Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Luwu Utara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari perspektif keuangan daerah, dengan menyoroti dinamika sosial dan makna simbolik yang muncul dalam interaksi antara aparatur desa dan masyarakat. Desain Penelitian dan Metodologi: Menggunakan pendekatan kualitatif dan kerangka interaksionisme simbolik, penelitian ini dilakukan di beberapa desa di Kabupaten Luwu Utara. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, studi dokumen, dan analisis konten. Informan dipilih secara purposif untuk menggali pemaknaan simbolik dalam pengelolaan Dana Desa. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Dana Desa tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis keuangan, tetapi juga oleh proses interaksi sosial, simbol, dan nilai budaya lokal. Musyawarah desa, peran tokoh adat, serta komunikasi verbal dan nonverbal membentuk persepsi masyarakat terhadap integritas dan efektivitas pengelolaan dana. Implikasi: Penelitian ini menekankan pentingnya penguatan kapasitas aparatur desa, partisipasi masyarakat, dan pemahaman terhadap konteks sosial budaya lokal. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan pembangunan desa yang lebih partisipatif, berkeadilan, dan berkelanjutan, serta membuka ruang bagi studi lanjutan berbasis pendekatan budaya.