Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi

Resiliensi pada pekerja di kota Surabaya: Bagaiamana peran dukungan keluarga dan regulasi emosi ? Faizha, Noer; Rini, Amanda Pasca; Ariyanto, Eko April
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 1 (2024): Volume 5 No 1 Juni 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v5i1.10379

Abstract

Pekerja yang tangguh terhadap tekanan dan permasalahan dapat dikatakan memiliki resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara dukungan keluarga dan regulasi emosi dengan resiliensi pekerja kota di Surabaya. Subjek penelitian ini adalah pekerja kota di Surabaya. Jumlah responden dalam penelitian nini adalah 314 responden. Data penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner melalui gform. Metode penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdaoat hubungan antara dukungan keluarga dan regulasi emosi dengan resiliensi pekerja kota di Surabaya. Namun tidak ada koerelasi antara dukungan keluarga dengan resiliensi pekerja kota di Surabaya, terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan resiliensi pekerja kota di Surabaya.
Peran mediasi intensitas penggunaan media sosial dalam hubungan self-acceptance dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada konten kreator di surabaya Anandian, Mirza Sabbihisma; Rini, Amanda Pasca; Ariyanto, Eko April
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2024): Volume 5 No 2 Desember 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v2i5.12406

Abstract

Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder merupakan kondisi dimana individu selalu merasa memiliki “cacat” pada tubuhnya yang kecacatan tersebut mungkin bagi orang tidak signifikan, Salah satu penyebab individu dengan kecenderungan BDD yaitu adanya Self Acceptance yang rendah sehingga individu kerapkali mebandingkan dirinya dengan orang lain dalam hal penampilan. Terlebih saat ini individu lebih mudah dalam membandingkan diri di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Self Acceptance dan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder dengan di mediasi oleh Intensitas Penggunaan Media Sosial. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 333 individu konten kreator dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode analisis kuantitatif menggunakan analisis jalur dengan bantuan Smart PLS versi 4.1.0.9. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan dengan arah hubungan negatif antara Self Acceptance dan Kecenderungan BDD dengan di mediasi oleh Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan nilai P = 0,015 (P<0.05) dan total indirect effects sebesar -0,051. artinya semakin tinggi self acceptance maka akan semakin rendah kecenderungan BDD dan Intensitas Penggunaan Media Sosial, begitu pula sebaliknya semakin rendah Self Acceptance maka akan semakin tinggi Kecenderungan BDD dan Intensitas Penggunaan Media Sosial. Individu diharapkan memahami bahwa setiap manusia memiliki ciri khas masing – masing sehingga tidak perlu untuk membandingkan diri dengan orang lain di media sosial. Kata Kunci : Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder, Self Acceptance, Media Sosial, Konten Kreator
Self regulation dan kecenderungan adiksi media sosial pada santri: bagaimana peran fear of missing out sebagai mediator? Putri, Reina Salsabilla Amalia; Rini, Amanda Pasca; Ariyanto, Eko April
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2024): Volume 5 No 2 Desember 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v2i5.12411

Abstract

Media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kecenderungan adiksi media sosial, yang sering kali mengganggu interaksi sosial langsung dan mengabaikan tanggung jawab. Kondisi ini dipicu oleh kurangnya self-regulation dan Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-regulation dan kecenderungan adiksi media sosial dengan FoMO sebagai variabel mediator. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 246 remaja santri berusia 18-21 tahun sebagai subjek, dipilih melalui teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert yang meliputi skala kecenderungan adiksi media sosial, skala self-regulation, dan skala FoMO. Analisis data dilakukan menggunakan analisis mediasi. Hasil menunjukkan korelasi negatif dan signifikan antara self-regulation dengan kecenderungan adiksi media sosial melalui FoMO (indirect effects = -0,225; p = 0,000). Selain itu, terdapat efek langsung self-regulation terhadap kecenderungan adiksi media sosial yang lebih besar (direct effects = -0,379; p = 0,000). Kesimpulannya, self-regulation memiliki peran penting dalam mengurangi kecenderungan adiksi media sosial, baik secara langsung maupun melalui pengurangan FoMO. Kata Kunci: adiksi media sosial, self regulation, FoMO, remaja santri
Kecemasan sosial dan social media addiction pada mahasiswa fakultas psikologi untag surabaya: Bagaimana peran self esteem ? Lesmono, Vio Ramadhan Putra; Rini, Amanda Pasca; Ariyanto, Eko April
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2024): Volume 5 No 2 Desember 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v2i5.12446

Abstract

Media sosial terus menjadi wadah yang digemari berbagai kalangan, terutama pelajar modern. Karena interaksi online jauh lebih mudah daripada interaksi tatap muka, media sosial dapat memberikan dampak yang signifikan, seperti menurunkan tingkat keterampilan interaksi tatap muka, yang dapat menyebabkan kecanduan dan Siswa dapat mengabaikan tugas sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara kecemasan sosial dan kecanduan media sosial dengan menggunakan harga diri sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi sebanyak 669 siswa dan sampel sebanyak 236 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung yang positif antara kecemasan sosial dan social media addiction dengan self-esteem sebagai variabel mediator (mediasi parsial) dengan nilai specific indirect effects 3,940 (T Statistic > 1,96) dan nilai p value= 0,000 (p<0,05).
Peran digital lifestyle dan social network terhadap risiko nomophobia pada gen Z Febiola, Marsanda Dwi; Ariyanto, Eko April; Pasca Rini, Amanda
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research conducted by the author aims to determine the relationship between digital lifestyle and social network on nomophobia among Generation Z in Surabaya. This study is motivated by the increasing use of digital technology and social media among young people, which potentially leads to anxiety when individuals are unable to access their smartphones. This research is a type of quantitative study using a correlational method. The population in this study was Generation Z students in Surabaya, and the sampling technique used was purposive sampling, involving 384 respondents selected based on specific criteria. The results of multiple linear regression analysis show that digital lifestyle and social network simultaneously have a significant effect on nomophobia, with an F-value of 15.986 and a significance level of 0.000 (p < 0.01). Partially, digital lifestyle significantly affects nomophobia with a t-value of 3.999 (p = 0.000), and social network also has a significant effect with a t-value of 3.456 (p = 0.001). These findings indicate that digital lifestyle and social network are significant predictors of nomophobia among Generation Z Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara digital lifestyle dan social network pada Generasi Z di Surabaya. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah fenomena meningkatnya penggunaan teknologi digital dan media sosial di kalangan generasi muda saat ini, tentunya akan memicu individu tidak dapat jauh dari smartphone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah partisipan 384 responden dengan kriteria khusus yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara simultan digital lifestyle dan social network berpengaruh signifikan terhadap nomophobia dengan nilai F sebesar 15,986 dan signifikansi 0,000 (p < 0,01). Secara parsial, digital lifestyle berpengaruh sangat signifikan terhadap nomophobia dengan nilai t sebesar 3,999 dan signifikansi 0,000, sedangkan social network juga berpengaruh sangat signifikan dengan nilai t sebesar 3,456 dan signifikansi 0,001. Temuan ini menunjukkan bahwa digital lifestyle dan social network merupakan prediktor signifikan terhadap nomophobia.