Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : Jurnal Sapa Laut

PENDUGAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID BERDASARKAN DATA CITRA SATELIT DI PERAIRAN TELUK KENDARI Rosvita Sari, Indira; Halili, .; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i1.3587

Abstract

Teluk Kendari saat ini mengalami sedimentasi yang tinggi diduga akan memengaruhi kulitas air sehingga tidak mampu mendukung kehidupan organisme di perairan tersebut. Bila kekeruhan di Teluk Kendari semakin tinggi maka dapat menghambat penetrasi cahaya matahari kebadan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan algoritma empiris yang sesuai terhadap pendugaan sebaran total suspended solid (TSS) dan untuk memetakan sebaran TSS Perairan Teluk Kendari. Metode yang digunakan pada pengukuran lapangan yakni metode gravimetri. Hasil yang diperoleh nilai TSS tertinggi sebesar 1201 mg/L pada stasiun 8 yang berhadapan langsung pada sungai Wanggu. Kemudian pengembangan model dari parameter fisik perairan TSS, diasumsikan dengan menggunakan data satelit Landsat TM dan OLI/TRIS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma empiris yang sesuai untuk menduga sebaran TSS yakni persamaan Quadratik Y = 82,587 + 0,536 (x) – 0,002 (x)2. Konsentrasi TSS pada musim hujan dan kemarau pada Tahun 2005 hampir sama yakni berkisar 101-600 mg/L sementara pada Tahun 2015 pada musim hujan dan kemarau berkisar 1001-2000 mg/L. Kontribusi pendangkalan Teluk Kendari dari tahun ke tahun disebabkan oleh aktifitas yang terjadi di daerah aliran sungan Wanggu, Kambu, dan Mandonga.Kata Kunci : Algoritma Empiris, Landsat TM dan OLI/TRIS, Teluk Kendari, TSS
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN PENDEKATAN PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Kulmawapa, Rizki Arpakul; Afu, La Ode Alirman; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i3.3610

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan perubahan garis pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret–April Tahun 2017 yang bertempat di  pesisir Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Metode yang   digunakan  dalam penelitian ini adalah metode Overlay (tumpang susun) antara citra Landsat 5 TM tahun 1995 dan Landsat 8 OLI tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 20 tahun, perubahan garis pantai yang terjadi di lokasi studi berupa akresi dan abrasi. Perubahan berupa akresi berkisar antara 33,46-192,08 m yang terjadi di Desa Air Bajo, Terapung, Kanapa-napa, Banga, Tanailandu, Oengkolaki, Balobone, Napa, Wakambangura I, Wakambangura II, Kancebungi dan Gumanano. Sedangkan abrasi terjadi di Desa  Air Bajo, Terapung, Kanapa-napa, Tanailandu, Oengkolaki, Watolo, Mawasangka Balobone, Wakambangura I, Kancebungi dan Gumanano dengan rentang jarak antara 45,65-369,1 m. Perubahan tersebut utamanya disebabkan oleh faktor  hidro-oseanografi yakni arus dan gelombang serta faktor antropogenik yakni pembangunan pemukiman dan degradasi hutan mangrove.Kata Kunci: Perubahan garis pantai, citra Landsat, Mawasangka, Buton Tengah
STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG DI PERAIRAN DESA TANOMEHA KABUPATEN WAKATOBI Darmisa, .; Emiyarti, .; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10764

Abstract

Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut ekonomis penting dan mempunyai peluang pasar cukup baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sturktur komunitas teripang meliputi kepadatan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Penelitian ini di lakukan di Perairan Desa Tanomeha Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi pada bulan Januari-Maret 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah transek kudrat, dibagi menjadi 3 stasiun. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 10 spesies teripang yang di klasifikasikan dalam 3 genus (Holothuria, Bohadschia dan Stichopus). Berdasarkan perhitungan struktur komunitas menunjukkan kepadatan teripang tertinggi untuk kedua fase bulan yakni pada bulan terang 0,195 ind/m²   ditemukan di daerah lamun yang bersubtrat pasir berlempung. Untuk kenaekaragaman nilai tertinggi diperoleh pada bulan terang sebesar 1,58 dan bulan gelap 0,34. Sedangkan nilai keseragaman jenis yang paling tinggi diperoleh pada bulan terang di daerah lamun berkisar 1,79 dan bulan gelap berkisar 1,60. Dominansi nilai paling tinggi diperoleh pada bulan terang sebesar 0,78 dan bulan gelap sebesar 0,80 yang keduanya berada pada daerah mangrove. Parameter kualitas perairan yang diukur dalam lokasi penelitian memiliki kondisi lingkungan yang baik untuk kehidupan teripang.  Kata Kunci: Sturktur komunitas, Teripang, Perairan Tanomeha
STUDI KELIMPAHAN DAN STUKTUR KOMUNITAS IKAN BERUAYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PERAIRAN SAWAPUDO Pratama, Aan; Ramli, Muhammad; Pratikino, A. Ginong; Afu, Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.47262

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang pantai tropis dan sub tropis dengan produktifitas tinggi. Ikan yang beruaya pada ekosistem mangrove merupakan salah satu organisme yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove dengan jumlah yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan kelimpahan dan kondisi ekologi Ikan yang beruaya pada daerah mangrove saat pasang di perairan Sawapudo. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni - Desember 2020 di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan jaring insang dengan ukuran panjang 25 m dan lebar 2 m, serta ukuran mata jaring 2 inci yang diletakan di bagian luar daerah mangrove pada saat pasang dan diangkat pada saat air mulai surut sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian ditemukan 12 spesies ikan karang target yang berasal dari 12 famili. Mullidae dan Terapontidae merupakan famili ikan target yang mendominasi setiap stasiun. Adapun kelimpahan rata-rata terhadap ikan target tertinggi 0,44 ekor/luas area. Indeks keanekaragaman tergolong dalam kategori rendah, indeks keseragaman tergolong rendah dan indeks dominansi tergolong rendah Kata kunci : Mangrove, Ikan, Kelimpahan, Keanekaragaman, Perairan Sawapudo.
PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT RATA-RATA DI PERAIRAN PULAU BOKORI SULAWESI TENGGARA Irpan, Muhammad; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.49096

Abstract

Kenaikan muka air laut merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat ditolak kejadiannya. Hal ini telah banyak dinyatakan oleh para ahli dalam publikasi mereka. Fenomena ini telah mengancam daerah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki daratan yang landai. Penelitian ini bertujuan memprediksi kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 dan dampak fisiknya terhadap Pulau Bokori Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – Februari 2019 di Pulau Bokori. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer berupa data topografi pulau diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Teodolit Digital. Data sekunder berupa data pasang surut Kendari berasal dari Dishidros TNI AL-Kendari dan data pasang surut Bitung selama 30 tahun terakhir (1998-2018) yang diperoleh dari Global Sea level Observing System (GLOSS). Data pasang surut dari GLOSS dapat didownload gratis pada laman: www.ioc-sealevelmonitoring.org. Analisis prediksi kenaikan muka air laut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 setinggi 0,3456 m dan dampak fisik kenaikan muka air laut terhadap Pulau Bokori adalah tergenangnya area pulau seluas 0,5412 ha (9,9 %) daratan Pulau Bokori. Diperlukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan Pulau Bokori untuk meminimalisir dampak kenaikan muka air laut yang terjadi secara signifikan. Kata Kunci: Kenaikan Muka Air Laut, Pulau Bokori, Prediksi.
STRUKTUR KOMUNITAS DAN POLA DISTRIBUSI BIVALVIA PADA KAWASAN LAMUN DI PERAIRAN PULAU BUNGKUTOKO Nirwamati, Nirwamati; Sadarun, Baru; Ira, Ira; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 9, No 2: Mei 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v9i2.49042

Abstract

Bivalvia adalah salah satu kelas dari moluska yang berasosiasi dengan baik terhadap ekosistem lamun dan mempunyai peran penting di perairan, dan banyak ditemukan hidup di daerah intertidal. Bivalvia sering dikenal dengan nama kerang-kerangan yang dapat dijumpai pada daerah pesisir pantai dibagian substrat dasar perairan di ekosistem padang lamun. Ekosistem padang lamun salah satu ekosistem di wilayah pesisir yang mempunyai produktivitas primer yang relative tinggi dan mempunyai peranan yang penting untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman orgnisme laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas bivalvia, pola distribusi bivalvia, kondisi tutupan lamun pada perairan Bungkutoko dan hubungan kondisi tutupan lamun dengan keanekaragaman dan kepadatan bivalvia pada perairan Pulau Bungkutoko. Pebelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2023 diperairan Pulau Bungkutoko. Metode yang digunakan adalah metode transek kuadrat. Hasil Keanekaragaman jenis bivalvia ditemukan sebanyak 14 jenis bivalvia sedangkan kepadatan jenis bivalvia pada perairan Pulau Bungkutoko berkisar antara 5,59 ind/m² - 16,5 ind/m². Indeks keanekaragaman spesies bivalvia berkisar antara 1,52-1,92 yang masuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Pola distribusi biuvalvia pada bersifat seragam dan mengelompok. Kondisi tutupan lamun pada perairan Bungkutoko yaitu berkisar 65,06-48,56% masuk dalam kategori padat dan sedang. Keanekaragaman dan kepadatan jenis bivalvia tertinggi ditemukan pada daerah padang lamun dengan tingkat persentase penutupan lamun yang tertinggi. Kata Kunci: Bivalvia, Stuktur Komunitas, Pola distribusi, dan Tutupan lamun