Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR KLORIN (CI2) DALAM BERAS PUTIH (Oryza Sativa L.) YANG DIJUAL DI PASAR KENDAL DENGAN METODE ARGENTOMETRI: Identifikasi Dan Penetapan Kadar Klorin (CI2) Dalam Beras Putih (Oryza Sativa L.) Yang Dijual Di Pasar Kendal Dengan Metode Argentometri Safitri, Fifit; Dewi, Melani; Fajaryanti, Nita
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 5 No. 02 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v5i02.1424

Abstract

Permasalahan manipulasi mutu beras sering dilakukan oleh pedagang curang seperti penyemprotan zat aromatik dan pemakaian bahan pemutih seperti klorin (Cl2). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033/Menkes/Per/IX/2012, bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih yang diperbolehkan. Dipilihnya beras putih (Oryza Sativa L.) sebagai sampel penelitian karena beras putih (Oryza Sativa L.) merupakan makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah beras putih (Oryza Sativa L.) yang dijual di Pasar Kendal mengandung klorin (Cl2) dengan metode argentometri dan berapakah kadar klorin pada beras putih (Oryza Sativa L.) yang dijual di Pasar Kendal dengan metode argentometri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode titrasi argentometri dengan teknik Simpel Random Sampling. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan kualitatatif dan kuantitatif. Data kadar klorin dianalisa melalui prosedur uji univariat (analisa deskriptif). Hasil penelitian yang diperoleh dari enam sampel beras putih (Oryza Sativa L.) yang dijual di Pasar Kendal menunjukkan bahwa 3 sampel beras curah yang diteliti terdapat 2 sampel beras yang positif mengandung klorin dengan 66,6932 mg/L dan 71,0087 mg/L. Serta pada 3 sampel beras kemasan terdapat 1 sampel beras yang mengandung klorin dengan kadar 55,7085 mg/L, sedangkan pada 3 sampel lainnya tidak mengandung klorin.
UJI UJI AKTIFITAS ANTIPIRETIK INFUSA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus Musculus) YANG DIINDUKSI PEPTON: Uji Aktifitas Antipiretik Infusa Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus Musculus) Yang Diinduksi Pepton Khairunnisa, Mutiara Hasna; Fajaryanti, Nita; Wahyu Utami, Rose Malinda Andamari
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 5 No. 02 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v5i02.1425

Abstract

Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) merupakan tanaman yang mengandung flavonoid. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa flavonoid memiliki banyak manfaat seperti antipiretik, analgetik, dan antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antipiretik infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) terhadap mencit putih jantan (Mus Musculus) yang diinduksi pepton. Hewan uji yang digunakan sebanyak 15 ekor dan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok pemberian infus. Setiap mencit diinduksi dengan pepton dosis 1ml/KgBB secara subkutan. Pengukuran suhu dilakukan sebelum induksi, 30 menit setelah pemberian induksi dan setiap 30 menit sampai menit ke-120. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA (Analysis of Variance) dan uji LSD (Least Significant Different). Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun belimbing wuluh memiliki aktivitas yang sebanding dengan kontrol positif parasetamol dalam menurunkan demam dan hasil data anova p<0,05. Kesimpulannya infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) memiliki aktivitas antipiretik yang dapat menurunkan suhu tubuh mencit putih jantan (Mus Musculus).
Uji Aktivitas Antipiretik Infusa Daun Srikaya (Annona Squamosa L.) terhadap Mencit Putih Jantan (Mus Musculus) yang Diinduksi dengan Pepton Sukmadewi, Iqbal Juliya; Fajaryanti, Nita; Azizah, Tri Nur
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Farmasetis: Februari 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i1.2030

Abstract

Tanaman srikaya, juga dikenal sebagai Annona squamosa L., secara tradisional digunakan sebagai antipiretik dan menurunkan suhu. Menurut penelitian sebelumnya, ekstrak daun srikaya memiliki sifat antipiretik yang sebanding dengan paracetamol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah infusa daun srikaya (Annona squamosa L.) memiliki efek antipiretik pada mencit putih jantan (Mus Musculus) yang diinduksi pepton. Untuk ekstraksi, infusa digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen yang menggunakan desain penelitian Perbandingan Grup Statis. Dalam penelitian ini, lima belas mencit putih digunakan. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol positif diberi paracetamol, kelompok kontrol negatif diberi Na-CMC 0,5%, dan kelompok perlakuan diberi infusa daun srikaya. Pepton 10% digunakan untuk menginduksi hewan uji. Suhu rektal diukur setiap tiga puluh menit dan terus diukur hingga dua puluh menit setelah diinduksi sepuluh persen pepton. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk mengamati penurunan suhu mencit selama induksi pepton hingga suhu 120 menit setelah perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa daun srikaya (Annona squamosa L.) memiliki efek antipiretik pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi oleh pepton. Efek antipiretik infusa sebanding dengan efek paracetamol.  
Analisis Kadar Asam Lemak Bebas pada Minyak Goreng Curah “X” dan Minyak Goreng Kemasan “Y” Berdasarkan Lama Waktu Pemanasan secara Alkalimetri Fatihaturrizqiyah, Nurul; Fajaryanti, Nita; Utami, Rose Malinda Andamari Wahyu
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Farmasetis: Februari 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i1.2047

Abstract

Minyak goreng adalah bahan utama yang dibutuhkan manusia untuk mengolah makanan dan digunakan sebagai media penggorengan. Penggorengan, yang dilakukan dengan suhu pemanasan yang tinggi dan waktu yang lama, menghasilkan reaksi degradasi minyak yang menghasilkan asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat meningkatkan kadar kolesterol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah “X” dan minyak goreng kemasan “Y” yang sudah diberi perlakuan pemanasan dengan suhu 170°C, selama 15, 30, dan 45 menit dan untuk mengetahui apakah jumlah kadar asam lemak bebas tersebut sesuai dengan nilai standar SNI 7709-2019 atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode titrasi alkalimetri dengan teknik sampling puposive sampling dan random sampling, data dianalisis dengan uji independent sample test. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah “X” pada pemanasan 15 menit = 0,299%, 30 menit = 0,316%, 45 menit = 0,34%. Kadar asam lemak bebas pada minyak goreng kemasan “Y” pada pemanasan 15 menit = 0,097%, 30 menit = 0,159%, 45 menit = 0,186%. Dapat disimpulkan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah dengan pemanasan 30 dan 45 menit melebihi SNI 7709-2019. Kadar rata-rata kadar asam lemak bebas antara minyak goreng curah “X” dengan minyak goreng kemasan “Y” terdapat perbedaan yang signifikan.
PROFIL PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL PADA MASYARAKAT DESA PEGANDON KENDAL Suwarni, Sri; Septiyana, Ria; Fajaryanti, Nita; Indrasari, Ferika
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol6no1p87-92

Abstract

This study discusses the profile of the use of traditional medicine in Pegandon Village, where this study aims to obtain an overview of traditional herbal medicine producers in the Pegandon village area and an overview of the use of traditional medicine in traditional herbal medicine businesses in the Pegandon village area. This research was conducted using a descriptive method with a questionnaire as a data collector. The respondents in this study were the Pegandon village community. The results of the study showed that the highest use of traditional medicine in Pegandon village was women (100%), aged 31-40 years (40%), housewife (92%), last high school education (47.7%). Most of the types of illness were diarrhea (30%) and menstrual pain (30%) with a duration of illness that was mostly experienced less than one week (96%), most of the actions taken when sick by respondents were to see a doctor, health center or hospital (68%), most of the purpose of using traditional medicine is to cure a sudden/mild illness (34%) by buying traditional medicine at a traditional herbal medicine seller (42%), the dosage form most respondents use is in the form of herbal medicine (46%) with the average duration of use is 1 day (46%), the most sources of information are obtained from family (30%) on the grounds that they are made from natural ingredients (90%), the amount of use is mostly one tablespoon (40%) , the traditional medicine that is used mostly does not cause side effects (92%), when side effects appear some respondents still continue traditional medicine (2%), but there are those who go to the doctor or switch to modern medicine (40%), and there are who stopped using traditional medicine (58%). Keywords: traditional medicine, pegandon village
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF KURATIF PADA ANAK DAN REMAJA BERSAMA ORGANISASI PROFESI DI PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN Suwarni, Sri; Saptawati, Tunik; Rini, Tri Diana Puspita; Kristiani, Monica; Azani, Elia; Fajaryanti, Nita
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): BAKTI BANUA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35130/6qs5vh42

Abstract

Health efforts in the form of promotive, preventive, curative, rehabilitative, and/or palliative measures can be carried out by the government and community self-help groups. Children and adolescents are important assets for shaping a healthy future generation. This service aims to improve the health quality of children and adolescents through promotive, preventive, and curative activities in collaboration with professional organizations in Purwodadi, Grobogan Regency. The methods used were designed as part of the celebration of National Children's Day at Purwodadi City's Green Park on July 27, 2025. The activities included promotive services such as health education on clean and healthy living, balanced nutrition education, and oral health education. Preventive services included free health check-ups, vaccination administration, and health screenings. Meanwhile, curative services include free treatment and vitamin distribution, which provide tangible benefits for children and adolescents in the Purwodadi area. This synergy expands the scope of services and improves the quality of health interventions provided. With 327 participants, this activity successfully increased public knowledge, awareness, and concern about the importance of maintaining health from an early age. The success of this activity is expected to serve as the basis for similar programs in the future, with a focus on sustainability, expansion of the target area, and increased service coverage. This activity is not merely a celebration of National Children's Day but also a collective commitment to building a healthy, intelligent, and competitive younger generation.
Perbandingan Konsentrasi HPMC Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Any Khoirotuzzahra; Fajaryanti, Nita; Esti Mediastini; Pitarisa, Agustina Putri
Journal Clinical Pharmacy and Pharmaceutical Science Vol. 4 No. 1 (2025): April : Journal of Clinical Pharmacy and Pharmaceutical Science
Publisher : Prodi D3 Farmasi Politeknik Katolik Mangunwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61740/jcp2s.v2i1.13

Abstract

The soursop leaves (Annona muricata L.) are one of the plants containing acetogenins compounds and some alkaloids muricolin, cauxine, couclamine, stepharine and reticulin. These compounds are able to act as antibacterial causes of acne namely Propionibacterium acnes and Staphylococcus aureus. The extraction of soursop leaves is obtained by extracting the leaves of the shingle using the maseration method. The extract is formulated into a gel set with a difference in HPMC base concentration(Hydroxy Propyl Methyl Cellulose). The use of different HPMC concentrations aims to know the base concentration of HPMC there are differences or not in the gel ready ethanol extract of the shingle leaves. Physical stability testing conducted includes organoleptic, homogeneity, protection power, scatter power, lystuff, pH and viscosity with storage room temperature of 25ºC - 30ºC for 4 weeks. The results of the gel-ready physical stability study at room temperature storage of 25ºC - 30ºC for 4 weeks showed stable results for organoleptic testing, homogeneity, protection power, scattering power, pH and 2% thness at HPMC concentrations, while unstable results in viscosity tests.