Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2002-201 Elpawati, Elpawati; Purnomowati, Rahmi; Nugraha, Agung
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB)

Abstract

Jawa Barat merupakan salah satu lumbung padi nasional, dan Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kontributor produksi padi di Jawa Barat karena di wilayah Cianjur masih banyak potensi sawah dan dapat terus dikembangkan dengan situasi geografis dan dukungan sumber daya manusia. Masyarakat di Kabupaten Cianjur tergolong petani sawah. Profesi turun-temurun diturunkan dari nenek moyangnya, meski ada yang beralih profesi menjadi pekerja pabrik, namun masih ada orangorang yang melanjutkan ke kabupaten Cianjur saat para petani melanjutkan profesi leluhur mereka. Dalam keadaan seperti itu ketersediaan beras akan terpenuhi, dan oleh karena itu perlu ada kajian yang berfokus pada masalah ketersediaan beras di Cianjur. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras di Cianjur selama tahun 2002 - 2013. (2). Menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras di Cianjur selama tahun 2002 - 2013. Penelitian dilakukan di Cianjur pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan deret waktu (time series) pada tahun 2002 - 2013 dengan menggunakan analisis dan analisis linier berganda menggunakan SPSS 22. Berdasarkan hasil dan pembahasan faktor - faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras di Cianjur yang dianalisis dalam penelitian ini adalah harga beras, luas sawah, konsumsi beras, harga singkong dan teknologi. Variabel yang signifikan yaitu tanah dan teknologi di tingkat riil (α) sebesar sepuluh persen. Harga beras, harga singkong dan konsumsi, masing-masing memiliki nilai t hitung kurang dari nilai t-tabel, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel harga beras, harga singkong dan konsumsi tidak signifikan atau tidak secara signifikan mempengaruhi ketersediaan beras pada tingkat signifikansi (α) sebesar sepuluh persen. Sedangkan luas lahan basah dan teknologi memiliki nilai t hitung lebih besar dari nilai t-tabel. Hasil uji ini menunjukkan bahwa luas lahan basah dan teknologi berpengaruh signifikan atau berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan beras pada tingkat riil (α) sebesar sepuluh persen.
ANALISIS FAKTOR KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2002-2013 Elpawati, Elpawati; Purnomowati, Rahmi; Nugraha, Agung
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB)

Abstract

West Java is one of the national rice barn, and Cianjur regency is one of the contributors to rice production in West Java because in Cianjur area there are still many potential rice paddy field and could continue to be developed with the geographical situation and human resources support. Communities in the Cianjur district average as farmers of rice fields. Hereditary profession was handed down from ancestors, although some are switched professions to become factory workers, but there are still people who continue the Cianjur district as farmers continue their ancestral profession. In such circumstances it is the availability of rice will be met, and therefore there needs to be studies focused on the problems of availability of rice in Cianjur. The purpose of this study are: (1). Identify the factors that affect the availability of rice in Cianjur during 2002 - 2013. (2). Analyzing the factors -  factors that affect the availability of rice in Cianjur during 2002 - 2013. The study conducted in Cianjur at the time in December 2015 through February 2016. The data used in this research is secondary data based on time series (time series) in 2002 - 2013 by means of multiple linear analysis and analysis in though using SPSS 22. Based on the results and a discussion of factors - factors that affect the availability of rice in Cianjur analyzed in this study are the price of rice, rice field area, the consumption of rice, cassava price and technology. The variables that significantly namely land and  technology in the real level (α) of ten percent. The price of rice, cassava price and consumption, each having a t-count value is less than the value of the t-table, the results of these tests indicate that the variable price of rice, cassava price and consumption did not significantly or not significantly affect the availability of rice on significance level (α) of ten percent. While the area of wetland and technology have a t-count value is greater than the value of the t-table. These test results show that the vast variable wetland and technology significant influence or significant effect on the availability of rice on the real level (α) of ten percent.
ANALISIS FAKTOR KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2002-2013 Elpawati Elpawati; Rahmi Purnomowati; Agung Nugraha
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.809 KB) | DOI: 10.33512/jat.v10i1.5055

Abstract

West Java is one of the national rice barn, and Cianjur regency is one of the contributors to rice production in West Java because in Cianjur area there are still many potential rice paddy field and could continue to be developed with the geographical situation and human resources support. Communities in the Cianjur district average as farmers of rice fields. Hereditary profession was handed down from ancestors, although some are switched professions to become factory workers, but there are still people who continue the Cianjur district as farmers continue their ancestral profession. In such circumstances it is the availability of rice will be met, and therefore there needs to be studies focused on the problems of availability of rice in Cianjur. The purpose of this study are: (1). Identify the factors that affect the availability of rice in Cianjur during 2002 - 2013. (2). Analyzing the factors-factors that affect the availability of rice in Cianjur during 2002 - 2013. The study conducted in Cianjur at the time in December 2015 through February 2016. The data used in this research is secondary data based on time series (time series) in 2002 - 2013 by means of multiple linear analysis and analysis in though using SPSS 22. Based on the results and a discussion of factors - factors that affect the availability of rice in Cianjur analyzed in this study are the price of rice, rice field area, the consumption of rice, cassava price and technology. The variables that significantly namely land and technology in the real level (α) of ten percent. The price of rice, cassava price and consumption, each having a t-count value is less than the value of the t-table, the results of these tests indicate that the variable price of rice, cassava price and consumption did not significantly or not significantly affect the availability of rice on significance level (α) of ten percent. While the area of wetland and technology have a t-count value is greater than the value of the t-table. These test results show that the vast variable wetland and technology significant influence or significant effect on the availability of rice on the real level (α) of ten percent.
IMPLEMENTATION OF THE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) METHOD FOR THE EVALUATION OF BEEF SUPPLIERS (CASE STUDY : NOMINOMI DELIGHT RESTAURANT, JAKARTA) Fadhilah Hanifah; Elpawati Puspi Eko Wiranthi
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 9 No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2021.v09.i02.p03

Abstract

The purpose of this research is to develop a performance appraisal method to get the priority order of four restaurant beef suppliers based on the weight of the selection criteria and by showing the indicators of each criterion, using the Vendor Performance Index and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. There are seven main criteria for assessing supplier performance, namely quality, cost, delivery, flexibility, responsiveness, solutions, and relationships which are then translated into thirty-eight sub criteria or indicators. With the AHP method, weights obtained from the seven criteria in the order of quality (0.371), cost (0.256), delivery (0.101), solution (0.078), flexibility (0.070), responsiveness (0.069), and relationship (0.055). The results of supplier selection based on the AHP method obtained the weight in the order of priority of suppliers, namely PT Sukanda Djaya (0.377). PT Indoguna Utama (0.349). Santosa Agrindo (0.146), and Amino Meat (0.128).
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KECAP MANIS ABC DI JABODETABEK Elpawati Elpawati; Rizki Adi Puspita Sari; Halimatus Sa'adah
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 10, No 1 (2016): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aj.v10i1.9227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari bauran pemasaran terhadaployalitas konsumen. Sebanyak 100 responden diwawancarai terdiri dari konsumenyang pernah mengkonsumsi atau mengkonsumsi kecap ABC setidaknya sekaliselama setahun terakhir. Analisis deskriptif dan metode path digunakan untukmenganalisis hubungan antara variabel independen, yaitu produk, harga, tempat,dan promosi terhadap variabel dependen, loyalitas pelanggan (Y2) melaluimediasi variabel atau variabel perantara, perilaku konsumen (Y1). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat, dan promosi bersama-samamemiliki pengaruh pada perilaku konsumen saat uji parsial menunjukkan bahwavariabel produk dan promosi memiliki efek langsung pada loyalitas konsumen,dan variabel harga dan tempat tidak memiliki pengaruh secara langsung tetapimelalui variabel perantara yaitu perilaku konsumen.
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN MOTIVASI TERHADAP PERSEPSI KONSUMSI PANGAN POKOK NON BERAS MASYARAKAT DI KOTA DEPOK Ahmad Jazilil Mustopa; Elpawati Elpawati; Edmon Daris
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 10, No 1 (2016): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Departement of Agribusiness Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aj.v10i1.9211

Abstract

Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian suatu Negara harus tercermin oleh kemampuan Negara tersebut dalam swasembada pangan, atau paling tidak ketahanan pangan. Saat ini ketahanan pangan saja dianggap tidak cukup untukmewakili identitas Negara agraris, Namun pemerintah juga kesulitan untuk mencapai target swasembada pangan hingga akhirnya mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mencapai hal tersebut. Salah satu kebijakannya adalah program diversifikasi pangan yang tercermin dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.22 tahun 2009 yang menetapkan kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal. Kebijakan ini dipersiapkan untuk mengurangi permasalahan yang timbul sekarang yaitu karena hampir seluruh masyarakat Indonesia menggunakan beras sebagai makanan pokoknya. Sedangkan laju produksi beras dengan tingkat permintaan konsumen semakin tidak seimbang. Padahal, jika dilihat dari segi pemenuhannya masih banyak sumber pemenuhan kebutuhan pokok selain beras yang bisa dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi karakteristik responden di Kota Depok. 2) Menganalisis pengaruh variabel budaya, sosial, pribadi, dan motivasi terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras masyarakat di Kota Depok. 3). Menganalisis pengaruh variabel budaya, sosial, pribadi, dan motivasi secara bersama-sama terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras masyarakat di Kota Depok.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PUPUK RUMAH KOMPOS UIN JAKARTA E, Elpawati; Muhammad Herlambang; Ahmad Mahbubi
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 7, No 1 (2013): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Departement of Agribusiness Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.632 KB) | DOI: 10.15408/aj.v7i1.5173

Abstract

Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah: Mengetahui Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman bagi Rumah Kompos UIN Jakarta. Mengetahui posisi Rumah Kompos UIN Jakarta berdasarkan Matrik IE dan sembilan sel strategi. Merumuskan Alternatif Strategi Pengembangan bisnis yang tepat untuk diterapkan pada Rumah Kompos UIN Jakarta. Metode dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Tahapan masukkan (Input Stage) yang terdiri dari Matrik EFE (External Factor Evaluation) dan Matrik  IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap pencocokan (Matching Stage) yang menggabungkan faktor eksternal dan internal perusahaan, yang terdiri dari Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan Matrik IE (Internal, External). Tahapan penentuan prioritas strategi perusahaan (Decision Stage) berdasarkan jumlah alternative strategi dengan menggunakan metode QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix). Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE Kekuatan utamanya adalah visi-misi dan lokasi perusahaan yang dimiliki  Rumah Kompos, total nilai 0.40. Sedangkan  hasil perhitungan matriks EFE Peluang sangat  berpengaruh terhadap pengembangan Rumah Kompos adalah kebijakan pemerintah program Go Organik 2010 dengan total nilai 0.30. Ancaman yang berpengaruh pada rumah kompos adalah perubahan cuaca dan iklim dengan total nilai  0.44. Hasil Matriks QSPM Prioritas utama yang dapat dijalankan Rumah Kompos adalah: (1) Peningkatan Kualitas Dan Kapasitas Produksi dengan total skor  6.986 (2) Pengembangan Pasar dengan skor 6.913 (3) Kerjasama Dengan Mitra Dan Pemasok dengan skor 6.020 (4) Merekrut Tenaga Kerja Baru dengan skor  5.293 (5) Memperbaiki Sistem Manajemen Guna Menahan Persaingan Luar dengan skor 4.893 (6) Menata Ulang Struktur Organisasi, Pembagian Tugas Sesuai Dengan Sop dengan skor 4.740.
ANALISIS PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN EFFECTIFE MIKROORGANISME-10 (EM-10) E, Elpawati; Febian Diasri; Acep Muhib
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 9, No 2 (2015): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Departement of Agribusiness Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.426 KB) | DOI: 10.15408/aj.v9i2.5292

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  harga pokok produksi EM10 yang di buat oleh Rumah Kompos UIN, Harga jual EM-10 yang dapat di tawarkan pada masyarakat, menganalisis apakah  perhitungan produksi EM10 terdapat keuntungan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif, dan  kualitatif .Data kuantitatif  digunakan untuk menetapkan harga pokok produksi pada panelitian ini  dengan metode full costingdan variable costing. Harga pokok produksi menurut metode Full costing terdiri dari: Metode variable costing yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya produksi yang berperilaku variabel saja ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Kesimpulan didapatkan bahwa rumah kompos yang memproduksi EM10 memiliki komposisi biaya yang harus dikeluarkan meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, pengemasan serta listrik. Harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing sebesar Rp. 5.484/liter, sedangkan jika menggunakan metode variabel costing sebesar Rp. 3.389/ liter. Namun pada hasil akhir dengan kedua metode ini menghasilkan harga pokok produksi yang sama sebesar Rp. 2.442, karena biaya overhead pabrik dalam perhitungan variable costing ditambahkan setelah perhitungan laba kotor. Dalam Islam tidak ada patokan dalam menentukan harga pada pasar.Harga bisa ditentukan selama kedua pihak sama-sama mendapat manfaatnya. Harga produk yang dapat ditawarkan pada masyarakat dengan harga  sudah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp. 7.500 per botol dengan isi 250ml. Dari harga yang ditawarkan ke pasar sebesar Rp. 7.500/botol, didapatkan laba Rp. 50.536.640 dengan metode full costing, maupun dengan metode variable costing dengan jumlah satu kali produksi 4.400 ℓ.
ANALISIS PRODUKSI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) BIBIT UNGGUL E, Elpawati
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 7, No 2 (2013): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.173 KB) | DOI: 10.15408/aj.v7i2.5181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuain lahan untuk tanaman jarak pagar di Pesantren Daar El - Qolam dan sekitarnya dan untuk mengetahui pengaruh produksi terhadap pendapatan masyarakat di sekitar Pesantren dan di Pesantren Daar El - Qolam. Metode pengolahan data menggunakan analisis deskriptif untuk melihat kesesuaian lahan untuk tanaman jarak pagar di Pesantren Daar El – Qolam. Selain itu untuk melihat produksi jarak pagar bibit unggul terhadap pendapata santri Daar El – Qolam serta masyarakat sekitar, Produksi jarak pagar terhadap ketrampilan santri Daar El – Qolam, Produksi jarak pagar terhadap pendapatan masyarakat di sekitar Pesantren Daar El – Qolam menggunakan rumus sebagai berikut (Soekartawi ; 1986): Q = TR/P  dan π = TR – TC. Sedangkan untuk melihat seberapa besar respon masyarakat terhadap program peningkatan ekonomi masyarakat dengan menanam jarak pagar, pengaruh pengembangan ekonomi masyarakat dengan menanam jarak pagar terhadap pendapatan masyarakat disekitar pesantren Daar El – Qolam. Serta pengaruh studi pengembangan ekonomi umat dengan menanam jarak pagar terhadap pesantren Daar El–Qolam menggunakan Analisis Regresi Berganda. Dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa seluruh faktor–faktor bepengaruh secara signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan pengamatan bahwa syarat tumbuh sesuai untuk tanaman jarak pagar di Pesantren Daar El-Qolam sekitarnya. Produksi jarak pagar berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan masyarakat di sekitar Pesantren dan di Pesantren Daar El - Qolam. Karena dengan adanya produksi jarak pagar masyarakat dapat menjual biji jarak untuk bahan baku bibit, dapat menjual biji jarak untuk kebutuhan bahan bakar kompor biji jarak. Sehingga dapat menambah dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat yang menambah jarak pagar.
ANALISIS TATANIAGA UBI JALAR DI DESA PURWASARI KECAMATAN DRAMAGA KABUPATEN BOGOR. JAWA BARAT E, Elpawati; Hariry Anwar; Acep Muhib
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 8, No 2 (2014): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Departement of Agribusiness Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.257 KB) | DOI: 10.15408/aj.v8i2.5182

Abstract

Tujuan penelitian menganalisis saluran tataniaga ubi jalar serta pola saluran tataniaga ubi jalar untuk mengetahui saluran tataniaga mana yang lebih efisien. Pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling. Data primer memiliki responden terdiri dari petani, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Data sekunder diperoleh melalui data-data yang releven dengan penelitian yang berasal instansi terkait. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dilakukan dengan pengamatan terhadap karakteristik saluran tataniaga, lembaga dan fungsi-fungsi tataniaga, struktur pasar dan perilaku pasar. Dan deskriptif kuantitatif dilakukan untuk melihat efisiensi tataniaga dengan pendekatan analisis margin tataniaga, farmer share's, dan rasio keuntungan biaya. Setelah dianalisis diperoleh kesimpulan: (1) Sistem tataniaga ubi jalar yang ada di Desa Purwasari adalah: 1 : petani-pedagang pengumpul tingkat 1-pabrik tepung. 2 : petani-pedagang pengumpul tingkat 1-pedagang pengumpul tingkat 2-pedagang grosir-pedagang pengecer-konsumen. 3 : petani-pedagang pengumpul tingkat 1-pedagang pengumpul tingkat 2-pedagang grosir-konsumen. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani, pedagang pengumpul tingkat 1, pedagang pengumpul tingkat 2, pedagang grosir dan pedagang pengecer ubi jalar adalah fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa kegiatan pengemasan, pengangkutan dan fungsi fasilitas berupa informasi pasar, penanggungan resiko dan pembiayaan. (2) Struktur pasar pada petani dan pedagang grosir cenderung mendekati pasar persaingan sempurna, sedangkan pedagang pengumpul tingkat pertama, pedagang pengumpul tingkat kedua, dan pedagang pengecer cenderung mendekati pasar oligopoli. (3) Saluran tataniaga ubi jalar yang efisien adalah saluran tataniaga satu karena memiliki margin tataniaga yang paling kecil sebesar Rp.800/Kg, rasio keuntungan dan biaya tertinggi sebesar 2.20, dan farmer's share yang tertinggi dibandingkan pada saluran tataniaga yang lainnya yaitu 69,23 persen.