Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Effect of Patients Behavior and Family Health Companion Role on Hypertension Complication Occurrence Israfil, Israfil; Sinaga, Mindo; Ludji, Ina Debora Ratu
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.246 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i2.20982

Abstract

ABSTRACT Various efforts of hypertension complications prevention have been carried out properly but the prevalence of hypertensive complications in NTT Province is still very high. The study aimed to determine the effect of patient behavior and family health companion role on the incidence of hypertension complications. The study was carried out in the work area of Sikumana Health Center in Kupang City with a case-control design. A total of 40 case samples and 40 control samples were taken by simple-random sampling. Data were analyzed by bivariate (simple logistic-regression) and multivariate (multiple-logistic regression), with significant values ​​of α <0.05 and OR> 1. The results showed that 70% of patients experienced Non-Hemorrhagic Stroke (SNH) complications and 30% experienced complications of Coronary Artery Disease (CAD). The results of the knowledge factor analysis (α=0.000, OR=4.775), attitude (α=0.998, OR=1.876), practice (α=0.000, OR=18.599), family health officer (α=0.000, OR=15.13) and simultaneously the practices of the patient (α=0.000, OR=17.233). There was a significant influence on patient knowledge, patient practices, and family health companion role on the incidence of hypertensive complications. The most influential variable was the patient's practices. Patients who had poor behavior had a risk of 17.233 times greater of complications of hypertension.   Keywords : behavior of patients, family health companion role, complications of hypertension   ABSTRAK Beragam upaya untuk mencegah komplikasi hipertensi, telah dilaksanakan dengan baik. Namun prevalensi komplikasi hipertensi di NTT masih sangat tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku pasien dan peran pendamping kesehatan keluarga pada kejadian komplikasi hipertensi. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang dengan desain kasus-kontrol. Sebanyak 40 sampel kasus dan 40 sampel kontrol, diambil secara simple-random-sampling. Data dianalisis bivariat (regresi-logistic-sederhana) dan multivairiat (regresi-logistic-berganda), dengan nilai signifikan α<0,05 dan OR>1.  Hasil penelitian menunjukkan 70% pasien mengalami komplikasi Stroke Non Haemoragik (SNH) dan 30% mengalami komplikasi Coronary Artery Diseases (CAD). Hasil analisis faktor pengetahuan (α=0,000, OR=4,775), sikap  (α=0,998, OR=1876), tindakan (α=0,000, OR=18,599), peran pendamping kesehatan keluarga (α=0,000, OR=15,13), dan secara simultan tindakan pasien (α=0,000, OR=17,233). Ada pengaruh signifikan antara pengetahuan pasien, praktek/tindakan pasien, dan peran pendamping kesehatan keluarga terhadap kejadian komplikasi hipertensi. Variabel yang paling berpengaruh adalah praktek/tindakan pasien. Pasien yang memiliki praktek/tindakan kurang baik memiliki risiko 17,233 kali lebih besar terjadi komplikasi hipertensi.   Kata Kunci : perilaku pasien, peran pendamping kesehatan keluarga, komplikasi hipertensi
Glucose Blood Level, Blood Pressure, and Medication Behavior are Related to Cardiovascular Complication on Hypertension Patient in Sikumana Public Health Center Israfil, Israfil; Making, Maria Agustina
Unnes Journal of Public Health Articles in Press
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v0i0.28051

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg secara kronis yang jika tidak ditangani dengan baik akan merusak fungsi organ vital seperti jantung, otak dan ginjal. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan faktor risiko (usia, jenis kelamin, glukos darah, kolesterol darah, tekanan darah, konsumsi obat, dan kontrol kesehatan) dengan komplikasi kardiovaskuler pada pasien Hipertensi di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Desain penelitian adalah analitik non eksperimen dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 87 orang pasien hipertensi di Puskesmas Sikumana Kota Kupang yang diambil 30% dari populasi 292 orang pasien. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik corelasi spearman rho dengan nilai signifikan ? < 0.01. Hasil penelitian menunjukkan 21,8% responden telah mengalami komplikasi stroke non haemoragic (SNH), 16,1% mengalami komplikasi penyakit jantung koroner/ coronaria arteri deseases (CAD), 3,4% mengalami komplikasi vaskuler pada otak dan jantung (SNH + CAD), dan terdapat 1,1% yang mengalami komplikasi penyakit kardiovaskuler lainnya ; anggina pecotris. Faktor risiko komplikasi ; usia (? = 0.404, r = 0.091), jenis kelamin (? = 0.161, r = -0,152), kadar glukosa darah (? = 0.000, r = -0,390), kadar kolesterol darah (? = 0,272, r = -0.119) tekanan darah (? = 0.000, r = +0.417), konsumsi obat (?= 0.000, r = +0,439), kontrol kesehatan (? = 0.000, r = +0,490). Beradasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan kadar kolesterol darah dengan komplikasi kardio vaskuler pada pasien hipertensi di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Terdapat hubungan yang siginifikan antara kadar glukosa darah, tekanan darah, konsumsi obat dan control kesehatan dengan komplikasi kardiovaskuler pada pasien hipertensi di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Saran kepada petugas kesehatan agar terus meningkatkan upaya promotif, preventif, curative dan rehabiltatif dalam upaya penanggulangan dan pencegahan komplikasi kardiovaskuler pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Kata Kunci : Hipertensi, Komplikasi Hipertensi, Fakto Risiko Komplikasi
Literature Review: Risk of Death in Covid-19 Patients Israfil, Israfil; Wiliyanarti, Pipit Festi; Selasa, Pius
Unnes Journal of Public Health Vol 9 No 2 (2020): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v9i2.38121

Abstract

Covid-19 is a contagious pulmonary infectious disease caused by a new type of coronavirus (SARS-COV-2). Covid-19 is a global pandemic that has infected millions of people and killed thousands of people in the world. Cases of death in Covid-19 patients were first discovered in China in December 2019. In Indonesia, since it was first discovered, cases of death of Covid-19 patients continue to increase and has become one of the countries with the highest fatality rate in the world reaching 9.11 percent. The purpose of this study is to determine risk factors for death in covid-19 patients in China in order to get guidance in preventing death in Covid-19 patients in Indonesia. This type of research is a literature review. The results of the study found five risk factors for death in Covid-19 patients, namely age, Covid-19 complications, the immune system (immunity), concomitant diseases (cormobidity), and treatment facilities. Suggestions of various risk factors for death in Covid-19 patients in China are expected to be a guide in efforts to prevent death in Covid-19 patients that occur in Indonesia.
Factors Affecting the Incidence of Filariasis in Welamosa Village Ende District East Nusa Tenggara Irfan Irfan; Norma Tiku Kambuno; Israfil Israfil
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.132 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v6i2.3208

Abstract

Filariasis is a chronic communicable disease caused by filarial worms, which consists of three species: Wucherria bancrofti, Brugaria malayi, and Brugaria timori. This disease is transmitted through mosquito bites, infects lymph tissue (lymph) and causes swelling of the legs, breasts, arms and genital organs. Welamosa village, Ende district, located in East Nusa Tenggara (NTT) province is reported as one of the highest cases of 40 cases in 2015. This research aims to analyze the influence of social factor of demography and socio-cultural environment factor to elephantiasis incident in Welamosa village, Ende district. The study was conducted in July–September 2016 in Welamosa village and Wolowaru sub-district, Ende district. The type of research was observational analytic with case-control with 49 people as sampling. The research instrument used questionnaire and check list. The data analysis used statistical test of SPSS program with backward regression logistic test. The results showed five variables as risk factors of elephantiasis occurrence, age (OR=42.518), education (OR=38.248), occupation (OR=8.404), outdoor activity at night (OR=5.097) and sex (OR=0.193). In conclusion, social demographic factors (age, gender, occupation, and education) and environmental and social-cultural factors of attitude (outdoor activities at night) are risk factors for filariasis incidence in Welamosa village, Ende district. FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT FILARIASIS DI DESA WELAMOSA KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMURFilariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri atas tiga spesies, yaitu Wucherria bancrofti, Brugaria malayi, dan Brugaria timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening) dan menular melalui gigitan nyamuk, serta menyebabkan pembengkakan kaki, tungkai, payudara, lengan, dan organ genital. Desa Welamosa, Kabupaten Ende terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan sebagai salah satu kecamatan dengan kasus filariasis tertinggi, yakni 40 kasus pada tahun 2015. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh faktor sosial demografi dan faktor lingkungan sosial budaya terhadap kejadian filariasis di Desa Welamosa, Kabupaten Ende. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli–September 2016 di Desa Welamosa dan Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. Jenis penelitian merupakan analitik observasional dan pengambilan sampel menggunakan case control sebanyak 49 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan ceklis. Analisis data menggunakan uji statistik program SPSS dengan backward regression logistic test. Hasil penelitian menunjukkan lima variabel yang merupakan faktor risiko kejadian filariasis, yaitu usia (OR=42,518), pendidikan (OR=38,248), pekerjaan (OR=8,404), aktivitas di luar rumah pada malam hari (OR=5,097), dan jenis kelamin (OR=0,193). Simpulan, faktor sosial demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan) serta faktor lingkungan sosial budaya sikap (aktivitas di luar rumah pada malam hari) merupakan faktor risiko terhadap kejadian filariasis di Desa Welamosa, Kabupaten Ende. 
The Effect of Humanistic Nursing Practices on Compliance of Taking Medication in Hypertensive Patients in the Working Area of the Public Health Center Trivonia Sri Nurwela; Israfil Israfil; Maria Agustina Making
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.023 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.325

Abstract

Hypertension is a chronic non-communicable disease that has threatened the health of Indonesian people. Hypertension complications have resulted in various types of disability and death. One of the factors causing complications of hypertension is patients’ non-compliance in taking anti-hypertension drugs. The purpose of this study was to determine the effect of humanistic nursing practice on compliance in taking medication for hypertensive patients in the working area of Public Health Center in Sikumana, Kupang City, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. This experimental research method was conducted through a quasi-experimental design. The number of samples were 20 hypertensive patients who were taken by purposive sampling technique. The study sample was divided into two groups, namely the treatment group consisting of 10 patients and the control group consisting of 10 patients with inclusion criteria. The instruments used in the study were nurses worked as a therapist and a checklist to control the medication compliance. Therapy was given using the humanistic nursing practice therapy. The results of the study in the treatment group showed that 40% of the patients never took medication while 60% of the patients took medication occasionally. The reason for not taking medicine was because there were no complaints by 50%, herbal medicine consumption by 30% and running out medicine by 20%. The results of Manwhitney Test analysis of pre and post treatment obtained α = 0.000, z = -4.11. It can be concluded that there was a significant effect of humanistic nursing practice on the compliance in taking medication for hypertensive patients at the Public Health Center in Sikumana. Patients who were given humanistic nursing practice had 4.11 times greater compliance than patients who did not receive humanistic nursing practice services.
Hubungan Hukum Antara Manusia Dengan Tanah, Air Dan Lingkungan Alam Menurut Konsepsi Hukum Islam Dan Hukum Agraria Nasional (UUPA) Arba, Arba; Israfil, Israfil
Jurnal Risalah Kenotariatan Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Risalah Kenotariatan
Publisher : Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.996 KB) | DOI: 10.29303/risalahkenotariatan.v2i1.23

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsepsi hubungan hukum antara manusia dengan tanah, air, dan lingkungan alam menurut Hukum Agraria Nasional dan Hukum Islam. Kedua hukum ini memandang bahwa antara manusia dan tanah, air, dan lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan, karenamanusia dalam hidupnya butuh tanah, air dan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, manusia sesuai dengan hakekat penciptaannya sebagai khalifah fil-ardi mempunyai peran sebagai pemimpin di muka bumi, yakni mengatur dan melindungi tanah, air danlingkungan alam seisinya.
Perkawinan Dibawah Umur Dan Dampaknya Terhadap Keluarga Di Desa Aik Dewa Lombok Timur Surayya, Ita; Israfil, Israfil; Haeratun, Haeratun; Salat, Musakir
Jurnal Risalah Kenotariatan Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Risalah Kenotariatan
Publisher : Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.275 KB) | DOI: 10.29303/risalahkenotariatan.v2i2.28

Abstract

Perkawinan di bawah umur memang menarik untuk diteliti karna adanya pro dan kontra yang tidak dapat dihindari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja fackor yang menyebabkan terjadinya perkawinan dibawah umur dan dampak yang ditimbulkan. Masih banyaknya masyarakat yang melakukan pernikahan dibawah umur dikarenakan masyarakat tidak sadar dampak dari perkawinan di bawah umur yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Aikdewa Lombok Timur. Dalam Undang-undang yang berlaku di Indonesia perkawinan dianggap sah dicatatkan oleh Negara jika sesuai dengan Undang-undang No1 tahun 1974 tentang perkawinan. adalah satu hal yang perlu diperhatikan oleh suami isteri adalah salah satu prinsip yang dianut dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu mengenai kematangan atau kedewasaan usia kawin. Hal ini berarti bahwa calon mempelai harus sudah matang jiwa dan raganya sebelum perkawinan berlangsung, sehingga diharapkan dapat mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan kekal tanpa berakhir dengan perceraian dan dampak lain yang lebih luas seperti meningkatnya angka kematian ibu saat hamil atau melahirkan lantaran usia masih belia. Perkawinan yang dilakukan atas dasar kesiapan mental, lahir dan batin oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dijadikan barometer akan sempurnanya sebuah cita-cita antara suami istri dalam membangun mahligai rumah tangga.
Faktor Risiko Kejadian Komplikasi Kardiovaskuler pada Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Irfan, Irfan; Israfil, Israfil
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 4, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.314 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v4i3.189

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian: mengetahui faktor risiko: usia, jenis kelamin, tekanan darah, konsumsi obat, cek kesehatan, dan diet terhadap kejadian komplikasi kardiovaskuler pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik non eksperimen dengan rancangan case control. Sampel penelitian sebanyak 74 orang pasien DM tipe 2 yang terbagi dalam 37 orang sampel kasus dan 37 orang sampel kontrol. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik regresi logistik dengan nilai signifikan α<0,05 dan OR>1. Hasil: 51,4% responden kelompok kasus mengalami komplikasi vaskuler ke otak (stroke non hemoragik/ SNH), 37,8% mengalami komplikasi vaskuler ke jantung (coronaria artery diseases/CAD), 8,1% responden kelompok kasus mengalami komplikasi SNH+coronary artery disease (CAD), dan 2,7% mengalami Angina Pectoris. Faktor risiko komplikasi: usia (p=0,32, OR=0,19), jenis kelamin (p=0,14, OR=13,2), tekanan darah (p=0,034, OR=0,02), konsumsi obat (p=0,34, OR=43,9), kontrol kesehatan (p=0,43, OR=0,53), diet (p=0,009, OR=3,29). Kesimpulan: kejadian komplikasi kardio vaskuler pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Sikumana Kota Kupang dipengaruhi oleh tekanan darah yang tinggi dan diet yang kurang baik.Kata Kunci: DM tipe 2, komplikasi kardiovaskuler, faktor risikoRisk Factor for the Occurrence of Cardiovascular Complications in Type 2 Diabetes Mellitus (DM) Patients ABSTRACTObjective: the objective of the study is knowing risk factors: age, sex, blood pressure, drug consumption, health check, and diet for the occurrence of cardiovascular complications in Type 2 Diabetes Mellitus (DM) patients at Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Methods: The research design used was non-experimental analytic with case control design. The study sample was 74 type 2 DM patients divided into 37 case samples and 37 control samples. Data were analyzed using logistic regression statistical tests with significant values α<0.05 and OR>1. Results: The results showed 51.4% of case group respondents had vascular complications to the brain (non-haemorrhagic stroke/SNH), 37.8% having vascular complications to the heart (coronary artery diseases/CAD), 8.1% of case group respondents had SNH+CAD complications, and 2.7% had Angina Pectoris. Risk factors for complications; age (p=0.32, OR=0.19), sex (p=0.14, OR=13.2), blood pressure (p=0.034, OR=0.02), drug consumption (p=0.34, OR=43.9), health control (p=0.43, OR=0.53), diet (p=0.009, OR=3.29). Conclusion: the incidence of cardio vascular complications in type 2 DM patients at the Sikumana Public Health Center in Kupang City was influenced by blood pressure and poor diet.Keywords: DM type 2, cardiovascular complications, risk factors
Optimalisasi Peran Keluarga Melalui Edukasi dan Simulasi Terapi Relaksasi Autogenik sebagai Upaya Suportif Adaptif Pasien Stroke di Masyarakat Israfil, Israfil; Wulandari, Sarah Kartika; Swarjana, I Ketut; Suyasa, I Gede Putu Darma; Agustini, Ni Luh Putu Inca Buntari; Pangruating Diyu, Ida Ayu Ningrat; Putra, Komang Ardidhana Nugraha; Indrayani, Ni Luh Dwi
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.268

Abstract

Pasien stroke mengalami perubahan respons yang sangat kompleks pada aspek fisik, psikologis dan sosial yang membutuhkan adaptasi. Terapi relaksasi autogenik merupakan salah satu intervensi terapi yang mampu meningkatkan adaptasi, mobilisasi, dan kualitas hidup pasien stroke dimasyarakat dengan dukungan keluarga sebagai support sistem paling utama. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengedukasi dan mensimulasikan kepada keluarga tentang terapi relaksasi autogenik sebagai upaya suportif adaptif pasien stroke dimasyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei 2024 kepada keluarga pasien stroke dan masyarakat Desa Basangalas. Kegiatan dilaksanakan dengan metode edukasi dan simulasi dengan tahapan menggunakan pendekatan PARE (Preparation, Action, Reflection dan Evaluation). Sebanyak 100% peserta yang terlibat tidak mengetahui tentang terapi relaksasi autogenik. Setelah mendapatkan edukasi dan simulasi semua peserta memiliki pengetahuan yang baik dan mampu mempraktikkan terapi relaksasi autogenik sebagaimana yang diedukasi dan disimulasikan. Metode edukasi dan simulasi berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dan masyarakat tentang terapi relaksasi autogenik. Terapi relaksasi autogenik diharapkan dapat menjadi bekal keluarga dan masyarakat dalam memberikan dukungan perawatan dan adaptasi kepada pasien stroke dimasyarakat. Kami menyarankan terapi relaksasi autogenik menjadi salah satu pilihan rencana intervensi keperawatan komunitas dan keluarga dalam upaya meningkatkan adaptasi  pasien stroke di masyarakat.
Pelatihan Teknik Mobilisasi Lansia untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang: Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Mobilisasi Agustini, Ni Luh Putu Inca Buntari; Dewi, Ni Putu Ayu Ratna; Israfil, Israfil; Suyasa, I Gede Putu Darma; Putra, Komang Ardidhana Nugraha; Arnaya, I Gede Putu Suka
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.330

Abstract

Pelatihan teknik mobilisasi untuk caregiver menjadi komponen penting dalam perawatan jangka Panjang lansia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan keterampilan caregiver dalam membantu mobilisasi lansia, mengurangi risiko cedera, serta meningkatkan kualitas hidup lansia dan keluarga sebagai caregiver. Metode PKM berupa pelatihan berupa ceramah dan demonstrasi dengan melibatkan 35 keluarga lansia di Desa Basangalas, Karangasem, Provinsi Bali pada bulan Mei 2024. PKM dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu: analisis kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Materi pelatihan mencakup prinsip-prinsip dasar mobilisasi, teknik transfer, penggunaan alat bantu, pencegahan jatuh dan pencegahan cedera pada caregiver. Hasil pre-test menunjukan 26 (74,3%) partisipan memiliki pengetahuan kurang dan 32 (91,4%) partisipan memiliki keterampilan kurang dalam mobilisasi lansia. Sedangkan, nilai post-test didapatkan seluruh partisipan 35 (100%) memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik setelah diberikan pelatihan mobilisasi lansia. Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mobilisasi lansia pada partisipan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Saran bagi masyarakat dengan lansia imobilitas dapat mengimplementasikan teknik mobilisasi secara berkelanjutan dan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan modul pelatihan.