Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Genetic Characteristics of Actinomycetes Isolates (GST, KP, KP11, Kp16, T24, T37 Code) by RFLP of NRPS Genes Ramadhani, Melati Aprilliana; Sulistyani, Nanik
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.693 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3020

Abstract

Actinomycetes is the one of antibiotic producing microorganisms. Actinomycetes isolates with GST, KP, KP11, KP16, T24, T37 have been isolated from soil. This study aims to determine the diversity of actinomycetes isolates by RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) of NRPS (Non Ribosomal Peptide Synthetase) genes from GST, KP, KP11, KP16, T24, and T37 isolates. This study is divided into several steps of the DNA isolation  from isolate GST, KP16, T24, T37, KP, KP11, PCR of the 16S rRNA and NRPS genes and cutting the NRPS genes fragmens with HaeIII enzyme to determine the diversity of isolates. Results of DNA isolate, PCR of 16S rRNA genes and NRPS genes, and RFLP of NRPS genes performed by agarose gel electrophoresis. The diversity of the isolates were analyzed by multivariate analysis UPGMA with MVSP 2.0 applications. The results showed the diversity of 6 actinomycetes isolates are T37 and GST have 64 % similarity, KP11 and KP16 have 96 % similarity, KP has 76 % similarity with KP11 and KP16, while T24 has 60 % similarity with KP and 12 % similarity with T37 and GST. Based on RFLP analysis of the NRPS genes, among of 6 isolates can divided into 4 groups are T37 and GST isolates as group 1, KP11 and KP16 isolates as group 2, KP isolate as group 3, and T24 isolate as group 4. Keyword : Actinomycetes, diversity, 16S rRNA genes, NRPS   genes, RFLP
PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN ASHITABA (ANGELICA KEISKEI ITO.) DAN DAUN SUKUN (ARTOCARPUS COMMUNIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN KOLESTEROL SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN METODE FOTOMETRI Luhurningtyas, Fania Putri; Hasani, Nova; Aprilliana, Melati; Saputra, Deny; Prayasanti, Dewi
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.455 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i1.1260

Abstract

Penggunaan bahan herbal dalam bentuk jamu-jamuan pada pasien penyakit degeneratif adalah hal yang umum dijumpai. Daun ashitaba dan daun sukun digunakan secara tradisional untuk alternatif pada penderita diabetes dan kolesterol. Diperlukan penelitian secara ilmiah untuk membuktikan efektifitas daun ashitaba dan daun sukun tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa serta kolesterol dari kombinasi ekstrak daun ashitaba dan daun sukun dengan perbandingan massa tertentu in vitro. Metode yang digunakan untuk menguji kadar glukosa adalah metode Nelson-somogyi dan metode Liebermann-Burchard untuk menguji kadar kolesterol. Ekstraksi metabolit sekunder dilakukan menggunakan metode maserasi, dengan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas dilakukan terhadap masing-masing ekstrak dan kombinasi kedua ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi ekstrak etanol daun ashitaba dan daun sukun perbandingan massa 2:1 memiliki aktivitas lebih tinggi untuk menurunkan kadar glukosa dan kolesterol dibandingkan dengan masing-masing ekstrak tunggal.
Genetic Characteristics of Actinomycetes Isolates (GST, KP, KP11, Kp16, T24, T37 Code) by RFLP of NRPS Genes Melati Aprilliana Ramadhani; Nanik Sulistyani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.693 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3020

Abstract

Actinomycetes is the one of antibiotic producing microorganisms. Actinomycetes isolates with GST, KP, KP11, KP16, T24, T37 have been isolated from soil. This study aims to determine the diversity of actinomycetes isolates by RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) of NRPS (Non Ribosomal Peptide Synthetase) genes from GST, KP, KP11, KP16, T24, and T37 isolates. This study is divided into several steps of the DNA isolation  from isolate GST, KP16, T24, T37, KP, KP11, PCR of the 16S rRNA and NRPS genes and cutting the NRPS genes fragmens with HaeIII enzyme to determine the diversity of isolates. Results of DNA isolate, PCR of 16S rRNA genes and NRPS genes, and RFLP of NRPS genes performed by agarose gel electrophoresis. The diversity of the isolates were analyzed by multivariate analysis UPGMA with MVSP 2.0 applications. The results showed the diversity of 6 actinomycetes isolates are T37 and GST have 64 % similarity, KP11 and KP16 have 96 % similarity, KP has 76 % similarity with KP11 and KP16, while T24 has 60 % similarity with KP and 12 % similarity with T37 and GST. Based on RFLP analysis of the NRPS genes, among of 6 isolates can divided into 4 groups are T37 and GST isolates as group 1, KP11 and KP16 isolates as group 2, KP isolate as group 3, and T24 isolate as group 4.
Perbandingan Aktivitas Penurunan Glukosa pada Ekstrak dan Nanoekstrak Daun Insulin (Tithonia diversifolia) dengan Metode In Vitro Melati Aprilliana Ramadhani; Anita Kumalahati; Armin Hari Jusman; Novel Fibriani L
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.555 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i2.11077

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan metabolic, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah adalah daun insulin (Tithonia diversifolia). Pada penelitian ini dilakukan modifikasi sediaan yaitu nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi ekstrak dan nanoekstrak daun insulin terhadap penurunan kadar glukosa secara in vitro.Metode Penelitian ini adalah eksperimental dengan melakukan analisis uji aktivitas penurun kadar glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin secara in vitro dengan metode Nelson Somogyi.Hasil karakteristik sediaan nanoekstrak daun insulin yaitu ukuran partikel sebesar 286 nm, nilai PDI yaitu 0,211 dan % Transmitan adalah 99,95. Aktivitas penurunan glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin yaitu ekstrak daun insulin dapat menurunkan kadar glukosa secara optimal pada konsentrasi 90 ppm dengan % penurunan sebesar 54,54%, serta nilai EC50 sebesar 87,30 ppm, sedangkan pada nanoekstrak daun insulin dapat menurunkan kadar glukosa secara optimal pada konsentrasi 90 ppm dengan % penurunan sebesar 69,18% serta nilai EC50 sebesar 72,30 ppm. Aktivitas penurunan glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin berbeda nyata (p = 0,000 <0,05), dengan aktivitas penurunan glukosa pada nanoekstrak daun insulin yang lebih baik.Kata kunci :  Ekstrak Daun Insulin, Nanoekstrak Daun Insulin, Penurun Glukosa, In Vitro
Aktivitas antibakteri ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Melati Aprilliana Ramadhani; Ayu Prabandari Novema
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.6934

Abstract

Daun cengkeh mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi pada manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi yang dibuat dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Metabolit sekunder ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh yaitu flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Zona hambat ekstrak kasar terhadap bakteri Escherichia coli pada kosentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% adalah 7,30 mm; 9,99 mm; 12,92 mm; 13,27 mm; 13,93 mm dan ekstrak terpurifikasi adalah 9,91 mm; 11,06 mm; 12,00 mm; 12,29 mm; 14,53 mm. Zona hambat ekstrak kasar terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada kosentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% adalah 6,71 mm; 7,50 mm; 7,65 mm; 8,25 mm; 9,32 mm dan ekstrak terpurifikasi adalah 7,47 mm; 8,68 mm; 9,54 mm; 9,97 mm; 11,37 mm. Konsentrasi optimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus adalah ekstrak terpurifikasi 25% yaitu 14,53 mm dan 11,37 mm.
In Vivo Antihypercholesterolemic Effects of Caricapubescens Seeds Hypercholesterolemic-induced Rats Fania Putri Luhurningtyas; Melati Aprilliana; Gea Ros Alifa
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Carica is a typical plant originating from the Dieng Plateau. Carica processed products leave waste in the form of Carica seeds which have not been utilized. Based on the previous study, Carica seeds contain tannin, flavonoids, and alkaloids, so in this study, Carica seeds extract was used in the antihyperlipidemic study. Objective: To analyze the reduction of total cholesterol and secondary metabolites in the ethanol extract of Carica seeds using thin-layer chromatography.Method:Extraction was carried out by the maceration method using 96% ethanol. Antihypercholesterolemic study used 6 groups of rats Wistar strains consisting of normal group, positive control, negative control, treatment 1 (200 mg / KgBB), treatment 2 (400 mg / KgBB), treatment 3 (600 mg / KgBB). Total cholesterol level tests were carried out by using a biosystem with diasysic reagents. Statistical tests were carried out with one way ANOVA followed by LSD post hoc tests.Result: Carica seed extract has flavonoids and alkaloids. The percentage decrease in cholesterol levels in treatments 1, 2 and 3 was 15% ± 11,619, 24% ± 8,813 and 21% ± 19,471 with a significance value in the one way ANOVA test was 0,000. Conclusion: The dosage variations of Carica seed extract Affects comparable to simvastatin in reducing total cholesterol levels.
Gambaran Pendampingan Pengobatan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Non Pneumonia oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Cilacap Selatan II Melati Aprilliana Ramadhani; Elisa Issusilaningtyas
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.115 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v5i1.18

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is a disease of the upper or lower respiratory tract, usually contagious and can causes a variety of spectrums of diseases ranging from mild infections to severe and deadly diseases. ARI is divided into 3 classifications of cases are pneumonia, severe pneumonia, and non pneumonia. The prevalence of ARI in Indonesia is 25%. ARI causes high mortality of baby and toddlers, which is about 1 in 4 deaths. Drug used in patients with ARI was very influential the success of healing the rate of the disease. This study aims to determine the pattern of drug use in non-pneumonia ARI patients in toddlers and children, and evaluate the DRPs in outpatient installations in Cilacap Selatan II Health Center in February 2018. This study is an observational study whose results are presented in evaluative descriptions with restrospectively data collection based on medical record data for toddlers and children non-pneumonia ARI patients. The results showed that the pattern of non-pneumonia ARI use in toddlers and children in the outpatient installation of Cilacap Selatan II Health Center was supportive therapy by 100% without antibiotics therapy, so it could be concluded that the drug selection was given to toddlers and children in The outpatient installation of Cilacap Selatan Health Center II is right.
PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI KONSUMSI SUPLEMEN, HERBAL DAN PELATIHAN SENAM LANSIA DI MASA NEW NORMAL COVID-19 Melati Aprilliana Ramadhani; Neli Diah Pratiwi; Nur Amin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15158

Abstract

ABSTRAKDunia saat ini sedang terjadi krisis kesehatan dan sosial-ekonomi global yang belum pernah dialami sebelumnya. Hal ini terjadi karena diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19. Covid 19 ini terutama dapat menyerang masyarakat yang memiliki imunitas tubuh yang rendah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap Covid 19 adalah dengan mengkonsumsi suplemen, herbal, dan senam. Tujuan pengabdian ini yaitu memberikan pengetahuan kepada lansia dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh melalui konsumsi suplemen, obat herbal, dan pelatihan senam. Metode pengabdian ini adalah penyuluhan kepada lansia di Desa Kemetul, kemudian pengisian kuisioner pretest dan posttest. Hasil kuisioner pretest dan posttest yaitu rata-rata pengetahuan peserta pretest dan posttest masing-masing adalah 68,2% dan 93,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang cara yang tepat untuk meningkatkan imunitas seperti konsumsi obat herbal, suplemen, serta senam lansia. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini yaitu pengabdian berjalan dengan baik dan lancar, serta memberikan manfaat kepada peserta tentang cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas dengan baik, mudah dan sederhana untuk lansia. Kata kunci : covid-19; imunitas; lansia ABSTRACTThe world is currently experiencing a global health and socio-economic crisis that has never been experienced before. This happened due to the Covid-19 pandemic. Covid 19 can especially attack people who have low body immunity. Several things that can be done to strengthen the immune system against Covid 19 are by taking supplements, herbs, and exercising. The purpose of this community service is to provide knowledge to the elderly in an effort to increase body immunity through consumption of supplements, herbal medicines, and exercise training. This community service method is counseling for the elderly in Kemetul Village, then filling out pretest and posttest questionnaires. The results of the pretest and posttest questionnaires is the average knowledge of the pretest and posttest participants were 68.2% and 93.5%, respectively. It shows that this activity can increase participants' knowledge about the right method to increase immunity such as taking herbal medicines, supplements, and exercising for the elderly. The conclusion of this community service activity is that service goes well and smoothly, as well as providing benefits to participants about method that can be done to increase immunity properly, easily and simply for the elderly. Keywords : covid-19; immunity; elderly
Perbandingan Aktivitas Penurunan Glukosa pada Ekstrak dan Nanoekstrak Daun Insulin (Tithonia diversifolia) dengan Metode In Vitro Melati Aprilliana Ramadhani; Anita Kumalahati; Armin Hari Jusman; Novel Fibriani L
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v1i2.11077

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan metabolic, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah adalah daun insulin (Tithonia diversifolia). Pada penelitian ini dilakukan modifikasi sediaan yaitu nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi ekstrak dan nanoekstrak daun insulin terhadap penurunan kadar glukosa secara in vitro.Metode Penelitian ini adalah eksperimental dengan melakukan analisis uji aktivitas penurun kadar glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin secara in vitro dengan metode Nelson Somogyi.Hasil karakteristik sediaan nanoekstrak daun insulin yaitu ukuran partikel sebesar 286 nm, nilai PDI yaitu 0,211 dan % Transmitan adalah 99,95. Aktivitas penurunan glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin yaitu ekstrak daun insulin dapat menurunkan kadar glukosa secara optimal pada konsentrasi 90 ppm dengan % penurunan sebesar 54,54%, serta nilai EC50 sebesar 87,30 ppm, sedangkan pada nanoekstrak daun insulin dapat menurunkan kadar glukosa secara optimal pada konsentrasi 90 ppm dengan % penurunan sebesar 69,18% serta nilai EC50 sebesar 72,30 ppm. Aktivitas penurunan glukosa ekstrak dan nanoekstrak daun insulin berbeda nyata (p = 0,000 <0,05), dengan aktivitas penurunan glukosa pada nanoekstrak daun insulin yang lebih baik.Kata kunci :  Ekstrak Daun Insulin, Nanoekstrak Daun Insulin, Penurun Glukosa, In Vitro
Uji Aktivitas Antibakteri Berbagai Ekstrak Tanaman Herbal Terhadap Staphylococcus epidermidis Ramadhani, Melati Aprilliana; Nadifah, Silfia Duratun; Putri, Nurul Aulia; Sulastri, Sulastri
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 1 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 1, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i1.22681

Abstract

Acne vulgaris atau jerawat merupakan salah satu penyakit infeksi yang dapat menyerang kulit. Bakteri yang menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus epidermidis. Beberapa bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu daun cengkeh (Syzygium aromaticum L), daun pepaya (Carica papaya L), dan daun melinjo (Gnetum gnemon L). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi antibakteri pada ekstrak daun cengkeh (EDC), papaya (EDP), dan melinjo (EDM) berdasarkan nilai zona hambat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan analisis kualitatif metabolit sekunder dan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode kertas cakram dengan konsentrasi ekstrak adalah 5%, 10%, 15%, dan 20%. Analisis hasil menggunakan SPSS versi 25. Hasil uji kualitatif masing-masing ekstrak mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Rerata zona hambat (mm) pada EDC, EDP, dan EDM pada konsentrasi 5% berturut-turut adalah 7,35; 1,33 ; 4,38; konsentrasi 10% adalah 8,25; 2,34; 5,60; kemudian pada konsentrasi 15% adalah 9,21; 3,54; 6,47; dan konsentrasi 20% adalah 10,28; 4,31; dan 7,59. Perbedaan nilai zona hambat dengan uji LSD antara EDC, EDP, dan EDM adalah < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas antibakteri EDC, EDP, dan EDM memiliki zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis yang berbeda signifikan. EDC memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik.