Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KONSEP SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI COVID-19 BERDASARKAN INDIKATOR INPUT DI PUSKEMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2021 Husnul Khatimah; Irma Irma; Rastika Dwiyanti Liaran; Laode Liaumin Azim
Endemis Journal Vol 3, No 3 (2022): Endemis Journal
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v3i3.33885

Abstract

Surveilans merupakan core pananganan dan dapat menjadi barisan terdepan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan Pandemic Covid 19. Menurut WHO dibutuhkan indikator-indikator sebagai alat dalam monitoring dan evaluasi. Berdasarkan Logical Framework Approach (LFA), terdapat lima tipe indikator, yakni input, proses, output, outcome dan impact. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Indikator Input Sistem Surveilans Epidemiologi Covid-19 di Puskesmas Nambo Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 2 informan kunci, 2 informan biasa  dan 1 informan tambahan yang merupakan petugas Puskesmas Nambo dan Petugas Dinas Kesehatan Kota Kendari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Man dalam hal ini merujuk pada sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau puskesmas, Pembiayanan kesehatan adalah tersedianya dana kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata dan termanfaatkan dengan baik untuk menjamin terselenggaranya pembangunan Kesehatan, Ketersediaan SOP  merupakan bagian dari kebijakan yang terdiri atas pedoman, peraturan dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung usaha pencapaian sasaran yang ditentukan. Sarana atau alat merupakan bagian organisasi yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan dan mencapai tujuan. Material adalah ketersediaan prasarana dan sarana berupa alat kesehatan yang memadai.kesimpulannya Pada aspek sumber daya manusia (man) sudah memadai, pada aspek pendanaan (money) alokasi dana operasional telah tersedia, pada aspek ketersediaan SOP (method) sesuai dengan pelaksanaan epidemiologi dan pada aspek sarana dan prasarana fasilitas sudah terpenuhi
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGA¬N DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARI Helviani Rompas; Jumakil Jumakil; Irma Irma
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v2i4.35448

Abstract

Kasus diare di Indonesia merupakan permasalahan kesehatan yang masih terjadi di masyarakat dan memiliki tingkat angka kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama di kalangan balita. Data Puskesmas Abeli menunjukkan bahwa tahun 2018 terdapat 160 penderita diare, tahun 2019 terdapat 110, tahun 2020 terdapat 98 dan tahun 2021 sebanyak 108 penderita. Berdasarkan dari data puskesmas Abeli sebagai lokasi dengan jumlah diare pada balita tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui adanya hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian menggunakan 110 responden sebagai sampel dalam penelitian, yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sumber air bersih (ρvalue = 0,000) dan pengelolaan sampah rumah tangga (ρvalue = 0,000). Tidak ada hubungan antara pengelolaan air minum (ρvalue = 0,416). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan sumber air bersih dan pengelolaan sampah rumah tangga dengan kejadian penyakit diare pada balita. Untuk itu diperlukan partisipasi masyarakat serta peran Puskesmas Abeli dalam meningkatkan pelayanan dan pengetahuan untuk pencegahan penyakit diare pada balita melalui penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.
ANALISIS FAKTOR PERILAKU TERHADAP KONSUMSI FAST FOOD PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO Friska Alfiana; Ruslan Majid; Irma Irma
Preventif Journal Vol 7, No 2 (2023): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFenomena yang sedang berkembang di masyarakat saat ini yaitu konsumsi makanan cepat saji (fast food). Dalam jumlah berlebih, makanan cepat saji dapat berdampak buruk bagi Kesehatan seperti kegemukan dan obesitas. Kebutuhan akan gizi seimbang sangat diperlukan manusia termasuk diantaranya mahasiswa agar kesehatan tubuh tetap optimal. All nutrients needed for metabolic processes in the body must be met. Pemenuhan zat gizi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah tingkat pengetahuan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku terhadap konsumsi fast food pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Tahun 2022. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2019 sebanyak 337 dengan jumlah sampel sebanyak 183 orang. Adapun koefisien kepercayaan 95% dan sampling error sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,014), Sikap (p-value = 0,006), dan tindakan (p-value = 0,010) terhadap konsumsi makanan siap saji. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan  lebih menambah lagi wawasan pengetahuan mengenai fast food dan mengurangi kebiasaan mengkonsumsi fast food yang dapat membahayakan kesehatan. Kata kunci: Fast Food, Mahasiswa, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Masyarakat Terhadap Penerimaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Iii (Booster) Di Desa Watan Rumpiatahun 2023 Besse Amelia; Yusuf Sabilu; Irma Irma
Endemis Journal Vol 4, No 2 (2023): ENDEMIS JOURNAL
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v4i2.42422

Abstract

Penerimaan vaksinasi COVID-19 tahap III (booster) di tiap kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan memperoleh cakupan yang berbeda-beda. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kabupaten Wajo memperoleh cakupan vaksin COVID-19 tahap III (booster) masih rendah yaitu 14.06%, Desa Watan Rumpia persentase cakupan vaksinasi COVID-19 tahap III (booster) per 16 Agustus 2022 adalah 55 jiwa (0.04%). Hal ini bisa jadi disebabkan karena persepsi dari masyarakat itu sendiri dalam menanggapi penerimaan vaksinasi COVID-19 tahap III (booster). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat mengenai hambatan, dan isyarat untuk bertindak dengan penerimaan vaksinasi COVID-19 tahap III (booster) di Desa Watan Rumpia, Kabupaten Wajo tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang telah menerima vaksin tahap II dengan usia 18 tahun sampai lansia (60-74 tahun) yang berdomisili di Desa Watan Rumpia dengan jumlah 182 orang, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 125 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi square. Dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi hambatan (ρ-value = 0.014), isyarat untuk bertindak (ρ-value = 0.008) dengan penerimaan vaksinasi COVID-19 tahap III (booster). Kata Kunci : Penerimaan Vaksinasi COVID-19 tahap III (booster), persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak.
Pemetaan Kejadian Malaria Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017-2021 Muliawaty Muliawaty; Irma Irma; Yasnani Yasnani
Endemis Journal Vol 4, No 1 (2023): ENDEMIS JOURNAL
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v4i1.42409

Abstract

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Plasmodium di dalamnya. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi yang masih memiliki daerah yang endemis malaria meskipun beberapa daerah kabupaten/kota lainnya sudah mampu melakukakan eliminasi malaria. Dari 17 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggra sebanyak 12 daerah kabupaten/kota yang sudah eliminasi malaria, namun demikian masih terdapat 5 daerah/kabupaten kota yang belum eliminasi dan masih menjadi masalah kesehatan, Penyebaran penyakit malaria di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Host (Pejamu), Agent (Plasmodium) dan Environment (lingkungan). Penyebaran malaria terjadi karena ketiga komponen tersebut saling mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan kejadian malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017-2021 dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan spasial temporal untuk memberikan gambaran pemetaan kasus terkonfirmasi positif malaria. Data penelitian ini menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemetaan kasus positif malaria di Sulawesi Tenggara dari tahun 2017-2021 secara temporal mengalami perubahan. Dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara wilayah yang termasuk dalam kasus positif Malaria kategori rendah adalah Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Bombana, Konawe, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Wakatobi, Buton, Buton Utara, Muna Barat dan Kota Bau-Bau. Sedangkan wilayah yang termasuk dalam kasus positif Malaria kategori sedang adalah Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan, Konawe Selatan dan Kota Kendari. Sedangkan wilayah yang termasuk dalam kasus positif Malaria kategori Tinggi adalah Kabupaten Muna. Kata Kunci : Pemetaan, Malaria, Spasial Temporal, Sulawesi Tenggara
Analisis Spasial Kasus Suspek Campak-Rubella Di Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2022 Yusti Andini; Jumakil Jumakil; Irma Irma
Endemis Journal Vol 4, No 1 (2023): ENDEMIS JOURNAL
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v4i1.42404

Abstract

Suspek campak atau rubella adalah setiap kasus dengan gejala minimal demam dan ruam makulopapular, kecuali terbukti secara laboratorium disebabkan oleh penyebab lain. Pemetaan penyakit yang dihasilkan dari analisis spasial dalam bentuk peta digital dapat menjadi salah satu alternatif dalam investigasi epidemiologi dengan menggunakan sistem informasi geografis untuk meningkatkan pemahaman dan membantu pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran kasus suspek campak-rubella di Kabupaten Kolaka pada tahun 2019-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis spasial. Populasi penelitian ini adalah seluruh kasus suspek campak-rubella selama tahun 2019-2022 sebanyak 134 kasus yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang selalu terdapat kasus suspek campak-rubella selama empat tahun terakhir adalah Kecamatan Watubangga. Sebaran spasial suspek campakrubella berdasarkan cakupan imunisasi MR menunjukkan bahwa pada tahun 2019 terdapat 37 suspek dan pada tahun 2020 terdapat 45 suspek yang ditemukan di wilayah dengan cakupan rendah, yaitu Kecamatan Watubangga dan Polinggona. Pada tahun 2021 terdapat 16 kasus suspek dan pada tahun 2022 terdapat 36 kasus suspek pada wilayah dengan cakupan imunisasi MR yang baik, namun status imunisasi setiap suspek tidak lengkap bahkan ada yang tidak melakukan imunisasi yaitu Kecamatan Watubangga dan Polinggona. Persebaran kasus suspek campak-rubella berdasarkan kepadatan penduduk Kabupaten Kolaka pada tahun 2019-2021 cenderung tidak mengikuti kepadatan penduduk karena terjadi pada wilayah kecematan yang kurang padat. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa informasi mengenai wilayah yang selalu ditemukan kasus suspek campak-rubella dan menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan setempat untuk mengambil keputusan intervensi terhadap penyakit tersebut. Kata Kunci : Spasial, Campak, Rubella, Cakupan Imunisasi, Kepadatan Penduduk
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN, PENGAWASAN, DAN MOTIVASI DENGAN PENINGKATAN DISIPLIN PEGAWAI DI PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2023 Iin Arianti; La Ode Ali Imran Ahmad; Irma Irma
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v4i2.43170

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Disiplin adalah suatu sistem aturan atau pedoman tingkah laku yang memperingatkan individu atau kelompok terhadap peraturan yang telah diberlakukan oleh organisasi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efisien. Berdasarkan survey awal yang dilakukan dengan sejumlah pegawai di Puskesmas Wapunto diketahui bahwa masih ada pegawai yang kurang disiplin saat bekerja. Berdasarkan data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Puskesmas Wapunto tahun 2022 menunjukkan bahwa nilai rata-rata capaian sebesar 72,62%. Dengan demikian, realisasi capaiannya tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 100%. Permasalahan kedisiplinan pegawai berakibat pada pada penurunan kinerja dan tidak maksimalnya pelayanan yang diberikan setiap harinya. Tujuan: Mengetahui hubungan kepemimpinan, pengawasan, dan motivasi dengan peningkatan disiplin pegawai di Puskesmas Wapunto tahun 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan design penelitian studi cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai di Puskesmas Wapunto yaitu sebanyak 161. Besar sampel berjumlah 115 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Hasil: ada hubungan antara kepemimpinan dengan disiplin pegawai (p value = 0.000 < 0,05), ada hubungan antara pengawasan dengan disiplin pegawai (p value = 0.011 < 0,05), dan tidak ada hubungan antara motivasi dengan disiplin pegawai (p value = 0.317 > 0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara kepemimpinan dengan disiplin pegawai, ada hubungan antara pengawasan dengan disiplin pegawai, dan tidak ada hubungan antara motivasi dengan disiplin pegawai. Sehingga Puskesmas Wapunto perlu meningkatkan peran kepemimpinan dan pengawasannya melalui komunikasi yang intens dan ramah, memacu juga membimbing para pegawai, mempertegas kedisiplinan serta memberikan pengawasan atau pengontrolan kepada pegawai yang melakukan kesalahan dan melanggar tata tertib sehingga kedisiplinannya akan semakin baik dan mutu pelayanan puskesmas terhadap masyarakat dapat lebih optimal sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana. Abstract Background: Discipline is a system of rules or guidelines for behavior that warns individuals or groups against the rules that have been imposed by the organization, both written and unwritten so that it is expected that the work done is effective and efficient. Based on an initial survey conducted with a number of employees at the Wapunto Health Center, it is known that there are still employees who lack discipline at work. Based on data on the achievement of Minimum Service Standards (MSS) at Puskesmas Wapunto in 2022, it shows that the average achievement value is 72.62%. Thus, the achievement realization did not reach the predetermined target of 100%. Problems with employee discipline result in decreased performance and not maximizing the services provided every day. Objectives: To determine the relationship between leadership, supervision, and motivation with increasing employee discipline at the Wapunto Health Center in 2023. Methods: This research uses quantitative methods with a cross sectional study research design. The population in this study were all employees at the Wapunto Health Center, namely 161. The research method includes the method used in the sample size of 115 respondents obtained using the Simple Random Sampling technique. Results: There is a relationship between leadership and employee discipline (p value = 0.000 < 0.05), there is a relationship between supervision and employee discipline (p value = 0.011 < 0.05), and there is no relationship between motivation and employee discipline (p value = 0.317 > 0.05). Conclusion: The conclusion in this study is that there is a relationship between leadership and employee discipline, there is a relationship between supervision and employee discipline, and there is no relationship between motivation and employee discipline. So that the Wapunto Health Center needs to improve its leadership and supervisory roles through intense and friendly communication, spur as well as guide employees, reinforce discipline and provide supervision or control to employees who make mistakes and violate the rules so that their discipline will be better and the quality of health center services to the community can be more optimal in accordance with the provisions of time and plans.
Perilaku Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Tahun 2020 PUTU GUNASTA; FARIT REZAL; IRMA IRMA
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v2i2.29370

Abstract

Latar Belakang:Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu Kota kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini yaitu 10 ayah/ibu sebagai informan utama, 1 petugas sanitarian sebagai informan kunci, dan 1 petugas promkes sebagai informan tambahan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit DBD cukup baik, hal tersebut diterapkan dalam tindakan yang diwujudkan dengan melakukan kegiatan pembersihan rumah (membersihkan kamar mandi, menguras bak mandi, dan membersihkan penampungan air lainnya) dan lingkungan rumah (membersihkan sampah dan membersihkan parit), mereka juga menggunakan kelambu atau anti nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Saran sikap dan tindakan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit DBD agar lebih ditingkatkan lagi serta dukungan yang dilakukan oleh petugas sanitarian, petugas promkes, petugas P2M, PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh lainnya yang berpengaruh penting dalam masyarakat.
HUBUNGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN PENGGUNAAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA SOMBANO KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Marsella Marsella; Irma Irma; Syawal Kamiluddin Saptaputra
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i1.43259

Abstract

Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang salah satunya di Indonesia, karena masih sering muncul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB) dan sering kali disertai dengan kematian tinggi, terutama bagian timur Indonesia. Sanitasi lingkungan yang kurang mendukung dapat menjadi salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada masyarakat pesisir di Desa Sombano Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini ada 89 KK yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Adapun pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan lembar kuesioner kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariate. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara penggunaan jamban keluarga (p-value = 0,024). Tidak terdapat hubungan antara penyediaan air bersih (p-value = 0,181). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare. Tidak terdapat hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare pada masyarakat pesisir.
GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI Alma Asyyiagianti; Irma Irma; Yasnani Yasnani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43273

Abstract

Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Namun, Seperti yang kita lihat sekarang masih banyak Rumah Makan yang belum memenuhi standar operasional, akan tetapi masih beroperasi dan masih melayani konsumennya.Tahun 2021 kasus diare yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 24,81 % kasus. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Gambaran Personal Higiene dan Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan pada Rumah Makan di Kecamatan Kambu Kota Kendari 2022. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Personal higiene yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (71,2%). Sanitasi Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 13 (25,0%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 39 (75,5%). Secara keseluruhan Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (71,2%). Kesimpulan penelitian ini adalah Rumah makan yang ada di Kecamatan Kambu Kota Kendari yang memenuhi syarat tidak mencapai 100% baik dari segi Personal Higiene ataupun Sanitasi Rumah Makan berdasarkan Kepmenkes RI No 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Sanitasi Rumah makan dan Restoran.