Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

INTENSIFIKASI KETERAMPILAN PETERNAK MELALUI SOSIALISASI DAN PELATIHAN FORMULASI RANSUM KOMPLET DI KELOMPOK TANI FAJAR II Tantalo, Syahrio; Liman, Liman; Ermawati, Ratna; Angriani, Ririn; Kristanti, Amelia Evi; Ramadhani, Afiqah; Sirat, Muhammad Mirandy Pratama
Jurnal Media Tropika Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v5i2.22111

Abstract

Intensification refers to efforts aimed at increasing production output by improving work methods, enhancing the productivity of production factors, and employing various technologies in the field of animal husbandry. The Fajar II Farmer Group, the community service partner, is a ruminant livestock farming group. Based on a preliminary survey, it was found that there is still a lack of knowledge and skills related to various technologies in the field of animal husbandry, resulting in farming practices that are still conducted conventionally. As a solution, Team PkMU Unila implemented an intensification program aimed at enhancing farmers’ skills through socialization and training on complete feed formulation. This initiative aimed to improve farmers’ knowledge and competencies in meeting the nutritional needs of livestock and in disease prevention. The program was conducted through a combination of material dissemination, group discussions, and hands-on training sessions. The outcomes of the community service activities were as follows: 1) Socialization and training on complete feed formulation were attended by 20 livestock farmers; and 2) The training sessions involved formulating complete feed using ingredients such as corn husk residue, cassava leaf silage, palm kernel meal, wet tofu waste, pressed cassava pulp, molasses, and a mineral mix. The resulting ration had the following nutritional composition: crude protein 8.89%, fat 1.04%, crude fiber 21.76%, and ash 5.74%. Conclusion of this community service activity demonstrated that socialization and training significantly improved the knowledge of Fajar II Farmer Group members, contributing to the intensification of their skills in complete feed formulation.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PETERNAK AYAM PETELUR MELALUI SOSIALISASI MANAJEMEN BUDIDAYA DAN PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN DARI BAHAN PAKAN LOKAL DI DESA TEGALSARI Angriani, Ririn; Santosa, Purnama Edy; Hasiib, Etha Azizah; Febriyani, Widya; Ramadhani, Anisa; Alfiani, Zalfa; Hermawan, Heri; Ryan, Stefanus
Jurnal Media Tropika Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v5i2.24731

Abstract

Improving farmers’ skills is one of the efforts to increase livestock productivity, which in turn will contribute to fulfilling the community’s need for animal protein and improving the economic conditions of the farmers. Kelompok Tani Ternak Berkah Jaya is a community partner in this flagship community service program located in Tegalsari Village, whose main livelihood is layer poultry farming. Based on a preliminary survey, Kelompok Tani Ternak Berkah Jaya is generally classified as a small-scale or traditional farm that still employs conventional poultry farming methods. Therefore, there is a need for outreach and training on modern layer chicken farming management. The outreach and training activities are expected to improve the farmers’ competencies in managing their poultry businesses. The implementation method of this flagship community service program consisted of three stages: (1) identifying the partner’s needs, (2) providing education on layer farming management and feed formulation training, and (3) conducting evaluations. The program was successfully carried out in Tegalsari Village. The evaluation results showed high enthusiasm from participants, particularly during the discussion sessions. Furthermore, survey results indicated an increase in participants’ knowledge of layer farming management, from 11.76% to 88.23%. The average hen-day production (HDP) over four weeks was 90.28%. Based on these results, it can be concluded that this flagship community service program successfully improved the farmers’ knowledge of layer chicken farming management, including aspects of maintenance, health, and feeding management
Sosialisasi Manajemen Kesehatan, Reproduksi, Pakan, dan Biosekuriti serta Pelatihan Fermentasi Pakan Ternak Kambing di Desa Bulusari Angriani, Ririn; Hartono, Madi; Septinova, Dian; Siswanto, Siswanto
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i2.10786

Abstract

Masyarakat Desa Bulusari pada Kecamatan Bumi Ratu Nuban memiliki mata pencaharian utama yaitu beternak. Berdasarkan survei pendahulu ditemukan bahwa peternakan di Desa Bulusari umumnya merupakan peternakan rakyat yang masih  menggunakan sistem pemeliharaan tradisional, sehingga pengetahuan dan wawasan peternak tentang manajemen budidaya masih kurang sehingga produktivitas ternak kambing rendah. Selain itu, Desa Bulusari memiliki potensi pertanian, sehingga mampu menjamin ketersediaan pakan terutama berasal dari limbah pertanian. Potensi ini sangat mendukung untuk peningkatan populasi ternak. Tujuan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bulusari yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para peternak mengenai manajemen budidaya pada ternak kambing. Kegiatan ini diawali dengan identifikasi kebutuhan mitra. Selanjutnya, dilakukan kegiatan sosialisasi dengan materi manajemen kesehatan, reproduksi, pakan, dan biosekuriti. Selain itu, dilakukan juga pelatihan fermentasi pakan pada daun singkong. Evaluasi dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan lancar serta para peserta antusiasi daan aktif selama kegiatan berjalan. Pengabdian kepada masyarakat ini meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Bulusari terutama peternak kambing mengenai manajemen budidaya ternak kambing. Peningkatan pemahaman ini untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing, sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dan meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Bulusari.
REVIEW: EVALUASI PEMANFAATAN KULIT PISANG PADA PAKAN UNGGAS TERHADAP PERFORMA: Review: Evaluation of the Use of Banana Peel in Poultry Feed on Performance Angriani, Ririn; Anggi Derma Tungga Dewi; Lusia Komala Widiastuti
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 3 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i3.3025

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah melimpah yang belum dimanfaatkan secara optimal, meskipun masih mengandung nutrisi yang berpotensi digunakan sebagai bahan pakan unggas. Namun, kulit pisang tidak dapat diberikan secara langsung karena memiliki faktor penghambat kecernaan yang tinggi dan kadar protein yang rendah. Oleh sebab itu, diperlukan teknologi pengolahan, baik fisik, kimia, maupun biologis, untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan menilai potensi kulit pisang sebagai bahan pakan unggas dan memberikan referensi pemanfaatannya. Hasil review menunjukkan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan pakan, baik dalam bentuk tepung maupun tepung fermentasi, tetapi penggunaannya menjadi tidak optimal pada level tinggi. Peningkatan level penambahan tepung kulit pisang maupun tepung kulit pisang fermentasi cenderung menurunkan konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan unggas. Konversi ransum terbaik pada ayam broiler dan ayam kampung ditemukan pada penambahan 5% tepung kulit pisang fermentasi, masing-masing sebesar 1,72 ± 0,15 dan 3,65. Pada ayam petelur, konversi ransum optimal dicapai pada level 15% tepung kulit pisang (1,98 ± 0,2). Bobot badan ayam broiler meningkat hingga 1729,84 g pada level 7,5% tepung kulit pisang fermentasi, sedangkan bobot badan itik mencapai 1076,09 g dengan penambahan 7% tepung kulit pisang. Pada ayam petelur, level 8% dapat menghasilkan produksi telur hingga 94,01 ± 1,42%. Secara keseluruhan, kulit pisang dapat digunakan dalam pakan unggas hingga level maksimal 15%. Meski demikian, diperlukan penelitian lanjutan untuk menentukan metode pengolahan terbaik, level penggunaan yang aman dan efisien, serta pengaruh jangka panjang terhadap performa unggas.   Kata kunci: fermentasi, performa, tepung kulit pisang, unggas