Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Kersen leaf extract gel (Muntingia calabura L.) to Improve the healing of perineal wounds in postpartum mothers Rahmatia, Diyah Annisa; Wijayanti, Krisdiana; Ramlan, Djamaluddin
MEDISAINS Vol 20, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v20i3.15597

Abstract

Background: Delivery processes experience 90% perineal rupture—worldwide. Previous research on test animals proved the effect of cherry leaf gel on wound healing can kill microorganisms, increase collagen, and repair wound tissue. However, no research has been found on healing perineal wounds in postpartum mothers using cherry leaf gel, so this research is necessary.Purpose: Making and testing kersen leaf extract gel to improve perineal wound healing for postpartum women.Method: This is a quasi-experiment with a pre-post-test with a control group design. The sample consisted of 26 postpartum women with perineal injuries grade 2, divided into two groups (Intervention and control). The intervention was given a combination of kersen leaf gel 25% with antibiotic 2x1 for seven days, and the control group was only given the antibiotic. Perineal wound healing was assessed using the REEDA score. The data analysis used the Mann-Whitney test.Results: The results showed that the average REEDA score was lower in the intervention group than in the control group on day 3 (5.00±1.155 vs. 5.85±0.801; p=0.038), day 5 (2.31±0.650 vs. 3.23±1.013; p=0.029), and day 7 (0.23±0.439 vs. 1.15±0.987; p=0.039).Conclusion: Kersen leaf extract gel is effective in improving perineal wound healing in postpartum women.
Development of an electronic measuring device for body weight and nutritional status for children under two years old Nasution, Naimah; Widyawati, Melyana Nurul; Ramlan, Djamaluddin
MEDISAINS Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v20i1.13143

Abstract

Background: Measurement of body weight and nutritional status in children under two years are still used manuals. Besides that, there is no tool to measure nutritional status, so it is necessary to develop a tool to make it easier.Purpose: The study aims to develop and test a measuring device for weight and nutritional status in children under two years.Methods: This study is Research and Development (R&D). It consisted of 5 stages, stage I (literature study), stage II (product development), stage III (expert validity and phase I trials), stage IV (product revision and final product), and stage V (phase II trials).Result: The electronic measuring device for weight and nutritional status has been created. The result is that the tool effectively determines the weight and nutritional status. The average value of tool testing is below 5%, which means the calibration value of the tool's sensitivity is valid in determining body weight. In addition, it can also determine nutritional status with a p=0,65, which means that there is no difference between measuring nutritional status using the tool and manually.Conclusion: The electronic measuring device effectively determines the weight and nutritional status.
PENGARUH TEH DAUN KALAKAI (STENOCHLAENA PALUSTRIS) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI ANEMIA Putri, Dian Purnama; Pujiastuti, Rr Sri Endang; Ramlan, Djamaluddin
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 7, No 2 (2022): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v7i2.10889

Abstract

Abstract: Adolescents are the next generation of the nation but there are many problems experienced by adolescents in Indonesia, namely iron deficiency (anemia), stunting, chronic lack of energy, and obesity. The prevalence of anemia incidence increases every year, Riskesdas data shows the prevalence of anemia in young women in Indonesia in 2013 was 37.1%, and in 2018 there was a fairly high increase of 48.9%, so that the greater the impact that occurs on adolescent women anemia such as physical growth and adolescent mental health. One way to deal with anemia is to use kalakai leaf plants which are used as tea. Kalakai leaf tea contains iron, vitamin C, vitamin A, and protein that serves to raise hemoglobin levels. The purpose of this study was to determine the effect of Kalakai leaf tea (Stenochlaena palutris) on haemoglobin levels in young women who had anemia. The research method uses a quasi-experimental method with a pretest posttest design with control group design. The results showed that there was an influence of hemoglobin levels before and after treatment with a p-value of 0.000. There were differences in hemoglobin levels in the intervention group and the control group in anemic young women with a p-value of 0.034. In the intervention group increased hemoglobin levels by 19.6% and the control group by 14.67%. The conclusion of this study is that there is an influence before and after the administration of kalakai leaf tea (Stenochlaena palutris) on hemoglobin levels in anemic young women.Abstrak: Remaja merupakan generasi penerus bangsa namun banyak permasalahan yang dialami remaja di Indonesia yaitu kekurangan zat besi (anemia), stunting, kurang energi kronis (KEK), dan obesitas. Prevalensi kejadian anemia meningkat setiap tahunnya, data Riskesdas menunjukkan prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 37,1%, dan pada tahun 2018 terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai 48,9%, sehingga semakin besar dampak yang terjadi pada remaja putri anemia seperti pertumbuhan fisik dan kesehatan mental remaja. Salah satu cara dalam menangani anemia yaitu menggunakan tumbuhan daun kalakai yang dijadikan teh. Teh daun kalakai memiliki kandungan zat besi, vitamin C, vitamin A, dan protein yang berfungsi untuk menaikkan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teh daun Kalakai (Stenochlaena palutris) terhadap kadar haemoglobin pada remaja semu atau quasi eksperiment dengan rancangan pretest posttest with control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan p-value 0.000. terdapat perbedaan kadar hemoglobin kelompok intervensi dan kelompok control pada remaja putri anemia dengan nilai p-value 0.034. pada kelompok intervensi peningkatan kadar hemoglobin sebesar 19,6% dan kelompok kontrol 14,67%. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian teh daun kalakai (Stenochlaena palutris) terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri anemia. 
Pemanfaatan Kearifan Lokal Bali menuju Desa Sehat Wisata Bebas Penyakit Tidak Menular di Desa Tibubeneng Kabupaten Badung, Provinsi Bali Achjar, Komang Ayu Henny; Krisnayanti , Komang Ayu; Ramlan, Djamaluddin; Rahayu, Sri; Sri Lestari, Agus; Gama, Ketut; Ayu Dharmawati, Gst Agung; Wiardani, Komang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 2 (2025): JPMI - April 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3217

Abstract

Tidak dapat dipungkiri jumlah penderita Penyakit tidak menular seperti DM dan hipertensi masih tinggi, walaupun pemerintah sudah melakukan beberapa terobosan melalui pemberdayaan peran keluarga dan kader lansia di rumah, program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga (PIS- PK) dengan kunjungan rumah. Peran tenaga kesehatan secara interprofesi untuk mampu berkontribusi dalam mengatasi masalah  fisik, psikologis, ekonomi dan sosial yang dihadapi lansia. Kegiatan diutamakan pada pelayanan kesehatan terintegrasi sesuai budaya lokal setempat dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada  di Bali. Perlu penanganan lansia yang berbeda di setiap budaya yang berbeda juga. Pemberdayaan komunitas melalui peran serta kelompok lokal, seperti Seka Truna Truni (STT) dan PKK, menunjukkan potensi besar dalam mendukung kesehatan lansia. Pendekatan kearifan lokal, termasuk terapi komplementer dan pemanfaatan produk herbal, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan: mewujudkan desa sehat wisata bebas penyakit tidak menular dengan memanfaatkan kearifan lokal Bali. Metode: pemberian pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembentukan kelompok diskusi, swabantu, dan peduli lansia, pembuatan percontohan toilet ramah lansia, pembuatan model kursi bantu untuk lansia dan pemanfaatan tanaman herbal dan senam kaki DM sebagai terapi komplementer. Hasil: terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perangkat desa dan masyarakat.
Modifikasi Tongkat Kruk Kursi Ergonomis Terhadap Kenyamanan Beraktivitas Penderita Patah Tulang Kaki Ramlan, Djamaluddin; Yulianto, Yulianto; Cahyono, Tri; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 43 No. 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i2.11295

Abstract

Kesulitan berjalan yang dialami pasien patah tulang kaki akibat aktivitas fisik, olahraga dan kecelakaan lainnya yang mengakibatkan: memar, nyeri dan bengkak pada bagian kaki membutuhkan alat bantu agar dapat kembali berjalan. Kebutuhan alat bantu seperti kruk sangat dibutuhkan oleh orang atau penderita cacat kaki untuk membantu aktifitas maupun mobilisasi. Penggunaan kruk yang berulang akan menimbulkan penyempitan pada arteriaksilaris, sebab adanya pembebanan oleh berat badan untuk mengatasinya pengguna harus beristirahat. Pencarian tempat istirahat akan membutuhkan waktu dan jarak yang tidak mudah. Penelitian ini dikembangkan jenis Kruk sebagai alat bantu jalan saat ini berbentuk tongkat dengan kemampuan disesuaikan kebutuhan penggunanya, diantaranya adalah pegangan ditengah yang digunakan dengan cara dijepit di ketiak, tiang penyesuai jangkauan, jarak pegangan tangan dan pada bagian bawah diberi lapisan karet agar tidak licin, tahan tekanan serta sebagai inovasinya alat ini dapat dijadikan tempat duduk. Sebagai tahap evaluasi pengembangan tongkat kruk kursi ergonomi dapat lebih di uji pada berbagai aktifitas dan lokasi pasien dalam kegiatan rutinitas pada umumnya. Melalui pemodelan kruk kursi lipat ergonomi ini diharapkan menjadi Solusi bagi pata pasien cidera kaki untuk dapat merasakan kenyamanan beraktifitas dan meminimalisir kecelakaan yang terjadi pada penggunaan kruk yang lama.
Pengaruh Formulasi Sosis Ikan Kembung dan Kacang Tanah terhadap Berat Badan pada Batita Gizi Kurang Fadilasari, Alifa Risda; Runjati, Runjati; Ramlan, Djamaluddin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 11 (2024): Volume 4 Nomor 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i11.15980

Abstract

ABSTRACT Malnutrition poses a global challenge. Potentially threatening the quality of future generations. Direct and indirect factors influence children’s nutrition. Prevalence of malnutrition in Indonesia has increased to 7,7%, despite government efforts. Providing supplementary foods such as mackerel and peanut sausage is one potential solution to increase nutrient intake and impact children's weight. This study aims to analyze the effects of the formulation of mackerel (Rastrelliger Kanagurta) and peanut (Arachis Hypogaea L.) sausage on weight gain in malnutrition toddlers. The research method used true experiment with a pretest-posttest with control group design. The sample size consisted of 38 respondents divided into two groups: the intervention group received mackerel and peanut sausage formulation for 14 days, while the control group received MT biscuits as standard care for 14 days. The sampling technique used simple random sampling. Data analysis using Wilcoxon test and Mann Whitney test. The results showed that giving the formulation of mackerel and peanut sausage had a significant effect on weight gain in malnutrition toddlers. The mean difference in weight gain was 0.453 kg for the intervention group and 0.142 kg for the control group (p=0.002). It can be concluded that giving the formulation of mackerel and peanut sausage formulation significantly increases weight gain in malnutrition toddlers. Keywords: Malnutrition, Sausage, Mackerel, Peanut, Weight  ABSTRAK Malnutrisi menjadi tantangan global yang berpotensi mengancam kualitas generasi mendatang. Faktor langsung dan tidak langsung memengaruhi gizi anak. Prevalensi gizi kurang di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 7,7%, meskipun telah dilakukan upaya pemerintah. Pemberian makanan tambahan seperti sosis ikan kembung dan kacang tanah menjadi salah satu solusi potensial untuk meningkatkan asupan gizi yang berdampak pada berat badan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh formulasi sosis ikan kembung (Rastrelliger Kanagurta) dan kacang tanah (Arachis Hypogaea L.) terhadap berat badan pada batita gizi kurang. Metode penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Jumlah sampel penelitian 38 responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi diberikan formulasi sosis ikan kembung dan kacang tanah selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol diberikan biskuit MT balita sebagai asuhan standar selama 14 hari. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann Whitney test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian formulasi sosis ikan kembung dan kacang tanah berpengaruh secara signifikan terhadap berat badan pada batita gizi kurang. Selisih rata-rata berat badan kelompok intervensi 0,453 kg dan kelompok kontrol 0,142 kg (p=0,002). Dapat disimpulkan bahwa pemberian formulasi sosis ikan kembung dan kacang tanah memberikan hasil yang signifikan dalam peningkatan berat badan pada batita gizi kurang. Kata Kunci: Gizi Kurang, Sosis, Ikan Kembung, Kacang Tanah, BB
Telehealth DM Group Android Smartphones in Controlling Blood Sugar Levels in Patients with Type 2 DM Syamsu, Muh. Nur; Sudirman, Sudirman; Ramlan, Djamaluddin
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol. 4 No. 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.2670

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a degenerative disease with an increasing number that continues to grow from year to year. Data from the International Diabetes Federation (IDF) shows that the prevalence of diabetes patients will increase to 84%, from 82 million to 151 million. Uncontrolled blood sugar levels can cause serious diseases that affect the heart, blood vessels, eyes, kidneys, and nerves. Aim: Knowing the effectiveness of the Telehealth DM Group application in controlling blood sugar levels in DM type 2 patients. Method: This study uses Research and Development (R&D) and quasi-experimental development methods with a pre-post control group design and uses a random sampling technique. Results: The Telehealth DM Group Smartphone Android application is feasible based on expert validation tests with marks of 93.33%. There is a difference in blood sugar levels before being given pre-intervention (219 mg/dl). After being given post-intervention (160 mg /dl) with a value of 0.002, the Telehealth DM Group application can control blood sugar levels of 58.6 mg/dl with a value of 0.004. Conclusion: Telehealth DM Group Android smartphones are effective as an educational and health service media in controlling blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.