Agency Melawan Russian Kurier Agency) Rehulina Tarigan
Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum Vol 7 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25041/fiatjustisia.v7no1.370

Abstract

Kasus Itar-Tass Russian Agency melawan Russian Kurier Agency yang berkaitan dengan hak cipta, perkara ini dimulai ketika warga negara Rusia menggandakan dan menyebarluaskan karya sastra warga negara Amerika Serikat, penggandaan ini dilakukan di Inggris dan disebarluaskan di Cina. Dalam Perkara ini terdapat 4 negara, yaitu Rusia (negara pelaku pelanggaran), Amerika Serikat (orang yang hak ciptanya dilanggar), Inggris (tempat terjadinya pelanggaran) serta Cina (tempat penyebarluasan). Apabila warga negara Amerika hendak menuntut ganti rugi kepada warga negara Rusia yang telah melakukan pelanggaran terhadap hak ciptanya, maka kemanakah tuntutan tersebut harus diajukan, Hukum apakah yang akan digunakan oleh hakim dalam menyelesaikan sengketa ini, merupakan permasalahan yang hendak ditemukan jawabnya. Berdasarkan kajian teoretis ditemukan jawaban bahwa peradilan yang berhak menangani perkara ini adalah peradilan Amerika Serikat. Sedangkan untuk menentukan hukum yang digunakan menyelesaikan perkara tersebut, hakim menggunakan kualifikasi bertahap, pada tahap pertama hakim Lex Fori mengunakan hukum atas dasar; karya cipta dalam sengketa adalah hasil karya dari warga Negara Rusia, Karya cipta ini pertama kali dipublikasikan di Rusia dan County of Origin-nya adalah Rusia, setelah hakim Lex Fori memutuskan bahwa hukum Rusia yang di gunakan makan hakim melakukan kulifikasi tahap kedua, pada tahap ini hakim melihat bahwa berdasarkan ketentuan perundang-undangan Rusia perkara ini masuk dalam klasifikasi berdasarkan kepemilikan, dan hukum Rusia menunjuk hukum yang belaku bagi kepemilikan adalah hukum pemilik.artinya, hukum Amerikalah yang berwenang untuk itu.Kata kunci : Pelanggaran Hak Cipta, internet dan perdata internasional.
Legal Enforcement for IUU Fishing in Indonesian Sovereignty And Jurisdiction: A Case Analysis of The Capture of Foreign Vessels by The Indonesian Government Ninin ernawati; Maya Shafira; Deni Achmad; Rehulina Tarigan; Ninne Zahara Silviani
Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan Vol 10, No 3: December 2022 : Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ius.v10i3.1078

Abstract

The cases of IUU Fishing often occurred in Indonesia. This is due to the lack of supervision by the Indonesian government towards foreign vessels that are still fishing in Indonesian territorial and EEZ.  IUU fishing caused huge losses to the country. One of the perpetrators of this illegal act was the Thai Silver Sea 2 ship. The ship entered Indonesian territorial waters precisely in Sabang waters, by flying the Indonesian flag to trick the Indonesian government patrolling around Sabang waters. However, gradually the Indonesian government became aware of the existence of foreign vessels which had been suspected by Indonesia for a long time because it often turned off VMS so that its existence could not be detected by the Indonesian government. This study will examine more deeply related to whether the action conducted by Silver Sea 2 Vessels violate Indonesian regulation and UNCLOS 1982? And is the legal enforcement of Illegal Unreported and Unregulated Fishing taken by Indonesian government compatible with UNCLOS 1982?. This research is a normative legal research with a statute approach, and a conceptual approach. Legal material collection techniques are carried out by examining the relevant literature, analyzing various legal references relevant to the problem related to the study to be analyzed further qualitatively and descriptively. The results showed that the actions of SS2 ships violated Indonesian legislation and UNCLOS 1982 and were appropriate when this case was handled by the Sabang district court.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Tarigan, Rehulina; Budhy Raharjo
Jurnal Sistem Informasi Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jsii.v8i1.2978

Abstract

Abstrak - Pada instansi pemerintah seperti Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Serang, persediaan merupakan salah satu bagian yang penting untuk menjalankan kegiatan operasional dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat. Persediaan merupakan aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional misalnya barang habis pakai dan barang tak habis pakai. Sistem informasi perseSdiaan yang ada di pemerintahan khususnya pada BBPOM Serang saat ini belum dilakukan secara optimal. Sistem tersebut belum mampu mengantisipasi kelebihan dan kekurangan barang persediaan yang diperlukan user atau pelanggan internal. Dengan kata lain, pada sistem belum ada inventory control yang dapat melakukan perhitungan berapa jumlah minimum, berapa jumlah maksimum, berapa safety stock untuk setiap barang persediaan. Untuk menjaga keberlangsungan pelayanan terhadap user di BBPOM Serang, diperlukan beberapa jenis barang tertentu dalam jumlah minimum tersedia di gudang, supaya jika sewaktu-waktu ada permintaan user yang bersifat urgent dapat langsung dipenuhi. Tetapi barang yang disimpan dalam persediaan juga jangan terlalu banyak, ada batas maksimumnya, agar biayanya tidak menjadi terlalu mahal. Selain itu, proses permintaan barang di BBPOM Serang menunjukkan adanya kendala yaitu pegawai (user) dalam melakukan permintaan barang tidak dapat mengetahui stok barang terkini secara realtime, sehingga harus menghubungi pengelola persediaan sebelum melakukan permintaan barang. Kendala ini mengakibatkan proses operasional dapat terhambat karena harus menunggu respon dari pihak pengelola persediaan. Untuk mengatasi masalah seperti yang diuraikan di atas, maka perlu dibangun dan dikembangkan suatu sistem informasi persediaan barang di BBPOM Serang. Metode yang dipergunakan untuk mengetahui jumlah maksimum, jumlah minimum dan safety stock suatu barang di gudang adalah metode Min-Max stock level. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara studi literatur, observasi atau pengamatan secara langsung dan wawancara sehingga mendapatkan data-data yang akurat. Metodologi yang digunakan untuk perancangan dan pengembangan sistem adalah metode waterfall yang merupakan bagian dari System Development Life Cycle (SDLC). Sedangkan pemodelan proses bisnis menggunakan Data Flow Diagram (DFD) atau Data Alir Diagram (DAD). Aplikasi yang dibangun atau dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan akan permintaan barang dengan cepat, di mana setiap pihak terkait dapat mengetahui stok secara realtime. Sistem tersebut juga diharapkan mampu melakukan inventory control dengan baik yaitu perhitungan atau pengendalian mengenai jumlah suatu persediaan dapat dihitung secara otomatis. Kata Kunci : Aplikasi Persediaan, BBPOM Serang, Instansi Pemerintah, Min-Max Stock Level.
Legal Enforcement for IUU Fishing in Indonesian Sovereignty And Jurisdiction: A Case Analysis of The Capture of Foreign Vessels by The Indonesian Government ernawati, Ninin; Shafira, Maya; Achmad, Deni; Tarigan, Rehulina; Silviani, Ninne Zahara
Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan Vol. 10 No. 3: December 2022 : Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan
Publisher : Magister of Law, Faculty of Law, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ius.v10i3.1078

Abstract

Illegal, Unregulated, and Unreported (IUU) Fishing cases often occur in Indonesia. This is due to the lack of supervision by the Indonesian government towards foreign vessels conducting fishing activities in Indonesia’s territorial waters, and exclusive economic zone (EEZ).  IUU fishing has caused huge losses to the country. One of the perpetrators engaged in this illegal act was the Thai Silver Sea 2 ship. The ship entered Indonesian territorial waters specifically in Sabang waters, by flying the Indonesian flag to trick the Indonesian government patrolling around the area. However, gradually the Indonesian government became aware of the existence of foreign vessels which had been suspected by Indonesia for a long time because it often turned off VMS so that its existence could not be detected by the Indonesian government. This study delves deeper into whether the actions conducted by Silver Sea 2 Vessels violate Indonesian regulations and UNCLOS 1982. Additionally, it examines the compatibility of the Indonesian government’s legal enforcement of IUU Fishing with UNCLOS 1982. The results indicate that the actions of SS2 ships violated Indonesian legislation and UNCLOS 1982. Furthermore, the handling of this case by the Sabang District Court was deemed appropriate.
PENGATURAN PERLINDUNGAN PEMBELA HAK ASASI MANUSIA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL (Studi Kasus Penghilangan Paksa 13 Aktivis pada Tahun 1998) Fitriani, Ade Irma; Tarigan, Rehulina; Putri, Ria Wierma
Esensi Hukum Vol 3 No 1 (2021): Juni - Jurnal Esensi Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35586/esensihukum.v3i1.59

Abstract

Salah satu bentuk perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) yang menjadi tanggung jawab negara adalah perlindungan terhadap pembela hak asasi manusia (Pembela HAM). Namun, gerakan yang kritis dan sering kali tidak sejalan dengan pemerintah membuat pembela HAM terancam, salah satu kasusnya terjadi pada 13 aktivis yang dihilangkan secara paksa pada tahun 1998. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada permasalahan pengaturan perlindungan pembela HAM menurut hukum internasional dan hukum nasional Indonesia, serta tanggung jawab negara dalama memberikan kepastian hukum terhadap 13 aktivis yang dihilangkan secara paksa pada tahun 1998. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Pertama, hukum internasional maupun hukum nasional Indonesia mengakui dan mengatur secara jelas perlindungan terhadap pembela HAM. Kedua, berdasarkan pengaturan yang ada maka negara bertanggung jawab untuk melindungi pembela HAM termasuk 13 aktivis dari tindakan penghilangan paksa dengan mencari dan menemukan para korban tersebut termasuk mengadili dan menghukum pelaku yang bertanggung jawab
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Limbah Plastik Di CV. Setia Cepti Efendi, Rustam; hendra, yul; Tarigan, Rehulina
Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/saintek.v8i1.3047

Abstract

CV Setia Cepti is engaged in processing plastic waste from raw materials into semi-finished materials. Plastic collected from collectors is crushed into small pieces and stored according to the type of plastic waste. So far, recording transactions for purchasing raw materials from collectors and selling semi-finished materials is still done manually, namely by recording them in books. This creates new problems, namely that sometimes recapitulating all these transactions requires relatively long work and is prone to errors. Apart from that, stock updating errors often occur between the recording and the physical, this happens because officers often miss updating stock because it is still done manually. In developing this system, the author uses the Waterfall method, where system development must be carried out in stages.
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada SMK La-Tahzan Berbasis Web Tarigan, Rehulina; Fuady, Tb Dedy; Korneilis, Korneilis; Harvana, Alvin; Rakhmat, Edy
Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/saintek.v8i2.3384

Abstract

The library service process at La-Tahzan Vocational School is still manual, such as data collection and recording written on paper media and not yet managed using an application system. This causes the member registration process to be slow, the process of collecting data on books, the process of borrowing and returning books and making reports is carried out by recording in a special book so that obtaining data and information takes a long time. The solution to overcome this problem is to build a website-based library information system. System development uses the System Development Life Cycle method with the waterfall model. Data collection methods were carried out by observation, interviews and literature study. This information system helps library staff in speeding up the member registration process, the book data collection process, the book search process, the process of borrowing and returning books and the process of making reports.
Migrasi Data Hasil Optimalisasi Pemuatan Kontainer Pada Legacy System ke SAP untuk Mempercepat Pembuatan Surat Jalan dengan Batch Data Communication (BDC) Tarigan, Rehulina; Nuryani, Ely; Sianturi, Susy Katarina; Hidayanti, Nur; Widyawati, Widyawati
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 6: Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2024117365

Abstract

Modul SAP yang diimplementasi di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, tidak mempunyai sistem untuk optimalisasi pemuatan order ke kontainer. Sebelum implementasi SAP, proses memasukkan data order, optimalisasi pemuatan data order ke kontainer dan pembuatan surat jalan dilakukan semuanya pada sistem CSO (Container Stuffing Optimization), sehingga data order pasti sinkron dengan data surat jalan atau sesuai dengan aktual pengiriman. Setelah implementasi SAP, data order untuk optimalisasi pemuatan kontainer dimasukkan pada CSO (legacy system) sedangkan proses pembuatan surat jalan dilakukan pada SAP. Dua proses yang berbeda dilakukan pada dua sistem dengan platform berbeda. Penggunaan dua sistem yang berbeda mengakibatkan aktual pengiriman pada dokumen surat jalan tidak sesuai dengan data order dari pelanggan yang mengakibatkan komplain pelanggan. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan migrasi data order hasil optimalisasi pemuatan pada CSO ke SAP sehingga data order terintegrasi dengan data surat jalan. Metode BDC dipergunakan untuk melakukan migrasi ke SAP yaitu dengan mentransfer data order hasil optimalisasi pemuatan dari CSO ke SAP serta mengotomatisasi proses picking dan packing di SAP untuk menghasilkan surat jalan. Hasil dari penelitian berupa sinkronisasi data order dan data surat jalan serta percepatan proses pembuatan surat jalan menjadi 3 kali lebih cepat dari semula sehingga dapat mengurangi komplain pelanggan dan mempercepat proses pengiriman. Hasil pengujian black box memperlihatkan fungsional sistem berjalan dengan baik.   Abstract SAP module implemented at PT. Indah Kiat Pulp & Paper does not have a system for optimizing the loading of orders into containers. Before implementing SAP, the process of entering order data, optimizing loading of order data into containers and creating delivery note was all done in the CSO (Container Stuffing Optimization) system, so that order data was definitely in sync with delivery note data or in accordance with actual delivery. After implementing SAP, order data for optimizing container loading is entered into CSO (legacy system) while the delivery note creation process is carried out in SAP. Two different processes are carried out on two systems with different platforms. The use of two different systems resulted in the actual delivery of the delivery note document not matching the order data from the customer which resulted in customer complaints. The solution to overcome this problem is to migrate the order data resulting from loading optimization in CSO to SAP so that the order data is integrated with the delivery note data. The BDC method is used to migrate to SAP, namely by transferring order data resulting from loading optimization from CSO to SAP and automating the picking and packing process in SAP to produce delivery note. The results of the research are in the form of synchronizing order data and delivery note data as well as accelerating the process of making delivery note documents to 3,775 times faster than before, thereby reducing customer complaints and speeding up the delivery process. The black box testing results show that the system functionality is running well.
Perancangan Sistem Informasi Total Productive Maintenance (TPM) Produksi Kertas Berbasis Web pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Serang Tarigan, Rehulina; Korneilis, Korneilis; Usman, Andi Usri
Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5555/sz4rk790

Abstract

TPM system at PT. IKPP Serang is still running by entering machine damage data by filling in the TPM form by the production team and submitting it to the TPM staff. Reporting like this takes a long time (1-2 days) because there is double input (form filling and MS Excel). Apart from that, monitoring and control between production leaders and technicians have not gone well because damage forms often reach the technicians too late. This is less effective and efficient because it will slow down the time it takes for technicians to find out about machine damage. Delays in execution impact the production process and disrupt product quality. Designing a web-based TPM information system is needed to overcome this problem. The system development method uses waterfall with UML (Unified Modeling Language) modeling. This system iincrease the smoothness of the production process and machine repairs can be monitored and controlled .