Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Storynomic as Marketing Strategy of Telaga Sarangan Magetan Irma Kusuma Dewi; Dinda Rakhma Fitriani
International Journal of Educational Research & Social Sciences Vol. 2 No. 6 (2021): December 2021
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v2i6.203

Abstract

The purpose of this research is to find out how the storynomics tourism approach can be used for marketing Sarangan Lake tourism. Sarangan Lake has a strong legend in the Sarangan community and even the wider community so that it can attract tourists to visit, the challenge is how this message can be conveyed to tourists not only conveying mythical values ​​but also packaged in other forms so as to provide educational value to every visitor. The research method used is descriptive qualitative. The purpose of this research is to find out how story economics tourism methods can be used to market Sarangan Lake tourism. Sarangan Lake has a strong legend in the Sarangan community and the wider community, so it can attract tourists to visit. The challenge is how to convey this information to tourists, not only to convey the value of mythology, but also to package in other forms, thereby Provide educational value for every visitor. The research method used is descriptive qualitative research. Data is collected through observations, records and interviews. The results show that the story economics method can be used as an effective strategy for marketing the Sarangan Lake destination and can indirectly increase the interest in visiting the place.
Brand Community: Pola Komunikasi Komunitas Mifans Depok dalam Membangun Keutuhan Kelompok Johan Wirasahidan; Dinda Rakhma Fitriani
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 6, No 2 (2019): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.292 KB) | DOI: 10.31604/jips.v6i2.2019.180-193

Abstract

Komunitas merek merupakan kajian yang menarik untuk di teliti. Pada dasarnya, komunitas berdiri atas kesamaan merek tertentu lalu mereka berkumpul membentuk suatu kelompok bagi para penggunanya sebagai wadah berbagi cerita dan memberi solusi mengenai produk yang mereka pakai. Setiap aktivitas mereka berbagi cerita tentang merek yang mereka pakai akan membentuk interaksi dan pola komunikasi antar sesama anggota kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pola komunikasi komunitas Mifans Depok dalam menjaga keutuhan kelompok. Metode yang dipakai menggunakan pendekatan studi kasus dan menggunakan paradigm konstruktivisme. Teori yang dipakai adalah teori groupthink dari pemikiran Irvin L. Janis. Hasil yang didapat yaitu terdapat pola jaringan komunikasi bintang atau semua saluran yang dilakukan kelompok dalam proses komunikasi. Sehingga anggota kelompok merasa nyaman dan memiliki hubungan yang bersifat interpersonal. Simpulan yang didapat yaitu pola komunikasi semua saluran memberikan manfaat bagi keutuhan kelompok. Dengan pola komunikasi yang dapat dilakukan oleh anggota dengan anggota lainnya menciptakan hubungan sosial yang dekat dan tidak memberikan jarak hubungan bagi anggota lainnya karena anggota dapat mengekspresikan ide dan pendapat tanpa rasa canggung.
EDUCATION SUSTAINABLE DEVELOPMENT: PENGUATAN INTEGRITAS SDM EKOWISATA KABUPATEN KEP. SERIBU MENUJU PARIWISATA BERBASIS SMART DESTINASI Dinda Rakhma Fitriani
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2021.v5i1.4630

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan model peningkatan kapasitas dan kompetensi komunikasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam lingkup pengembangan kawasan ekowisata. Melalui penggunaan teori Struktural Fungsional (Jones, 2009), dan Teori Klitgaard dan Ramirez Torres (1991) sebagai teori substantif, dengan pendekatan studi kasus dengan kategori multiple case study. Model yang dihasilkan melalui penelitian ini, mampu menjadi dasar pengembangan kapasitas dan kompetensi komunikasi SDM Kep. Seribu, agar dapat menjadi destinasi industri pariwisata yang bersih dan humanis, serta mampu memberi kesejahteraan pada warga lokal, melalui edukasi dan pendidikan karakter agar warga dan stakeholder mampu berdaya dengan potensi maritim yang dimiliki untuk diproyeksikan sebagai aset nasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pengembangan kapasitas dan kompetensi komunikasi SDM berbasis ekowisata dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata pada wilayah Kabupaten Kep. Seribu berbasis smart destinasi. Empat aspek dalam implementasi dan pengembangan, yakni Adaptasi (A), Pencapaian tujuan atau goal attainment (G), Integrasi (I), dan Latensi (L), wajib dimiliki oleh sistem sosial di wilayah Kep. Seribu, agar masyarakat tetap mampu bertahan (survive), sejalan dengan perubahan aspek sosial kemasyarakatan yang terjadi pada wilayah Kabupaten Kep. Seribu, yang menjadi target dilaksanakannya pembangunan di sektor kepariwisataan.
LITERASI MEDIA DAN PENANGKALAN HOAX (STUDI FENOMENOLOGI VAKSIN CAMPAK RUBELLA) Noviawan Rasyid Ohorella; Aldo Aditya Putra; Kris Widya Palupi; Dinda Rakhma Fitriani
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.46 KB) | DOI: 10.35760/mkm.2018.v2i1.1891

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar tujuan untuk mengetahui seberapa pahamnya masyarakat terhadap dampak virus campak rubella yang dimaksud. Dengan melakukan metode fenomenologi, peneliti berusaha mengungkapkan dan juga menganalisa bagaimana para pihak terkait dalam menjamin kesuksesan vaksinasi campak rubella yang sarat akan krisis baik melalui berita hoax maupun kurangnya pendekatan pehaman kepada Masyarakat (sosialisasi). Fenomenologi menggambarkan bahwa banyak sekali kekurangan yang didapat sehingga menimbulkan persepsi masyarakat yang pro maupun kontra terhadap vaksinasi, padahal kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama Kementerian Kesehatan Indonesia dengan The Global Measles and Rubella Strategic Plan 2012 – 2020 untuk menuntaskan permasalahan yang ada di Indonesia. Semuanya berkaitan dengan bagaimana peningkatan literasi media dalam persepsi masyarakat dan meminimalisir berita hoax yang berkembang pesat tanpa ada dasar acuan dalam informasi yang disampaikan. Vaksinasi campak rubella adalah bagian dari strategi kampanye kesehatan dan wajib bagi masyarakat namun terkendala dengan pemberitaan hoax yang seakan memberikan kabar menyimpang sehingga timbul ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksinasi bersangkutan. 
POLA KOMUNIKASI INTERNAL MELALUI PESAN DIGITAL PADA PT. INDOSIAR VISUAL MANDIRI Dinda Rakhma Fitriani; Kisna Nengsih; Rani Anggraeni
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.181 KB)

Abstract

Semakin berkembangnya teknologi semakin cepat pula arus komunikasi terjadi, lebih efisien, cepat dengan media online yang banyak ditemukan di era millenials, seperti aplikasi whatsapp messenger yang banyak diggunakan dari berbagai kalangan, karena kemudahan untuk menggunakannya whatsapp messenger banyak digunakan sebagi media grup informal maupun formal yang digunakan pada organisasi tertentu, sepeti yang dilakukan PT. Visual Mandiri (Indosiar) yang salah satu divisinya yaitu divisi planning and scheduling yang menggunakan aplikasi whatsapp messenger untuk berkomunikasi dalam organisasi. Pola komunikasi organisasi yang biasa dilakukan di dunia fisik seperti pola komunikasi vertikal, horisontal, diterapkan dalam komunikasi di dunia maya, yang sifatnya terbatas oleh indra dan bersifat terbuka. Peneliti ingin menemukan konsep baru dari pola aliran komunikasi organisasi di media sosial whatsapp messenger,  yang mengarah pada Organizational Behavior. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi, selain mengamati peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan narasumber, dan menggunakan triangulasi data. Dengan hasil temuan pola komunikasi organisasi yang masih ada dan sifatnya tidak seperti dilakukan di dunia fisik, komunkasi yang terjadi di dunia digital lebih terbuka, fleksibel dan sifatnya tidak terlalu kaku. Pesan yang biasanya di pertukarkan bersifat informatif dan persuasif.
WISATA KEMISKINAN (ANALISIS FENOMENOLOGI MOTIF PENYELENGGARAAN JAKARTA HIDDEN TOUR (JHT) Dinda Rakhma Fitriani
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil dari penelitian ini adalah penyelenggaraan Wisata kemiskinan Jakarta Hidden Tour (JHT) didasari dua motif. Peneliti mengklasifikasi dua motif utama yakni motif sosial dan motif tujuan. Motif sosial merupakan motif yang terbentuk secara murni, yang didasari dari diri Ronny Poluan founder Jakarta Hidden Tour (JHT) sebagai makhluk sosial. Motif selanjutnya yakni motif tujuan, yang mengalami perkembangan karena motif ekonomi mulai terlihat pada penyelenggaraan Jakarta Hidden Tour (JHT). Peneliti menggunakan Teori Fenomenologi Alfred Achutz untuk menganalisis motif terselenggarannya wisata kemiskinan Jakarta Hidden Tour (JHT). Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan telusur online.
Perolehan dan Kontribusi Pengetahuan menggunakan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa Indonesia A. Ramadhona Nilawati; Dinda Rakhma Fitriani; Edy Prihantoro
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v5i1.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor-faktor penentu perilaku berbagi pengetahuan di antara mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Indonesia. Teori dasar yang digunakan adalah Social Cognitive Theory. Penggujian model menggunakan structural equation model dengan enam latent variabel yaitu: (1) Knowledge Sharing (KS) Self Eficacy; (2) Social Trust; (3) Shared Vision; (4) Knowledge Acquisition; (5) Knowledge Contribution, dan (6) Community Participation. Responden penelitian ini berjumlah 448 mahasiswa, mereka mengisi kuesioner online dengan skala pengukuran latent variabel menggunakan lima point skala Likert. Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Knowledge Acquisition dan Knowledge Contribution dengan arah positif, sedangkan Social Trust tidak memengaruhi perilaku berbagi pengetahuan. Determinan paling besar pengaruhnya terhadap knowledge acquisition adalah shared vision, sedangkan determinan yang paling besar pengaruhnya terhadap knowledge contribution adalah self-efficacy. Knowledge contribution, dan knowledge acquisition berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap community participation. Memberi pengetahuan lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan menerima pengetahuan terhadap community participation. Perbedaan perilaku berbagi pengetahuan, baik menerima atau memberi pengetahuan, di media sosial di kalangan mahasiswa bisa dijadikan pertimbangan dalam pemanfaatan group media sosial untuk tujuan pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan karakteristik individual.
ANALYSIS OF CONSENSUAL HALLUCINATION PHENOMENA IN NETSPEAK, NETLINGO PRACTICE, AND MILLENNIAL GENERATION NETIQUETTE Wahyuni Choiriyati; Dinda Rakhma Fitriani; Leo Susanto
al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 5 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/al-balagh.v5i1.2163

Abstract

This phenomenological research aims to uncover textual digital communication practices involving netspeak and netlingo also forms of millennial consensual hallucinations on social media. The novelty of this research is the millennial generation category, which has new netiquette as a consensus. Research obtained through interviews with informants concluded the practice of textual communication. The first practice is netlingo, which produces a speech-language which is then turned into text, such as expressions of surprise that are modified in written form. The form of netspeak concluded from this research is capital letters to express communication emotions. Textual communication used on social media such as Instagram and Whatsapp cannot make a sound but has become a mass convention for social media users. This research puts the concept of netspeak and netlingo that can encourage consensual hallucinations. These hallucinations are in the form of the assumption that social media is a free and equal place, so there are no restrictions like the real world. Hallucinations for millennials are assumed to be equality in communication
Konsep Diri Korban Kekerasan Seksual dalam Perspektif Komunikasi Intrapersonal Rumaisha Alwi, Zulaikha; Fitriani, Dinda Rakhma
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v7i2.4540

Abstract

Research on the phenomenon of sexual violence against women continues to persist to this day, both in urban and rural areas, with the number of violence cases steadily increasing each year. The repercussions of these sexual violence actions are immensely grave, causing victims to experience a range of traumas. Some victims may endure mild trauma, allowing them to maintain communication with others, while others suffer severe trauma, rendering them incapable of meeting or communicating with anyone else. Some victims even withdraw into their rooms, attempt self-harm, or contemplate ending their own lives. One crucial aspect in comprehending the impact of sexual violence against women is the victims' self-concept. The primary objective of this research is to analyze the self-concept of women who have fallen victim to sexual violence, with a focus on intrapersonal communication perspectives and the self-acceptance processes of these victims. The research employs a qualitative method with a phenomenological approach, which enables researchers to delve into an understanding of the victims' experiences. The research findings reveal that the intrapersonal communication process in the four informant victims of sexual violence occurs progressively. Each informant undergoes a complex and intricate self-acceptance process. However, the conclusion drawn from this research is that the informants ultimately succeed in developing a positive self-concept despite enduring a challenging journey. Therefore, this research offers valuable insights into how victims of sexual violence respond and cope with their traumatic effects through intrapersonal communication and self-acceptance.
Digital education community TV existence in post analog switch off Prihantoro, Edy; Masitoh, Siti; Fatoni, Ahmad; Fitriani, Dinda Rakhma; Ramadhani, Rizky Wulan
ProTVF Vol 8, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v8i1.50627

Abstract

Background: Based on Law (UU) Number 11 of 2020 regarding Cipta Kerja or the Omnibus Law, broadcasting institutions should switch from terrestrial or analog broadcasts to digital broadcasting via Analog Switch Off (ASO), which provides opportunities for community TV to develop. UGTV is Indonesia’s first digital education community TV to broadcast cultural and education-based programs. Purpose: To analyze the existence of UGTV as the first digital education community TV in Indonesia. Methods: Researchers distributed questionnaires to 144 respondents in Depok and 115 in Bekasi to determine the most popular programs. Researchers then conducted interviews with UGTV staff and leaders and compared the quality of UGTV programs based on KPI standards. Results: Based on the research results, UGTV as Indonesia’s first digital educational community television has met all KPI standards by offering some programs such as Team Teaching and Info Kampus. The types of broadcast programs in the form of tourism and cultural programs are still in demand and influence the audience’s viewing interest. Based on qualitative analysis as a follow-up analysis, the public response in these three areas is currently low because people have many new media choices that can be accessed easily at lower costs. Conclusion: The public feels that television lacks “interesting” shows so the existence of UGTV and other community channels can become a choice for the audience. Implications: KPI and KPID must actively monitor and develop broadcast content by collaborating with community broadcasting institutions so that broadcast production can be more varied.