Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

CITATION STYLE IN UNDERGRADUATE THESIS LITERATURE REVIEW Dewintha, Rezza; ., Sudarsono; ., Wardah
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 6 (2015): JUNI 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstract: This purpose of this research is to find out the citation styles in literature review that commonly used and the consistency in using it by students of English Language Education Study Program, Teacher Training and Education Faculty, Tanjungpura University Pontianak in years 2013. This research was descriptive research especially document analysis as the form of research. The sampling technique was purposive sampling. The samples were taken randomly from students who have graduated in year 2013 and have GPA 3,50 provided in English Study Program. There were seven samples. The data were collected by appliying documentary analysis, and the writer constructed instrument table to unpack evidence as tool as data collecting. The istrument used to examine the data was table of criteria of the citation formatting guidelines adapted from APA 6th Edition, MLA 7th Edition, and Penulisan Karya Ilmiah FKIP Untan 2013. The research findings shows, just one sample who write the literature review using correct citation, and consistenly. Key Word: Citation Style, Literature Review Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kutipan di dalam kajian pustaka yang biasanya digunakan dan konsistensi dari penggunaanya oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura, Tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian descriptif khususnya penelitian dokumen. Teknik sample yang digunakan adalah sampel acak dengan persyaratan. Samel diambil acak dari mahasiswa yang lulus pada tahun 2013 dengan IPK 3,50. Sample terdiri dari tujuh orang. Data dikumpulkan dengan teknik dokumen analisis, dan penulis juga membuat table instrumen untuk membongkar bukti-bukri sebagai alat pengumpul data. Instrument yang digunakan untuk mengolah data disebut table kriteria panduan format kutipan yang diadaptasi dari APA edisi ke-6, MLA edisi ke-7, dan Penulisan Karya Ilmiah FKIP 2013. Hasil penelitian menunjukkan, hanya satu sample yang memenuhi kriteria, dengan menuliskan kutipan dengan benar dan konsisten.   Kata kunci: bentuk kutipan, kajian pustaka    
ACADEMIC WORDS IN ABSTRACT OF UNDERGRADUATE THESIS Dewintha, Rezza; Sudarsono, Sudarsono; Ikhsanuddin, Ikhsanuddin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 11 (2017): Nopember 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstractCorpus linguistics is the study of language data on a large scale, computerization data analysis of extensive collections of written texts. This study is a academic words in abstract of undergraduate thesis of English Language Education Study Program, Teacher Training Facutly, Tanjungpura University, submitted in year 2012-2016, using AntConc Program. There are six (6) research questions raise in this study; (1) the categories of POS tagset; (2) the most dominant POS tagset; (3) The most dominant academic word; (4) the role of AWL in students’ abstract; (5) the most dominant AWL sublist; and (6) the comparison between AWL and non-AWL. The findings are; (1) there are 31 types of Tree Tagger tagset and Brown Corpus Tagset; 11710 tokens (18,2%) for Noun, 8198 tokens (12,8%) for Determiners, 5289 tokens (8,2%) for Preposition, 4075 tokens (7,3%) for Verb, 2410 tokens (3,7%) for Adjective, 809 tokens (1,3%) for Conjunction, 527 tokens (0,85%) for adverb, 2 tokens (0,003%) for Interjection; (2) NN as the most frequent tagset, (3) the most frequent academic word is Research, (4) only 0,00522% or 183 types of academic words used by undergraduate students, (5) sublist 1 as the most frequent sublist used, and (6) there are 1974 non-academic words used. There are 208 corpora which are gathered from UP4I since 2012-2016.This research is useful for English Language teacher in examine their students’ writing easily, especially focus on concordance entirely and lexical study. It leads to more principled classroom materials and activities and lead students to have best understanding on language analysis.Keywords: Corpus linguistics, Lexical study, AWL            
Penggunaan Video Sebagai Media Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Gizi Pada Ibu Menyusui Hana, Irodatul Aqlul; Jaladri, Iman; Dewintha, Rezza; Mulyanita, Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.627 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v4i2.907

Abstract

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Terdapat berbagai macam media pendidikan yang dapat dilakukan salah satunya adalah media video animasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian media video terhadap peningkatan pengetahuan gizi ibu menyusui. Metode : Penelitian ini adalah pre-experiment dengan rancangan pretest-posttest one group design subjek penelitian adalah ibu menyusui di Desa Seponti Jaya. Sebanyak 25 Sample dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung. Data analisis dengan menggunakan Wilcoxon untuk melihat perbedaan pengaruh pemberian media sebelum dan setelah diberikan intervensi. Hasil Penelitian : Rata-rata pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan dengan p-value < 0,01. Kesimpulan penelitian : Ada pengaruh edukasi gizi melalui Media Video sebelum dan sesudah diberikan intervensi terhadap pengetahuan gizi ibu menyusui
GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH SINGKAWANG Syifa Humaira; Shelly Festilia Agusanti; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v5i2.1038

Abstract

Penyelenggaran makan institusi khususnya di pondok pesantren merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi para santri. Pendidikan pondok pesantren memiliki kurikulum yang mewajibkan santri bertempat tinggal tetap di pondok pesantren selama kegiatan pembelajaran. Artinya, para santri tinggal dan makan di pondok pesantren, dalam situasi ini pondok pesantren harus memberikan pelayanan makanan terbaik kepada santrinya, memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi sehingga proses belajar mengajarnya berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif yang menggunakan tehnik wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam penyelenggaran makanan serta observasi (pengamatan) untuk melihat gambaran sistem penyelenggaran makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini menunjukkan bahwa unit penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang tidak memberlakukan peraturan pemberian makanan, tidak menetapkan standar makanan dan standar porsi. Siklus menu dilakukan namun masih belum memenuhi syarat yakni tidak bervariasi, perencanaan kebutuhan telah ditetapkan sesuai anggaran namun tidak menghitung perencanaan biaya makanan. Pengadaan bahan makanan dan pemesanan serta pembelian dilakukan namun pada penerimaan bahan makanan tidak diperiksa sesuai spesifikasi bahan makanan yakni tidak tersedianya spesifikasi bahan makanan, penyimpanan bahan makanan masih belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pengecekan suhu pada bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pedoman menu dan distribusi makanan menerapkan sistem kombinasi.Disimpulkan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al- Fatah Singkawang masih belum memenuhi standar umum penyelenggaraan makanan institusi.
DESIGNING AN ENGLISH FOR NUTRITIONISTS AND DIETITIANS’ CURRICULUM: A RESEARCH BY ADDIE APPROACH Rezza Dewintha
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 23, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/komposisi.v23i2.119682

Abstract

This paper addressed to the curriculum study expecially the focus on English for Nutritionists and Dietitians Curriculum.  This study used ADDIE approach; Analysis, Design, Develop, Implementation, and Evaluation. This approach will lead to learning objectives as mentioned in Nutritionist and Dietitian life. Based on the needs of the respondents, several things were found that underlie the curriculum changes. The respondent's need to learn English (70.5%) is to support lectures. A total of 55.2% of them implement their target language in lectures. They prefer to talk with friends (51.4%) on campus (99%), once a week (65.4%). Learning language by listening to music is preferred (61.9%). The difficulty in the percentage is the lack of vocabulary (61.9%). The skill that was less mastered by the respondents was speaking (62.5%) while those mastered by Reading (41.7%). Most of the respondents had difficulty during the discussion related to the lack of vocabulary (48.5%) and they solved the problem by understanding the topics discussed in the discussion (45.6%). Respondents assessed that the existence of correspondence was irrelevant to their needs so that they were considered less effective in realizing the vision and mission of the study program, and also did not answer the respondent's needs in terms of learning. The conclusion of this study was it’s important to examine the needs of students as a basis for fulfilling future job vocations and also to prepare graduates of health workers who were of value and can compete with other professional graduates.
HUBUNGAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN, PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN, HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN DAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STUNTING Didik Hariyadi; Martinus Ginting; Rezza Dewintha; Dahliansyah Dahliansyah
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1144

Abstract

Sambas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat memiliki berbagai masalah kesehatan, salah satunya terjadinya stunting pada balita. Penyebab stunting menurut hasil evaluasi program Kemeterian Kesehatan adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan ketersediaan bahan pangan, praktik pemberian makanan, hygiene sanitasi lingkungan dan asi eksklusif terhadap kejadian stunting di wilayah perbatasan dan kepulauan kabupaten sambas. Metode penelitian studi case control, populasi adalah balita usia 24-59 bulan dan sampel sebanyak 200 orang. Lokasi penelitian di kabupaten Sambas. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara IMD dengan kejadian stunting di wilayah dataran tinggi, sedangkan wilayah pesisir terdapat hubungan yang bermakna (p≤0,05). tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian ASI dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. Kesimpulan Tidak ada hubungan antara IMD, ASI ekskluif dan Praktik Pemberian makanan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir.
GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH SINGKAWANG Syifa Humaira; Shelly Festilia Agusanti; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.039 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v5i2.1038

Abstract

Penyelenggaran makan institusi khususnya di pondok pesantren merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi para santri. Pendidikan pondok pesantren memiliki kurikulum yang mewajibkan santri bertempat tinggal tetap di pondok pesantren selama kegiatan pembelajaran. Artinya, para santri tinggal dan makan di pondok pesantren, dalam situasi ini pondok pesantren harus memberikan pelayanan makanan terbaik kepada santrinya, memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi sehingga proses belajar mengajarnya berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif yang menggunakan tehnik wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam penyelenggaran makanan serta observasi (pengamatan) untuk melihat gambaran sistem penyelenggaran makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini menunjukkan bahwa unit penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang tidak memberlakukan peraturan pemberian makanan, tidak menetapkan standar makanan dan standar porsi. Siklus menu dilakukan namun masih belum memenuhi syarat yakni tidak bervariasi, perencanaan kebutuhan telah ditetapkan sesuai anggaran namun tidak menghitung perencanaan biaya makanan. Pengadaan bahan makanan dan pemesanan serta pembelian dilakukan namun pada penerimaan bahan makanan tidak diperiksa sesuai spesifikasi bahan makanan yakni tidak tersedianya spesifikasi bahan makanan, penyimpanan bahan makanan masih belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pengecekan suhu pada bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pedoman menu dan distribusi makanan menerapkan sistem kombinasi.Disimpulkan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al- Fatah Singkawang masih belum memenuhi standar umum penyelenggaraan makanan institusi.
HUBUNGAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN, PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN, HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN DAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STUNTING Didik Hariyadi; Martinus Ginting; Rezza Dewintha; Dahliansyah Dahliansyah
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.615 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1144

Abstract

Sambas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat memiliki berbagai masalah kesehatan, salah satunya terjadinya stunting pada balita. Penyebab stunting menurut hasil evaluasi program Kemeterian Kesehatan adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan ketersediaan bahan pangan, praktik pemberian makanan, hygiene sanitasi lingkungan dan asi eksklusif terhadap kejadian stunting di wilayah perbatasan dan kepulauan kabupaten sambas. Metode penelitian studi case control, populasi adalah balita usia 24-59 bulan dan sampel sebanyak 200 orang. Lokasi penelitian di kabupaten Sambas. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara IMD dengan kejadian stunting di wilayah dataran tinggi, sedangkan wilayah pesisir terdapat hubungan yang bermakna (p≤0,05). tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian ASI dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. Kesimpulan Tidak ada hubungan antara IMD, ASI ekskluif dan Praktik Pemberian makanan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir.
Penggunaan Video Sebagai Media Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Gizi Pada Ibu Menyusui Irodatul Aqlul Hana; Iman Jaladri; Rezza Dewintha; Mulyanita Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.627 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v4i2.907

Abstract

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Terdapat berbagai macam media pendidikan yang dapat dilakukan salah satunya adalah media video animasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian media video terhadap peningkatan pengetahuan gizi ibu menyusui. Metode : Penelitian ini adalah pre-experiment dengan rancangan pretest-posttest one group design subjek penelitian adalah ibu menyusui di Desa Seponti Jaya. Sebanyak 25 Sample dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung. Data analisis dengan menggunakan Wilcoxon untuk melihat perbedaan pengaruh pemberian media sebelum dan setelah diberikan intervensi. Hasil Penelitian : Rata-rata pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan dengan p-value < 0,01. Kesimpulan penelitian : Ada pengaruh edukasi gizi melalui Media Video sebelum dan sesudah diberikan intervensi terhadap pengetahuan gizi ibu menyusui
Daya Terima Selai Lembaran “Kunaya” Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dengan Substitusi Lidah Buaya (Aloe Chinensis Baker) Annisa Rahmawati; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha; Yanuarti Petrika
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.076 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v8i2.1002

Abstract

Latar belakang: Kulit buah naga merah belum dimanfaatkan menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk pangan, kulit buah naga merah itu hanya dianggap sebagai limbah yang tidak dapat diolah. Kurangnya pengetahuan dan pemanfaatan buah naga merah ini juga berdampak pada nilai jual buah naga merah yang murah dipasaran. Oleh karena itu, kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan dengan diolah menjadi produk pangan yaitu selai lembaran. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada konsentrasi (25gr:17gr), (30gr:12gr), dan (35gr:7gr). Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian berupa uji coba untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker). Hasil: Hasil daya terima panelis terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada perlakuan 2 (30gr : 12gr). Kesimpulan: Disarankan kepada konsumen agar dapat memanfaatkan kulit buah naga merah dan lidah buaya menjadi selai lembaran sebagai alternatif makanan tambahan sebagai isian roti. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan zat gizi mikro lainnya yang terdapat pada selai lembaran kulit buah naga merah dengan substitusi lidah buaya.