Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TANPA KATA UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMPN 12 BANDUNG Hayati, Sri; Yani, Ahmad; Waluya, Bagja
Jurnal Gea Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) disosialisasikan, keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat menjadi syarat penting yang harus dibina. Selama ini ada kecenderungan bahwa siswa masih sulit untuk mengemukakan pendapat. Keberanian mereka ”berbicara” di ruang kelas sangat terbatas. Berdasarkan hasil observasi awal diduga bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di SMPN 12 Bandung masih cenderung memanfaatkan metode ceramah. Dengan asumsi bahwa anak kurang berani mengemukakan pendapat, maka diperlukan suatu media yang dapat membina keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat. Dalam rangka menemukan berbagai model dan media pembelajaran yang formulanya dapat memotivasi siswa mengemukakan pendapat perlu dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui media komik pada mata pelajaran geografi. Hasil penelitian didapatkan: 1) tingkat keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dapat ditingkatkan melalui penyesuaian dan pembiasaan diri atau terus dilatih, 2) Media komik tanpa kata-kata dapat dijadikan salah satu alternatif bentuk media yang efektif dalam pembelajaran karena dapat merangsang siswa untuk mengemukakan pendapatnya, 3) Terjadi diskusi yang hidup, dimana siswa banyak mengemukakan pendapat dan berusaha mempertahankan argumen dari hasil pekerjaannya. Di sisi lain siswa juga belajar mengkritisi hasil karya orang lain. Selain itu, Siswa tidak hanya berani mengemukakan pendapat, lebih dari itu memiliki kepercayaan diri yang kuat. Kata kunci: komik tanpa kata, keberanian berpendapat, Geografi SMP
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR Hayati, Sri
Jurnal Gea Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kita sedang menyaksikan suatu transisi cakrawala yang tak terbatas ke pencarian keseimbangan dalam ruang yang sempit atau bahkan yang tak terbatas. Pada intinya, dunia berada dalam masa transisi di mana bentuk sosial, tata cara yang berlangsung, serta nilai-nilai akan berlalu sebelum bentuk-bentuk dan metodologi baru punya waktu yang cukup untuk menggantikannya (Soerjani, 2000: 28-29). Dalam hal ini terjadi interaksi yang rumit, di mana jalinan interaksi lokal tidak lagi dapat dibedakan dengan jalinan interaksi dalam skala global. Dampak dari proses ini adalah beban yang cukup berat bagi sumber daya alam dalam proporsi yang memacu pada ketergantungan dan pertentangan baru yakni eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali, terjadinya limbah, pencemaran, dan kemiskinan. Permasalahan kerusakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan, kemudian merebak secara global. Perluasan padang pasir, penggundulan hutan, erosi tanah, hujan asam dan pencemaran udara perkotaan menjadi agenda internasional. Selain itu, ditambah pula dengan berlubangnya lapisan ozon, pemanasan global, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati (World Commission on Environment and Development, 1995) Makalah ini mengkaji pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar yang difokuskan pada bagaimana konsep-konsep dasar dan permasalahan lingkungan hidup dapat diadopsi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar. Hal ini penting karena: pertama, pendidikan merupakan salah satu proses untuk dapat menjadikan diri seseorang lebih dewasa (Bloom, 1981). Perubahan tingkah laku merupakan indikator dari kedewasaan (Gagne, 1977). Kedua, proses pendewasaan menurut Piaget (1977) berkaitan dengan perkembangan intelektual seseorang dan kesiapan yang dimiliki untuk perkembangan selanjutnya. Siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret di mana berpikir logis yang dimiliki didasarkan pada manipulasi fisik dan obyek, sehingga penanaman konsep lingkungan hidup pada jenjang ini merupakan hal yang strategis. Ketiga, menurut Orams (1993) dengan memodifikasi teori Piaget mengemukakan bahwa proses membangun struktur kognitif dapat terwujud melalui adanya informasi, transformasi, dan penggunaan. Interaksi antara individu dengan lingkungan hidup akan terus berlangsung sejalan dengan adanya pemahaman dan persepsi baru mengenai lingkungan tersebut. Kata kunci: Pendidikan lingkungan hidup, Pendidikan Dasar.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENDIDIKAN SEKS DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA Z KOTA BANDUNG Pratama, Egy; Hayati, Sri; Supriatin, Eva
KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.47 KB)

Abstract

Abstract - Adolescent is defined as a period of transition between the development of childhood and adulthood, which is accompanied by changes in the biological, cognitive, and socio emotional. Premarital sexual behavior is any behavior that is driven by sexual desire with the opposite sex before marriage. The incidence of premarital sexual behavior in adolescents is likely to increase every year this is caused by several factors, one of which is the lack of knowledge about sex education, which is one component that can form premarital sexual behavior. This study aims to determine the relationship of adolescent knowledge about sex education with sexual behavior in adolescents at SMA Pasundan 1 Bandung. This study uses a quantitative research design with a model in which the correlation of total population of 682 people and a large sample of 20% of the total population of 136 respondents in order to obtain the result. This research sampling method is simple random sampling and analyzed using Spearman rank correlation. Collecting data in this study using a questionnaire. These results indicate that the majority of respondents 84.6% had good knowledge, a fraction of 15.4% of respondents have sufficient knowledge, and none of the respondents 0% have less knowledge. In addition, most respondents 86% are not at risk of sexual behavior and 14% of respondents fraction risky sexual behavior. Analysis results obtained p <0.01 and the value of rs 0583 it also means that as many as 58% of premarital sexual behavior is influenced by knowledge of sex education and the rest influenced by other factors outside the study. In this study concluded that there is a relationship between knowledge about sex education with sexual behavior in adolescents at SMA Pasundan 1 Bandung. therefore institutions must prepare positive activities for youth such as counseling about sex education. Keywords : Knowledge, Sex Education, Premarital Sexual Behavior, Teen Abstrak - Remaja di definisikan sebagai suatu periode perkembangan dari transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang diikuti oleh perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Perilaku seks pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis sebelum menikah. Angka kejadian perilaku seks pranikah pada remaja setiap tahun cenderung meningkat hal ini disebabkan oleh beberapa faktorsalah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang pendidikan seks yang merupakan salah satu komponen yang dapat membentuk perilaku seksual pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA Pasundan 1 Bandung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi dimana jumlah populasi sebanyak 682 orang dan besar sampel 20% dari jumlah populasi sehingga diperoleh hasilnya 136 responden. Metode sampling penelitian ini adalah simple random sampling dan di analisa menggunakan korelasi rank spearman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden 84,6% memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil responden 15,4% memiliki pengetahuan cukup, dan tidak ada satupun responden  0% memiliki pengetahuan kurang. Selain itu sebagian besar responden 86% berperilaku seks tidak beresiko dan sebagian kecil responden 14% berperilaku seks beresiko. Hasil analisa diperoleh p<0,01 dan nilai rs0.583 itu berarti juga bahwa sebanyak 58% perilaku seks pranikah dipengaruhi oleh pengetahuan tentang pendidikan seks dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA Pasundan 1 Bandung. maka dari itu institusi harus menyiapkan kegiatan-kegiatan yang positif bagi remaja misalnya penyuluhan tentang pendidikan seks. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan Seks, Perilaku Seks Pranikah, Remaja
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG Oktaviani, Irma; Hayati, Sri; Supriatin, Eva
KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.059 KB)

Abstract

Abstract - Acute Respiratory Infection is an acute infection disease that attack one or more parts of the respiratory tract from the nose to the pockets of the lung (alveoli) including of adnexal networks such as sinus / cavity around the nose, middle ear cavity and pleura. Survey of Kesehatan Rumah Tangga in 2001 the death rate from pneumonia, to 5 cases in 1000 infants and toodlers die each year,or 12.500 victims per month, or 416 cases a day, or 17 children per hour, or 1 person every 5 minutes toddler.The purpose of this study to identify the associated between acute respiratory infection factors, low birth weight, nutritional status, immunization, residential density and physical environment (ventilation) on the incidence of acute respiratory infection at Puskesmas Garuda Bandung.Design research is an observational analytic, using cross sectional survey design using accidental sampling technique. Analysis used in this study by using chi square analysis. The population is 327 toddlers, and the samples used are toddlers who come to the clinic for treatment, taken as many as 15% of 327 infants and obtained 50 respondents. Statistical analysis of data shows that there associated between low birth weight with acute respiratory infection (p = 0.000 < 0.05), was not associated between nutritional status in infants with the incidence of acute respiratory infection (p = 0.134 > 0.05), thereis a associated between immunization with acute respiratory infection (p = 0.005 < 0.05), there was not associated between the physical environment (ventilation) with acute respiratory infection (p = 0.790 > 0.05). The conclusion that there is a associated between low birth weight and immunization on the incidence of respiratory infections, and there was not associated between nutritional status, residential density and physical environment (ventilation). And suggestions to the clinic to better promote the importance of immunization and prevention of low birth weight babies born in order to reduce the risk of respiratory infection.  Keywords: Acute Respiratory Infection In Toddlers, Factors Associated eith Acute Respiratory Infection, Low Birth Weight, Nutritional Status, Immunization, Residential Density, Physical Environment (Ventilation)  Abstrak - Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus/rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 angka kematian akibat pneumonia, mencapai 5 kasus diantara 1000 bayi dan balita. Ini berarti ISPA mengakibatkan 150 ribu bayi dan balita meninggal setiap tahunnya, atau 12.500 korban perbulan, atau 416 kasus sehari, atau 17 anak per jam, atau 1 orang balita tiap 5 menit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor ISPA yaitu BBLR, status gizi, imunisasi, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik ventilasi terhadap kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Garuda Kota Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan menggunakan rancangan survey cross sectional dengan menggunakan teknik accidental sampling. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisa Chi Square. Populasi dalam penelitian ini yaitu 327 balita, dan sampel yang digunakan yaitu balita yang datang berobat ke puskesmas, diambil sebanyak 15% dari 327 balita dan didapat 50 responden. Analisis statistik terhadap data yang diperoleh menunjukan bahwa terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000 < 0,05), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,134 > 0,05), ada hubungan antara imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,005 < 0,05), tidak ada hubungan antara kepadatan tempat tinggal dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,552 > 0,05), tidak ada hubungan antara lingkungan fisik ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,790 > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara BBLR dan imunisasi terhadap kejadian ISPA, serta tidak terdapat hubungan antara status gizi, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik ventilasi terhadap kejadian ISPA. Dan saran kepada puskesmas supaya lebih mensosialisasikan pentingnya imunisasi dan pencegahan terjadinya kelahiran bayi yang BBLR agar mengurangi resiko terjadinya ISPA. Kata Kunci : ISPA pada balita, Faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA, BBLR, Status Gizi,Imunisasi, Kepadatan Tempat Tinggal, Lingkungan Fisik (Ventilasi)
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KARSINOMA SERVIKS STADIUM III DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG Hayati, Sri
KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.669 KB)

Abstract

Abstract - Background. Anxiety commonly found in patients with locally advanced cervical carcinoma (III and IV), it is proved by the half of the population of cervical carcinoma patients in both inpatient and outpatient encounter any psychiatric disorders (anxiety level w / panic), where 85% of the they have signs of anxiety and depression. The risk of depression is expected to increase in line with the progress of the disease. Purpose. The purpose of this study was to gain a patients level of anxiety in cervical carcinoma stage III Hasan Sadikin Hospital in Bandung.Research methods. The study design used was descriptive quantitative. Sampling Quota sampling manner amounted to 45 respondents. Data collection techniques using standard questionnaires of the Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Analysis of data using formulas presentation.Result. The results showed that 64.4% of respondents experienced severe anxiety, moderate anxiety 26.7%, and 8.9% experienced mild anxiety.Conclusions and Suggestions. From this study it can be concluded that the majority of cervical carcinoma stage III patients in Hasan Sadikin Bandung Hospital suffered severe anxiety levels. Therefore, nurses should be able to pay more attention on the anxiety felt by the patient by identifying the level of anxiety and perform better management of anxiety are supportive, protective and reedukatif.  Keywords: levels of anxiety, cervical carcinoma stage III Abstrak - Latar belakang. Kecemasan banyak ditemui pada pasien karsinoma serviks dengan stadium lanjut (III dan IV), hal tersebut dibuktikan dengan setengah dari populasi pasien karsinoma serviks baik pada pasien rawat inap maupun rawat jalan ditemui adanya gangguan kejiwaan (tingkat kecemasan berat/panik), dimana 85% dari mereka mempunyai tanda-tanda kecemasan dan depresi. Resiko depresi tersebut akan meningkat sejalan dengan kemajuan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan pasien karsinoma serviks stadium III di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Metode penelitian . Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.  Teknik pengambilan sampel dengan cara Quota sampling yang berjumlah 45 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner baku dari Zung Self-Rating anxiety Scale (ZSAS). Analisis data menggunakan rumus presentasi.Hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,4% responden mengalami kecemasan berat, 26,7% kecemasan sedang, dan 8,9% mengalami kecemasan ringan.Simpulan dan Saran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien karsinoma serviks stadium III di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung mengalami tingkat kecemasan berat. Oleh karena itu sebaiknya perawat dapat memberikan perhatian yang lebih tentang kecemasan yang dirasakan pasien dengan mengidentifikasi tingkat kecemasan dan melakukan penatalaksanaan kecemasan baik bersifat supportif, protektif maupun reedukatif. Kata Kunci : tingkat kecemasan, karsinoma serviks stadium III 
GAMBARAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN ORANG DEWASA PADA ANAK JALANAN DI KOTA BANDUNG Hayati, Sri
KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (2013): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.685 KB)

Abstract

Abstract - Background. Violence in children in Indonesia is increasing every year. Violence experienced in everyday life such as physical violence, psychological violence, and sexual violence. The impact on victims of violence can lead to shock, fear, resentment, distrust, hurt, sadness continuous, repeated abusive behavior on others, so that any problems be solved with violence, causing trauma that makes the victim helpless so it appears that deviant behavior. The purpose of this study was to gain an overview of the types of violence by an adult against street children in Bandung Long Leuwi terminal. Research methodology. The study design used in this research is descriptive quantitative. The population in this study were street children aged 6-18 years in the city, amounting to 4626 people. Sampling technique with a random sampling method, amounting to 98 respondents, obtained by using the formula Slovin. Data collection techniques using questionnaires). Analysis of data using a percentage formula. The place and time of the research conducted at the Terminal Leuwi length of Bandung on July 9 to July 12, 2007. Result. The results showed that all respondents experienced physical and psychological, while a small portion was sexually assaulted. Conclusions and Suggestions. From the research it can be concluded that all respondents experienced physical violence, psychological, and sexual abuse. Thus the need for cooperation between all the parties concerned to address violence in children. Keywords: Violence, Street Children, Adult Abstrak - Latar belakang penelitian ini adalah  kekerasan  pada anak di Indonesia tiap tahunnya semakin meningkat. Kekerasan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari diantaranya kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual. Dampak pada korban kekerasan bisa  mengakibatkan shock, ketakutan, dendam, curiga, sakit hati, sedih yang  terus  menerus,  mengulang  perilaku kasar  pada orang lain, sehingga setiap masalah diselesaikan  dengan  kekerasan, menimbulkan  trauma yang  menjadikan korban tidak berdaya sehingga muncul perilaku yang menyimpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang jenis-jenis kekerasan yang dilakukan  orang dewasa terhadap  anak jalanan di terminal  Leuwi Panjang Bandung.  Metodologi penelitian adalah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.  Populasi dalam penelitian ini adalah  anak jalanan usia 6 – 18 tahun  di kota Bandung yang berjumlah 4.626 orang. Teknik pengambilan  sampel dengan cara random  sampling  yang berjumlah  98 responden, diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner). Analisis data menggunakan  rumus  presentase. Tempat dan waktu  penelitian dilakukan di Terminal Leuwi Panjang Bandung dari tanggal 9 Juli – 12 Juli 2007, Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami  kekerasan fisik dan psikis, sedangkan sebagian kecil mengalami kekerasan seksual. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden mengalami tindak kekerasan baik fisik, psikis, maupun seksual. Maka dari itu perlu adanya kerjasama antara semua pihak yang berkaitan untuk menanggulangi tindak  kekerasan  pada anak. Kata Kunci : Kekerasan, Anak Jalanan, Orang Dewasa
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS PASIRKALIKI KOTA BANDUNG Hayati, Sri
KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.985 KB)

Abstract

Abstract - Acute Respiratory Infection (ARI) is acute infectious disease that attacks one or more parts of the respiratory tract, it is  from the nose to the pockets of the lung ( alveoli ) including adneksanya networks such as sinus/cavity around the nose, middle ear and pleural cavity. Household Health Survey  in 2001, the death rate from pneumonia is reaching 5 cases in 1000 infants and toddlers . The result of ARI is 150 thousand babies and toddlers die each year. The purpose of this study was  obtaining  an overview of factors,such as LBW , nutritional status , immunization , residential density and physical environment in the vent of Puskesmas Pasirkaliki Bandung. Design of  research is descriptive quantitative by using simple random sampling technique, analysis is using a percentage formula, the population is 226 respondents. The sample is 30 % of the population, it is 68 respondents.Based on the results of majority  respondents have  history of birth’s low weight , half of the respondents have less nutritional status , immunization  status most complete , many residential density are less and almost all respondents have worse ventilated . It is therefore itis advisable for the clinic to further promote the importance of immunization and the prevention of low birth weight to prevent the occurrence of ARI . Keywords : Causes of ARI , Toddler Abstrak - Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga  kantong paru (alveoli)  termasuk jaringan adneksanya seperti sinus/rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 angka kematian akibat pneumonia, mencapai 5 kasus diantara 1000 bayi dan balita. Ini berarti ISPA mengakibatkan 150 ribu bayi dan balita meninggal setiap tahunnya, atau 12.500 korban perbulan, atau 416 kasus sehari, atau 17 anak per jam, atau 1 orang balita tiap 5 menit. Tujuan  penelitian  ini untuk  mendapatkan gambaran faktor  penyebab ISPA yaitu BBLR, status gizi, imunisasi, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik ventilasi di Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan  menggunakan  teknik simpel random sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus prosentase. Populasi dalam penelitian ini yaitu 226 responden, sampel sebanyak 30% dari populasi yaitu 68 responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai riwayat BBLR, hampir setengah responden mempunyai status gizi kurang, sebagian status imunisasi lengkap, sebagian besar kepadatan tempat tinggal kurang dan hampir seluruh responden mempunyai lingkungan fisik ventilasi tidak baik. Oleh karena itu disarankan bagi pihak  puskesmas untuk lebih mensosialisasikan pentingnya  imunisasi dan pencegahan BBLR untuk mencegah kejadian ISPA. Kata Kunci: Faktor Penyebab ISPA, Balita     
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA USIA (15-18) TAHUN DI SMA X KABUPATEN BANDUNG Hargiyati, Iqriah Annisa; Hayati, Sri; Maidartati, Maidartati
KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.136 KB)

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian perilaku seks pranikah pada remaja di Indonesia setiap tahun cenderung meningkat hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia (15-18) tahun di SMA X Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi dimana jumlah populasi sebanyak 303 orang. Metode sampling penelitian ini adalah Total populasi sehingga seluruh populasi dalam penelitian dijadikan responden.Analisa dalam penelitian ini menggunakan korelasi Chi Square Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi dari MCR-PKBI Jabar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh yang paling banyak digunakan adalah pola asuh demokratis (34.7 %) dan pola asuh campuran (31.4 %). Selain itu lebih dari setengahnya responden (63.4 %) berperilaku seks ringan dan sisanya kurang dari setengahnya responden (36.6 %) berperilaku seks berat. Hasil analisa Chi-Square diperoleh nilai signifikasi <0,05 dan nilai coefisien contingensi sebesar 0.636 sehingga korelasi dalam penelitian ini tergolong hubungan yang kuat. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia (15-18) tahun di SMA X Kabupaten Bandung. Maka dari itu institusi perlu lebih meningkatkan komunikasi dengan orang tua dan lebih mengoptimalkan kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka pemberian informasi seks.Kata kunci : Pola asuh, perilaku seks pranikah, remaja ABSTRACTThe accurence rating of premarital sexual behavior of teenagers in Indonesia every year tend to increase, this is due by some factor, one of them influenced by parenting parents. The aims of this research are to know relationship parenting parents and premarital sexual behavior in adolescents ages (15-18) year at SMA PGRI 51 Rancaekek. This research used quantitative research design by correlation model where the total of population as many as 303 people. Sampling method of this research is total of population until all population in research became respondent. The analysis of this research is by using correlation Chi-Square. The data collection is by using questioner that has modified from MCR-PKBI West Java. The research result showed that most widely used were democracy parenting (34.7%) and blend parenting (31.4%). Besides, most of them respondent (63.4%) behaving light sex and the balance was less from half of respondent (36.6%) behaving heavy sex. Chi-square analysis results obtained significance value <0.05 and coefisien contingensi value of 0.636 so that the correlation in this study belong to a strong relationship. In this research concluded, there were relationship between parenting parents and premarital sexual behavior in adolescent ages (15-18) years at SMA PGRI 51 Rancaekek. For those, institution needed more for increasing communication with parents and more optimizing partnership with institution of government or non government in the framework of the provision of sex information.Keywords: Parenting Parents, premarital sexual behavior, Adolescents.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI REMAJA PUTRI Maidartati, Maidartati; Hayati, Sri
KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.856 KB)

Abstract

ABSTRACTCleanliness of the genital area, especially during menstruation is often overlooked by women. At the time of menstrual blood and sweat it out and attach to the vulva can cause genital area becomes moist. According to the Ministry of Health survey in West Java in 2011 about 316 people were infected in the external genitalia, and 592 people have whitish in adolescent girls. Lack of knowledge about reproductive health would enable women do not behave hygiene during menstruation that may endanger their own reproductive health. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge to the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged (13-15) years at SMPN 30 Bandung. The method used in this research is the design of quantitative correlation models. Data collection techniques by using a questionnaire or a questionnaire, with a sample size of 80 respondents. Sampling methods using the Stratified Random Sampling. The results showed that nearly half have a good knowledge (39,75%), half of it has enough knowledge (50%), and a small portion of respondents have less knowledge (11,25%). Most behave well (85%) and a small portion of respondents behave badly (15%). From the research results in no relation between get knowledge of the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged 13-15 years at SMPN 30 Bandung with result p value of 0,000. It can be concluded that there is a relationship with the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged 13-15 years at SMPN 30 Bandung.Keywords : Knowledge, Behavior Vulva Hygiene at Menstruation, Young ABSTRAKKebersihan daerah genetalia terutama pada saat menstruasi sering diabaikan oleh wanita. Pada saat menstruasi darah dan keringat keluar serta menempel pada vulva dapat menyebabkan  daerah genetalia menjadi lembab. Menurut survey Departemen Kesehatan Jawa Barat tahun 2011 sekitar 316 orang mengalami infeksi pada genetalia eksternal, dan 592 orang mengalami keputihan pada remaja putri. Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduki akan memungkinkan perempuan tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi yang dapat membahayakan kesehatan reproduksinya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri usia (13-15) tahun di SMPN 30 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket, dengan jumlah sampel sebesar 80 responden. Metode sampling menggunakan Stratified RandomSampling, analisa data univariat menggunakan presentase, analisa data bivariat menggunakan spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya mempunyai pengetahuan baik (39,75%), setengahnya mempunyai pengetahuan cukup (50%), dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang (11,25%). Sebagian besar berperilaku baik (85%) dan sebagian kecil responden berperilaku buruk (15%). Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri uisa 13-15 tahun di SMPN 30 Bandung dengan hasil p value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri usia 13-15 tahun di SMPN 30 Bandung.Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi, Remaja 
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Di Kabupaten Bandung I, Widarma Gde Hendra; Hayati, Sri; Maidartati, Maidartati
KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.759 KB)

Abstract

ABSTRAKPendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi  pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja (15-19 tahun) tentang HIV/AIDS di SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design dengan analisis regresi sederhana. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.Populasi adalah siswa dan siswi SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung dengan jumlah sampel 39 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakanproportionate stratified random sampling.Pengolahan data univaria tmenggunakan persentase dan bivariate menggunakan Paired-Samples t test. Hasil Penelitian pengetahuan responden sebelum diberikan perlakuan menunjukan hampir setengah responden (48,7%) termasuk katagori pengetahuan  kurang, hampir setengahnya lagi (41%) termasuk katagori  pengetahuan cukup dan  sebagian kecil (10,3%) termasuk katagori pengetahuan baik tentang HIV/AIDS. Pengetahuan setelah diberikan perlakuan didapatkan hasil  hampir semua (95%) responden termasuk katagori berpengetahuan baik, sebagian kecil (5%) termasuk katagori pengetahuan cukup dan tidak seorangpun dari responden yang termasuk katagori pengetahuan kurang. Untuk pencegahan HIV/AIDS dilingkungan sekolah perlu diadakanya penyuluhan kesehatan setiap 3 bulan sekali untuk meningkatkan pengetahuan siswa khususnya dibidang kesehatan oleh institusi yang terkait seperti Dinas kesehatan dan puskesmas. Kata Kunci: pengetahuan,pendidikan kesehatan,HIV/AIDS pada remaja. ABSTRACTHealth education aims to increase public knowledge about maintaining and improving the health. The purpose of this study was to identify the effect of health education on the knowledge of adolescents (15-19 years) on HIV / AIDS in SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung. This study used  experimentalone group pre and post test design with a simple regression analysis. The research instrument used questionnaire. The sample is male and female students of SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung with a sample of 39 people. Sample selection technique using proportionate stratified random sampling. Data processing using univariate and bivariate percentage using Paired-Samples t test. Research respondents knowledge before given the treatment showed almost half of respondents (48.7%) with less knowledge, almost half (41%) with insufficient knowledge and a fraction (10.3%) with good knowledge about HIV / AIDS, Knowledge after given the treatment almost all (95%) of respondents have good knowledge, a small fraction (5%) have sufficient knowledge. For the prevention of HIV / AIDS in the school environment needs to be in treatment health counseling every tree months to increase the knowledge of students, especially in the field of health by the relevant institutions such as the Department of health and health centers. Keywords: knowledge, health education, HIV/AIDS in adolescents.
Co-Authors Aditya, Andi Muhammad ahmad yani Aliyah, Risalatul Apriani, Leny Aprilia, Nurkintan Apuy, Marten Armafansa, Analda Putri Asihno, Ariyani Asri, Yuliana Nur bagja waluya, bagja Bahar, Nadya Aulia Batti, Meldiani Yanet Buchari, Isranada Fauzia Cecilia, Fili Desi Purwaningsih Dwi Kristyana, Meizita Egy Pratama, Egy Endang Susilaningsih Erna Irawan, Erna Eva Supriatin, Eva Fajar Apriani Fathul Zannah Fitri Ramadhani Florentina Purwasetiawatik, Titin Gismin , Sitti Syawaliah Gismin, Sitti Syawaliah Gumilang, Ahmad Agung Hasanah, Afifah Permata Haykal, Moh. Fikri Hudzaifah Al Fatih Hutapea, Shekinah Priska Ika, Risqa Putri Imelda Iqriah Annisa Hargiyati, Iqriah Annisa Irma Oktaviani, Irma Irnawati Irnawati Ismail, La Ode Jafri, Nurul Adinda Jubaidah, Jubaidah Kurniawati, Ari Lestari, Ermitha Lestari, Kurnia Fitri lusaputra, fadhil ghani Lustono, Lustono Maidartati Maidartati, Maidartati Maria Erna Kustyawati Mery Tania Millati Izzatillah Minarni Minarni Muhammad Yusuf Muhammad, Farah Istiqhama Muhram, La Ode Mulyarti, Nyoman Musawwir, Musawwir Noviyanti, Atika Nur Hasmiatul Ulya, Siti Nurhidayati Nurhidayati Nurhikmah Nurhikmah Nurrahmawati, Yulia Nurul Farida Nurul Iklima, Nurul Orianto, Agustina Lisa Pareallo, Putri Divani Prana, Satrio Adi Pristiyono, Pristiyono Purwasetiawatik, Titin F. Purwasetiawatik, Titin Florentina Putri, Azzahra Elok S. Putri, Lutfiana Kemala Rahayu, Intan Nurmayanti Rahima, Putti Rahma, Ukik Aisya Rahman, Herliana Rahmatullah Ramadhan, Fiqri Aditya Rochmadi, Imran Rosta, Moses Saenab, Besse St. Safitri, Lu'Lu Rifda Sakius, Gladys Glorianna Sansuwito, Tukimin bin Saprudin Saprudin, Saprudin Saputra, Frian Saputra, Lalu Andre Sari, Adriana Puspita Sawe, Merys Trivina Setijadi, Setijadi Setyanto, Refius Pradipta Siti Maesaroh Siti Yumsinah Sitti Syawaliyah Gismin Suarni Suarni Suhadra, Eka Wahyuni Sulistyanto, Benny Arief Suprayogi Yusuf, Virya Suraya, Rizky Suryani, Ratna Swara Nur Komar, Swara Nur Syahbana, Rezky Aulianur Thalib, Tarmizi Timur, Silvia Firma Astiti Tita Puspita Ningrum, Tita Puspita Titik Haryani Tri Iriani Masam, Natalia Umar, Muh. Fitrah Ramadhan Wa Ode Intan Kurniawati Widarma Gde Hendra I, Widarma Gde Hendra Wirananda, Henny Andriyani Wiratama, Switaning Dyah Yulian Yusuf, Niken Yulianah Yulianah Yumna Salsabila, Kesya Yuniarti, Vyna Yusandra, Evra Zahrotuhayaty, Ghafera Kamelia Zubair, Arie Gunawan Hazairin