Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR PENCUCI TANGAN DI SDN SETIA MULYA 01 DAN 02 KECAMATAN TARUMAJAYA, KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT Elma Suryani Suryani; Yussi Pratiwi; Fajar Priambodo; sarah hanani; Ilmi Zakiah Amalia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.429 KB)

Abstract

Abstract The community service aims to improve the skills and creativity of teachers regarding the application of simple science in everyday life. Science project activities are one of the solutions that can be applied to elementary school teachers to develop the skills and creativity of teachers regarding the application of simple science in everyday life so that it is expected to be able to improve the skills and creativity of their students. Science project activities for teachers can be carried out by making hand soap activities. The activity involved 20 teachers at SDN Setia Mulya 01 and 02, Setia Mulya Village and consisted of several activities, namely demonstrations of making hand soap, direct guidance and training and through video, and interactive discussions about the application of life in the new normal era with healthy living starting from oneself, the family environment, the surrounding community, with the habit of washing hands. Based on the results of the evaluation that was carried out by the participants after the activity ended, the participants expressed satisfaction with the applied chemistry activities of making liquid soap and felt that they had gained new experiences and knowledge, and got new ideas to be applied in the implementation of classroom learning.Keywords: science project, hand soap, skills Abstrak Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan keterampilan dan kreativitas guru yang menyangkut penerapan sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan proyek sains menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan pada guru sekolah dasar untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru yang menyangkut penerapan sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa didiknya. Kegiatan proyek sains pada guru dapat dilakukan dengan kegiatan pembuatan sabun cair pencuci tangan. Kegiatan pengabdian melibatkan 20 guru SDN Setia Mulya 01 dan 02, Desa Setia Mulya dan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu demonstrasi pembuatan sabun cair pencuci tangan, pembimbingan dan latihan secara langsung serta melalui video, dan diskusi interaktif tentang penerapan hidup pada era new normal dengan membiasakan hidup sehat mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dengan kebiasaan mencuci tangan. Berdasarkan hasil lembar evaluasi yang telah diisi oleh peserta setelah kegiatan berakhir, seluruh peserta menyatakan puas dengan kegiatan pelatihan proyek kimia terapan pembuatan sabun cair dan merasa memperoleh wawasan dan pengetahuan baru, serta mendapatkan ide baru untuk diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN BATANG AMPAS KOPI BAGI WARGA SEKOLAH DI LINGKUNGAN MGMP KIMIA JAKARTA TIMUR 2 Suryani, Elma
PERDULI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): PERDULI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/perduli.v5i2.37812

Abstract

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun Batang Ampas Kopi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam menjalankan profesinya sehingga berdampak baik pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Disamping itu guru-guru diharapkan juga mampu untuk mengembangkan keterampilannya dibidang sains yang nantinya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Ampas kopi memiliki kandungan-kandungan yang baik untuk kulit seperti zat antioksidan yang cukup tinggi diantaranya flavonoid dan polifenol. Pengetahuan mengenai cara pembuatan sabun batang ampas kopi, sangat bisa mendatangkan keuntungan baik dari segi peluang usaha maupun menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan pembuatan sabun batang dengan memanfaatkan ampas kopi. Pelatihan ini diikuti oleh 44 orang guru kimia yang tergabung dalam MGMP Kimia Jakarta Timur 2 dan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu edukasi terkait fungsi dari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun serta kategori kualitas sabun yang baik, praktek pembuatan sabun dengan metode cold process, diskusi interaktif tentang proses pembuatan sabun beserta cara penerapan praktikum di sekolah, dan diakhiri dengan pengisisan lembar evaluasi oleh peserta. Berdasarkan hasil lembar evaluasi, sebanyak 92,61% merasa puas dengan penyampaian materi, 94,32% menyatakan memperoleh wawasan dan pengetahuan baru, 86,93% menyatakan materi yang disajikan dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia di sekolah, dan 88,07% menyatakan materi yang diajarkan memunculkan ide baru untuk melaksanakan pembelajaran interaktif di kelas. Peserta juga berharap pengabdian ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya bahkan rata-rata menyatakan 5 kali dalam setahun.
Analisis Persepsi Mahasiswa Pendidikan Kimia Terhadap Kualitas Laboratorium Kimia Kampus Lathifah, Arini Izzataki; Dwi M, Habstianing; Siti Fauziah, Endah; Suryani, Elma; Lisdiana, Hayyun
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 13 Nomor 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JRPK.132.01

Abstract

This study aims to analyze the perceptions of Chemistry Education students toward chemistry laboratories on campus. Researchers used the Chemistry Laboratory Environment Inventory (CLEI) questionnaire to identify student perceptions. In the questionnaire, students must assess the actual conditions of the laboratory with their ideal laboratory. This study involved 70 Chemistry Education students from four different levels. Based on the results of the questionnaire, the researcher selected one student at each level to be interviewed. The interview aims to determine more about the degradation of student perceptions at each level about the state of the chemistry laboratory FMIPA UNJ. The CLEI instrument is considered reliable and can be used for further research. The results also show that there is no significant difference between student's perceptions of the actual quality of the laboratory and the ideal conditions they expect. There is also no difference in perception between first-year students and fourth-year students. The results of this study are expected to contribute to improving the quality of a better chemistry laboratory.
Analisis Keefektifan Lingkungan Pembelajaran Kimia Berbasis Web Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Lisdiana, Hayyun; Suryani, Elma; Selvia Nurrohmah, Adilla; Apriliani, Layla; Saputra, Rizky
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 13 Nomor 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JRPK.131.03

Abstract

This study aims to obtain information regarding the effectiveness of a web-based chemistry learning environment for students in semester 6 of the 2023/2024 academic year. Web-based learning in this study is using online learning. The research method uses a mixed method. The subjects in this study were 43 students of Chemistry Education, Jakarta State University, class of 2020. This research consists of three stages, namely the initial stage, the implementation stage, and the final stage. The data collection method used consisted of a questionnaire method with open ended questions. The questionnaire in this study used the Web Based Learning Environment Instrument (WEBLEI) with a Cronbach's alpha reliability value of 0.878. The results showed that the effectiveness of the web-based learning environment was quite good, which was indicated by the average acquisition of each scale, namely 3.65, 3.41, 3.59 and 3.44 for the access, interaction, response and outcome scales.
PENGEMBANGAN PRAKTIKUM MICROSCALE UNTUK MENGANALISIS PEMAHAMAN PRINSIP GREEN CHEMISTRY Allanas, Edith; Suryani, Elma; Affriliani, Putri Nur
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 14 Nomor 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JRPK.142.01

Abstract

This study aims to analyze students’ understanding of the green chemistry of principles through implementing the microscale practicum with a modified-free inquiry learning model in acid-base solution material. Microscale practicum with inquiry learning model is applied to help students understand the green chemistry principles that are expected to be understood during the learning process. This study involved thirty six students in XI MIPA A Senior High School in Jakarta, 2022/2023 academic year. The qualitative method was employed to reveal the understanding of students' green chemistry principles  through multiple data collection of open-ended questions tests of understanding green chemistry principles, classroom observation, reflective journals, and semi-structured interviews. The study demonstrated that students' understanding of green chemistry principles increased with the implementation of microscale practicum with a modified-free inquiry learning model on acid-base solution materials. The concepts that students understand well are the principle of green chemistry in general, the principle of "Prevention", the principle of "Reducing Hazardous Chemicals", the principle of " ‘Design of Safe Chemicals", the design of "Safe Solvents", the principle of " Renewable Substance", and the principle of " Safer Chemistry to Prevent Accidents" in green chemistry. Thus, microscale practicum  with a modified-free inquiry learning model can help students understand the principles of green chemistry.
Analisis Persepsi Mahasiswa terhadap Lingkungan Pembelajaran di Laboratorium Kimia pada Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik Suryani, Elma; Hayatunnisa; Lisdiana, Hayyun; Sriyuliani, Rifa
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 14 Nomor 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JRPK.142.10

Abstract

This research aims to analyze students' perceptions of the learning environment in the chemistry laboratory in the organic chemistry practicum course. The subjects of this research were class B Chemistry Education students, 36 students from the class of 2021 and 31 students from the class of 2022. The research was conducted based on the differences in the class of chemistry B students in carrying out organic chemistry practicum. The instrument used in this research was the CLEI (Chemistry Laboratory Environment Inventory) instrument. The CLEI (Chemistry Laboratory Environment Inventory) instrument is an instrument used to evaluate the chemical laboratory environment. The CLEI instrument is divided into 5 dimensions, namely student cohesiveness, open-endedness, integration, rule clarity, and material environment. Data collection techniques in this research used questionnaires and interviews. The method used in this research is qualitative research. The results of this research show that there is interaction between students such as working together and helping each other in groups, there is the opportunity for students to design practical experiments, there is integration between theory in class and practice carried out during practicum, there are formal rules to regulate and supervise the course of practicum, and completeness of tools and materials is still not good with there are still tools that function less well.  
Penyuluhan Pembuatan Pupuk Kompos Cair untuk Meningkatkan Keterampilan Guru Kimia dalam Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Nanda, Elsa Vera; Suryani, Elma; Santoso, Clarinta Fadheela; Az-Zahra, Shakira; Zeral, Lauzer
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.18023

Abstract

Pendahuluan: Limbah rumah tangga seperti sisa sayur, buah, dan nasi basi dapat diolah menjadi kompos cair yang bermanfaat bagi tanaman, sekaligus mengurangi penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan, termasuk penurunan kualitas air bersih. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru kimia dalam mengintegrasikan konsep kimia dengan praktik sehari-hari serta mendorong pembelajaran kontekstual di kelas. Metode: Pretest, sosialisasi, demonstrasi, postest, diskusi tanya jawab, dan evaluasi. Sebanyak 18 guru kimia dari MGMP Kimia Jakarta Timur 2 mengikuti kegiatan ini. Para peserta dilatih mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos cair dan mempraktikkannya dalam pembelajaran melalui praktikum, sehingga turut mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Hasil: Peserta berhasil membuat pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga serta memahami proses dan bahan yang digunakan. Kesimpulan: Pelatihan ini berhasil meningkatkan keterampilan dan pemahaman 18 guru kimia dalam membuat dan menggunakan kompos cair, termasuk penggunaan EM4, serta mendukung upaya pengurangan pencemaran lingkungan.
Pengaruh Lingkungan Kelas Menggunakan My Class Inventory-Short Form terhadap Hasil Belajar Az-Zahra, Shakira; Fadillah, Nur; Suryani, Elma; Lisdiana, Hayyun
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 6, No 1 (2024): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjec.v6i1.23912

Abstract

This research aims to determine the influence of the classroom environment using the My Class Inventory-Short Form instrument on learning outcomes. The research method used is a quantitative method with survey techniques using the My Class Inventory-Short Form (MCI-SF) instrument which consists of 5 dimensions, namely satisfaction, friction, competitiveness, difficulty and cohesiveness with a total of 25 statements. Based on the research results, the highest average was in the satisfaction dimension at 4.09 and the lowest was in the friction dimension at 1,50. This shows that in the satisfaction dimension, the average student agrees with a pleasant classroom environment. Meanwhile, in the friction dimension, the average student stated that they strongly disagreed that pupils are always fighting with each other. Based on the research carried out, the value of tcount = 13,267, so the value of tcount > ttable. This means that there is an influence between the classroom environment on the learning outcomes of class XI students at SMAN 70 Jakarta with a percentage of the influence of the learning environment of 85,4% which is included in the strong category.
Sintesis Karbon Aktif Magnetik dari Tempurung Kelapa menggunakan Aktivator Soda Kue dengan Variasi Perbandingan Massa Karbon Aktif dan Oksida Besi Suryani, Elma; Destiarti, Lia; Nurlina, Nurlina
Chimica et Natura Acta Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v12.n1.42382

Abstract

Tempurung kelapa mengandung lignin, selulosa, dan hemiselulosa, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif (KA) dan karbon aktif magnetik (KAM) yang dibuat dengan variasi massa karbon aktif :oksida besi (KA:OB) 1:1, 2:1 dan 3:2 serta uji kinerjanya dalam mengadsorpsi ion Pb(II). Tahapan penelitian dimulai dari pirolisis tempurung kelapa (t=2 jam, T=230oC) hingga menjadi karbon selanjutnya diaktivasi dengan larutan natrium bikarbonat (soda kue) 4% dengan perendaman 24 jam menghasilkan KA. Karbon aktif disintesis menjadi KAM dengan metode kopresipitasi refluks pada suhu 70°C dengan mencampurkan larutan besi FeCl3 dan FeSO4 (rasio molar 2:1), dengan penambahan larutan NaOH 5M. Material KAM dikarakterisasi menggunakan FTIR, kemudian diuji kemampuan adsorpsinya terhadap ion Pb(II). Hasil uji kadar air, kadar abu, serapan iodin dan methylene blue KA berturut-turut sebesar 10,85%; 6,48%, dan 676,7916 mg/g, memenuhi SNI No. 06-3730-1995. Analisis FTIR KAM menunjukan puncak khas Fe-O pada bilangan gelombang 546,54 cm-1 (KAM 1:1), 406,38 cm-1 (KAM 2:1) dan 406,78 cm-1 (KAM 3:2). Adsorpsi ion Pb(II) oleh KAM 2:1 memberikan efektivitas adsorpsi 98,444 % mengikuti model isoterm Jovanovich.
Transformasi Rambut Jagung Menjadi Teh Herbal Antidiabetes: Program Pelatihan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Majalengka Santoso, Clarinta Fadheela; Nanda, Elsa Vera; Suryani, Elma; Santika, Gusman; Nuraini, Hanif Afifah; Jannah, Zalfaa Midtakhul; Abidah, Zana Niswah
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.20540

Abstract

Background: Kabupaten Majalengka memiliki potensi besar di sektor pertanian, khususnya jagung (Zea mays L.), yang menghasilkan limbah rambut jagung dalam jumlah melimpah dengan produksi jagung di wilayah ini mencapai 125.395 ton per tahun. Rambut jagung diketahui mengandung senyawa bioaktif berpotensi sebagai antidiabetes, namun pemanfaatannya belum optimal. Tujuan program pengabdian ini adalah mentransformasi limbah menjadi produk yang bermanfaat serta memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pengolahan rambut jagung menjadi teh herbal antidiabetes dengan tambahan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lemon (Citrus limon (L.) Osbeck). Metode: Metode kegiatan meliputi identifikasi kebutuhan dan sosialisasi, pelatihan produksi teh herbal, edukasi kesehatan, pendampingan, dan evaluasi. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan Ibu-ibu Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Pelatihan berlangsung selama 1 hari. Hasil: Hasil menunjukkan peserta antusias dan memperoleh pengetahuan baru mengenai potensinya sebagai agen antidiabetes, pemanfaatan rambut jagung sebagai bahan baku, serta pengolahannya menjadi teh herbal bernilai kesehatan. Dari hasil tanya jawab dan wawancara singkat dengan peserta, menunjukan bahwa sebagian besar peserta tertarik untuk mempraktekan sendiri dan mengimbaskan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekan di komunitas mereka. Kesimpulan: program ini berpotensi meningkatkan keterampilan masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, serta mendorong pengelolaan limbah pertanian yang berkelanjutan. Program juga dapat direplikasi di wilayah lain serta diperluas melalui kolaborasi pemangku kepentingan guna menciptakan dampak berkesinambungan.