Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Representasi Perempuan Muslim dalam Hati Suhita Karya Khilmi Anis Indra Tjahyadi; Dheny Jatmiko
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 3 No. 2 (2021): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.317 KB) | DOI: 10.15642/suluk.2021.3.2.122-130

Abstract

Artikel ini memfokuskan kajiannya pada keberadaan makna perempuan muslim yang direpresentasikan dalam Hati Suhita karya Khilma Anis. Dalam kajian ini, novel tidak hanya dipahami sebagai sebuah karya sastra yang mimiliki nilai estetika saja, lebih jauh novel sebagai dokumen budaya yang merepresentasikan wacana kebudayaan sebuah masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna perempuan muslim yang direpresentasi dalam wacana berjenis novel. Teori yang digunakan dalam kajian ini teori analisis wacana model Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif desktiptif. Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa perempuan muslim direpresentasikan sebagai sosok yang cerdas, berkepribadian yang kuat, serta memiliki keberanian untuk mengaktualisasikan dirinya di tengah masyarakat.
Strategi Literer Suparto Brata dalam Kontestasi Simbolik Arena Sastra Indonesia Dheny Jatmiko
MOZAIK HUMANIORA Vol. 16 No. 1 (2016): MOZAIK HUMANIORA VOL. 16 NO. 1
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.375 KB) | DOI: 10.20473/mozaik.v16i1.10223

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi perjuangan dan pergulatan Suparto Brata dalam arena sastra Indonesia. Hal ini bermuara pada penjelasan atas kegagalan Suparto Brata sebagai pengarang senior yang hampir sepanjang kehidupan kepengarangannya tidak pernah memperoleh legitimasi dalam dunia sastra Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan yang dapat melihat sastra secara keseluruhan, yaitu pembacaan secara eksternal dan internal novel Suparto Brata, pembacaan terhadap kondisi sastra dan kondisi sosial politik yang ketika Suparto Brata menuliskan novel dan memperjuangkan nilai karyanya. Oleh karena itu, teori yang dianggap sesuai adalah strukturalisme genetik Pierre Bouedieu. Operasionalisasi teori Bourdieu mencakup tiga konsep utama, yaitu, habitus, modal, dan arena. Habitus didefinisikan sebagai sebuah sistem disposisi terhadap suatu praktik adalah basis generatif bagi perilaku-perilaku yang teratur; oleh karena itu menjadi basis bagi regularitas bentuk-bentuk praktik Bourdieu. Berdasarkan metode arena produksi kultural Pierre Bourdieu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Suparto Brata pada dasarnya memiliki modal positif sebagai pengarang berupa penguasaannya terhadap sejumlah fakta sejarah yang didasari oleh pengalaman hidupnya pada masa perjuangan Indonesia. Strategi literernya dibentuk oleh pandangan sosial dan pilihan cara artistik yang memadukan ragam sastra serius dan sastra populer. Namun demikian, modal dan strategi tersebut ternyata tidak sepenuhnya relevan dengan politik sastra pada masa Orde Baru.
ESTETIKA SASTRA POPULER DALAM NOVEL MENCARI SARANG ANGIN KARYA SUPARTO BRATA Dheny Jatmiko
Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Lakon
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.405 KB) | DOI: 10.20473/lakon.v4i1.1928

Abstract

This research’s title is Estetika Sastra Populer d Novel Mencari Sarang Angin Karya Suparto Brata. This research is aiming to elaborate the story of Mencari Sarang Angin by Suparto Brata. This research is done because Suparto Brata and his novels are containing historical story but, different with the other historical novels, appreciation and legitimation that received by Suparto Brata is not relatively significant.Mencari Sarang Angin is one of Suparto Brata’s popular work, that is the reason why this work becomes the object study. There are some theories that is used, they are cultural production by Bourdieu and detective formula theory. According to this research, there are two findings, they are dominant love story as the main story, also utilization of detective story formula as the structure of story telling.
PSIKOEDUKASI “WAWASAN KEBANGSAAN” UNTUK MENURUNKAN POTENSI RADIKALISME PADA MAHASISWA Eko April Ariyanto; Sayidah Aulia Ul Haque; Hikmah Husniyah Farhanindya; Dheny Jatmiko
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v7i1.6035

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan psikoedukasi melalui pelatihan kepada pemuda yang termasuk kedalam kelompok program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa yang terlibat dalam organisasi kemahasiswaan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan juga para remaja yang menjadi mitra di kegiatan Matching Fund Desa Minggirasari, Kabupaten Blitar. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu ceramah, diskusi dan games dengan maksud dapat mengembangkan wawasan kebangsaan berdasaarkan landasan dasar filosofis pada para mahasiswa dan para remaja. Hasil yang dicapai dari pengabdian ini menunjukkan ada perbedaan wawasan peningkatan dan kesadaran berbangsa. Pelaksanaan psikoedukasi wawasan kebangsaan dapat efektif meningkatkan pengetahuan peserta, hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan uji paired sample T-test diperoleh nilai t sebesar -18,047 dengan taraf signifikan antara hasil taraf signifikasi 0,000 (p<0,01). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan wawasan kebangsaan. Hal tersebut, menunjukkan bahwa pelatihan wawasan kebeangsaan pada mahasiswa inbond kegiatan modul Nusantara di kampus, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, mahasiswa pertukaran pelajar, serta remaja karang taruna desa Minggirsari, kabupaten Blitar memberikan pengaruh yang bermakna pada pemahaman partisipan.Kata Kunci : MBKM, Wawasan Kebangsaan, Desa Minggirsari
OPTIMALISASI PJU LED SOLAR CELL UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EKONOMI KREATIF DI DESA MINGGIRSARI, KECAMATAN KANIGORO, KABUPATEN BLITAR Aris Heri Andriawan; Harjo Seputro; Dheny Jatmiko; Abraham Fery Rosando; Dwi Harini Sulistyowati
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v7i1.6036

Abstract

Mengembangkan diri menjadi desa ekonomi kreatif. Desa ini telah memiliki laboratorium pusat studi ekonomi kreatif dan pariwisata Jawa Timur hasil dari kegiatan penelitian dan pengbadian civitas akedemika Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif insfrastruktur pendukung, salah satunya adalah lampu penerangan. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka akan dilakukan pengabdian masyarakat dengan kegiatan optimalisasi PJU LED Solar Cell untuk peningkatan produktivitas ekonomi kreatif Minggirsari, Kanigoro, Kabupaten Blitar. Kegiatan pengabdian ini merupakan implementasi dari kegiatan peneltian yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan pengabdian ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Minggirsari secara umum, pelaku ekonomi kreatif secara khusus, dan Pemerintah Desa Minggirsari secara spesifik. Manfaat yang diharapkan adalah adanya peningkatan produktivitas ekonomi kreatif di Desa Minggirsari sehingga nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonmi Desa Minggirsari.Kata kunci: PJU, Solar Cell, Ekonomi Kreatif, Minggirsari. 
KELISANAN DAN KEBERAKSARAAN DALAM SITI SURABAYA KARYA F AZIZ MANNA Dheny Jatmiko; Endang Poerbowati
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 15 No 01 (2015)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.211 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v15i01.436

Abstract

Abstract. This article analyzed the poem F. Aziz Manna’s "Surabaya Siti" from two perspectives, namely the oral culture and written culture. "Siti Surabaya" was one of the poems in the collection of poems Siti Surabaya dan Kisah Para Pendatang. The poem was a product of the written cultural community exploring on oral culture. The analysis showed that from the perspective of oral culture "Siti Surabaya" was a poem that exploited the spoken characteristics. These characteristics were used as the motor of poetry aesthetic. However, from the perspective of literacy culture, the representation of I-lyric in "Siti Surabaya", could be understood as a woman, a town, and the representation of Surabaya. Keyword: kelisanan, keberaksaraan, surabaya  
PERSOALAN PSIKOLOGIS DAN REKONSTRUKSI MITOS DALAM CERITA FANTASTIK PADA KUMPULAN CERPEN BUMI KUNTILANAK KARYA DENNY HERDY Dheny Jatmiko; Linusia Marsih
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 15 No 02 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.604 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v15i02.572

Abstract

Abstract. Bumi Kuntilanak is collection of short stories written by two young writers: Denny Herdy and Sandza. This article discusses seven short stories by Denny Herdy of the collection, namely "Lunatic", "Samak Lulun", "Memelihara Burung Koreak", "Dunia Setelah Senja", "Kuntilanak", "Dongeng Luna" and "Pelet Marongge". The study found that Denny Herdy’s short stories are fantastic stories that reconstruct the shape of a fairy tale. In addition there are also psychological problems related on human needs structured, namely physiological needs, safety, love and belonging, esteem and self-actualization. This study uses content analysis by utilizing the fantastic theories advanced by Tzvetan Todorov to describe and examine the structure of the fantastic stories.Kata-kata kunci: dongeng, mitos, fantastik, psikologis
REPRESENTASI RUANG DAN TOKOH PELACUR DALAM PROSA INDONESIA MODERN Dheny jatmiko
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 16 No 02 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/parafrase.v16i02.865

Abstract

This article discusses the representation of space and prostitute characters in Indonesianmodern prose. The data were taken from Bumi Manusia, Kembang Jepun, Perempuan Kembang Jepun,Kremil, and Existere. The discussion aims at reconstructing prostitution in Surabaya and analyzing theprostitution related to the social, economic, and political problems. Bumi Manusia portrays a prostitutionmanaged by a Chinese in the era of Dutch colonization. Kembang Jepun and Perempuan Kembang Jepuntaken the colonial time and Japanese occupation as the setting of the novels describes the relationshipbetween prostitution and political issues such as anti-colonial movements and independent struggle. InKremil whose setting is 1960s, one can read the relationship between prostitution and the tragedy of PKI(Indonesian Communist Party). Existere portrays the prostitution in Dolly.Key words: Representasi, Sastra Bandingan, Pelacuran, Surabaya
HABITUS TOKOH DAVID DALAM NOVEL A CHILD CALLED IT DAN THE LOST BOY KARYA DAVE PELZER ADELINE GRACE MARIANNE LITAAY; DHENY JATMIKO
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.536 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i2.1720

Abstract

Habitus is a concept from Pierre Bourdie (1977), which is agent’s structural base in conducting practices or actions This study is focused on habitus and the construction structure in David, the main character in Dave Pelzer’s A Child Called It and The Lost Boy. Habitus is shown in David’s actions and attitude when dealing with people around him. The method used in this research is descriptive method, which aims to objectively describe the subject which is the subject of science by collecting basic descriptive information needed to understand the nature of the subject. The study reveals that David’s habitus includes low self esteem, inferior feeling, continuous suspicious and difficulties to trust others, rude utterances and theft; which are the results of internalization of his alcoholic and rude mom’s parenting style. David’s mother treated him cruelly; which ranges from physical abuse (hit, stabbed with a knife, and burned), psychological abuse (threat and forced to say bad things about himself), and neglect (left starving, hurt, and isolated). Keywords: habitus, physical abuse, psychological abuse
PRAKTIK SENI LUDRUK DI SURABAYA: STRATEGI KEBERTAHANAN SENI TRADISIONAL LUDRUK SURABAYA DHENY JATMIKO; AGUNG PRASAJA
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.332 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i2.1846

Abstract

The study discusses the strategies used by ludruk groups as the survival strategies of Ludruk as a traditional form of art in Surabaya during the New Order. In Surabaya, there are at least three popular Ludruk groups: the groups of Ludruk RRI Surabaya, Cak Kartolo, and Irama Budaya. The success of Ludruk RRI Surabaya can be seen from their continuity and their success at socializing the government programs; the success of Kartolo is marked by 95 tapes which are well received; while the success of Irama Budaya is proven with the great number of audience (around 500) in 1998-2003. The analysis method applied is Pierre Bourdieu’s genetic structuralism method. Based on the study, it is found that the strategies used by the ludruk groups in Surabaya are playing the role as the government’s art media, optimalizing dagelan (comedy), and giving space for the minority while maintaining convension. Keywords: Ludruk RRI Surabaya, Kartolo, Irama Budaya, Strategy