Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGEMBANGAN PROGRAM COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MASYARAKAT DAERAH PENYANGGA PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (PTN) CIANJUR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO Susdiyanti, Tun; Humaira, Linar; Supriyono, Bambang
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku II Bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 2
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan implementasi  program CSR, persepsi dan kepuasan masyarakat di daerah penyangga Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Cianjur Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Data dianalisis menggunakan metode Model Sikap Fishbein dan Customer Satisfaction Indeks (CSI). Sampel penelitian adalah masyarakat daerah penyangga PTN Cianjur. Program CSR dianalisis dari 3 aspek yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Variabel ekonomi adalah variabel yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai hasil dari program CSR. Variabel sosial lebih menekankan pada tersedianya fasilitas umum dan berkurangnya pengangguran serta banyaknya kelompok masyarakat yang terlibat dalam program CSR. Variabel lingkungan berkaitan dengan lingkungan hidup adanya upaya pelestarian lingkungan dan kondisi kesehatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan bermitra dengan operator untuk menyalurkan dana CSRnya melalui program adopsi pohon yaitu  penanaman pohon sebagai upaya penanaman kembali daerah yang rusak akibat kegiatan PHBM pada waktu status hutan masih hutan produksi, sedangkan program CSR pemberdayaan masyarakat berupa ternak kambing dan kelinci. Persepsi dan kepuasan program CSR dari 3 aspek dinilai masyarakat  rendah.Kata Kunci: CSR,  Daerah penyangga, Persepsi dan  kepuasan, PTN Cianjur, TNGGP
IPTEK BAGI MASYARAKAT DESA BARENGKOK KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR DALAM PEMANFAATAN KULIT MANGGIS Humaira, Linar; ., Srikandi
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 2 No 1 (2019): IKRAITH-ABDIMAS vol 2 Nomor 1 Bulan Maret 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.99 KB)

Abstract

ABSTRAKPotensi unggulan pertanian Desa Barengkok salah satunya adalah manggis, namunpengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memanfaatkan dari limbah kulit manggissehingga menjadi nilai ekonomis tersebut belum teroptimalkan. Tujuan kegiatan ini adalah untukmemberikan pemahaman mengenai pemanfaatan kulit manggis melalui penyuluhan dan pelatihanmembuat ektrak untuk dijadikan bahan aktif dalam pembuatan cairan pembersih lantai. Luarankegiatan ini adalah: 1) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Desa Barengkokdalam pemanfaatan kulit manggis, 2) Meningkatkan kompetensi masyarakat dalam berusah atauberbisnis, 3) Mampu secara mandiri untuk berproduksi sehingga dapat meningkatkan ekonomikeluarga. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan yangdiikuti oleh peserta para kader Posyandu yang ada di Desa Barengkok, yaitu sepuluh orang dariperwakilan 6 kelompok Kader Posyandu (Perkutut II, Perkutut III, Perkutut V, Perkutut VIII,Perkutut X, dan Perkutut XI). Peserta ikut berperan aktif selama kegiatan berlangsung mulai daripemaparan awal materi penyuluhan dan demo membuat ekstrak sampai akhir kegiatan berupapraktek membuat larutan pembersih lantai dengan menggunakan bahan aktif dari ekstrak kulitmanggis. Diharapkan hasil dari kegiatan ini masyarakat Desa Barengkok mampu secara mandiriberusaha dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga serta menjadi masyarakat produktifmenuju desa berkembang.
Pendampingan Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair (Poc) Bagi Masyarakat Kelurahan Kayu Manis Ade Ayu Oksari; Karmanah; Eha Hasni Wahidani; Linar Humaira; Arifah Qurrotu Aina; Rezky Kevin Adha; Harisma Triana Prandika; Yunus Arifien
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i2.13267

Abstract

Tofu is a food product that comes from processed products (protein coagulation process) of soybeans. This home-based tofu industry, in its processing, can produce waste, namely solid waste (soybean dregs) and liquid waste. Handling of tofu liquid waste is not only a temporary treatment but needs to be done on an ongoing basis, one of which is by making valuable agricultural products having economic value. The methods for implementing this Community Self-Reliance Activity (KKM) include debriefing, team coordination, training, Liquid Organic Fertilizer (POC) application, mentoring and monitoring. The people involved were UKM Harjasari and KWT Ceria Mandiri Kayu Manis. The results of this activity indicate that community service in the form of assistance in using liquid tofu waste as a POC product can reduce environmental pollution and increase public knowledge about the proper use of natural resources. This can be seen from the increase in general understanding and its application, with an average increase of 62.28%.
Program Kemitraan Masyarakat Bagi Kelompok Kader PKK Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Humaira, Linar
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 3 No. 2: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) (DOAJ & SINTA 3 Indexed)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.51 KB) | DOI: 10.21009/JPMM.003.2.8

Abstract

The purpose of this community partnership program is to provide knowledge and skills in the utilization of mangosteen peel waste as an active ingredient and natural coloring in making dishwashing soap. The partners in the activity were a group of PKK cadres in Barengkok Village, Leuwiliang District, Bogor Regency. Implementation of activities using counseling, demonstration, training and mentoring methods. Based on the result of the responses of participants in the PKM activites, there was an increase in communityempowerment, namely the knowledge and skills of partners increased in the utilization of mangosteen peel waste. Participants who suggested satisfaction were 72.8% and those who were vey satisfied were 27.2%. The output of this activity is in the form of appropriate technology in the process of making mangosteen skin crusher products and liquid dishwashing solution products based on mangosteen skin extract. Further assistance is still needed for partners who want liquid dishwashing soap products as business products, especially for access to capital, digital based product marketing and business licensing.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI PUSPA SARI, KOTA BOGOR DALAM UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK TANAMAN OBAT KELUARGA Jannah, Asmanur; Fitriani, Anna; Humaira, Linar; Rosiana, Agista; Anggarawati, Sari; Rizki, Fathan Hadyan; Febriyanti, Putri Reska; Aldiansyah, Aldiansyah
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.401 KB) | DOI: 10.31938/jai.v1i2.417

Abstract

The Women Farmers Group (KWT) Puspa Sari is one of the KWTs in Bogor that has succeeded in empowering members and the surrounding community to use vacant land to be productive. Currently, KWT Puspa Sari in Bogor City has business activities, including plant production, medicinal plant processing, marketing processed medicinal plants and microfinance businesses. However, some of the problems faced by KWT include the lack of knowledge related to postharvest handling of medicinal plants into ready-to-sell products. For this reason, it is necessary to increase the knowledge and skills of the management and members of KWT as well as the community around handling harvests, especially TOGA, so that they have added value and increased the selling price. Increased value added can be done by utilizing postharvest technology such as making simplicia followed by packaging and labelling. Packaging equipped with labelling will make the product more durable and attractive. This service activity consists of several stages, including the preparation stage, which provides surveys, targeting, and preparation of materials/materials and tools. The implementation stage includes exposure to material and practice and the training evaluation stage through satisfaction questionnaires and measurement of training activities before and after questionnaires training. This community service activity showed an increase in knowledge and skills in TOGA postharvest management by 18.60 percent after this training. Based on the satisfaction questionnaire distributed to the training participants, 80.31 percent were satisfied with this training activity. Hopefully, with this training, it is hoped that KWT Puspa Sari Bogor City can increase the added value of TOGA and can develop the marketing of cultivation products and postharvest handling of TOGA.Key words : Postharvest, the added value, TOGA, KWTAbstrakKelompok Wanita Tani (KWT) Puspa Sari merupakan salah satu KWT di Kota Bogor yang berhasil memberdayakan anggota dan masyarakat di sekitarnya dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi produktif. Saat ini KWT Puspa Sari Kota Bogor memiliki kegiatan usaha meliputi produksi tanaman, pengolahan tanaman obat, pemasaran hasil olahan tanaman obat, dan usaha keuangan mikro. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi KWT diantaranya masih minimnya pengetahuan terkait penanganan pascapanen tanaman obat menjadi produk siap dijual. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota KWT serta masyarakat sekitar tentang penanganan pascapanen khususnya tanaman obat keluarga agar memiliki nilai tambah dan meningkatkan harga jualnya. Peningkatan nilai tambah dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pascapanen seperti pembuatan simplisia yang dilanjutkan dengan pengemasan dan pelabelan. Pengemasan yang dilengkapi dengan pelabelan akan menjadikan produk lebih awet dan lebih menarik. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahap diantaranya : tahap persiapan yang meliputi survei, penentuan sasaran, penyusunan bahan / materi, dan persiapan alat, tahap pelaksanaan meliputi paparan materi dan praktek. Tahap evaluasi pelatihan melalui angket kepuasan dan pengukuran kegiatan pelatihan melalui kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap penanganan pascapanen tanaman obat keluarga (TOGA) sebesar 18,60 % setelah adanya pelatihan ini. Berdasarkan angket kepuasan yang disebarkan kepada peserta pelatihan menunjukkan bahwa 80,31 % dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini KWT Puspa Sari Kota Bogor dapat meningkatkan nilai tambah TOGA dan dapat mengembangkan pemasaran hasil budidaya dan pengelolaan pascapanen TOGA.Kata Kunci : Pascapanen, nilai tambah, TOGA, KWT
PEMBERDAYAAN PETANI DALAM OPTIMALISASI LAHAN BERBASIS KONSERVASI DI DESA SUKAMANTRI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR Panglima, Linar Humaira; Maad, Faizal; Andriyanty, Reny
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.224 KB) | DOI: 10.30997/qh.v5i2.1686

Abstract

Berdasarkan potensi pertanian yang ada di Desa Sukamantri yang mencapai 1.46 juta hektar luas lahan untuk sawah dan ladang, yang seharusnya desa ini memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Namun dikarenakan kondisi lahan yang cenderung memiliki kemiringan dan berdekatan dengan wilayah yang memiliki pergerakan tanah yang cukup tinggi, sehingga potensi pertanian dan sumber dayanya belum teroptimalkan, hal ini dikarenakan masih rendahnya keterampilan dan pengetahuan petani dalam membangun kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.  Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pemanfaatan lahan melalui pengembangan usahatani secara optimal berbasis konservasi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui penyuluhan, demontrsasi dan pelatihan.  Hasil kegiatan adalah 15 orang petani peserta yang sebagian besar berpendidikan rendah rata-rata tidak tamat SD namun memiliki kemampuan berpartisifasi aktif selama kegiatan berlangsung, terlihat dari resposipnya petani dalam mengikuti penyuluhan maupun saat pelatihan yang terlibat langsung dalam praktek berusahatani diversifikasi penanaman secara verticultur yang ditumpangsarikan dengan tanaman pangan. Pembuatan rorak di anatara petak pertanaman merupakan teknologi konsevasi yang mudah dilakukan oleh petani. Petani yang menyatakan puas dengan kegiatan ini sebanyak 60% dan sangat puas sebanyak 40%.  Perlu adanya pembinaan dalam pengetahuan dan ketrampilan lebih lanjut untuk menciptakan kemandirian para petani,
EMPOWERMENT OF PELANGI GUNUNG SULING WOMAN FARMERS GOUP (KWT) IN PROCESSING COFFEE SKIN WASTE INTO CASCARA panglima, Linar Humaira; Jannah, Asmanur; Srikandi, Srikandi
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.139 KB) | DOI: 10.30997/qh.v7i1.3541

Abstract

Bogor Regency in one of the coffee producers in west Java, including  coffee from Barengkok Village, Leuwiliang District, Bogor Regency.  So far, farmers in post-harvest processing of coffee cherries only process coffee beans, while the skin is removed so that it becomes waste that is not utilized. Whereas from the coffee skin, there are many ingredients that are very beneficial for health, including rich in antioxidants, but the knowledge and skills of farmers in processing coffee bean waste are still low, so there is a need for education for the people of Barengkok Village. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of the Women Farmers Group (KWT) through education and training in processing coffee bean waste into Cascara as a health drink, so that it has economic value.  The method of implementing this activity uses counseling, demonstrations and training on Cascara production, production management and product marketing strategies.  Partners in this activity were the Pelangi Gunung Suling Women Farmer Group (KWT), totaling 18 people. To see the success of the program, it was carried out through the pretest and posttest analyzed by quantitative descriptive.  The results of the activity showed that there was an increase in partner knowledge in processing coffee skin waste from unknowing to 94.4% knowing and understanding, the participants were very enthusiastic about participating in this empowerment activity as seen from the number of attendees who were 100% present from beginning to end. Coffee skin waste can be of economic value through processing health drinks, thus making it a new business opportunity. 
The Partnership Model for Women Farmers by Processing Mangosteen Skin Waste as a Functional Food Substitute Humaira, Linar; Jannah , Asmanur; Fitriani , Anna; Maad, Faizal
International Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): May 2021 (Indonesia - Malaysia )
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v1i1.9

Abstract

Mangosteen fruit is a leading commodity from Barengkok Village, Leuwiliang sub-district, Bogor, as well as a commodity capable of penetrating exports. The environmental problem that arises during the harvest season and from fruit that does not pass export is the waste of its skin, so it is necessary to make use of it so that it has economic value for the community. This study examines a community partnership model through community empowerment in the use of mangosteen peel waste as a substitute for functional food. This study is based on the Women Farmers Group with a descriptive qualitative approach, demonstrations and training on the development of functional food processed products and assistance. The results of the study show that people's understanding and insights have increased from 50% who don't know to 100% of participants who know and understand how to use mangosteen peel into food processing, partners are able to independently produce processed products based on mangosteen peel flour with a turnover of 16 jars per month. Technological innovation in processing mangosteen peel into food, motivates people to become new entrepreneurs, because the product is unique and healthy and has a selling value. This partnership program provides solutions to address the environment and create additional income for the community.
AGROINDUSTRI TAHU DJADI SARI DI KELURAHAN KAYUMANIS KECAMATAN TANAH SAREAL KOTA BOGOR Arief, Muhammad Muzakky; Humaira, Linar; Fitriani, Anna
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 1 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.096 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v1i1.275

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha agroindustri tahu Djadi Sari dari aspek finansialnya serta bagaimana tingkat sensitivitas kelayakan bisinis terhadap perubahan-perubahan harga yang terjadi pada kenaikan harga bahan baku dan penurunan produksi tahu.  Penelitian ini dilakukan di pabrik agroindustri Tahu Djadi Sari di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.  Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei – Juli 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung NPV, IRR, Net B/C, Payback Period (PP) dan Analisis Sensitivitas.  Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha agroindustri tahu Djadi Sari ini layak untuk dijalankan dan dikembangkan dengan melihat hasil dari kriteria kelayakan yang diapatkan NPV sebesar Rp.554.345.382,- , Net B/C sebesar 1,98, IRR sebesar 39,83% dan PP 3,04 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan harga bahan baku sebesar 12% dan penurunan produksi tahu sebesar 6% maka usaha dinyatakan sudah tidak layak.
Determinan Produksi Padi Pada Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Ciampea Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Abdilah, Fajar; Humaira, Linar; Fitriani, Anna
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.241 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.312

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki maksud mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kelompok Tani Rukun Tani, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data memakai uji hipotesis dan uji asumsi klasik, teknik pengolahan data menggunakan alat SPSS versi 20 yang menghasilkan regresi linier berganda. Hasil analisis determinan secara segmental, komponen produksi, luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida, dan varietas padi berdampak secara signifikan terhadap produksi padi. Peubah yang tidak berdampak secara parsial terhadap produksi padi yaitu faktor produksi tenaga kerja. Secara simultan faktor produksi luas lahan, beban pupuk, beban pestisida, tenaga kerja, dan varietas padi memberikan dampak secara signifikan terhadap produksi padi Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Ciampea Udik. Produksi padi pada Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Ciampea Udik sebesar 85,4% ditentukan oleh luas lahan, beban pupuk, beban pestisida, tenaga kerja dan varietas padi.AbstractThis study aims to determine the factors that influence rice production in the Rukun Tani Farmer Group, Ciampea Udik Village, Ciampea District, Bogor Regency. This type of research is descriptive quantitative. Data analysis using hypothesis testing and classical assumption test, data processing technique using SPSS version 20 which produces multiple linear regression. The results of segmental determinant analysis, production components, land area, fertilizer costs, pesticide costs, and rice varieties have a significant impact on rice production. The variable that does not have a partial impact on rice production is the labor production factor. Simultaneously the production factors of land area, fertilizer load, pesticide burden, labor, and rice varieties have a significant impact on the rice production of the Rukun Tani Farmer Group in Ciampea Udik Village. Rice production in the Rukun Tani Farmer Group in Ciampea Udik Village was 85.4% determined by land area, fertilizer load, pesticide load, labor, and rice varieties.