Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Translation Technique Of The Book “Resep Masakan Indonesia Di 5 Benua” Pratama, Agus Darma Yoga; Kardana, I Nyoman
IJOLTL (Indonesian Journal of Language Teaching and Linguistics) Vol. 9 No. 3 (2024): September
Publisher : Center of Language and Cultural Studies [CLCS]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/ijoltl.v9i3.797

Abstract

This research investigates the translation strategies in the bilingual cookbook "Resep Masakan Indonesia di 5 Benua," focusing on Indonesian culinary terms translated into English. The study aims to identify translation techniques, apply Cultural-Specific Items (CSI), and evaluate functional equivalence between Bahasa Indonesia and English. Data were collected from the cookbook using a descriptive qualitative method. The analysis categorized translation techniques based on Newmark's (1998) Molina and Albir's (2002) framework, identified CSIs per Menu, and evaluated functional equivalence using Nida and Taber's theory. Data collection involved reading and categorizing recipes, noting translation techniques, and analyzing CSIs and functional equivalence. Results show Transference as the most dominant technique (53.57%), preserving original Indonesian terms for cultural authenticity. Literal Translation was used in 46.43% of cases for precise translations. Ingredients were the most frequent CSI (82.14%), emphasizing their importance in Indonesian cuisine. Functional equivalence analysis showed a higher use of Formal Equivalence (67.48%) over Dynamic Equivalence (32.52%), indicating a preference for maintaining original structure and terminology. This study highlights the importance of balancing accuracy and cultural adaptation in culinary Translation to maintain recipe authenticity while ensuring comprehensibility. The findings contribute to understanding translation strategies in culinary contexts, emphasizing the challenges and solutions in preserving cultural heritage through language.
Mempertahankan Desa Belega Sebagai Sentra Pengrajin Bambu Mariyatni, Ni Putu Sri; Juniariani, Ni Made Rai; Pratama, Agus Darma Yoga
International Journal of Community Service Learning Vol. 4 No. 3 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.907 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i3.28946

Abstract

Kabupaten Gianyar khususnya di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh,  sebagai sentra penghasil kerajinan dari bambu, merupakan ciri khas dari desa ini, sehingga mendapat julukan Desa Bambu. Salah satu pengerajin bambu yang berasal dari desa tersebut adalah Bapak I Nyoman Sudiarta dengan spesifikasi produk adalah furniture seperti set kursi, roomdivider (sekat ruangan), hanger dan bale bambu. Terdapat beberapa permasalahan terkait dengan pengelolaan manajemen usaha dari usaha yang ditekuni dari tahun 2000an tersebut, yaitu belum melakukan pencatatan keuangan, belum memiliki sistem promosi untuk memasarkan produknya dan banyak peralatan produksi yang kondisinya sudah rusak. Jenis kegiatan yang dilakukan untuk membantu pengerajin adalah memberikan pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan sederhana dan pemasaran serta pengadaan beberapa peralatan baru. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman mitra terkait pencatatan keuangan usaha dan pemasaran, serta meningkatkan kapasitas produksi usahanya. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan aset, omset usaha, jumlah produksi serta peningkatan jumlah tenaga kerja.
Pendampingan Pencatatan Keuangan dan Pemasaran Sarathi Banten Mariyatni, Ni Putu Sri; Juniariani, Ni Made Rai; Pratama, Agus Darma Yoga
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 2 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.12 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i2.35069

Abstract

Tukang banten atau disebut juga Sarathi banten adalah seseorang yang memiliki kewajiban serta tanggung jawab untuk mempersiapkan sarana persembahan terkait dengan upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu. Ibu Dewa Ayu Astiti adalah salah satu penjual banten sekaligus sebagai Sarathi atau tukang banten,  yang sudah ditekuni sejak  tahun 2012  berlokasi di desa Kapal, kecamatan Mengwi, kabupaten Badung, Terdapat beberapa permasalahan mitra terkait dengan pengelolaan manajemen usaha, yaitu belum melakukan pencatatan keuangan, belum memiliki sistem promosi untuk memasarkan produknya, dan lay out untuk menata banten belum teratur. Jenis kegiatan yang dilakukan untuk membantu Sarathi adalah memberikan pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan sederhana dan pendampingan dalam pemasaran produk serta membantu pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman mitra terkait pencatatan keuangan usaha dan pemasaran, serta meningkatkan kapasitas produksi usahanya. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan aset, omset usaha, jumlah produksi serta peningkatan jumlah tenaga kerja.
PENYAMPAIAN MAKNA DALAM FILM “FINAL DESTINATION” Agus Darma Yoga Pratama; made sani damayanthi muliawan
Aksara Vol 34, No 1 (2022): AKSARA, EDISI JUNI 2022
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v34i1.983.83-96

Abstract

Abstrak Penelitian audiovisual (film) tidak hanya sebatas analisis tentang strategi penerjemahan yang digunakan ataupun ideologi yang diterapkan di film saja, tetapi juga mengenai makna yang terkandung di dalamnya serta bagaimana aspek makna tersebut dapat tersampaikan dengan baik melalui bahasa verbal dan nonverbal yang terdiri dari empat aspek yaitu: gambar, tulisan (teks alih bahasa), efek suara, dan ujaran secara sekaligus. Makna dikaji dari makna verbal dan makna tanda nonverbal untuk melihat bagaimana penyampaian makna dalam sebuah film kepada penonton secara utuh karena pada dasarnya bahasa verbal dan nonverbal memiliki keunikan tersendiri dalam proses penyampaian makna. Kajian ini secara tidak langsung juga menganalisis sinkronisasi bahasa verbal dan nonverbal dalam film tersebut. Adapun data penelitian yang dipilih adalah film dengan genre horor “Final Destination 5” karena ditemukan variasi bahasa nonverbal (gambar dan efek suara) dalam penyampaian makna kepada penonton, misalnya jika kematian datang maka akan tersirat tanda-tanda yang dapat dilihat penonton sebelum kejadian tragis terjadi. Penelitian ini diawali dengan menyimak film tersebut yang dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui software video remaker AVS untuk mendapatkan teks alih bahasa secara detail serta digunakan teknik rekam layar untuk pengumpulan data aspek visual atau gambar. Hasil penelitian ini nantinya dapat berguna bagi para peneliti audiovisual (film) dalam menghasilkan sebuah kajian di bidang makna.   
An Analysis of Translation Strategies for English Idiomatic Expressions in the Film Elemental: Force of Nature Ayu Rachmadini, Ekha Novi; Ana, I Wayan; Pratama, Agus Darma Yoga
JALL (Journal of Applied Linguistics and Literacy) Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jall.v9i2.18368

Abstract

The title of this research is Translation Strategies of English Idiomatic Expression in Elemental: Force of Nature movie. This research aimed at discuss about types of idiomatic expression and strategies used by the translator to translate “Elemental: Force of Nature” movie subtitle. The method used in the research was descriptive qualitative method. This study was carried out on fifteen idioms found in the subtitle Elemental: Forces of Nature movie. These idioms were analyzed using McCharty and O’Dell’s (2011) types of idioms theory and Baker’s (1992) strategies for translating idioms. The result of this research showed that: Firstly, there are five types of idioms found in the subtitle. However, idiom type prepositional phrases were the most used idiom types. There are 5 prepositional phrases, 4 idioms type verb + object, 2 compound idiom, 2 simile and 2 whole clause and sentence whereas the idioms types of binomials and trinomial was documented as non-applicable types of idioms. The researcher found all the types of idiomatic translation strategy, they are 2 translation using similar meaning and form, 2 translation similar meaning but dissimilar form, 1 translation by paraphrase and 1 translation by omission.
The Variation of Swear Word “Kleng” and its Flexibility in Denpasar Mahayana, I Made Astu; Pratama, Agus Darma Yoga
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 10 No. 2 (2023): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The paper investigates the Balinese swear word kleng and its variations used by teenagers in Denpasar. They use this word in various types whose functions differ depending on the context of the situation. Basically, kleng is a swear word used to insult others or show anger. However, some people can use this word to show intimacy toward others and humour. This study investigates variations of the word kleng and its flexibility used by the young generation in Denpasar based on linguistic anthropology. This research is descriptive research through a qualitative approach. The data were collected from conversations of the young generation in several coffee shops in Denpasar. Besides, the social media platforms, namely Instagram and Tiktok, were also used as secondary data. Based on the results, this research found several variations of the word kleng, including naskleng, kle, klieng, klie, nanas klengkeng leci, and klek. These variations reflect psychological, social, and linguistic functions. This research underscores language's importance in reflecting evolving cultures, feelings, and social dynamics, offering insights into an ever-changing society.
Usage of Taboo Words Found in the Indonesian Film “The Big 4” by Timo Tjahjanto Pratama, Agus Darma Yoga
Lexeme : Journal of Linguistics and Applied Linguistics Vol. 6 No. 2 (2024): JULY 2024
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/ljlal.v6i2.41852

Abstract

Examines the film "The Big 4" Indonesia, outlining insights from the cultural perspective and the use of taboo words within the Indonesian context that most other research studies have ignored in their focus on Western movies and media. This study classifies taboo words into comprehensive divisions of form and functions based on established theories of sociolinguistic views by Wardhaugh (2006) and Batistella (2005). In this light, the following study unveiled a critical understanding of their use and perception within the Indonesian media. Further, the multilingual nature of the research highlights the existence of these tabooed words in Indonesian and English, Spanish, Hokkien, and Javanese languages, thus establishing the diversity of language use in Indonesian movies. The data were recorded through documentation by watching the film over Netflix, while taking notes during viewing of all expressions used with taboo words. Based on the data collection, there are 50 forms of taboo words found and used in the Indonesian film 'The Big 4' they are categorized into 17 data related to sex, 5 data related to death, 2 data related to excretion, 6 data related to bodily function; 7 data related to animals; 3 data related to cultural matters; and 10 data related to epithet. Then, the functions of using taboo words in the Indonesian film 'The Big 4' by Timo Tjahjanto are to draw attention to oneself, show contempt, be provocative, and mock authority. Almost all the players do all of them. In addition, implications of the findings point to other aspects that need further investigations on code-mixing, code-switching, and figurative language in Indonesian movies, which would open new research windows and urge more general analyses on the variation of languages in digital and media contexts. These unique features enhance our knowledge about the use of taboo language in Indonesian cinema and its broader implications.
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TEDUNG DI SEMARAPURA TENGAH: SOLUSI UNTUK TANTANGAN PRODUKSI DAN PEMASARAN Sutapa, I Nyoman; Pratama, Agus Darma Yoga; Pertama, I Gde Agung Wira
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37075

Abstract

Bali terkenal dengan kerajinan tradisionalnya, salah satunya adalah tedung, anyaman bambu yang memiliki nilai budaya tinggi. Kelompok Pengrajin Tedung Dewata di Desa Semarapura Tengah menghadapi tantangan signifikan dalam hal perhitungan harga pokok produksi, penerapan teknologi, dan pengemasan produk. Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan pelatihan mengenai perhitungan biaya, teknologi digital, dan strategi pemasaran. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin, melestarikan budaya Bali, dan memperkuat posisi produk kerajinan di pasar. Artikel ini menguraikan metode pelaksanaan PKM dan hasil yang dicapai, serta manfaat yang diperoleh dari program ini. Program pengabdian ini berhasil memberikan dampak positif bagi mitra melalui penerapan teknologi seperti Microsoft Excel dan PowerPoint, serta penyuluhan materi terkait perhitungan biaya produksi, pengelolaan SDM, dan pentingnya deskripsi produk. Hasil penyuluhan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta mengenai perhitungan HPP dan penetapan harga jual, sebagaimana terlihat dari peningkatan rata-rata jawaban benar antara pre-test dan post-test.