Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENILAIAN POSTUR PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT (ROSA) DI PT UNILEVER BALIKPAPAN Muhamad Ramdan; L.M. Zainul; Muhammad Kurniawan
IDENTIFIKASI Vol 8 No 2 (2022): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v8i2.246

Abstract

PT Unilever is a business that uses computers in its daily operations. At PT Unilever Balikpapan, computers are used in every department. 90% of employees use computers as work aids in public services, shipping, goods, engineering, and finance departments. Rapid Office Strain Assessment is an ergonomics assessment method for office and computer-related or administrative work. Rapid Office Strain Assessment is one of the office ergonomics techniques used to analyze the risks of computer use and decide what level of adjustment measures to take in response to reports of pain. ROSA observations are used to evaluate ergonomic risks in office workers, which can lead to musculoskeletal disorders. By using the Rapid Office Strain Evaluation approach, the assessment is carried out by looking at the employee's work posture. a picture of a worker to be measured. ROSA is a useful tool and one of the easiest methods to assess several risk factors associated with complaints in the form of work-related injuries to muscles, tendons, and body structures. Risk factors from computer use are divided into chairs, monitors, telephones, keyboards, and mice. The method for assessing ROSA is by assessing an increase of 1–3 for each work factor risk. The final result of the ROSA assessment will be a value ranging from 1 to 10. If the final value obtained is greater than 5, then the work is considered risky. In addition, the duration of work time is also considered. The Nordic Body Map assessment of musculoskeletal disorders begins with the identification of workers' complaints using the SNQ, which can identify the part of the muscle that has caused the complaints.Keywords: Rapid Office Strain Assessment (ROSA), Muscoceletal Disorder, NBM
Penyebab Rendahnya Nilai Internal Control Pada Proyek X PT XYZ 2023 Di Kota Balikpapan Aziz Kurnain; Maslina Maslina; Muhamad Ramdan
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13675

Abstract

Perseroan Terbatas (PT) XYZ pada dasarnya ialah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri oil and gas, pada proses penggarapan usaha tersebut ini tentunya mempunyai berbagai macam kemungkinan adanya kecelakaan kerja. Pada hasil laporan internal control HSE yang dilakukan oleh PT XYZ memiliki nilai rendah terhadap 2 (dua) elemen SMK3 Nasional yaitu elemen 2: tentang pembuatan dan rencana strategi K3 dan elemen 7: tentang standar pemantauan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diantaranya ialah wawancara serta dokumen perusahaan. Analisis data dilakukan menggunakan content analysis. Hasil penelitian dengan menggunakan teori 4M1E dikemukakan bahwasanya unsur penyebab rendahnya nilai Internal Control pada proyek X PT XYZ 2023 di Kota Balikpapan ialah unsur Man, Method. Mengacu pada hasil penelitian perlu adanya penggembangan sistem pemantauan yang lebih efektif, pembuatan form checklist dan prosedur tindakan perbaikan yang jelas, serta pelatihan dan sosialisasi yang lebih baik tehadap karyawan tentang pentingnya partisipasi aktif dalam memastikan keselamatan kerja di area proyek.
ANALISIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF DI RUMAH SAKIT RESTU IBU BALIKPAPAN Nugraha, Septa; Rusba, Komeyni; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i1.339

Abstract

Kebakaran adalah suatu peristiwa yang sangat cepat dan tidak dikehendaki sehingga menimbulkan kerusakan atau kerugian yang sangat fatal, hal ini disebabkan ketidak displinan dalam menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang digunakan. Bahan-bahan yang menimbulkan tejadinya kebakaran beberapa zat padat, zat cair, dan campuranJenis penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif untuk menganalisis tingkat kesesuaian sistem proteksi kebakaran aktif padabangunan gedung dan lingkungan dirumah Sakit Restu Ibu Balikpapan. Hasil observasi kemudian disesuaikan dengan standar acuan yang digunakan yaitu, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis SistemProteksi aktifAnalisis Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Berdasarkan SNI 03-39852 dan SNI 03-3989 di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan telah di laksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Analisis penerapan Proteksi Kebakaran Aktif ini dilaksanakan di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan guna untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan gedung Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan, yang dimana system proteksi kebakaran aktif meliputi:Apar, yaitu Hydrant, Smoke Detector, Springkler, Dan Fire AlarmKesimpulan dari hasil observasi dan pembahasan kesesuaian sistem proteksi kebakaran aktif di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerja Umum No.26/PRT/M/2008 88,3% hasil sistem proteksi kebakaran aktif yang dimiliki Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan dikatakan sesuai. Faktor yang menjadi penyebab ketidaksesuain system proteksi aktif pada bangunan gedung dan lingkungan di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan adalah pihak perusahaan kurang menerapkan regulasi yang telah di berlakukan.
PENERAPAN ALAT PEMADAM API RINGAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI BLUE SKY Ramdan, Muhamad; Ismail, Muhammad Faizi; Rusba, Komeyni
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.356

Abstract

Alat Pemadam Api Ringan adalah salah satu media penanggulangan kebakaran, adanya APAR ini diharapkan kejadian seperti kebakaran dapat ditanggulangi saat masih di tahap permulaan sebelum api meluas dan menyebabkan kerugian yang lebih besar. Penanggulangan kebakaran adalah paduan dalam rangka antisipasi penanganan darurat kebakaran dan bencana lainnya dalam rangka pengamanan jiwa, gedung maupun prasarana yang dibuat sebagai Langkah yang harus dilakukan dalam keadaan aman dan darurat kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan fakta, keadaan yang terjadi pada saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya penelitian deskriptif kualitatif serta menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan terkait Penerapan Alat Pemadam Api Ringan dan Penanggulangan Kebakaran di Hotel Blue Sky. Berdasarkan hasil dari penelitian Maka didapat rata-rata tingkat pemenuhan Alat Pemadam Api Ringan adalah 71,1% terlah terpenuhi dan 28,9% tidak terpenuhi. Dan Tingkat dapat dirata-rata tingkat kesesuaian dari penerapan penanggulangan kebakaran di Hotel Blue Sky Balikpapan 100% telah terpenuhi dan 0% tidak terpenuhi.
PENERAPAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA DEPARTEMEN BATCHING PLANT PADA PT. BALIKPAPAN READY MIX SITE BATAKAN BALIKPAPAN Widiasari, Firda; Siboro, Impol; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.371

Abstract

Department batching plant di PT. Balikpapan Ready Mix Site Batakan Balikpapan mengalami beberapa masalah yang harus segera ditangani seperti Inconsistent Concrete Quality, Operational Downtime, Inefficient Material Handling, Environmental Compliance Issues, Poor Workforce Management, Supply Chain Disruptions dan Energy Inefficiency. Manajemen perusahaan sangat penting untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam semua kegiatan operasional untuk memitigasi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat berdampak buruk bagi karyawan dan perusahaan. Penerapan K3 bertujuan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan kondusif, menjamin kesejahteraan pegawai serta meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. PT. Balikpapan Ready Mix Site Batakan Balikpapan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pelaksanaan safety talk di departemen batching plant PT. Balikpapan Ready Mix Site Batakan Balikpapan, mengevaluasi kesehatan karyawan di departemen yang sama, dan memeriksa langkah-langkah keselamatan yang diterapkan untuk karyawan di departemen batching plant PT. Balikpapan Ready Mix Site Batakan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer diperoleh dengan cara observasi langsung dan melakukan wawancara di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan, peraturan, atau dokumen lain yang relevan dengan subjek yang diselidiki. Penelitian ini melibatkan tiga narasumber atau informan. Pengumpulan data melibatkan pemeriksaan dan penyajian gambaran komprehensif tentang situasi yang sedang dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program inspeksi Batching Plant sebesar 92,72%. Hal ini menunjukkan adanya beberapa komponen yang belum lengkap atau rusak. Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja Safety Talk dan Healthy Check-Up sudah mencapai 100% Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masalah yang belum sesuai harus memerlukan penanganan segera agar penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dapat berjalan lebih maksimal.
ANALISIS PERILAKU KESELAMATAN PADA PEKERJA DI RUANG TERBATAS DI PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA Hidayat, Dimas Joardi; Maslina, Maslina; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.382

Abstract

Perilaku keselamatan pekerja di ruang terbatas merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan kerja, mencerminkan sikap terhadap keselamatan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya anteseden, perilaku dan konsekuensi di PT. Multi Agung Sarana Ananda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggambarkan perilaku pekerja di water tank menggunakan teori ABC. Anteseden mencakup kebijakan, ketersediaan APD, pengawasan, safety induction, rambu keselamatan, konsekuensi hukuman dan penghargaan, informan penelitian terdiri dari 4 orang: General Manager, 1 informan HSE, dan 2 pekerja pengelasan. Penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen pada Mei–Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan perilaku tidak aman seperti bekerja tidak sesuai prosedur, tidak menggunakan APD yang lengkap, dan tidak menggunakan masker catridge di water tank. Kekurangan anteseden termasuk safety induction yang hanya dilakukan sekali. Upaya untuk menciptakan perilaku aman mencakup peningkatan pengawasan dengan melibatkan pekerja, sering mensosialisasikan peraturan, mempertegas hukuman, dan memberikan penghargaan kepada pekerja yang berperilaku aman.
EFEKTIVITAS PELAPORAN BAHAYA PADA PT PETROSEA DI BALIKPAPAN Ali, Olivea Vitra; Siboro, Impol; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.391

Abstract

Salah satu upaya menekan angka kecelakaan kerja adalah dengan menerapkan sistem pelaporan bahaya. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memiliki prosedur pelaporan bahaya dan diketahui oleh seluruh pekerja. Dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselematan kerja menjamin setiap pekerja berada di area kerja selama bekerja. Dengan bekerja di lingkungan yang aman dan dengan sumber produksi yag juga digunakan dengan aman dan efisien dapat menghindari berbagai bahaya yang dpata menimbulkan kerugian terhadap asset, manusia juga lingkungan. Selain itu, dalam penerapan di dunia industri keselamatan dan kesehatan kerja diaplikasikan dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang konsisten, akan semakin mendukung produktifitas suatu industry juga dapat memperkuat pertahanan industry tersebut dalam perkembangan dan pertumbuhan di masa industrialisasi. Dalam upaya mendukung usaha pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja pekerja, PT Petrosea mengeluarkan aplikasi SHEPRO guna mempermudah pelaporan bahaya di sekitar area kerja. Upaya ini sekaligus mendukung era digitalisasi dalam industri.
TINGKAT RISIKO DALAM KEGIATAN PENJAHIT PAKAIAN DENGAN METODE RULA DI DESA BUKIT RAYA, SAMBOJA Ningtias, Vidya Kinanti Ayu; Rusba, Komeyni; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.400

Abstract

Gangguan moskuloskeletal atau juga disebut sebagai Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah cedera atau penyakit pada sistem muskuloskeletal akibat paparan repetitif dari beragam bencana dan faktor keadaan di tempat kerja. Menjahit adalah salah satu jenis pekerjaan yang berhubungan langsung dengan keluhan muskuloskeletal, karena Menjahit dilakukan dengan posisi duduk yang lama dan terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat risiko dalam kegiatan penjahit pakaian di Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode RULA untuk mengevaluasi risiko ergonomi pada penjahit serta kuesioner NBM untuk mengidentifikasi keluhan subjektif setelah mereka menyelesaikan pekerjaan. Di Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja, penilaian terhadap tiga penjahit menunjukkan variasi tingkat risiko: satu penjahit berada pada risiko rendah, satu pada risiko sedang, dan satu lagi pada risiko tinggi. Bagian tubuh yang paling sering mengalami keluhan mencakup bahu kanan, punggung, pinggang, pinggul, siku, lengan kanan, dan kaki. Hasil RULA menunjukkan dua penjahit dengan skor 5 dan satu penjahit dengan skor 6. Ketiganya berada pada level tindakan 5-6, yang menunjukkan perlunya investigasi dan perbaikan segera terhadap postur kerja untuk mengurangi risiko cedera muskuloskeletal. Oleh karena itu, perbaikan postur tubuh saat bekerja sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut pada sistem muskuloskeletal.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. MULIA PERDANA MUPECO Cahyani, Denisa Agustin; Noeryanto, Noeryanto; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.422

Abstract

Perilaku tidak aman terjadi karena seseorang kurang mengerti terhadap keselamatan dan Kesehatan kerja pada pekerjaan masing-masing individu. Dampak yang ditimbulkan yaitu seseorang dapat mengalami kecelakaan kerja dan masalah Kesehatan. Berdasarkan hasil observasi awal terdapat beberapa pekerja pada bagian produksi pada saat yang bekerja dengan perilaku tidak aman yang disebakan oleh persepsi yang berbeda. Penelitian ini terfokus pada persepsi dengan perilaku tidak aman pada pekerja dengan jumlah 39 Orang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional studi.. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data terhadap variable dependen dan independent yang ada pada pekerja bagian produksi PT. Mulia Perdana MUPECO.Berdasarkan hasil uji chi-square, ditemukan hasil p value sebesar 0,00 (0,05). Oleh sebab itu, Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti dengan ini dinyatakan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi dengan perilaku tidak aman. Hasil data Analisa ditemukan bahwa pekerja yang bersepsi baik pada bagian produksi terdapat 13 oarng (36,1) dan pekerja yang bersepsi buruk pada bagian produksi terdapat 23 orang (66,7) dari total keseluruhan 36 responden. Dan ditemukan bahwa pekerja berperilaku aman pada bagian produksi terdapat 12 orang (33,3) dan pekerja yang berperilaku tidak aman terdapat 24 orang (66,7) dari total keseluruhan 36 responden. Dari uji Chi-Square didapat hasil p value sebesar 0,00 (0,05) dengan ini dinyatakan adanya hubungan yang signifikat antara persepsi dengan perilaku tidak aman.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. BALIKPAPAN READY MIX SITE IBU KOTA NUSANTARA Athifa, Diva; Wahyuni, Sri; Ramdan, Muhamad
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.427

Abstract

Beban kerja merupakan keadaan di mana seorang pekerja dihadapi banyaknya tugas yang harus dikerjakan dalam waktu tertentu. Karena setiap pekerjaan yang diterima oleh pekerja akan menjadi tanggung jawab dan akan menjadi beban kerja bagi seorang pekerja. Kelelahan merupakan mekanisme pertahanan yang memungkinkan tubuh menghindari keparahan lebih jauh dan akan pulih setelah beberapa waktu istirahat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan crossectional studi. Variabel dalam penelitian ini adalah beban kerja dan kelelahan kerja. Alat ukur yang digunakan untuk beban kerja adalah NASA TLX, dan kuesioner IFRC untuk kelelahan kerja. Populasi dalam penelitian adalah pekerja PT. Balikpapan Ready Mix Site Ibu Kota Nusantara. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Non-Probability Sampling jenis purposive sampling artinya semua subjek yang memenuhi syarat (kriteria inklusi dan eksklusi) akan diikut sertakan dalam penelitian ini. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang. Uji yang digunakan untuk melihat hubungan kedua variabel adalah Spearman Rank. Tingkat beban kerja dominan adalah beban kerja tinggi sebanyak 23 responden (75,5%) dan tingkat kelelahan kerja dominan adalah kelelahan kerja sedang sebanyak 16 responden (40%).Hasil analisis uji Spearman Rank Diperoleh p value 0,014 (p value < 0,05). Karena nilai Sig.2-tailed < 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. Diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,387 yang berarti tingkat kekuatan hubungan adalah cukup kuat. Angka koefisien korelasi bernilai positif yaitu sebesar 0,387 maka arah hubungan variabel adalah positif yang artinya adanya hubungan yang signifikan hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada PT. Balikpapan Ready Mix Site Ibu Kota Nusantara.