Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EVALUASI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DARI TAMAN ALOON – ALOON KABUPATEN TULUNGAGUNG Purnawati, Laily
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.703 KB)

Abstract

Tatkala industrialisasi pesat berkembang hingga di aras lokal, kualifikasi yang dapat ditawarkan pada kelompok ini pada umumnya hanya sebatas pekerja kasar. Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 banyak sekali kegiatan ekonomi yang cenderung beralih pada sektor informal salah satunya pedagang kaki lima.Perkembangan kota secara pesat (rapid urban growth) yang tidak disertai dengan pertumbuhan kesempatan pekerjaan yang memadai mengakibatkan kota-kota menghadapi berbagai ragam problem sosial yang sangat pelik (Alisjahbana, 2003). Tumbuh suburnya sektor ekonomi informal kota adalah jawaban dari kondisi tersebut.Di satu sisi keberadaan pedagang kaki lima diakui sebagai potensi ekonomi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pedagang kaki lima yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar serta menyediakan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Tetapi lain hal keberadaan pedagang kaki lima dianggap mengganggu keindahan dan ketertiban lingkungan Kota. Inilah yang membuat pemerintah turun tangan dalam permasalahan ini.Pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung nomor 7 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ketertiban umum, senantiasa melakukan penataan dan memberikan pembinaan kepada pedagang kaki lima, agar PKL dalam menjalankan kegiatannya tidak menganggu keindahan dan kenyamanan kota dan menjaga keseimbangan kegiatan PKL dengan kepetingan umum.Dalam upaya penataan pedagang kaki lima, langkah besar pernah dilakukan Pemerintah  Kabupan Tulungagung yaitu pada saat relokasi pedagang kaki lima aloon-aloon Tulungagung ke pujasera pasar ngemplak dan dilanjutkan dengan relokasi ke area Ngrowo Water Front yang berada di seputar sungai NgrowoBerbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk memperindah kota dengan menata keberadaan pedagang kaki lima tersebut. Akan tetapi pedagang kaki lima juga membutuhkan tempat sebagai ruang sosial yang justru seringkali tidak diindahkan di dalam perencanaan kota sehingga tidak jarang penataan ini malah menimbulkan penolakan dari pedagangan sendiri karena malah menjauhkan mereka dari keramaian kegiatan perekonomian masyarakat.Melihat dilema dalam penataan pedagang kaki lima ini maka diperlukan strategi di dalam penataan pedagang kaki lima agar bisa tetap bertahan dan tidak menggangu di dalam perencanaan kota mengingat PKL juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Pemerintah daerah juga perlu melibatkan pihak lain di dalam pemberdayaan sektor informal ini agar mereka bisa mandiri secara ekonomi.
PEMBENTUKAN KELOMPOK SADAR WISATA ( POKDARWIS ) DAN PENGEMBANGAN WISATA DI PANTAI GEMAH Purnawati, Laily
Publiciana Vol. 14 No. 02 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.505 KB) | DOI: 10.36563/publiciana.v14i02.372

Abstract

ABSTRAK Devisa terbanyak bagi daerah disumbangkan oleh bidang pariwisata. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki keanekaragaman Potensi wisata. Salah satunya di Tulungagung terdapat Pantai yang sudah dikenal oleh wisatawan dan wisatawan sudah banyak yang berkunjung,yaitu Pantai Gemah. Destinasi tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata “Lejar Misuwur” yang bertugas mengelola dan mengembangkan Potensi Wisata Pantai Gemah Tulungagung sehingga menjadi Destinasi Wisata yang Layak Jual. Dengan adanya Pokdarwis ini diharapkan mampu menambah minat wisatawan baik lokal maupun nasional untuk mengunjungi pantai Gemah karena objek wisata sudah dikelola dengan sangat baik oleh kelompok Pokdarwis Lejar Misuwur tersebut. Bagaimana pengembangan obyek wisata di pantai Gemah Tulungagung melalui pembentukan Pokdarwis dan 1Faktor pendukung dan 1penghambat apa saja dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata di pantai Gemah Tulungagung merupakan 1rumusan masalah yang akan diteliti 1dalam penelitian ini.1Tujuan penelitian ini 1adalah untuk menganalisa dampak pembentukan kelompok sadar wisata bagi pengembangan pariwisata di pantai gemah beserta faktor pendorong dan penghambat di dalamnya. Untuk menganalisa hasil penelitian peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dimana 1pengumpulan data 1dilakukan dengan 1metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.1Subjek penelitian 1adalah pengurus,1anggota Pokdarwis Lejar Misuwur, masyarakat Desa Keboireng dan, Pengunjung Pantai Gemah.1Pembuktian keabsahan data menggunakan 1teknik triangulasi sumber.1Analisis data yang 1digunakan adalah analisi 1kualitatif dengan 1langkah reduksi data,1display data,1dan penarikan kesimpulan. Dengan terbentuknya Pokdarwis di pantai Gemah membawa dampak yaitu wisata pantai Gemah menjadi terkenal di skala nasional. Dari sisi pengelolaan juga sudah mulai baik dan meningkatnya pengetahuan dan ketramplan masyarakat disekitar pantai Gemah. Kata Kunci : Pembentukan kelompok sadar wisata,pengembangan pariwisata,Pantai Gemah Tulungagung. ABSTRACT Most of the foreign exchange for the region was contributed by the tourism sector. This is because Indonesia has a diversity of tourism potential. One of them in Tulungagung there is a beach that is already known by tourists and many tourists have visited, namely Gemah Beach. The destination is managed by the Tourism Awareness Group "Lejar Misuwur" which is in charge of managing and developing the Tourism Potential of Tulungagung Gemah Beach so that it becomes a Tourism Destination Worth Selling. With this Pokdarwis, it is hoped that it will increase the interest of both local and national tourists to visit Gemah beach because the tourist attraction has been managed very well by the Lejar Misuwur Pokdarwis group. How is the development of tourism objects on Gemah Tulungagung beach through the formation of Pokdarwis and what 1supporting and inhibiting 1factors in the implementation of tourism development on Gemah Tulungagung beach is 1the formulation of the 1problem that will be examined 1in this study. The purpose of 1this study was to analyze 1the impact of forming a tourism awareness group for tourism development in Panati Gemah 1along with the driving and inhibiting 1factors in it. To analyze the research results, the researcher used a qualitative descriptive approach. Where 1data collection is done 1by interview, observation, and documentation. The research subjects were administrators, members of the Lejar Misuwur Pokdarwis, the people of Keboireng Village and, visitors to Gemah Beach. Proof of data validity using source triangulation technique.1Analysis of the data used is a 1qualitative analysis with data reduction steps, data display, and drawing conclusions. With the formation of Pokdarwis on Gemah beach, the impact is that Gemah beach tourism has become famous on a national scale. In terms of management, it has also started well and the knowledge and skills of the community around Gemah beach have increased. Keywords: Formation of tourism awareness groups, tourism development, Gemah Beach Tulungagung.
Manajemen Pondok Jompo Panti Al Ishlah Kota Malang dalam Perspektif Komunikasi Empatik Qorib, Fathul; Simung, Yuliana; Purnawati, Laily
Publiciana Vol. 17 No. 02 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/publiciana.v17i02.1019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi antara pengasuh atau perawat dengan orang tua lanjut usia (lansia) di Pondok Jompo Panti Al-Ishlah, Kota malang. Teori Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Empatik menjadi dasar dalam memahami dinamika relasi yang terjadi dalam organisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan lima pengasuh di Panti Jompo Pondok Al-Ishlah sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi empatik antara pengasuh dan lansia tidak hanya menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian integral dari tugas pengasuh dalam merawat lansia. Komunikasi empatik digunakan untuk mengatasi berbagai situasi, seperti menenangkan lansia yang sedang sedih atau merindukan keluarga mereka, serta untuk berkomunikasi dengan lansia yang sulit diajak berbicara. Tantangan yang dihadapi oleh pengasuh dalam berkomunikasi dengan lansia termasuk kesulitan komunikasi dengan mereka yang mengalami gangguan pikun dan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal menjadi strategi utama dalam menyampaikan pesan kepada lansia yang mengalami gangguan pendengaran. This research aims to determine the communication process between caregivers and elderly parents at the Panti Al-Ishlah Nursing Home, Malang City. Theories of Interpersonal Communication and Empathic Communication are the basis for understanding the relationship dynamics that occur in the organization. This research used qualitative methods with five caregivers at the Pondok Al-Ishlah Nursing Home as research subjects. The research results show that empathetic communication between caregivers and the elderly is not only an important aspect of daily life but also an integral part of the caregiver's duties in caring for the elderly. Empathetic communication is used to overcome various situations, such as calming elderly people who are sad or missing their family, as well as to communicate with elderly people who are difficult to talk to. Challenges faced by caregivers in communicating with the elderly include communication difficulties with those who experience dementia and hearing loss. Therefore, nonverbal communication is the main strategy for conveying messages to elderly people who have hearing loss.
Optimalisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam Meningkatkan Pengunjung Pantai Gemah, Kabupaten Tulungagung Pasca Pandemi COVID-19 Purnawati, Laily; Qorib, Fathul
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 13, No 2 (2024): August
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v13i1.2846

Abstract

Gemah Beach, a prominent tourism icon in Tulungagung, has gained popularity on social media and substantially contributes to both local and governmental revenue. However, the onset of the COVID-19 pandemic in 2019 led to a significant decline in visitor numbers, necessitating strategic development efforts to revive interest in the post-pandemic era. This study aims to analyze the policies and factors influencing visitor interest, as well as the role of the Tourism Awareness Group (Pokdarwis) in managing the beach. Data was collected through interviews, observation, and documentation, with the researcher serving as the primary instrument. The data was processed qualitatively using purposive sampling, and validity was ensured through interactive analysis techniques and triangulation. The findings reveal that Pokdarwis successfully increased visitor numbers post-pandemic by improving human resources, enhancing infrastructure, and promoting the beauty of Gemah Beach through trending social media campaigns.Pantai Gemah, ikon pariwisata di Tulungagung, populer di media sosial dan signifikan bagi pendapatan masyarakat dan pemerintah. Wisata ini mengalami penurunan pengunjung akibat pandemi 2019. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan untuk menarik kembali minat pengunjung pasca pandemi. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Pantai Gemah telah berusaha mengembangkan kelembagaan dan pengaturan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan dan faktor yang mempengaruhi minat pengunjung serta peran Pokdarwis dalam pengelolaan pantai. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan peneliti sebagai instrumen utama dan diolah secara kualitatif menggunakan purposive sampling. Teknik analisis interaktif dan triangulasi digunakan untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pokdarwis mampu meningkatkan kembali pengunjung pasca pandemi melalui peningkatan SDM, perbaikan dan penambahan sarana prasarana, serta penyebaran informasi tentang keindahan Pantai Gemah melalui media sosial.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL OLEH KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) UNTUK MENINGKATKAN PARIWISATA PANTAI GEMAH TULUNGAGUNG DALAM PRESEKTIF E-GOVERNMENT Agnia, Wizka Nida; Purwaningrum, Nabila Ramadhani; Handayani, Pungki Sri; Purnawati, Laily; Nurhalimah, Zulfaisya
Journal of Governance and Public Administration Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jogapa.v2i2.1678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan media sosial oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Pantai Gemah, Tulungagung, dalam meningkatkan pariwisata dengan menggunakan pendekatan e-government, khususnya model partisipasi warga yang dikembangkan oleh Kim (2003). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data primer yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden meliputi pimpinan POKDARWIS, wisatawan, dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial oleh POKDARWIS mencakup empat aspek : (1) Daerah, menunjukkan interaksi dua arah antara masyarakat dan pemerintah masih terbatas, sementara interaksi antara POKDARWIS dan masyarakat terjalin dengan baik; (2) Ideologi, mengungkapkan bahwa demokrasi dan transparansi masih lemah, dengan partisipasi warga yang lebih bersifat pasif; (3) Partisipasi, menyoroti upaya POKDARWIS dalam mempromosikan pariwisata melalui media sosial, meskipun layanan pemesanan online belum tersedia; dan (4) Tingkat Masyarakat Sipil, menekankan peran POKDARWIS sebagai perantara antara masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan transparansi, edukasi, serta partisipasi aktif masyarakat. Simpulan, meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan akses dan literasi digital, POKDARWIS berhasil memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pariwisata Pantai Gemah dan meningkatkan interaksi dengan wisatawan. Pendekatan e-government berbasis partisipasi warga memungkinkan masyarakat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Kata Kunci: Media Sosial, Pariwisata, Masyarakat, E-Government  
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI SIREKAP (SISTEM INFORMASI REKAPITULASI) DALAM PEMILU 2024 Putri, Jovita Angelina; Sari, Nike Yulita; Rahayuningtyas, Fatmala Desi; Cahyono, Anang Sugeng; Purnawati, Laily
Journal of Governance and Public Administration Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jogapa.v2i2.1679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan transparansi penerapan aplikasi SIREKAP dalam Pemilu 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data berasal dari buku, jurnal ilmiah, dan artikel yang relevan. Data dianalisis menggunakan pendekatan literatur yang mengelompokkan informasi berdasarkan tema utama, seperti kecepatan, kemudahan, dan keterbukaan dalam penggunaan aplikasi SIREKAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIREKAP berperan penting dalam meningkatkan efisiensi perhitungan suara dan transparansi hasil pemilu. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, aplikasi ini memungkinkan rekapitulasi suara dilakukan lebih cepat dibandingkan metode manual. Namun, terdapat beberapa kendala dalam penerapannya, seperti keterbatasan jaringan internet, beban server yang tinggi, serta kurangnya pemahaman petugas terhadap sistem. Analisis menggunakan indikator dari Harvard JFK School of Government menunjukkan bahwa keberhasilan SIREKAP dipengaruhi oleh tiga faktor utama: support (dukungan pemerintah dan kesiapan SDM), capacity (ketersediaan infrastruktur dan pelatihan teknis), serta value (nilai manfaat bagi penyelenggara dan peserta pemilu). Simpulan, bahwa meskipun SIREKAP memiliki dampak positif terhadap efektivitas dan efisiensi pemilu, diperlukan peningkatan infrastruktur, pelatihan petugas, serta stabilisasi sistem agar implementasi di masa mendatang dapat berjalan lebih optimal. Kata Kunci: SIREKAP, Pemilu 2024, Efektivitas, Transparansi, Digitalisasi Pemilu
Implementasi Strategi Pemerintah Desa dalam Pengembangan Pariwisata di desa Winong kabupaten Tulungagung Purnawati, Laily; Aprillianti, Veni
JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol. 9 No. 2 (2023): JPAP (Jurnal Penelitian Administrasi Publik)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpap.v9i2.10038

Abstract

Against the background of the less than optimal development of Ngambal Lake tourism potential by the Winong village government, seen from the low number of visitors, the Winong village government wants to create a tourist destination again with a different concept, namely Jowin peak. In order to maintain its existence, the village government needs to create a strategy in developing and managing tourism potential. This research wants to analyze the strategy for developing and managing tourism potential created by the Winong village government. The qualitative approach is the research method chosen with the type of research being descriptive. The data collection used was interview and documentation methods. From the research results, it was concluded that the strategy for developing tourism potential in Winong village is through attraction aspects, transportation aspects and facility aspects to support Jowin peak tourism.
Assessing Drought Risks and Implementing Effective Mitigation Strategies to Enhance Resilience in Nunukan Regency, North Kalimantan, Indonesia Jefri, Jefri; Purnawati, Laily; Shan, Ali; Qolbi, Yahdi; Hastira, Muh Fichriyadi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i1.2984

Abstract

This study aims to analyze the potential for drought disasters in Nunukan Regency, North Kalimantan, as well as mitigation efforts that can be taken to reduce their negative impacts. Based on disaster mitigation theory, this study adopts two main approaches, Disaster Risk Reduction (DRR) and Disaster Risk Management (DRM), which lead to the prevention and mitigation of drought impacts. The research method used is qualitative descriptive with secondary data analysis from various related sources. The results showed that Nunukan Regency faces a serious threat of drought, with more than 1.3 million hectares of land at risk and 48,411 hectares at high risk. Structural mitigation, such as the construction of reservoirs and retention basins, as well as non-structural mitigation, such as community education and training, have proven effective in reducing the impact of drought. Further discussion shows that mitigation efforts must involve collaboration between government agencies, the private sector, and the community to increase the capacity of the region to deal with increasingly erratic climate change. In conclusion, a comprehensive, data-driven mitigation strategy can increase the Nunukan Regency's resilience to future drought disasters.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bencana kekeringan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya. Berdasarkan teori mitigasi bencana, penelitian ini mengadopsi dua pendekatan utama, yaitu Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Manajemen Risiko Bencana (DRM), yang mengarah pada pencegahan dan penanggulangan dampak kekeringan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis data sekunder dari berbagai sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Nunukan menghadapi ancaman kekeringan yang serius dengan lebih dari 1,3 juta hektar lahan terancam, dan 48.411 hektar di antaranya memiliki risiko tinggi. Mitigasi struktural, seperti pembangunan waduk dan embung, serta mitigasi non-struktural, seperti edukasi dan pelatihan masyarakat, terbukti efektif dalam mengurangi dampak kekeringan. Pembahasan lebih lanjut menunjukkan bahwa upaya mitigasi harus melibatkan kolaborasi antar instansi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Kesimpulannya, strategi mitigasi yang komprehensif dan berbasis data dapat meningkatkan ketahanan Kabupaten Nunukan terhadap bencana kekeringan di masa depan.
Pengabdian Masyarakat di Desa Ringinpitu, Tulungagung: Pemberdayaan Melalui Pelayanan Kesehatan, Administrasi, dan Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Purnawati, Laily; Amanda, Tantria Sela; Khoirunnisa, Anis
Journal of Indonesian Society Empowerment Vol. 3 No. 1 (2025): June
Publisher : Yayasan Lentera Avanya Nagari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jise.v3i1.163

Abstract

The Community Service Program (PPM) implemented in Ringinpitu Village, Kedungwaru District, Tulungagung Regency, aims to directly contribute to solving the problems faced by the village community, particularly in the areas of administration, health, and social empowerment. This PPM activity includes administrative services such as certificate of poverty, health certificate, death certificates, and moving letters, which support population administration processes. Health activities include posyandu for people with mental disorders and toddlers, immunization, and nutritional assistance to prevent stunting in children. Other activities include community work for maintaining environmental cleanliness, a 17th August commemoration ceremony, and Poswindu for the elderly. The method used in this activity involves direct observation, interviews with the community, and literature studies to understand the social conditions and needs of the village. The results of this activity show an increase in community awareness about the importance of good administration, better health management, and the strengthening of community roles in maintaining cleanliness and social welfare. This program has successfully made a positive impact on the community and demonstrates the importance of student involvement in village development through targeted service. Praktek Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, bertujuan untuk memberikan kontribusi langsung terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa, khususnya di bidang pelayanan administrasi, kesehatan, dan pemberdayaan sosial. Kegiatan PPM ini meliputi pelayanan surat menyurat seperti SKTM, SKCK, surat kematian, dan surat pindah, yang mendukung proses administrasi kependudukan. Selain itu, kegiatan kesehatan juga dilaksanakan, seperti posyandu untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan balita, imunisasi, serta pemberian bantuan gizi untuk mencegah stunting pada anak-anak. Kegiatan lainnya termasuk kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan, malam tirakatan untuk memperingati HUT Kemerdekaan, dan poswindu untuk lansia. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini melibatkan observasi langsung, wawancara dengan masyarakat, serta studi literatur untuk memahami kondisi sosial dan kebutuhan desa. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya administrasi yang baik, pengelolaan kesehatan yang lebih baik, dan penguatan peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesejahteraan sosial. Program ini berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta menunjukkan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan desa melalui pengabdian yang terarah.
Looking Ahead to the Political Future: Voting Behavior of Generation Z in General Elections in Kediri Regency - East Java Purnawati, Laily; Qorib, Fathul; Nurhajati, Nunun
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2025): June 2025 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v10i1.1076

Abstract

General elections are a crucial component of the democratic system, involving the participation of all eligible citizens. Generation Z, as one of the significant voter groups, attracts the attention of political parties due to their large number of votes. However, this generation often exhibits apathy and a lack of political knowledge. This study aims to analyze the voting behavior of Generation Z and the factors influencing it. The study employs in-depth interviews with 14 informants consisting of students, university students, and private-sector workers, as well as Focus Group Discussions (FGD) with 7 university students. The results indicate that initial voter conditions, such as economic background and previous experiences, mass media, and the characteristics of parties or candidates, significantly shape the political preferences of Generation Z. Social media emerges as the primary source of information, while experiences and discussions in academic environments enhance political participation. Emotional and rational factors also influence voting decisions, with emotions toward certain parties or candidates and rational analysis of received information playing critical roles. These findings underscore the importance of political education and media literacy in shaping informed and critical voters, contributing to the strengthening of democracy and the development of a more inclusive society in line with the Sustainable Development Goals (SDGs).