ABSTRACT Unintended pregnancy is a serious global health issue, with a high prevalence in developing countries, including Indonesia. This is often caused by limited access to reproductive health services, lack of sexual health education, and social and cultural norms that restrict discussions about contraception, posing health risks for mothers and children. Cross-sector collaboration is needed to improve education and access to contraceptive services. The aim of this study is to explore public knowledge and attitudes towards unintended pregnancy, focusing on reproductive education challenges and solutions. This descriptive study with a cross-sectional approach involved 150 respondents from Sumatra, Java, Bali, and West Nusa Tenggara. Data were collected online using random sampling techniques and analyzed. Ethical approval was obtained from the Health Research Ethics Committee of Harapan Bangsa University under No.B.LPPM-UHB/765/07/2024. The results indicate that the majority of participants were women (94%) and within the productive age group (20-35 years) with higher educational backgrounds, most of whom were married. They showed a good level of knowledge (82%) and positive attitudes (96.7%) towards unintended pregnancy, reflecting broad inclusivity and social empathy within society. It can be concluded that society tends to have a positive attitude towards unintended pregnancy, consistent with previous studies showing that increased reproductive education and access to information contribute to greater social empathy, reduced stigma, and strengthened support for holistic reproductive health programs. Keywords: Knowledge, Attitudes, Unintended Pregnancy, Reproductive Health ABSTRAK Kehamilan tidak diinginkan adalah isu kesehatan global yang serius, dengan prevalensi tinggi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan sering kali disebabkan oleh keterbatasan akses ke layanan kesehatan reproduksi, kurangnya edukasi kesehatan seksual, serta norma sosial dan budaya yang membatasi diskusi tentang kontrasepsi, sehingga menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan anak dan memerlukan kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan edukasi dan akses layanan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini ntuk melakukan Eksplorasi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kehamilan tidak diinginkan: tantangan dan solusi edukasi reproduksi. Metode penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 150 responden dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Data dikumpulkan secara daring menggunakan teknik random sampling dan dianalisis. Lisensi etik telah didapatkan dari komite etik penelitian kesehatan Universitas harapan bangsa dengan No.B.LPPM-UHB/765/07/2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perempuan (94%) dan usia produktif (20-35 tahun) dengan pendidikan menengah ke atas mendominasi partisipasi, sebagian besar telah menikah, dan menunjukkan pengetahuan yang baik (82%) serta sikap positif (96.7%) terhadap kehamilan tidak diinginkan, mencerminkan inklusivitas dan empati sosial yang luas dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat cenderung memiliki sikap positif terhadap kehamilan tidak diinginkan, selaras dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa peningkatan edukasi reproduksi dan akses informasi berkontribusi pada empati sosial yang lebih besar, mengurangi stigma, dan memperkuat dukungan terhadap program kesehatan reproduksi yang holistik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Kehamilan Tidak Diinginkan, Kesehatan Reproduksi