Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan BSI

GAMBARAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI SMAN 10 KOTA BANDUNG Tania, Mery; Irawan, Erna; Suwignjo, Purwo; Saputra, Anggi; Fuspita, Sri Rahayu Della
Jurnal Keperawatan BSI Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres merupakan respon individu terhadap tekanan atau beban kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya kesehatan jiwa seseorang. Remaja merupakan masa perkembangan transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mencangkup beberapa perubahan seperti perubahan biologis, kognitif, dan sosial-ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stress pada remaja di SMAN 10 Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada siswa siswi kelas X dan XI Di SMAN 10 Kota Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 864 siswa dan jumlah sampel sebanyak 226. Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat stress pada remaja Di SMAN 10 Kota Bandung adalah memasuki kategori berat sebanyak 111 siswa (49,1%) dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 99 siswa (43,8%) dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 127 siswa (56,2%).
GAMBARAN KEPATUHAN FISIOTERAPI PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS Irawan, Erna; Ningrum, Tita Puspita; Anggraeni, Dhestirati Endang; Darmayanti, Rita; Utami, Dian Tri Adi
Jurnal Keperawatan BSI Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OA (osteoarthritis) merupakan bentuk arthritis yang paling umum, penyakit ini merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. Pengobatan yang dilakukan adalah pembedahan pergantian lutut total Knee replacement (TKR). Dibutuhkan penanganan yang tepat pada kasus post operasi TKR sehingga pasien dapat Kembali beraktivitas dengan normal diantaranya fisioterapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan fisioterapi pada pasien osteoarthritis. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 30 responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis yang digunakan yaitu dengan penghitungan teknik korelasi Rank Spearmant. Hasil penelitian ini menunjukan setengahnya (63,3%) atau 19 responden menjalani fisioterapi pada tingkat rendah. Adapun upaya yang bisa dilakukan oleh rumah sakit sebagai upaya meningkatkan kepatuhan fisioterapi post TKR dengan membuat edukasi melalui media informasi digital tentang OA (osteoarthritis) pada pasien post TKR yang mudah di akses. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai teknik edukasi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan kepatuhan fisioterapi pada pasien osteoarthritis post TKR.
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN OSTEOARTHRITIS POST TKR DI SHBC Ningrum, Tita Puspita; Irawan, Erna; Damayanti, Rita; Khasanah, Umi; Utami, Dian Tri Adhi
Jurnal Keperawatan BSI Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah bentuk arthritis yang paling umum dan menjadi penyebab utama kecacatan pada orang dewasa, yang seringkali mengarah pada pembedahan seperti Total Knee Replacement (TKR). Pemulihan pasca operasi TKR memerlukan dukungan keluarga yang signifikan, mengingat peran mereka dalam mendukung proses rehabilitasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan keluarga terhadap pasien osteoarthritis post TKR di SHBC. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 30 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling, dan data dikumpulkan melalui kuesioner dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,7% (11 responden) memiliki dukungan keluarga yang buruk, sementara 63,3% (19 responden) melaporkan dukungan keluarga yang rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien belum mendapatkan dukungan keluarga yang optimal dalam proses pemulihan mereka setelah TKR. Penelitian ini menyarankan agar rumah sakit lebih fokus dalam meningkatkan penyuluhan kepada keluarga pasien tentang pentingnya dukungan mereka dalam pemulihan pasien osteoarthritis post TKR. Penyuluhan dapat dilakukan melalui media edukasi digital yang mudah diakses, yang dapat memberikan informasi tentang OA dan TKR, serta cara-cara keluarga dapat berperan aktif dalam proses rehabilitasi pasien. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengembangkan metode edukasi yang lebih efektif untuk meningkatkan peran keluarga dalam mendukung pasien selama masa pemulihan.
GAMBARAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI SMAN 10 KOTA BANDUNG Tania, Mery; Irawan, Erna; Suwignjo, Purwo; Saputra, Anggi; Fuspita, Sri Rahayu Della
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres merupakan respon individu terhadap tekanan atau beban kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya kesehatan jiwa seseorang. Remaja merupakan masa perkembangan transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mencangkup beberapa perubahan seperti perubahan biologis, kognitif, dan sosial-ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stress pada remaja di SMAN 10 Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada siswa siswi kelas X dan XI Di SMAN 10 Kota Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 864 siswa dan jumlah sampel sebanyak 226. Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat stress pada remaja Di SMAN 10 Kota Bandung adalah memasuki kategori berat sebanyak 111 siswa (49,1%) dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 99 siswa (43,8%) dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 127 siswa (56,2%).
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN OSTEOARTHRITIS POST TKR DI SHBC Ningrum, Tita Puspita; Irawan, Erna; Damayanti, Rita; Khasanah, Umi; Utami, Dian Tri Adhi
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah bentuk arthritis yang paling umum dan menjadi penyebab utama kecacatan pada orang dewasa, yang seringkali mengarah pada pembedahan seperti Total Knee Replacement (TKR). Pemulihan pasca operasi TKR memerlukan dukungan keluarga yang signifikan, mengingat peran mereka dalam mendukung proses rehabilitasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan keluarga terhadap pasien osteoarthritis post TKR di SHBC. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 30 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling, dan data dikumpulkan melalui kuesioner dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,7% (11 responden) memiliki dukungan keluarga yang buruk, sementara 63,3% (19 responden) melaporkan dukungan keluarga yang rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien belum mendapatkan dukungan keluarga yang optimal dalam proses pemulihan mereka setelah TKR. Penelitian ini menyarankan agar rumah sakit lebih fokus dalam meningkatkan penyuluhan kepada keluarga pasien tentang pentingnya dukungan mereka dalam pemulihan pasien osteoarthritis post TKR. Penyuluhan dapat dilakukan melalui media edukasi digital yang mudah diakses, yang dapat memberikan informasi tentang OA dan TKR, serta cara-cara keluarga dapat berperan aktif dalam proses rehabilitasi pasien. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengembangkan metode edukasi yang lebih efektif untuk meningkatkan peran keluarga dalam mendukung pasien selama masa pemulihan.
GAMBARAN KEPATUHAN FISIOTERAPI PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS Irawan, Erna; Ningrum, Tita Puspita; Anggraeni, Dhestirati Endang; Darmayanti, Rita; Utami, Dian Tri Adi
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OA (osteoarthritis) merupakan bentuk arthritis yang paling umum, penyakit ini merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. Pengobatan yang dilakukan adalah pembedahan pergantian lutut total Knee replacement (TKR). Dibutuhkan penanganan yang tepat pada kasus post operasi TKR sehingga pasien dapat Kembali beraktivitas dengan normal diantaranya fisioterapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan fisioterapi pada pasien osteoarthritis. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 30 responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis yang digunakan yaitu dengan penghitungan teknik korelasi Rank Spearmant. Hasil penelitian ini menunjukan setengahnya (63,3%) atau 19 responden menjalani fisioterapi pada tingkat rendah. Adapun upaya yang bisa dilakukan oleh rumah sakit sebagai upaya meningkatkan kepatuhan fisioterapi post TKR dengan membuat edukasi melalui media informasi digital tentang OA (osteoarthritis) pada pasien post TKR yang mudah di akses. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai teknik edukasi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan kepatuhan fisioterapi pada pasien osteoarthritis post TKR.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE-OPERASI KATARAK DI RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG Rahima, Putti; Irawan, Erna; Tania, Mery; Royana, Sujut; Iklima, Nurul
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katarak merupakan keadaan dimana lensa mata bersifat opasitas (tidak tembus cahaya) dan merupakan penyebab dominan masalah sosio-medis yaitu kebutaan diseluruh dunia. Salah satu pengobatan katarak adalah pembedahan atau operasi. Pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan pada suatu bagian tubuh kemudian akan akan dilakukan pemulihan dan diakhiri dengan jahitan atau tanpa dengan jahitan. Tindakan pembedahan merupakan sebuah pengalaman yang dapat menyebabkan kecemasan. Adanya kecemasan pada setiap pasien merupakan hal yang wajar, namun kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan respon patofisiologis seperti hipertensi, takikardi, penurunan kemampuan untuk mentoleransi rasa sakit baik intra operasi dan post operasi. Meningkatnya tekanan darah pada pasien akan mengakibatkan Tekanan Intra Okuler (TIO) juga meningkat. TIO yang meningkat akan menyulitkan ketika intra operasi yang menyebabkan lensa menjadi lengket sehingga sulit dikeluarkan serta menyulitkan dokter bedah mata untuk implant Intra Okuler Lens (IOL). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriftif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu Acidental Sampling, selanjutnya penelitian ini menggunakan kuesioner APAIS dan dianalisa menggunakan analisa univariat dan responden ditabulasi silang dengan tingkat kecemasan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir separuhnya 47,5% responden mengalami kecemasan ringan sejumlah 19 responden, sebagian kecil 52,5% responden mengalami kecemasan sedang sejumlah 21 responden.
GAMBARAN KEKAMBUHAN GASTRITIS Tania, Mery; Irawan, Erna; Anggraeni, Dhestirati Endang; Afilia, Nabila
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. Walaupun kekambuhan dapat di cegah dengan obat tetapi dengan mengurangi faktor penyebabnya akan memperkecil kemungkinan terjadinya kekambuhan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan membantu melancarkan sistem pencernaan. Minum air putih untuk membantu menetralkan asam lambung dan makan dalam jumlah kecil namun sering. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Ditemukan bahwa responden yang sering mengalami kekambuhan sebanyak 46 reponden (76.7%) dan responden yang mengalami jarang kambuh yaitu sebanyak 14 responden (23.3%).
GAMBARAN POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS Rahima, Putti; Irawan, Erna; Ningrum, Tita Puspita; Tania, Mery; Hayati, Sri
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. Dampak dari gastritis bisa mengalami komplikasi seperti perdarahan saluran cerna bagian atas, hematemesis dan melena (anemia), ulkus peptikum, perforasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya gastritis yaitu biasakan makan dengan teratur, kunyah makanan dengan baik, jangan makan terlalu banyak, jangan berbaring setelah makan, kurangi makanan yang pedas dan asam, kurangi menyantap makanan yang menimbulkan gas, jangan makan makanan yang terlalu dingin dan panas, mengurangi makanan yang digoreng, kurangi konsumsi coklat. Pengaturan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Ditemukan bahwa bahwa dari 60 responden, setengahnya memiliki memiliki pola makan yang tidak baik sebanyak 33 responden (55.0%), sedangkan responden dengan pola makan baik sebanyak 27 responden (45.0 %).
GAMBARAN KECEMASAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA Iklima, Nurul; Irawan, Erna; Mawaddah, Rizka Aulia; Budiyanti, Yanti; Saputra, Anggi
Jurnal Keperawatan BSI Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah. Keadaan pasien gangguan jiwa menyebakan anggota keluarga pasien yang sedang merawat mengalami tekanan psikologis, Salah satunnya yaitu kecemasan. Kecemasan pada keluarga yang merawat pasien odgj dapat menjadi sumber masalah klinis jika sudah sampai tingkat ketegangan yang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kemampuan berfungsinya seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Babakansari. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang sedang merawat pasien gangguan jiwa berat dengan jumlah 130 orang, dan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 50 responden. proses pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik Non-probability purposive sampling. Hasil penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan dengan jumlah 21 (42.0%) responden, 22 (44.0%) responden memiliki kecemasan sedang, dan 7 (14.0%) memiliki kecemasan berat. Sehingga perlu disarankan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah.