Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Perbedaan Keragaman Jenis dan Kelimpahan Mikroplastik pada Tiga Anak Sungai Brantas Muhammad Dheo Refaldo Wahyudi; Moh. Mirzha Nuryady; Rr. Eko Susetyarini; Siti Zaenab; Ahmad Fauzi; Tutut Indria Permana; Y. Oikawa; Kiky Martha Arieska
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 13 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v13i3.82872

Abstract

Peningkatan terhadap plastik terus meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan karena bertambahnya permintaan terhadap penggunaan plastik sehingga dapat mempengaruhi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan salah satunya di perairan. Sampah plastik yang masuk ke sungai dan mengalami penguraian akan berubah menjadi mikroplastik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keragaman jenis dan kelimpahan mikroplastik yang ada di tiga anak Sungai Brantas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan metode purposive sampling pada 3 anak Sungai Brantas dan dilakukan 3 kali pengulangan. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net dengan ukuran 200 µm. Sampel yang sudah diambil dibawa ke laboratorium untuk preparasi sampel. Sampel yang sudah di preparasi dapat dilihat keragamannya menggunakan mikroskop digital, sedangkan untuk kelimpahannya dihitung menggunakan rumus excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Sungai Brantas Kota Surabaya ditemukan 4 jenis mikroplastik yaitu fragmen, filamen, fiber dan pellet. Jenis mikroplastik di Sungai Kalimas menunjukan dominasi tertinggi jenis fragmen, Sungai di dominasi jenis pellet, dan Sungai Jagir dominasi jenis fiber. Warna mikroplastik yang ditemukan meliputi hitam, transparan, dan coklat. Total kelimpahan rata-rata tertinggi mikroplastik ditemukan pada Sungai Kalimas dan terendah pada Sungai Jagir. Implikasi penelitian ini dapat memeberikan informasukKeberadaan mikroplastik dapat menjadi bahaya bagi hewan dan manusia karena akan menjadi bioakumulusi dalam tubuh.