Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

IMOBILISASI SULFIDA PADA BATU APUNG YANG TERLAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BESI (Fe) TERLARUT Muhammad Ridwan Harahap; Khairun Nisah; Qismullah
AMINA Vol 3 No 2 (2021): August 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v3i2.2004

Abstract

Penelitian tentang pengaruh sulfida pada batu apung yang terlapisi kitosan sebagai adsorben logam besi (Fe) terlarut telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya serap sulfida sebagai adsorben menggunakan metode adsorpsi. Metode yang dilakukan yaitu kombinasi penyalutan batu apung terlapisi kitosan dengan variasi konsentrasi natrium sulfida 1 M; 3 M dan 5 M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh daya serap sulfida pada batu apung yang dilapisi kitosan memiliki kemampuan untuk menyerap logam Fe terlarut, namun penyerapan optimum ditunjukkan pada konsentrasi natrium sulfida 5 M dengan persentase efesiensi adsorpsi sebesar 97% dan kapasitas adsorpsi sebesar 0,1320 mg/g.
ANALISIS PROSES PENGHITUNGAN OIL LOSSES PADA FIBRE CYCLONE Muhammad Ridwan Harahap; Sahri Agustiar; Taria Adila
AMINA Vol 3 No 2 (2021): August 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v3i2.2005

Abstract

Oil losses pada industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi perhatian khusus. Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan ini yaitu untuk menentukan losses (kehilangan) pada fibre cyclone di PMKS PT.Sisirau Aceh Tamiang. Faktor-faktor penyebab tingginya tingkat kehilangan minyak (oil losses) adalah faktor mesin. Dari segi bahan baku melakukan panen buah kelapa sawit tepat pada waktunya agar memaksimalkan hasil produksi, memperhatikan pemotongan tangkai buah. Sedangkan pada segi metode selalu melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan perusahaan. Pada Proses analisis ini diharapkan perusahaan tekait dapat melakukan beberapa kali pengulangan, agar data yang di proleh lebih akurat dan valid, sehingga dapat menurunkan tingkat kesalahan dalam proses analisis.
PENYERAPAN FOSFAT LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN METODE ADSORPSI Andi Via Putra Ultama; Reni Silvia Nasution; Muhammad Ridwan Harahap
AMINA Vol 3 No 3 (2021): December 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan saat ini yang banyak terjadi salah satunya adalah pencemaran oleh limbah cair yang berasal dari proses pencucian pakaian atau usaha laundry. Dewasa ini laundry menjadi usaha yang menjamur yang berada di setiap daerah kota maupun desa, bahkan pengerjaan cucian pada jasa laundry ini mencapai 75 s/d 80 kg setiap harinya dan limbah laundry yang dihasilkan berkisar 35 s/d 50 L. Dalam kajian kepustakaan (library research) ini, dirangkum tentang bagaimana pengaruh adsorben bahan alam dengan waktu kontak dan massa adsorben terhadap efektivitas adsorpsi kadar fosfat (PO4) limbah cair usaha laundry, dimana proses adsorpsi dengan adsorben bahan alam efektif menurunkan kadar fosfat pada limbah cair laundry. Hal ini dilihat berdasarkan pengaruh adsorben dari bahan alam, tidak semua adsorben mampu menurunkan kadar fosfat dengan baik, hal ini dapat dipengaruhi oleh massa, waktu kontak dan jenis aktivator. Kemudian pada pengaruh waktu kontak dan massa adsorben, dari hasil yang diperoleh bahwa tidak semuanya waktu kontak tertinggi dan massa tertinggi akan menyerap banyak kadar fosfat yang terserap. Hal ini dipengaruhi oleh jenuhnya adsorben dalam limbah fosfat, sehingga adsorben tersebut mengalami desorpsi atau terjadinya pelepasan kadar fosfat. Penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai informasi untuk penurunan kadar fosfat sehingga lebih mudah dalam menetukan variabel-variabel untuk proses adsorpsi.
ANALISIS KUALITAS SEDIAAN BALSAM STIK DARI Na-ALGINAT Sargassum plagiophyllum DENGAN VARIASI JENIS ESSENTIAL OIL Muhammad Ridwan Harahap; Muammar Yulian; Firda Novita
AMINA Vol 4 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balsam merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebagai obat luar yang dapat meredakan nyeri sendi, flu, pembengkakan dan gatal-gatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas balsam stik alginat dengan variasi penambahan jenis essential oil dari minyak gandapura dan peppermint oil. Pembuatan balsam stik menggunakan bahan dasar Na-alginat yang berfungsi mengurangi penggunaan lemak, dan menggunakan variasi essential oil untuk memberikan aroma, analgesik dan sensasi panas pada balsam stik. Hasil uji organoleptik pada balsam dengan tekstur padat, hal ini menandakan penggunaan Na-alginat mampu menghasilkan tekstur yang baik dalam pembuatan balsam stik. Hasil uji pH pada sampel balsam stik dengan penambahan minyak gandapura adalah 5,49 dan penambahan peppermint oil 5,07. Untuk uji iritasi pada kedua sampel balsam stik tidak adanya gejala iritasi yang ditimbulkan terhadap 30 panelis. Uji cemaran mikroba pada sampel balsam stik variasi minyak gandapura mendapatkan hasil Angka Lempeng Total (ALT) 18 x 102, Angka Kapang Khamir (AKK) <10, dan negatif pertumbuhan bakteri S.aureus, sedangkan hasil uji cemaran mikroba pada balsam stik variasi peppermint oil untuk angka lempeng total (ALT) 3,6 x 103, angka kapang khamir (AKK) <1 x 103 dan negatif pertumbuhan bakteri S.aureus. Kesimpulan dari penelitian ini kualitas balsam stik yang dihasilkan dari penambahan bahan na-alginat dapat memiliki tekstur yang baik dan sangat cocok untuk dijadikan sediaan balsam stik.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BIJI ASAM JAWA (Tamarindus Indica L.) SEBAGAI BIOKOAGULAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI KOAGULASI-FLOKULASI DAN FILTRASI TERHADAP LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN UD. NAGATA TUNA Teuku Muhammad Ashari; Muhammad Ridwan Harahap; Hilal Badri
Lingkar : Journal of Environmental Engineering Vol 2 No 1 (2021): LINGKAR : Journal of Environmental Engineering
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.18 KB) | DOI: 10.22373/ljee.v2i1.1887

Abstract

Fish processing industrial wastewater must be treated before being discharged into water bodies. This study aims to continue previous research to reduce pollutant levels in fish processing industrial wastewater in accordance with wastewater quality standards. In this study, coagulation-flocculation processing was carried out using tamarind seed powder and filtration processing using filter media consisting of zeolite, silica sand, activated carbon and filter sponges to reduce levels of Turbidity, TSS, COD, BOD and neutralize pH in water. fish processing industrial waste. The results showed that there was an effect of the coagulant dose of tamarind seeds on changes in the parameters of pH, turbidity, TSS, COD and BOD with an optimum dose of 2 g/L was able to change the pH value to 6.5 and reduce turbidity levels to 130.2 NTU, reduce levels of turbidity. TSS to 207 mg/l, lowers COD levels to 412.33 mg/l and lowers BOD levels to 400.25 mg/l. However, this reduction has not been able to reduce the levels of turbidity, TSS, COD and BOD according to quality standards. After the wastewater from the fish processing industry with a dose of 2 g/l tamarind seeds followed by a filtration process, it was able to increase the pH value to 7.7 and reduce turbidity levels to 29.4 NTU with an efficiency of 77.41%, lowering TSS levels to 39. ,5 mg/l with an efficiency of 80.91%, reducing COD levels to 119.88 mg/l with an efficiency of 70.92% and reducing BOD levels to 42.21 mg/l with an efficiency of 89.45%. The test results of the five parameters, namely pH, turbidity, TSS, COD and BOD, were in accordance with the quality standards of the liquid waste of the fish processingindustry.
Effect of Acetobacter aceti Concentration and Fermentation Time on Acetic Acid Content Produced From Seaweed Gracilaria sp. Harahap, Muhammad Ridwan; Nasution, Reni Silvia; Nadhifa, Husniah; Khairani, Ana
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v9i1.26631

Abstract

Abstract: This study evaluates the conversion of Gracilaria sp. seaweed into acetic acid using the bacterium Acetobacter aceti. Acid hydrolysis breaks down the carbohydrates in Gracilaria sp. into glucose, which is then fermented by Acetobacter aceti to produce acetic acid. Assessed the impact of varying concentrations of Acetobacter aceti and different fermentation durations on acetic acid yield. Results indicated that Gracilaria sp. produced bioethanol at approximately 7.108% using bread yeast and 1.572% with tapai yeast. The bioethanol from bread yeast was used for fermentation. FTIR analysis revealed specific absorption peaks for hydroxyl (OH) at 3248 cm⁻¹, carbonyl (C=O) at 1635.64 cm⁻¹, and carbon-oxygen (C-O) at 1249 cm⁻¹. Acetic acid concentrations were influenced by the concentration of Acetobacter aceti (5%, 10%, 15%) and fermentation time (7, 10, 13 days), with the highest concentration of 0.380% achieved after 10 days at 10% Acetobacter aceti.Abstrak: Penelitian ini mengevaluasi perubahan rumput laut Gracilaria sp. menjadi asam asetat menggunakan bakteri Acetobacter aceti. Hidrolisis asam memecah karbohidrat dalam Gracilaria sp. menjadi glukosa, yang kemudian difermentasi menggunakan Acetobacter aceti untuk menghasilkan asam asetat. Pengaruh dari berbagai konsentrasi Acetobacter aceti dan durasi fermentasi yang berbeda pada hasil asam asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioetanol Gracilaria sp. diproduksi sekitar 7,108% menggunakan ragi roti dan 1,572% dengan ragi tapai. Bioetanol dari ragi roti digunakan untuk fermentasi. Analisis FTIR mengungkapkan puncak serapan spesifik untuk hidroksil (OH) pada 3248 cm⁻¹, karbonil (C=O) pada 1635,64 cm⁻¹, dan karbon-oksigen (C-O) pada 1249 cm⁻¹. Konsentrasi asam asetat dipengaruhi oleh konsentrasi Acetobacter aceti (5%, 10%, 15%) dan lama fermentasi (7, 10, 13 hari), dengan konsentrasi tertinggi sebesar 0,380% dicapai setelah 10 hari pada 10% Acetobacter aceti.
ANALISIS ASAM LEMAK MINYAK RUMPUT LAUT TURBINARIA DECURRENS DARI PANTAI LHOKNGA Abad, Farhan; Bhernama, Bhayu Gita; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol. 6 No. 2 (2024): August 2024
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v6i2.4257

Abstract

Rumput laut Turbinaria Decurrens memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, termasuk protein dan beberapa mineral esensial. Rumput laut juga mengandung lemak yang memiliki jenis cukup beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dari asam lemak pada rumput laut Turbinaria decurrens. Ekstrak diperoleh dengan metode sokletasi menggunakan pelarut n-heksan dan kloroform dengan variasi 2:1 dan 3:1. karakteristik dan pengujian meliputi analisis asam lemak bebas serta analisis GC-MS. Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak dari Turbinaria Decurrens dengan perbandingan pelarut 2:1 dan 3:1 yaitu 0,9739% dan 05066%. Identifikasi asam lemak menggunakan GC-MS diperoleh senyawa asam lemak diantaranya asam laurat persen area 8,35%, asam dekanoat persen area 0,62%, asam kaprilat persen area 0,81%, asam palmitat persen area 11,31%, asam stearat persen area 2,32%, asam pentadesilat persen area 5,23%, asam oleat persen area 13,08%, asam linoleat persen area 11,44%, asam oktadecatrienoat persen area 1,36% dan asam arakidonat persen area 1,06%. Kadar asam lemak bebas yang diperoleh dengan perbandingan 2:1 dan 3:1 yaitu 2,26% dan 1,695%.
POTENSI TABIR SURYA PADA BAHAN ALAM DALAM SEDIAAN SPRAY GEL Manurung, Dwi; Harahap, Muhammad Ridwan; Arfi, Febrina
AMINA Vol. 5 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v5i2.4121

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki iklim tropis dimana matahari beredar sepanjang tahun yang menyebabkan kulit manusia akan selalu terpapar oleh sinar UV (Ultraviolet) dan polusi udara yang dapat menyebabkan penuaan dini, kanker kulit, dan penurunan kekebalan tubuh manusia. Tabir surya adalah suatu sediaan yang mengandung senyawa kimia yang dapat menyerap dan memantulkan sinar UV A dan UV B yang mengenai kulit. Sun Protection Factor (SPF) atau Faktor Perlindungan Matahari (FPM) adalah salah satu indeks umum yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif tabir surya melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Nilai SPF (Sun Protection Factor) yang cukup untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari adalah antara 30 dan 50. Semakin tinggi nilai SPF semakin besar tingkat perlindungannya. Sediaan topikal tabir surya yang sedang dikembangkan adalah spray gel. Dari hasil pengumpulan penelitian tentang tabir surya dalam sediaan spray gel bahan alam terdapat beberapa penelitian yaitu pada daun cempedak, daun kersen, daun belimbing manis, pegagan, biji kedelai, temugiring, kayu manis, daun buas-buas, daun manga gedong dan daun murbei.
FORMULASI PEMBUATAN SPRAY MINYAK ATSIRI DAUN RUKURUKU (Ocimum tenuiflorum L.) DAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) SEBAGAI REPELLENT Mursyida, Waliyam; Nasution, Reni Silvia; Harahap, Muhammad Ridwan
AMINA Vol. 5 No. 3 (2023): December 2023
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v5i3.4151

Abstract

Repellent merupakan senyawa yang dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk. Bahan alam yang dapat digunakan sebagai repellent yaitu minyak atsiri ruku-ruku (Ocimum Tenuiflorum L.) dengan kandungan senyawa eugenol, champene, alpha pinene dan minyak atsiri nilam (Pogostemon Cablin Benth.) dengan kandungan senyawa patchouli alkohol yang dapat berfungsi sebagai zat fiksatif yang dapat mengikat aroma repellent. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan formulasi spray dari kombinasi minyak atsiri daun ruku-ruku dan nilam sebagai repellent. Metode pada penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Sediaan spray repellent mengandung kombinasi konsentrasi minyak atsiri ruku-ruku dan nilam yang digunakan yaitu FI (10% : 0), FII (0 :10%), FIII (4% : 6%), FIV (5% : 5%) dan FV (6% : 4%). Sediaan yang diperoleh dilakukan pengujian seperti uji homogenitas, iritasi, pH, organoleptik dan efektivitas sediaan. Hasil sediaan repellent pada semua formulasi memiliki homogenitas yang baik, tidak adanya iritasi, pH 4,62-5,65, memiliki bentuk cair dan sediaan berwarna kuning. Pada FI, FIV dan FV sediaan beraroma khas ruku-ruku serta pada FII dan FIII beraroma khas nilam Nilai daya tolak nyamuk secara berurutan yaitu FI (60%), FII (50%), FIII (70%), FIV (90%) dan FV (80%).