Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

NUR MUHAMMAD DALAM PEMIKIRAN SUFISTIK DATU ABULUNG DI KALIMANTAN SELATAN Kolis, Nur
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.871 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.425

Abstract

Nūr Muhammad adalah satu terma yang penting dalam bidang tasawuf. Tulisan ini adalah hasil penelitian tentang Nūr Muhammad dalam tasawuf perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung, seorang ulama sufi yang hidup di tanah Banjar Kalimantan Selatan pada abad ke-18 Masehi, bertujuan untuk menjelaskan pemahaman Nūr Muhammad dalam ilmu tasawuf Syeikh Abdul Hamid Abulung meliputi konsep, metode, dan pengalaman kerohanian. Kajian ini melibatkan penelitian perpustakaan dan lapangan. Penelitian menemukan bahwa paham Nūr Muhammad dalam perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung bukan sekadar teori kosmologi saja, tetapi sebuah konsep tentang Tuhan dan hubungannya dengan alam ciptaan-Nya yang apabila dipahami dan diamalkan dengan baik dapat menghantarkan seorang untuk menghampiri Tuhannya. Dalam konsep Nur Muhammad dalam tasawuf Syeikh Abdul Hamid Abulung terdapat sebuah metode yang dikenal sebagai mushāhadah. Mushāhadah diamalkan melalui salat dā‟im dan zikr. Konsep Nūr Muhammad yang diamalkan dengan metode mushāhadah, memungkinkan pengamalnya mendapat pengalaman kerohanian yang tinggi, yaitu kesadaran akan Wujud ke-Maha Esa-an Allah yang tiada wujud selain-Nya. Kesadaran salik yang demikian membolehkannya memasuki alam fanā, baqā, ittihād, dan hulūl. Konsep Nūr Muhammad dalam perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung mengandung teori, metode dan juga pengalaman kerohanian yang luar biasa.
SANGKAN PARANING DUMADI: Eksplorasi Sufistik Konsep Mengenal Diri dalam Pustaka Islam Jawa Prespektik Kunci Swarga Miftahul Djanati Kolis, Nur; Ajhuri, Kayyis Fithri
Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 17, No 1 (2019): DIALOGIA JURNAL STUDI ISLAM DAN SOSIAL
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.654 KB) | DOI: 10.21154/dialogia.v17i1.1653

Abstract

Abstract: This article is an essential part of the development of the treasures that relates to the realm of the mystical life of Javanese, particularly those related to the ancient literature studied by the adherents of  the mystical Islamic teachings of Kejawen. The manuscript of  Kunci Swarga Miftahul Djanati provide an attempt to integrate the Sufism theory into the realm of the adherents in different perspective, namely by emphasizing esoteric aspects in the daily life of Javanese, especially the concept of relations of God with the universe .The emphasis of the manuscript is the aspects of the personal quality of human beings (Insan Kamil). In this context, the researcher is intended to scrutinize the practice of Sangkan Paraning Dumadi.The data were in the form of Sangkan Paraning Dumadi teachings in the manuscript of Kunci Swarga Mifthul Djanati written by Bratakesawa  in 1952. The findings showed that the manuscripts of Swarga Miftahul Djanati encompasses several principles which related to views of Sufism. It can be ascertained by a number of terminologies that can be found in the text, such as the nature of life, Nur Muhammad, ma'rifah, self-knowledge, self-mutilation and worship. Furthermore, the uniqueness of the idea can be seen from the description process by reducing through simplification of the local language used. Then, it has strong influences of the Javananese’s exposure.الملخص: هذا لبحث جزء مهم من استكشاف تطور الكنوز الإسلامية للأرخبيل التي تتعلق بمجال الحياة الصوفية للشعب الجاوي ، وخاصة المتعلقة بالأدب القديم الذي يدرس من خلال ممارسة التعاليم الإسلامية الصوفية لكيجوين. في نص Kunci Swarga Miftahul Djanati، محاولة من قبل المؤلف لجذب نظرية التصوف إلى عالم الممارسة العملية باستخدام اتجاه مختلف، أي من خلال التأكيد على الجوانب الباطنية في سلوك الحياة اليومية للشعب الجاوي ، وخاصة في النظر إلى علاقات العبد مع الله والكون ، بالطبع يتم التركيز على الجوانب المثالية للجودة الشخصية للبشر (إنسان كامل). في هذا السياق ، يصف الباحث تعاليم sangkan paraning، ثم يحللها ، بحيث يمكن رؤيتها شاملا. البيانات المستخرجة هي بيانات sangkan paraning تعاليم dumadi في نص Kunci Swarga Mifthul Djanati  الذي كتبه Bratakesawa عام 1952. يحتوي النص الرئيسي Swarga Miftahul Djanati على العديد من الأشياء المهمة المتعلقة بوجهات النظر في عالم الصوفية. يتضح هذا من خلال عدد من المصطلحات التي يمكن العثور عليها في النص، مثل طبيعة الحياة، نور محمد،  المعرفة، معرفة الذات، تشويه الذات، العبادة ، وما أشبه ذلك. وأما خصوصيته في عملية الوصف، من قبل المؤلف الذي تم تخفيضها من خلال تبسيط اللغة المحلية المستخدمة. في هذه الحالة ، يظهر التعرض الأذواق الجاوية قوية جدًا.Abstrak: Tulisan ini merupakan bagian penting dari eksplorasi pengembangan khazanah Islam Nusantara yang berhubungan dengan ranah kehidupan mistis masyarakat Jawa, khususnya yang berhubungan dengan pustaka kuno yang dikaji oleh pengamal ajaran mistik Islam kejawen. Dalam naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati terdapat suatu upaya penulisnya untuk menarik teori tasawuf ke ranah pengamalan praktis dengan menggunakan cara pandang yang berbeda, yakni dengan lebih menekankan aspek esoterikal dalam perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, khususnya dalam memandang hubungan hamba dengan Tuhan dan alam semesta. Tentu saja penekanan aspek kualitas personal manusia sempurna (insan kamil) dikedepankan. Dalam konteks ini peneliti mendeskripsikan ajaran sangkan paraning dumadi, kemudian dilakukan analisis, sehingga bisa dilihat secara keseluruhan ajaran tersebut. Adapun data yang digali adalah data ajaran sangkan paraning dumadi dalam naskah Kunci Swarga Mifthul Djanati yang ditulis oleh Bratakesawa pada tahun 1952. Naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati mengandung beberapa hal penting terkait pandangan-pandangan dalam ranah tasawuf. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah terminologi yang dapat ditemukan dalam naskah tersebut, misalnya seperti sifat hayat, Nur Muhammad, ma’rifah, mengenal diri, mematikan diri, musyahadah, dan lain sebagainya. Sedangkan keunikannya adalah proses deskripsinya, yang oleh penulisnya, bisa jadi telah mengalami reduksi melalui simplifikasi lewat bahasa lokal yang digunakan. Dalam hal ini paparan itu menunjukkan cita-rasa Jawa yang begitu kuat.
ANALISIS SUFISTIK KONSEP SUKSMA SEJATI DALAM AJARAN PAGUYUBAN NGESTI TUNGGAL, PANGESTU Kolis, Nur
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam Vol 19, No 2 (2018): Islamic Philosophy and Mysticism
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.837 KB) | DOI: 10.18860/ua.v19i2.4974

Abstract

Pangestu as one of the Javanese spiritual streams has unique characteristics of thought. The concept of the Suksma Sejati as the basic teachings of Pangestu mentioned in Serat Sasangka Jati has in common with the concept of Nûr Muḥammad in tasawuf. The similarity lies in the concept of God, nature, and man, all of which expressed in relation to each other. The concept of the Suksma Sejati and Nûr Muḥammad have concluded that the nature and its content are the locus for the manifestation of God. While the perfect human is the perfect manifestation of him. In addition, Pangestu also states that the Suksma Sejati is the same as Christ. However, in Serat Sasangka Jati there is no conclusion that the Suksma Sejati is the Lord Christ to worship. This study shows that Pangestu has an understanding in consistent with tasawuf's thinking. In Pangestu comprehension, the Suksma Sejati is “a part of God,” but according to Nûr Muḥammad, the Suksma Sejati is the creation of God as a conductor between servant and God. Although its position is the same as Christ, but he remains a servant who is not worthy of worship.
NUR MUHAMMAD DALAM PEMIKIRAN SUFISTIK DATU ABULUNG DI KALIMANTAN SELATAN Kolis, Nur
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.871 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.425

Abstract

N?r Muhammad adalah satu terma yang penting dalam bidang tasawuf. Tulisan ini adalah hasil penelitian tentang N?r Muhammad dalam tasawuf perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung, seorang ulama sufi yang hidup di tanah Banjar Kalimantan Selatan pada abad ke-18 Masehi, bertujuan untuk menjelaskan pemahaman N?r Muhammad dalam ilmu tasawuf Syeikh Abdul Hamid Abulung meliputi konsep, metode, dan pengalaman kerohanian. Kajian ini melibatkan penelitian perpustakaan dan lapangan. Penelitian menemukan bahwa paham N?r Muhammad dalam perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung bukan sekadar teori kosmologi saja, tetapi sebuah konsep tentang Tuhan dan hubungannya dengan alam ciptaan-Nya yang apabila dipahami dan diamalkan dengan baik dapat menghantarkan seorang untuk menghampiri Tuhannya. Dalam konsep Nur Muhammad dalam tasawuf Syeikh Abdul Hamid Abulung terdapat sebuah metode yang dikenal sebagai mush?hadah. Mush?hadah diamalkan melalui salat d??im dan zikr. Konsep N?r Muhammad yang diamalkan dengan metode mush?hadah, memungkinkan pengamalnya mendapat pengalaman kerohanian yang tinggi, yaitu kesadaran akan Wujud ke-Maha Esa-an Allah yang tiada wujud selain-Nya. Kesadaran salik yang demikian membolehkannya memasuki alam fan?', baq?', ittih?d, dan hul?l. Konsep N?r Muhammad dalam perspektif Syeikh Abdul Hamid Abulung mengandung teori, metode dan juga pengalaman kerohanian yang luar biasa.
Implemnentasi Bimbingan Belajar C3 (Cerdas, Cermat, Ceria) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Bedoho Sokoo Ponorogo Lailatul Fatonah, Aisyah; Ridho, Asyirotul; Nissak, Khoirun; Kolis, Nur
Journal of Community Development and Disaster Management Vol 6 No 2 (2024): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v6i2.5919

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan metodologi pengembangan komunitas berbasis aset (ABCD) untuk meningkatkan kemajuan belajar siswa melalui program pendidikan C3 (Cerdas. Cermat, Ceria) di Sekolah Dasar Negeri 1 Dukoh Jetis, Desa Bedoho, Kecamatan Soko . Bimbingan cerdas, cermat, ceria muncul untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi kompetisi cerdas cermat atau ujian dengan lebih baik dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Program bimbingan ini dirancang untuk melatih siswa agar lebih tanggap dan mampu menganalisis pertanyaan dengan peningkatan kepercayaan diri nya. Metode ABCD digunakan untuk mengoptimalkan kapasitas lokal ketika merancang dan melaksanakan program bimbingan liburan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain pre-test-post-test untuk mengevaluasi dampak program terhadap kemajuan belajar siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui tes akademik, observasi dan angket yang melibatkan siswa, guru dan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan kemajuan belajar siswa yang signifikan serta peningkatan partisipasi sosial dalam pendidikan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan ABCD dalam program kepemimpinan C3 tidak hanya meningkatkan hasil pendidikan, namun juga memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat. Studi ini menunjukkan efektivitas model pengabdian masyarakat dalam konteks pendidikan dasar dan berkontribusi terhadap pengembangan strategi kepemimpinan inklusif dan berkelanjutan
Musafahah Method Transformation on Learning Qiraat Sab'ah in PPTQ Al-Hasan Ponorogo Yahuda, Robbin Dayyan; Susanto, Roni; Widodo, Wahyu; Kolis, Nur; Abdillah, Bagas
Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis Vol 5, No 2 (2023): Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mashdar.v5i2.7293

Abstract

This study discusses the musafahah method transformation in learning qiraat sab’ah at PPTQ Al-Hasan, Ponorogo. Using a qualitative approach, this study compares and discusses changes in the structure of the musafahah method phase A and phase B, in learning qiraat sab’ah at PPTQ al-Hasan, Ponorogo. Data was collected through interviews with 10 informants, classified as 1 kiai, 4 ustadz, and 5 students, and using the semi-structured interview method, followed by observation and documentation. Data analysis uses the Foucaultian Discursive Analysis (FDA) method. The results showed that: First, the phase A musafahah method at PPTQ al-Hasan Ponorogo was oriented to the authenticity and credibility of the qiraat sab’ah reading. Second, the phase B musafahah method at PPTQ al-Hasan Ponorogo is oriented to practical and populist aspects. Third, the results of the discursive analysis between the phase A and phase B musafahah methods at PPTQ al-Hasan Ponorogo showed that the phase B musafahah method was more relevant to be applied to actual situations and conditions because it was able to preserve and ground the qiraat sab’ah among students, as evidenced by the percentage of the number of qiraat sab’ah students which increased dramatically from 4 people to 35 people.
Totally Muslim Truly Intellectual-Based Holistic Education in Postgraduate Programs Yahuda, Robbin Dayyan; Susanto, Roni; Widodo, Wahyu; Syahrudin, Syahrudin; Kolis, Nur
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 16 No 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.4104

Abstract

This study was motivated by the failure of some formal educational institutions in Indonesia to apply the purpose of holistic Islamic education, resulting in the decadence of students’ morality. The evidence of students’ moral decadence is the high number of inter-student quarrels and the number of extramarital pregnancies in the last 8 years; that number is up 20 percent compared to the previous period. Holistic Islamic education should balance reason, morals, and physical students to produce intelligent graduates. Based on resourceful education, moral education, and physical education, this study discusses the implementation of holistic Islamic education purposes based on totally Muslim and truly intellectual in the IAIN Ponorogo postgraduate program. Using a qualitative approach, this study traces the concept of educational objectives in the IAIN Ponorogo postgraduate program and its implementation of education goals. The research period is limited to 2022, while the total number of informants is seven people. The data analysis uses content analysis methods such as data reduction, display, and conclusion. The data display uses domain analysis. The results of the study show that the three, that is, phase A (dhikr, thinking, and behavior), phase B (multidiscipline and multi-culture), and phase C (nobility, novelty, and solution) of implementations of holistic Islamic education purpose based on totally Muslim truly intellectual in the IAIN Ponorogo postgraduate program -, are relevant to the resourceful education, moral education, and physical education goals.
WAHDAT AL-ADYAN: MODERASI SUFISTIK ATAS PLURALITAS AGAMA Kolis, Nur
Tajdid Vol 1 No 2 (2017): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v1i2.42

Abstract

Perkembangan hubungan antara umat beragama ccenderung kehilangan spirit kemanusiaannya yang universal, berganti dengan semangat kelompok dan individu. Isu agama diangkat untuk keepentingan individu, kelompok, dan kekuasaan. Gagasan tentang pembelaan terhadap Tuhan telah menjadi gagasan yang utopis. Iman kemudian tertuju pada institusi agama, bukan kepada Tuhan. Akhirnya penganut ajaran agama lain dianggap bukan peenyembah Tuhan. Secara bertubi-tubi sikap keagamaan tersebut memicu terjadinya peperangan atas nama agama. Berbagai langkah solutif telah coba diwacanakan. Dikalangan pemikir Islam sufistik, jauh sebelum muncul wacana pluralisme agama, terdapat satu gagasan tentang waḥdat al-adyân atau “kesatuan agama-agama”. Pemikir sufistik waḥdat al-adyân menawarkan satu gagasan moderat yang humanis, dan universal dalam konteks relasi agama-agama, mengandung pesan moral yang terkait secara langsung dengan masalah harmoni kehidupan sosial keagamaan. Universalitas konsep waḥdat al-adyân terdapat pada aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Konsep waḥdat al-adyân dalam tasawuf dipopulerkan oleh dua tokoh sufi ternama, yaitu Husin Mansur al-Ḥallâj (w. 922 M) dan Muhyi al-Din Ibn ‘Arabi wahdat al-wujûd (w. 1240 M). Al-Ḥallâj menggandengkan konsep waḥdat al-adyân dengan hulûl, sedangkan Ibn ‘Arabi. Pemikiran dua sufi tersebut saling melengkapi, al-Ḥallâj sebagai penggagas waḥdat al-adyân sedangkan Ibn ‘Arabi membuat ide-ide al-Ḥallâj menjadi sistematis.
PENGEMBANGAN MADRASAH PERSPEKTIF BLUE OCEAN STRATEGY MTs ALISLAM JORESAN PONOROGO Rofiqi, Mufid Ahsan; Kolis, Nur
EDUKASIA Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2020): EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v1i2.23

Abstract

Abstrak: One of the institutions is MTs Al-Islam Joresan which has experienced an increase in interest over a period of 4 years, when several institutions are competing to slam prices, is considered successful in carrying out its strategy.The researcher wants to know the MTs Al Islam strategy when it is read qualitatively descriptive with a blue ocean strategy (BOS) perspective. First, what is the formulation and implementation of BOS? Second, what is the focus of the institution if seen from the principles of ERRC (eliminate, reduce, raise, create)? Based on the data collected and analyzed, it can be seen that the first MTs Al-Islam Institutions have carried out the strategy formulation stage and implemented it according to the perspective of the Blue Ocean Strategy. Second MTs Al-Islam institutions have carried out the principles of Eliminate, reduce, and raise, and have not implemented the principle of create. Abstrak: Salah satu lembaga MTs Al-Islam Joresan yang mengalami kenaikan peminat selama kurun waktu 4 tahun, disaat beberapa lembaga berlomba membanting harga, dianggap sukses menjalankan strateginya. Penelitian kualitatif ini ingin menganalisis strategi MTs Al Islam dalam mengembangkan madrasah dengan perspektif blue ocean strategy (BOS), yang meliputi syarat perumusan dan fokusya dalam perpektif BOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga MTs Al-Islam telah memenuhi syarat Blue Ocean strategy; yaitu: fokus pada kurva lembaganya, divergensi( gerak menjauh dari persaingan), serta memiliki motto yang memikat (Merawat Tradisi Dan Merespon Modernisai). Lembaga MTs Al-Islam telah melakukan tahapan perumusan strategy serta meng-implementasikan nya menurut perspektf Blue Ocean Strategy. lembaga MTs Al-Islam telah melakukan prinsip Eliminate, reduce, dan raise, serta belum menjalankan prinsip create.
Totally Muslim Truly Intellectual-Based Holistic Education in Postgraduate Programs Yahuda, Robbin Dayyan; Susanto, Roni; Widodo, Wahyu; Syahrudin, Syahrudin; Kolis, Nur
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 16 No. 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.4104

Abstract

This study was motivated by the failure of some formal educational institutions in Indonesia to apply the purpose of holistic Islamic education, resulting in the decadence of students’ morality. The evidence of students’ moral decadence is the high number of inter-student quarrels and the number of extramarital pregnancies in the last 8 years; that number is up 20 percent compared to the previous period. Holistic Islamic education should balance reason, morals, and physical students to produce intelligent graduates. Based on resourceful education, moral education, and physical education, this study discusses the implementation of holistic Islamic education purposes based on totally Muslim and truly intellectual in the IAIN Ponorogo postgraduate program. Using a qualitative approach, this study traces the concept of educational objectives in the IAIN Ponorogo postgraduate program and its implementation of education goals. The research period is limited to 2022, while the total number of informants is seven people. The data analysis uses content analysis methods such as data reduction, display, and conclusion. The data display uses domain analysis. The results of the study show that the three, that is, phase A (dhikr, thinking, and behavior), phase B (multidiscipline and multi-culture), and phase C (nobility, novelty, and solution) of implementations of holistic Islamic education purpose based on totally Muslim truly intellectual in the IAIN Ponorogo postgraduate program -, are relevant to the resourceful education, moral education, and physical education goals.