Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KONSEPTUAL MODEL DINAMIKA NITROGEN DALAM SISTEM INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE (IMTA) MENGGUNAKAN Penaeus monodon, Crassostrea sp. dan Gracilaria sp Astriana, Baiq Hilda
BIOWALLACEA Vol 1, No 3 (2015): BioWallacea Vol 1 No 3
Publisher : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktifitas budidaya komoditas laut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan komoditas laut. Keinginan untuk meningkatkan kualitas spesies yang dibudidaya mendorong para pembudidaya untuk mengembangkan budidaya intensif yang dalam praktiknya menggunakan pakan yang kaya akan nutrien. Akan tetapi, di balik keuntungan yang dijanjikan dari budidaya secara intensif, timbul masalah baru. Air yang digunakan untuk membudidayakan suatu komoditas laut akan menjadi kaya akan nutrien. Salah satu unsur yang terakumulasi dalam air tersebut dan berasal dari pakan adalah nitrogen. Jika dibuang ke laut, air yang kaya akan nitrogen dapat memicu eutrofikasi yang pada akhirnya dapat merusak ekosistem laut. Integrated Mutli-trophic Aquaculture  (IMTA) yang dikembangkan dari konsep polikultur, dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan ini. IMTA merupakan suatu cara budidaya suatu spesies dengan memanfaatkan biota lain (biofilter) untuk mengurangi kontaminan yang dihasilkan. Agar dapat memahami dinamika nitrogen dalam sistem ini, maka dibuatlah suatu model yang menggambarkan interaksi antar berbagai parameter yang dapat mempengaruhi konsentrasi keluaran nitrogen dari sistem IMTA. Model ini dibuat dengan menggabungkan tiga model dinamika nitrogen yaitu model pada kolam udang (sebagai spesies utama), rumput laut (biofilter), dan oyster (biofilter) yang diadopsi dari beberapa studi yang sudah ada. Dengan adanya model ini, diharapkan implementasi IMTA yang bertujuan untuk meminimalisir konsentrasi unsur seperti nitrogen pada air limbah budidaya udang dapat dilakukan secara tepat. Kata Kunci : Nitrogen, IMTA, Panaeus monodon, Crassostrea sp., Gracilaria sp.
Peningkatan Kesadaran Lingkungan melalui Edukasi Dini mengenai Lingkungan Laut dan Perubahan Iklim bagi Siswa SMAN 1 Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa Astriana, Baiq Hilda; Putra, Aryan Perdana; Arlina, Baiq Fadila
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 3 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i3.515

Abstract

One of the environmental issues currently in the global spotlight is climate change. The marine environment is among the most affected by climate change. Various efforts are being undertaken by governments, NGOs, and other environmental organizations to reduce the factors causing environmental change. However, full community involvement remains challenging due to a lack of environmental awareness. Early education offers a potential solution to increase public awareness, for example, through educating student groups. The purpose of this program is to provide students with insights into climate change, its impact on the marine environment, and preventive measures. The method used involves delivering relevant materials to the participants. The participants include 60 students from SMAN 1 Moyo Utara, Sumbawa Regency. An evaluation was conducted by giving pre-test and post-test for the participants resulting in the increase of participants’ knowledge of 81-205%. As a result of this activity, students gained more knowledge about the impacts of climate change on the marine environment, and their awareness of participating in environmental conservation efforts began to grow.
Komposisi Jenis Dan Aspek Biologi Sotong Yang Didaratkan Pada Pangkalan Pendaratan Ikan Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur Ramdini Zakrah, Intan; Amir, Sadikin; Astriana, Baiq Hilda
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i1.1051

Abstract

Sotong merupakan sumberdaya perikanan yang tergolong ke dalam kelas cephalopods. Potensi perikanan sotong di Indonesia cukup besar, mengingat Indonesia memiliki perairan laut yang luas dan beragam. Permintaan akan produk perikanan, termasuk sotong, baik di pasar domestik maupun internasional, terus meningkat. Meskipun potensi besar, pengelolaan yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap ekosistem laut menjadi kunci untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya ini tidak merugikan lingkungan dan dapat berlanjut dalam jangka panjang. Perlunya dilakukan penelitian komposisi jenis dan aspek biologi sotong agar mengetahui kondisi ekosisitem perairan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling, penelitian ini dilakukan dengan survei langsung, jumlah sampel yang di dapatkan selama penelitian berjumlah 457 ekor. Analisis data meliputi analisis komposisi jenis, analisis jenis kelamin dan analisis hubungan panjang dan berat sotong. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis sotong yang tertangkap terdiri dari dua spesies yaitu Sepia latimanud dan Sepia pharonis. Jumlah jenis kelamin jantan lebih banyak dari pada betina namun demikian, perbandingan ini menujukkan1:1. Berdasarkan hasil penelitian perbandingan nisbah kelamin dikategorikan berada pada kondisi mendekati seimbang yaitu di angka 1:1. Hasil hubungan panjang dan berat seluruh sotong yang didaratkan dengan dua spesies jenis spesies Sepia latimanus dan Sepia pharaonis, memiliki hubungan panjang dan berat bersifat allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Tujuan penelitian ini mengetahui komposisi jenis, nisbah kelamin dan hubungan panjang dan berat sotong yang didaratkan.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MELALUI PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DAN PRANATA SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN GILI AIR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Waspodo, Saptono; Larasati, Chandrika Eka; Amir, Sadikin; Hilyana, Sitti; Astriana, Baiq Hilda
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.499

Abstract

Keberadaan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses adaptasi turun menurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan yang biasanya didiami ataupun lingkungan dimana sering terjadi interaksi didalamnya. Seiring berjalannya waktu, dengan masuknya era globalisasi, timbullah sebuah trend modernitas yang masuk ke suatu kawasan yang menyebabkan terjadinya degradasi kearifan lokal disuatu wilayah. Salah satunya yaitu kawasan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara yang dikenal dengan kawasan wisata pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan adanya penguatan kearifan lokal pada masyarakat nelayan sekitar Gili Air, serta mengedepankan nilai-nilai adat dan budaya yang menjadi daya tarik dan menjadikan nilai ekonomis bagia masyarakat nelayan. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini yaitu dengan melakukan metode penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah ini meliputi penyuluhan dan pendampingan kelompok masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa salah satu bentuk riil dari kearifan lokal yang dimiliki oleh wilayah Pulau Lombok khususnya di Desa Gili Indah adalah awig-awig. Awig-awig adalah norma hukum adat disuatu wilayah yang mengikat bagi seluruh warga adat. Masyarakat Desa Gili Indah banyak yang belum memahami isi dari awig-awig tersebut. Hal ini disebabkan oleh terputusnya informasi dari perangkat desa ke warga sekitar terutama masyarakat kalangan muda. Peraturan Desa Gili Indah lebih memadai dan lebih komprehensif untuk dilaksanakan dan dibandingkan dengan awig-awig yang hanya terbatas pada pengaturan tentang pengambilan sumberdaya pesisir dan laut saja. Perlu dilakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, agar mereka lebih meningkat pemahaman dan pengetahuannya tentang Peraturan Desa tersebut. Seperti halnya awig-awig yang secara terus menerus disampaikan lewat “tutur” dari para tokoh lokal maupun masyarakat dari generasi ke generasi telah terbukti mampu diadopsi dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal inilah yang merupakan salah satu kekuatan daripada awig-awig jika dilihat dari sisi penerimaan dan adopsinya pada masyarakat karena proses penyampaiannya adalah secara kontinyu dan konsisten pada setiap kegiatan masyarakat.
PENGOLAHAN LIMBAH UDANG VANNAME DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID19 DI DESA PEMENANG, LOMBOK UTARA Astriana, Baiq Hilda; Damayanti, Ayu Adhita; Larasati, Chandrika Eka; Paryono; Himawan, Mahardika Rizki; Lestari, Dewi Putri
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.503

Abstract

Manfaat limbah udang berupa cangkang dan kepala udang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal menurut penelitian yang pernah dilakukan, hasil analisis tepung dari limbah ini memiliki kandungan protein sebesar 63%. Apabila bahan ini ditambahkan ke makanan sehari-hari maka dapat meningkatkan nilai gizi makanan tersebut. Desa Pamenang, sebagai salah satu Desa di Kabupaten Lombok Utara, dikenal sangat mengandalkan sektor wisata sebagai mata pencaharian masyarakatnya mengingat posisinya yang berhadapan lansung dengan Gili Matra. Dengan adanya bencana alam yaitu gempa di tahun 2018 yang diikuti oleh pandemi COVID19, lumpuhnya sektor wisata menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat di desa tersebut. Masalah lain yang muncul adalah meningkatnya lokus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis di daerah ini. Oleh karena itu, pemberian pelatihan pengolahan cangkang dan kepala udang menjadi bubuk kaldu udang sebagai zat aditif alami yang memiliki nilai gizi diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat. Selain itu, diversifikasi pemanfaatan kaldu bubuk udang ini diharapkan dapat meningkatkan added value dari panganan lokal. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode penyelesaian masalah yang meliputi penyuluhan serta pelatihan yang dibarengi dengan inisiasi pembentukan dan pendampingan kelompok masyarakat termasuk pemberian bantuan peralatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta kegiatan mengenai manfaat limbah udang, dan diperolehnya keterampilan mengolah limbah udang menjadi bahan makanan yang memiliki nilai gizi dan ekonomi. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sampel kaldu bubuk udang yang dihasilkan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi yang dimiliki.
Pemantauan Sampah Pantai Di Kawasan Wisata Pantai Labu Sawo, Kabupaten Sumbawa Astriana, Baiq Hilda; Putra, Aryan Perdana; Arlina, Baiq Fadila
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v7i1.562

Abstract

Marine debris, especially plastic waste in coastal areas, poses a significant threat to the sustainability of marine ecosystems and the livelihoods of communities that depend on them. Labu Sawo Beach in Sumbawa Regency, known as a strategic area with promising ecotourism potential, is currently facing issues related to coastal waste. As a form of community engagement, a service program was carried out with the aim of educating young people to become more aware of and actively involved in monitoring coastal waste. The methods used in this activity included the delivery of training materials, demonstrations of coastal waste monitoring techniques, and evaluations of the participants' understanding. The monitoring results generally indicated that Labu Sawo Beach is experiencing a serious waste accumulation problem, caused by its geographical location, increasing tourism activities, and waste carried through river streams. Furthermore, participants' understanding of the training materials significantly improved, with an average evaluation score increase of 95.73%. This activity demonstrates the crucial role of youth involvement. With proper training, they may become the front line in efforts to manage coastal waste in a more sustainable and data-driven manner
Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Pantai Elak-Elak Sekotong Lombok Barat Siskawati; Rahman, Ibadur; Astriana, Baiq Hilda
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v5i1.116

Abstract

Sea cucumbers are marine animals of the holothuroidea class (phylum Echinoderms), which are natural decomposers and play an important role in maintaining aquatic ecosystems. Sea cucumbers can clean up the remnants of organic matter on the seafloor, so that they can maintain the balance of nutrients in an ecosystem. This study aims to determine the species composition and structure of sea cucumber communities, including: abundance, diversity index, uniformity index, and dominance index, as well as to determine the influence of environmental parameters on the abundance of sea cucumber species. Sea cucumber data collection was carried out using the transect belt method, with a transect length of 100 m and a width of 1 meter to the left and 1 meter to the right, respectively, so that a total monitoring area of 200 m2 was obtained. At station 1, the width of the beach is less than 100 meters, so the area of the observation area is adjusted to these conditions. 6 species of sea cucumbers were found, namely: Synapta maculata, Opheodesoma grisea, Chirota smirnovi, Holothuria leucospilota, Actinopyga alboniger, Holothuria scabra. The total abundance value of sea cucumbers found in the waters of Elak-Elak Beach ranges from 164-172 ind/ha. S. maculata is the species with the largest abundance value, ranging from 500-883 ind/ha, while the species with the smallest abundance value are A. alboniger and H. scabra, at 17 ind/ha. Environmental parameters affect the abundance of sea cucumbers, where more sea cucumbers are found in habitats with muddy sand substrates and seagrass vegetation.
Diversitas Plankton di Perairan Pantai Sire Kabupaten Lombok Utara Astriana, Baiq Hilda; Larasati, Chandrika Eka
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v1i1.26

Abstract

Plankton has an important role for aquatic ecosystems, especially in the food network in a waters. This study aims to assess the abundance and diversity index of plankton in Sire Beach, North Lombok Regency. The study was conducted in September 2019 using purposive sampling with 9 sample points. The water sample was filtered using plankton net then put into the sample bottle for identification in the laboratory. Shannon-Wienner Index was used for determining diversity of plankton species. The types of plankton found were 12 genera of phytoplankton from the Bacillariophyta group, including: Biddulphia, Coscinodiscus, Cocconeis, Cylindrotheca, Diploneis, Fragilaria, Gyrosigma, Licmophora, Navicula, Nitzschia, Pleurosigma, and Triceratium. The highest abundance of phytoplankton belonged to Coscinodiscus species as many as 1.380 cells/l at station 2.3. The high abundance of Coscinodiscus might be due to a nutrient supply in these waters. Seagrass ecosystem was thought to have an important role in obtaining nutrients for phytoplankton. Diversity index has a value which ranges between 1.117505-1.841236 showing that it is in the medium category. The uniformity index ranges from 0.450718-0.673373 indicating that the distribution of plankton species in each station is even. The dominance index ranges from 0.233508-0.522215. This shows that there is no type of plankton that dominates the waters of Sire Beach. This is due to the abundance of plankton species at each station which is fairly evenly distributed.
Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Padang lamun desa wisata Gili Gede, Sekotong, Lombok Barat Febiliyadi, Aqidatul; Hilyana, Sitti; Astriana, Baiq Hilda
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v3i1.82

Abstract

Gili Gede is an island in Lombok. Macrozobenthos are bottom-dwelling animals that play an important role and are often used as bioindicators to assess the quality of aquatic ecosystems. This study provides important basic data for determining water quality based on the diversity of macrobenths from Gili Gede waters. This research was conducted in October 2022. Samples for this study were obtained from 9 predetermined points on 3 transect lines. Then it is calculated using the diversity, uniformity, and dominance formulas of Shannon-Wiener and the sediment analysis formula. Based on the results of the assistance, there were 34 macrozoobenthos species, a total of 275 individuals. the diversity index value in these waters is 2.18 which is in the medium category. The uniformity index has a value of 0.62 which is included in moderate uniformity. The Dominance Index is 0.29 which is low. Most of these aquatic substrates have sedimentary characteristics, namely dusty clay. The diversity of macrozoobenthos in these waters is 2.18, included in the medium diversity category (H') 1<H<3, indicating that these waters have sufficient productivity stability. balanced ecosystem conditions, balanced ecological pressures, and water quality considered suitable for the growth and development of macrozoobenthos.
Biodiversity and Distribution of Gastropods in Relation to Shrimp Pond Effluents in the Intertidal Zone of Sambelia, East Lombok Jefri, Edwin; Nurliah, Nurliah; Damayanti, Ayu Adhita; Astriana, Baiq Hilda; Lestariningsih, Wiwid Andriyani
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8474

Abstract

Intertidal biota consist of various invertebrate organisms that inhabit coastal aquatic environments and are highly responsive to fluctuations in water quality. Environmental changes induced by shrimp pond waste discharge can substantially influence the composition and diversity of intertidal biota communities. As a result, water quality serves as a critical determinant in maintaining the ecological balance and sustainability of coastal ecosystems. This study aims to analyze gastropod diversity within the intertidal zone near a shrimp pond waste discharge site and assess water quality based on the diversity index in Labuan Pandan, Sambelia Village, East Lombok. The research was conducted between June and November 2023, with data collected from five sampling stations located directly in front of the discharge site. A total of 40 gastropod species, classified into 32 genera and 22 families, were identified. The highest Diversity Index (H') was recorded at station 5 (2.503), whereas the lowest value was observed at station 2 (1.569). The highest Uniformity Index (e) was found at station 4 (0.947), while the lowest was at station 3 (0.811). The Dominance Index (D) was highest at station 2 (0.245) and lowest at station 5 (0.112). Sediment analysis across all stations revealed two predominant substrate types: loamy sand and sandy loam.