Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Bak Terpal Abidin, Zaenal; Amir, Sadikin; Damayanti, Ayu Adhita; Mukhlis, Alis
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 1 No 2 (2017): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.561 KB) | DOI: 10.36339/je.v1i2.52

Abstract

The activity aimed to train a targeted group in making fish tank tarpaulin which had a diameter of 150 cm, andhigh of 125 cm. Methode which was used in this project were making focus group discussion and practicing directly inmaking tarpaulin tank. Each person in the group was involved actively in all session, start from tools and materialspreparation, cutting material, frame construction, shaping the tarpaulin, till tank assembly. Through these activity, thegroup was succes to build 1 unit tank tarpaulin which was ready to use for aquaculture activity
Keanekaragaman Jenis Lamun Di Perairan Gili Gede, Lombok Barat Rahman, Ibadur; Nurliah, Nurliah; Himawan, Mahardika Rizki; Jefri, Edwin; Damayanti, Ayu Adhita; Larasati, Chandrika Eka
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.32282

Abstract

Padang lamun merupakan salah satu ekosistem laut yang penting karena berfungsi sebagai habitat beragam jenis, sebagai pemerangkap substrat perairan, peredam gelombang, pendaur ulang zat hara, dan sebagai penyerap sejumlah besar karbon dari atmosfer (blue cabon). Dewasa ini kondisi kesehatan ekosistem lamun senantiasa mengalami penurunan/degradasi, padahal ekosistem lamun menopang sejumlah besar kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya bahkan beberapa di antaranya berdampak langsung terhadap manusia. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian mengenai kondisi padang lamun yang hasilnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan penataan kawasan perairan agar tetap berorientasi pada upaya pelestarian ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji stuktur komunitas lamun di perairan Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pengamatan jenis dan persentase penutupan lamun menggunakan kuadran transek berukuran 50cm x 50cm. Pengukuran nilai parameter kualitas air dilakukan secara insitu di lapangan dan di Laboratorium Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Sekotong, Lombok Barat. Hasil penelitian menujukkan bahwa komunitas padang lamun di perairan Gili Gede tersusun atas 4 (empat) jenis, yaitu: Halophilla pinifolia, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, dan Thalassia hemperichii dengan persentase penutupan berkisar antara 17-47%, dan rerata penutupan sebesar 35%. Jenis lamun Enhalus acoroides merupakan jenis yang memiliki kontribusi paling tinggi dalam komunitas padang lamun di perairan Gili Gede.  Seagrass is an important marine ecosystem because of its function as habitat for various species, as substrate trapper, wave reducer, nutrient recycler, and as an absorber of large amounts of carbon from the atmosphere (blue cabon). Today, the condition of seagrass ecosystems is constantly decreasing, even though seagrass ecosystems support a large number of other living things, some of which have a direct impact on humans. Therefore, it is necessary to conduct a study on seagrass community structure whose the results can be taken into consideration in making policies related to the arrangement of water areas so that it remain oriented towards ecosystem conservation efforts. This study aims to examine the structure of the seagrass community in Gili Gede, Sekotong District, West Lombok Regency. Observation of the type and percentage of seagrass cover using a 50cm x 50cm transect quadrant. The analysis of water quality parameter was carried out at the Laboratory of Marine Cultivation Fisheries Center (BPBL) Sekotong, West Lombok. The results showed that the seagrass communities in Gili Gede were composed of 4 (four) species, namely: Halophilla pinifolia, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, and Thalassia hemperichii with a cover percentage ranging from 17-47%, and an average cover of 35%. The seagrass species, Enhalus acoroides, is the species that has the highest contribution to the seagrass community in Gili Gede 
SELEKSI UMPAN DAN BENTUK PERANGKAP PLASTIK UNTUK MENANGKAP KEONG MACAN (Selection on Bait and Shape of Plastic Trap in Catching Babylon Snail) Gondo Puspito; Ayu Adhita Damayanti
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 5 No. 2 (2014): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.326 KB) | DOI: 10.29244/jmf.5.2.155-161

Abstract

ABSTRACTThe paper describes the result of experimental research on plastic trap to catch babylon snail (Babylonia spirata). The aims of the research were to have the effective shape of trap to catch babylon snail. The shapes of trap were dome, truncated pyramid, and block. While, 2 kinds of baits were shark (Rhinodon typicus) and sardine (Sardinella spp.). Result showed that babylon snail preferred bait of sardine to shark. The truncated pyramid trap was more effective than dome and block trap. Each trap cauht 22, 16 and 4 babylon snail, respectively.Keywords: Plastic trap, babylon snail and Palabuhanratu--------ABSTRAKTulisan ini menjelaskan hasil uji coba perangkap plastik untuk menangkap keong macan (Babylonia spirata). Penelitian ditujukan untuk mendapatkan bentuk perangkap yang efektif menangkap keong macan. Bentuk trap berupa kubah, limas terpancung dan balok. Adapun 2 jenis umpan yang digunakan adalah tembang (Sardinella spp.) dan cucut (Rhinodon typicus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keong macan lebih menyukai umpan tembang dibandingkan dengan hiu. Perangkap bentuk limas terpancung lebih efectif dibandingkan dengan perangkap bentuk kubah dan balok. Masing-masing perangkap menangkap 22, 16 dan 4 keong macan.Kata kunci: Perangkap plastik, keong macan dan Palabuhanratu
Response of Neem Leaves Azadirchta indica Extract Immune System of (Oreochromis niloticus) Lutfi Hamzan Wari; Ayu Adhita Damayanti; Fariq Azhar
Journal of Aquaculture Science Vol 5 No 1 (2020): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v5i1.83

Abstract

Tilapia (Oreochromis niloticus) is a species of freshwater fish that is widely cultivated in areas that have a large quantity of fresh water. In the cultivation of tilapia fish are often infected by fish diseases which not infrequently thwart the growth and survival of fish resulting in death of fish that are cultivated (crop failure). This study aims to analyze the response of giving neem leaf extract (Azadiracta indicida) to the immune system and growth of tilapia. The fish were given neem leaf extract which was added to the feed for 45 days in 54cm x 37cm x 29cm containers each with 10 heads / container with a volume of 20 liters. The study was conducted in 5 treatments, control + (commercial feed and infected by Aeromonas hydrophila 106 cfu / ml as much as 0.1 ml / head), control - (commercial feed of bacterial infection), P1 (feed mixed with 0.5% extra neem leaves and infected with bacteria ), P2 (1% extracted and infected), P3 (2% extracted and infected). The results showed that administration of neem leaf extract at a dose of 1% was able to maintain SR by 100%, increasing the number of erythrocyte tilapia by 15.0 í— 105 cells / ml and leukocytes by 15.0 í— 104 cells / ml and hemoglobin by 6.0 % of the total blood cells contained in P4 that play a role in the immune system of tilapia. Based on the results of this study, neem leaf extract can be used in tilapia aquaculture as an immunostimulant because it can improve survival, red blood cells, white blood cells and hemoglobin.Keyword : Extract neem leaves, Aeromonas hydrophila, Tilapia, Feed.
KEGIATAN PENANAMAN MANGROVE SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PELESTARIAN EKOSISTEM PESISIR DI DUSUN CEMARA, KABUPATEN LOMBOK BARAT Ayu Adhita Damayanti; Ibadur Rahman; nurliah nurliah; sitti hilyana
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.246

Abstract

Hubungan timbal balik yang terjadi antara hutan mangrove dan kegiatan budidaya ikan selayaknya mengharuskan para pembudidaya ikan untuk tetap menjaga sinergi keduanya tidak terganggu. Namun demikian, tidak semua pembudidaya ikan mengetahui akan hal ini, sering kali pembukaan lahan budidaya dilakukan dengan mengurangi kepadatan vegetasi mangrove secara drastis, tanpa diikuti oleh proses penanaman kembali. Hal ini juga terjadi pada salah satu daerah hutan mangrove di Nusa Tenggara Barat, yaitu di Dusun Cemare Kabupaten Lombok Barat. Lahan budidaya dibuka tanpa adanya usaha untuk menjaga agar vegetasi mangrove tetap dalam proporsi yang seimbang. Mempertimbangkan begitu besarnya peran mangrove secara ekologi menyebabkan harus segera dilakukan kegiatan penanaman kembali pada habitat mangrove yang telah rusak. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan kelompok pengelola setempat. Hasil pengabdian adalah telah tertanamnya bibit pohon mangrove di area terdampak, serta terjalinnya kerjasama dengan kelompok pengelola sumberdaya setempat untuk pemantauan pohon mangrove yang telah ditanam.
The Pengolahan Buah Mangrove Jenis Sonneratia alba Menjadi Permen Jelly di Desa Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur Chandrika Eka Larasati; Ayu Adhita Damayanti; Paryono; Baiq Hilda Astriana; Mahardika Rizqi Himawan; Wiwid Andriyani Lestariningsih
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.525 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2204

Abstract

Mangrove fruit processing in Jerowaru Village is still not utilized properly. Whereas mangrove fruit has great potential to be processed into various products. One form of processed mangrove fruit is to make jelly candy. Its sweet and sour taste makes this product an alternative that is much in demand by children and adults because it contains nutrients such as carbohydrates, vitamin C, phenols to anti-oxidants for the body and can have economic value for the surrounding community. One alternative is to conduct training in the manufacture of jelly candy made from raw materials of mangrove fruit. This is done as an effort to increase added value in making local food that has nutritional and economic value. The approach method applied in this service activity is an active participation method, namely by involving coastal community groups in making jelly candy. The enthusiasm of the local community to be able to take part in this activity was high, so we limited the number of participants to 25 people. The participants of the activity included the PKK women's group, youth youth groups and the Bale Mangrove Pokmaswas group. The material presented was about the process of processing mangrove fruit into jelly candy that can be used. The results of this service activity are increasing the knowledge and skills of the participants in processing Sonneratia alba mangrove fruit into jelly candy that can be consumed by all types of people. Furthermore, jelly candy can be packaged as attractively as possible to increase marketability and can be used as a characteristic of Jerowaru Village.
Response of Neem Leaves Azadirchta indica Extract Immune System of (Oreochromis niloticus) Lutfi Hamzan Wari; Ayu Adhita Damayanti; Fariq Azhar
Journal of Aquaculture Science Vol 5 No 1 (2020): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.307 KB) | DOI: 10.31093/joas.v5i1.83

Abstract

Tilapia (Oreochromis niloticus) is a species of freshwater fish that is widely cultivated in areas that have a large quantity of fresh water. In the cultivation of tilapia fish are often infected by fish diseases which not infrequently thwart the growth and survival of fish resulting in death of fish that are cultivated (crop failure). This study aims to analyze the response of giving neem leaf extract (Azadiracta indicida) to the immune system and growth of tilapia. The fish were given neem leaf extract which was added to the feed for 45 days in 54cm x 37cm x 29cm containers each with 10 heads / container with a volume of 20 liters. The study was conducted in 5 treatments, control + (commercial feed and infected by Aeromonas hydrophila 106 cfu / ml as much as 0.1 ml / head), control - (commercial feed of bacterial infection), P1 (feed mixed with 0.5% extra neem leaves and infected with bacteria ), P2 (1% extracted and infected), P3 (2% extracted and infected). The results showed that administration of neem leaf extract at a dose of 1% was able to maintain SR by 100%, increasing the number of erythrocyte tilapia by 15.0 í— 105 cells / ml and leukocytes by 15.0 í— 104 cells / ml and hemoglobin by 6.0 % of the total blood cells contained in P4 that play a role in the immune system of tilapia. Based on the results of this study, neem leaf extract can be used in tilapia aquaculture as an immunostimulant because it can improve survival, red blood cells, white blood cells and hemoglobin.Keyword : Extract neem leaves, Aeromonas hydrophila, Tilapia, Feed.
KOMPOSISI JENIS DAN BOBOT SAMPAH DI PESISIR PANTAI WISATA SALIPERATE, KABUPATEN SUMBAWA SEBAGAI DASAR DALAM UPAYA PENGELOLAAN KAWASAN WISATA YANG BERKELANJUTAN Baiq Hilda Astriana; Ayu Adhita Damayanti; Chandrika Eka Larasati; Aryan Perdana Putra; Ade Irawan
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 1 (2023): EDISI 18
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i1.2476

Abstract

Sampah laut merupakan sumber pencemar yang paling sering mengganggu kawasan pesisir dan laut. Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu Kabupaten di NTB yang memiliki banyak tempat wisata laut dan pantai juga sedang menghadap masalah sampah ini. Salah satu kawasan wisata pantai yang sering dikunjungi wisatawan lokal adalah Pantai Salipir ate, Desa Labuan Sumbawa. Kondisi pencemaran oleh sampah di kawasan ini cukup mengkhawatirkan sehingga berpotensi untuk mengurangi keindahan kawasan pesisir dan laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan bobot sampah yang ditemukan pada kawasan ini Pantai Salipirate sehingga dapat menjadi dasar dalam perumusan strategi pengelolaan sampah di kawasan ini. Sampling sampah dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan metode line transect berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Sampel yang dikoleksi selanjutnya disortir, ditimbang dan diidentifikasi jenisnya berdasarkan sistem klasifikasi sampah. Hasil analisis data sampah menunjukkan bahwa potongan sampah yang ditemukan di Pantai Saliperate didominasi oleh sampah plastik dengan kepadatan 8,16 potongan/m2 atau dengan persentase 72,08%; berat sampah yang ditemukan didominasi oleh sampah plastik dengan kepadatan berat 24,95 gr/m2 atau dengan persentase 51,21%. Kepadatan potongan maupun kepadatan berat sampah makro pada semua kategori sampah lebih tinggi daripada yang dimiliki sampah sampah mikro, dan kedua kelompok sampah ini sama-sama didominasi oleh sampah plastik.
Kelimpahan dan komposisi fitoplankton di perairan Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara Nunik Cokrowati; Sadikin Amir; Zaenal Abidin; Bagus Dwi Hari Setyono; Ayu Adhita Damayanti
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.786 KB) | DOI: 10.13170/depik.3.1.1279

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton di Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan metode survey pada 4 stasiun di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 dan analisa fitoplankton dilakukan di Laboratorium Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada bulan Agustus 2012 adalah 6557 ind/l.  Tercatat 20 spesies  fitoplankton yang ditemukan yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu diatom dan dinoflagelata. Kelompok diatom terdiri 11 spesies, yaitu; Guinardia flaccida, Rhizosolenia setigera, Navicula sp., Chaetoceros sp., Thalassionema nitzschioides, Pleurosigma normanii, Planktoniella sol, Pseudo-nitzchia brasiliana, Lauderia annulata, Socphanopysis palmeriana, Oscillatoria sp., sedangkan dari kelompok dinoflagelata terdiri dari 9 spesies, yaitu; Pyrocytis noutiluca, Dinophysis cudate., Prorocentrum lima, Alexandrium tamarence, Ceratium fusus, C. incisum, C. boehmii, Torodium teredo and Odontella sinensis.  Indeks keragaman phytoplankton Teluk Kodek adalah 0,1307 dan masuk kategori keanekaragaman rendah, sedangkan indek keseragaman diperoleh nilai 0,207 dan masuk kategori keseragaman rendah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 tidak stabil.Kata Kunci: Diatom; Dinoflagelata; Keanekaragaman; Budidaya Laut.
Kelimpahan dan komposisi fitoplankton di perairan Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara Nunik Cokrowati; Sadikin Amir; Zaenal Abidin; Bagus Dwi Hari Setyono; Ayu Adhita Damayanti
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.3.1.1279

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton di Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan metode survey pada 4 stasiun di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 dan analisa fitoplankton dilakukan di Laboratorium Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada bulan Agustus 2012 adalah 6557 ind/l.  Tercatat 20 spesies  fitoplankton yang ditemukan yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu diatom dan dinoflagelata. Kelompok diatom terdiri 11 spesies, yaitu; Guinardia flaccida, Rhizosolenia setigera, Navicula sp., Chaetoceros sp., Thalassionema nitzschioides, Pleurosigma normanii, Planktoniella sol, Pseudo-nitzchia brasiliana, Lauderia annulata, Socphanopysis palmeriana, Oscillatoria sp., sedangkan dari kelompok dinoflagelata terdiri dari 9 spesies, yaitu; Pyrocytis noutiluca, Dinophysis cudate., Prorocentrum lima, Alexandrium tamarence, Ceratium fusus, C. incisum, C. boehmii, Torodium teredo and Odontella sinensis.  Indeks keragaman phytoplankton Teluk Kodek adalah 0,1307 dan masuk kategori keanekaragaman rendah, sedangkan indek keseragaman diperoleh nilai 0,207 dan masuk kategori keseragaman rendah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 tidak stabil.Kata Kunci: Diatom; Dinoflagelata; Keanekaragaman; Budidaya Laut.
Co-Authors Abd Saddam Mujib Abidin, Z Ade Irawan Ahmad Nawawi Ahmad, Wira Nata Kusumah Alis Mukhlis Amri Wijaya Anggriani, Anggi Aprilya, Nabilah Aryan Perdana Putra Asmileen, Suci Dwi Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana, Baiq Hilda Chandrika Eka Larasati Chandrika Eka Larasati Chandrika Eka Larasati, Chandrika Eka Devi, Lokita Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Edwin Jefri Fadillah, Fitri Fanitalya Fanitalya Fanitalya, Fanitalya Fariq Azhar Gigentika, Soraya Gondo Puspito Hamdani Hamdani Harman, Carlen Aufa Haykal, Muhammad Hidayanti, Laili Himawan, Mahardika Rizki Ibadur Rahman Jefri, Edwin Laili Hidayanti Lalu Ferdi Alfarisi Murdin Lalu Harya Deni Prayata Lestariningsih, Wiwid Andriyani Lestrariningsih, Wiwid Andriyani Lumbessy, Salnida Yuniarti Lutfi Hamzan Wari Mahardika Rizqi Himawan Muhammad Soewandhi Nunik Cokrowati Nurliah Nurliah Buhari Nurliah Buhari, Nurliah Nurliah Nurliah nurliah, nurliah Nursihan, Muhammad Nyoman Widi Artha Putra Parwati, Galuh Paryono Prayata, Lalu Harya Deni Puna, Salvina Herawaty Putra, Brilliant Rudzaky Ridwan Rahfika Rahman, Ibadur ratihpangesturahayu Rhojim Wahyudi Sadikin Amir Sahrani, Putri Sakinah, Sholihati Lathifa Sandrayani Sandrayani Sandrayani, Sandrayani Saopiadi Saopiadi Saopiadi, Saopiadi Saptono Waspodo Sholihati Lathifa Sakina Siagian, Raja Aditya Sahala Siahaya, Patrick Alexander Sitti Hilyana Sitti Hilyana Soewandhi, Muhammad Soraya Gigentika Sudirman Sudirman Sultansyah, Muhammad Syawal, Abdul Syafiq Ta'yuni, Qur'a Tirayya, Nadia Hulwa Utami, Widia Tri Wahyudi, Rojim Wijaya, Amri Wiwid Andriyani Lestariningsih Z, Muhammad Fayyadh A. ZA, Siti Asiah Zaenal Abidin Zaenal Abidin