Budaya bersepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan masih terus digalakkan di berbagai wilayah. Pelajar remaja tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan potensi besar pengguna di kota Yogyakarta, dimana secara usia dapat lebih mandiri untuk perjalanan harian sekolah. Mayoritas pelajar remaja saat ini tergantung pada kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan. Untuk itu, kami berusaha menemukan faktor yang mempengaruhi penggunaan sepeda pada pelajar remaja non-pesepeda. Kami menggunakan metode analisis faktor eksploratori pada 248 responden pelajar remaja, untuk merumuskan faktor yang mempengaruhi, mulai tahap sesaat sebelum berangkat dari rumah, sampai dengan sekolah dan sebaliknya. Kami menemukan empat faktor, secara berurutan yaitu : faktor mobilitas dan aksesibilitas; faktor keamanan dan keselamatan; faktor kenyamanan; dan faktor kualitas infrastruktur bersepeda, yang mempengaruhi pelajar remaja di kota Yogyakarta enggan menggunakan sepeda untuk perjalanan sekolah. Temuan kami membuktikan bahwa manajemen mobilitas dan perilaku pengguna infrastruktur, dengan lebih banyak waktu seharian dihabiskan hanya di sekolah lebih mendorong penggunaan sepeda, dan setelahnya meningkatkan kualitas infrastruktur bersepeda lebih aman, selamat dan nyaman dapat dilakukan.