Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Analis Kesehatan

Uji Toksisitas dan Aktivitas Antimalaria Melalui Penghambatan Polimerisasi Hem Fraksi Etil Asetat, N-Heksan dan Lendawati, Lendawati; Yuniza, Filia; Hartanti, Hartanti
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2023): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v12i1.3831

Abstract

The population at risk of developing malaria in the Asian region is 1.4 billion people. Nine countries are at high risk of developing malaria in the Asian region where the highest proportion is achieved by India 89%, Myanmar 2% and Indonesia 7%. Inhibition of heme polymerization is an initial screening test for antimalarial activity. Bidara leaves (Ziziphus mauritiana L.) were selected based on the content of secondary metabolites containing alkaloids. Plant compounds that have been shown to have heme polymerization inhibitory activity are phenolic compounds such as flavonoids, anthraquinones, tannins, saponins, terpenoids, alkaloids, and glycosides. This study aims to determine the chemical content and inhibition activity of heme polymerization based on the IC50 value of the N Hexane, Ethyl Acetate and ethanol fractions of bidara leaves (Ziziphus mauritiana L.). The research method was carried out using the modified Basilico method. Heme polymerization inhibition activity is expressed in 50% Inhibition Concentration (IC50), which is the extract level that can inhibit heme polymerization up to 50%. IC50 data showed that the lowest average IC50 value of the ethyl acetate fraction was 1.107 mg/mL, which means that the ethyl acetate fraction of bidara leaves with a concentration of 1.107 mg/mL could provide 50% inhibition. Followed by an average IC50 of the N Hexane fraction of 3.052 mg/mL and an average IC50 value of chloroquine diphosphate of 8.059 mg/mL. Meanwhile, the ethanol fraction of bidara leaves has an IC50 value above the positive control, which is 21.815 mg/ml.
Perbandingan Aktivitas Penghambatan Sel Kanker Payudara Fraksi Aseton dan Etil Asetat Kulit Buah Coklat (Theobroma cacao) Hartanti, Hartanti; Sariyanto, Iwan
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v13i1.4527

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan wanita, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahunnya. Kemoterapi masih menjadi penanganan utama kanker payudara. Akan terapi kemoterapi memiliki efek samping berbahaya bagi sel-sel normal. Oleh karena itu, masih diperlukan senyawa baru dengan potensi terapeutik yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Penelitian ini menggunakan kulit coklat sebagai kandidat penemuan senyawa obat kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan fraksi aseton dan etil asetat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dan dilanjutkan dengan fraksinasi cair-cair. Uji aktivitas antikanker MCF-7 dilakukan dengan metode MTT assay  menggunakan sel kanker payudara MCF-7 (ATCC HTB 22). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fraksi etil asetat memiliki kemampuan penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7 lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi aseton. Nilai penghambatan pertumbuhan sel kanker MCF-7 tertinggi pada fraksi etil asetat diperoleh pada konsentrasi 50 ?g/mL, yaitu 14,13%. Sedangkan, pada konsentrasi yang sama nilai persen inhibisi fraksi etanol hanya 7,9%. Berdasarkan nilai IC50,baik fraksi aseton maupun etil asetat kulit coklat memiliki aktivitas antikanker yang tergolong lemah. Perlu dilakukan optimasi metode ekstraksi untuk mendapatkan nilai IC50 yang lebih optimal dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7