Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN KESIAPAN AKREDITASI PADA KELOMPOK KERJA ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN DI PUSKESMASMOKOAU KOTA KENDARI TAHUN 2018 Haritsha, Sitti Anna Zaid; Ahmad, La Ode Ali Imran; Nirmala, Fifi
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 4, No 1 (2019): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.471 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v4i1.5783

Abstract

Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuam terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembagaindependen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri Kesehatan setelah dinilai bahwaPuskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmassecara berkesinambungan. Dalam pelaksanaannya, setiap pelaksana pelayanan kesehatan wajib untukmelakukan akreditasi guna mewujudkan jaminan kualitas pelayanan kesehatan. Puskesmas Mokoaumerupakan salah satu puskesmas di Kota Kendari yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukanakreditasi. Puskesmas Mokoau harus mulai mempersiapkan akreditasi untuk puskesmas tingkat pertama gunamewujudkan penjaminan mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kesiapanPuskesmas Mokoau dalam menghadapi penilaian akreditasi pada pokja administrasi dan manajemen.Informan pada penelitian ini yaitu Kepala Puskesmas Mokoau, Ketua Koordinator Pokja Administrasi danManajemen sebagai informan kunci serta 3 anggota Pokja Administrasi dan Manajemen serta salah satuanggota dari Pokja UKM sebagai informan biasa. Metode penelitian yang di gunakan yaitu kualitatif denganjenis penelitian fenomenologi. Data diperoleh dengan melakukan telaah dokumen dan wawancara mendalamkepada semua informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan akreditasi di Puskesmas Mokoauuntuk Pokja Administrasi dan Manajemen yang ditinjau dari Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas telah siapuntuk akreditasi dan Pokja Administrasi dan Manajemen yang ditinjau dari Kepemimpinan ManajemenPuskesmas (KMP) telah siap Serta untuk Pokja Administrasi dan Manajemen Puskesmas yang ditinjau dariPeningkatan Mutu Puskesmas (PMP) telah siap untuk akreditasi berdasarkan standar dan kriteria akreditasiPuskesmas.Kata kunci : Puskesmas, Akreditasi, Administrasi dan Manajemen. 
ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA PUSKESMAS DALAM KESIAPAN PELAKSANAAN AKREDITASI PUSKESMAS DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2018 Irma, Irma; Yuniar, Nani; Ahmad, La Ode Ali Imran
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 4, No 1 (2019): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.338 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v4i1.5778

Abstract

ABSTRAKPuskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatanperseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Akreditasi adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan olehlembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa puskesmas telahmemenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkanmutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan. Di Kota Kendari, puskesmas yang belum terakreditasi berjumlah 9 unitpuskesmas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah informan sebanyak2 orang yaitu ketua bab II dan anggota bab II. Data yang dianalisis adalah hasil wawancara terkait kepemimpinan dan manajemen(KMP) serta telaah dokumen di Puskesmas Mekar, Labibia, Perumnas, dan Mata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke-4puskesmas wilayah Kota Kendari telah siap akreditasi berdasarkan hasil wawancara dan persiapan dokumen dari segi tata kelolapuskesmas, ketenagaan puskesmas, kegiatan pengelolaan puskesmas, hak dan kewajiban pengguna puskesmas, kontrak pihak ke3dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kepemimpinan dan manajemendengan jenis penelitian kualitatif.Kata kunci : puskesmas, akreditasi, hak dan kewajiban pengguna puskesmas 
GAMBARAN KESIAPAN AKREDITASI PUSKESMAS BERDASARKAN STANDAR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN DI PUSKESMAS KOLONO KECAMATAN KOLONO KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2018 Santri, Desi; Ahmad, La Ode Ali Imran; Jumakil, Jumakil
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 4, No 1 (2019): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.403 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v4i1.5789

Abstract

Pelayanan kesehatan primer telah mengalami beberapa perubahan dan peningkatan sistem untuk memperbaikikapasitas pelayanannya agar lebih efektif, berkualitas, seragam dan aman. Di Indonesia, dalam rangka mewujudkanUniversal Health Coverage (Cakupan Kesehatan Semesta) pada tahun 2019, pemerintah melakukan berbagaipenguatan pelayanan kesehatan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat rujukan yaitu melaluimekanisme akreditasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapan akreditasi puskesmas berdasarkan standarupaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran di Puskesmas Kolono Kecamatan Kolono Kabupaten KonaweSelatan pada tahun 2018. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melaluiwawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik content analysismenurut Bungin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan standar upaya kesehatan masyarakat yangberorientasi sasaran di Puskesmas Kolono dilaksanakan melalui penetapan jenis kegiatan UKM berdasarkankebutuhan dan harapan sasaran atau masyarakat melalui kotak saran dan kotak kepuasan serta temu muka dengan lintas sektor, lintas program maupun masyarakat itu sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa Puskesmas Kolono pada standar upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran telah siap akreditasi berdasarkan standarpelaksanaan akreditas Puskesmas. Kata kunci: kesiapan akreditasi, puskesmas, upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran, pelayanankesehatan primer
FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 nursusila, nursusila; Majid, Ruslan; Ahmad, La Ode Ali Imran
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.712 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.3411

Abstract

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita,juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan danperkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui besar faktor risiko kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan casecontrol study. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Rumah Sakit Umum BahteramasProvinsi sulawesi Tenggara. Yang melahirkan BBLR (kasus) dan BBLN (kontrol) pada bulan januari sampaiNovember tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 responden yang terdiri dari 47 kasus dan 47kontrol berdasarkan maching (Umur) dengan Tehnik PurposiveSampling. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa Antenatal Care (OR = 2,601, 95% C1= lower limit 1,131 upper limit 5,980) dan Anemia (OR= 6,036, 95%C1= lower limit 2,326, upper limit 15,663), merupakan faktor risiko kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)di RSU Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Sedangkan Paritas bukan merupakan faktor risikokejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan nilai (OR= 1,190, 95% C1= lower limit 0,525, upper limit2,634).Kata Kunci : Berat Badan Lahir Rendah, Antenatal Care (ANC), Anemia, Paritas .
STUDI PSIKOGRAFIS DALAM PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN ALAT KONNTRASEPSI PAMASYARAKAT SUKU BAJO DI DESA BAJO INDAH KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Putri, Vebi Yogawana; Ahmad, La Ode Ali Imran; Lisnawaty, Lisnawaty
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.303 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i1.3902

Abstract

Masyarakat Suku Bajo merupakan masyarakat dengan latar belakang sosial, ekonomi dan demografi serta budaya yangberbeda dari masyarakat lain. Secara perlahan, suku Bajo di Desa Bajo Indah sudah tersentuh oleh modernisasi yangdiharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan termasuk fertilitas. Faktor penting dalam upaya program keluargaberencana adalah pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui psikografis dalam pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi pada masyarakat s uku bajo di Desa BajoIndah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah metode survei denganpendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5informan biasa mengatakan bahwa mereka menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB, Suntik dan Implant. Selamamenggunakan alat kontrasepsi, informan mengatakan ada efek samping yang dirasakan tetapi tidak menggangguaktivitas fisik mereka. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan in forman ditentukan oleh biaya pemasangan alatkontrasepsi. Selain itu, budaya yang sudah lama di pegang erat masyarakat suku bajo tidak menghalangi mereka dalammemilih jenis dan menggunakan alat kontrasepsi. Sehingga, informan memilih jenis kontrasepsi ber dasarkankecocokkan dan biaya pemasangan alat kontrasepsi. Untuk mendukung BKKBN meningkatkan peran serta masyarakatdalam program KB, sebaiknnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya bidang Kependudukan bekerja samadengan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe untuk mempromosikan kontrasepsi jangka panjang dan permanen yangdiharapakn akan membantu menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.Kata Kunci: Suku Bajo, Pemilihan dan Penggunaan Alat Konrasepsi, Biaya, Budaya, Aktivitas
STUDI PSIKOGRAFIS DALAM PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN ALAT KONNTRASEPSI PADA MASYARAKAT SUKU BAJO DI DESA BAJO INDAH KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Putri, Vebi Yogawana; Ahmad, La Ode Ali Imran; Lisnawaty, Lisnawaty
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.659 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i1.3918

Abstract

Masyarakat Suku Bajo merupakan masyarakat dengan latar belakang sosial, ekonomi dan demografi serta budaya yangberbeda dari masyarakat lain. Secara perlahan, suku Bajo di Desa Bajo Indah sudah tersentuh oleh modernisasi yangdiharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan termasuk fertilitas. Faktor penting dalam upaya program keluargaberencana adalah pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui psikografis dalam pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi pada masyarakat s uku bajo di Desa BajoIndah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah metode survei denganpendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5informan biasa mengatakan bahwa mereka menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB, Suntik dan Implant. Selamamenggunakan alat kontrasepsi, informan mengatakan ada efek samping yang dirasakan tetapi tidak menggangguaktivitas fisik mereka. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan in forman ditentukan oleh biaya pemasangan alatkontrasepsi. Selain itu, budaya yang sudah lama di pegang erat masyarakat suku bajo tidak menghalangi mereka dalammemilih jenis dan menggunakan alat kontrasepsi. Sehingga, informan memilih jenis kontrasepsi ber dasarkankecocokkan dan biaya pemasangan alat kontrasepsi. Untuk mendukung BKKBN meningkatkan peran serta masyarakatdalam program KB, sebaiknnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya bidang Kependudukan bekerja samadengan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe untuk mempromosikan kontrasepsi jangka panjang dan permanen yangdiharapakn akan membantu menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.Kata Kunci: Suku Bajo, Pemilihan dan Penggunaan Alat Konrasepsi, Biaya, Budaya, Aktivitas
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 Kalsum, Umi; Ahmad, La Ode Ali Imran; Andisiri, Wa Ode Sitti Nur Zalmariah
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.812 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2896

Abstract

Budaya organisasi (corporate culture) sering diartikan sebagai nilai -nilai, simbol-simbol yang dimengerti dandipatuhi bersama, yang dimiliki suatu organisasi sehingga anggota organisasi merasa satu kel uarga danmenciptakan suatu kondisi anggota organisasi tersebut merasa berbeda dengan organisasi lain . Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUBahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian menggunakan pendekatan metode survey dengananalisis regresi ordinal Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Populasi dari penelitian adalah seluruh perawat PNS yang aktif dan bekerja dengan shift kerja di Rumah SakitUmum Bahteramas Tahun 2016. Berjumlah 244 orang dengan sampel sebanyak 74 responden denganmenggunakan teknik Stratified Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan, ada pengaruh signifikan antarabudaya organisasi berdasarkan keterlibatan terhadap kinerja perawat (p value = 0,040), ada pengaruh signifikanantara budaya organisasi berdasarkan penyesuaian terhadap ki nerja perawat (p value = 0,004), ada pengaruhsignifikan antara budaya organisasi berdasarkan konsistensi terhadap kinerja perawat (p value =0,003), adapengaruh signifikan antara budaya organisasi berdasarkan misi organisasi terhadap kinerja perawat (p va lue=0,002). Diharapkan Rumah Sakit dapat meningkatkan kualitas budaya organisasi keperawatan secara menyeluruhdan berkesinambungan agar terciptanya kerja sama yang baik untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan standarasuhan keperawatan yang komperehensi f;Kata Kunci : Budaya Organisasi, Keterlibatan, Penyesuaian, Konsistensi, Misi Organisasi, Kinerja.
VOL. 2/NO.6/ Mei/2017; ISSN 250-731X STUDI PEMANFAATAN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS KAPOIALA KECAMATAN KAPOIALA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016 Laumara, Taqiyyah Tsabita; Ahmad, La Ode Ali Imran; Paridah, Paridah
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.772 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2909

Abstract

Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah interaksi antara konsumen dengan provider (penyediapelayanan).Pemanfaatan pelayanan kesehatan erat hubungannya dengan kapan seseorang memerlukanpelayanan kesehatan dan seberapa jauh efektifitas pelayanan tersebut.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahuigambaran pemanfaatan Poliklinik Gigi berdasarkan akses, mutu pelayanan, dan kepuasan pasien di PuskesmasKapoiala Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Tahun 2016.Metode penelitian ini adalah deskriptif denganpendekatan survei, dimaksudkan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan Poliklinik Gigi di PuskesmasKapoiala Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas kapoiala masih kurang dimanfatkan, akses tempat tinggal responden terhadap pemanfaatanPoliklinik Gigi Puskesmas Kapoiala masih sulit sehingga masyarakat kurang memanfaatkan Poliklinik Gigi, mutupelayanan yang tersedia di Poliklinik Gigi Puskesmas Kapoiala sudah baik, kepuasan pasien yang didapat diPuskesmas Kapoialaresponden menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pemerintahdan Dinkes Kabupaten Konawe diharapkan melakukan perbaikan dan penambahan sarana dan prasaranakesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan.Selain itu, memperhatikan sar ana transportasi dan jalan sertapenyebrangan yang menghubungkan beberapa desa agar mempermudah masyarakat menggunakan fasilitaspelayanan kesehatan di Puskesmas Kapoaiala yang merupakan pusat kesehatan yang berada di daerahtersebut untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.Kata Kunci :Pemanfaatan Pelayanan, Akses, Mutu Pelayanan, Kepuasan Pasien
EVALUASI PROGRAM SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Pebriani, Nining; Ahmad, La Ode Ali Imran; Nurzalmariah, Wa Ode Sitti
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.891 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i1.3913

Abstract

Evaluasi Program Surveilans DBD adalah proses pengumpulan data, pengolahan kemudian menganalisisserta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui input,proses dan output program Surveilans DBD di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017. Jenis penelitian iniadalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis menggunakan metode pengumpulan data melaluiwawancara mendalam, observasi, pemeriksaan dokumen, dan dokumentasi dengan peneliti berperan sebagaiinstrumen utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga (Man) surveilans DBD pada programP2DBD sudah terpenuhinya kriteria dalam evaluasi yang meliputi jumlah dan latarbelakang pendidikan tenagasurveilans DBD. Sarana dan prasarana (material-machine) pelaksanaan surveilans DBD yang sudah sesuai denganjuknis. Pendanaan (money) dalam pelaksanaan surveilans DBD jumlah dana sudah mencukupi dan sumber danaprogram DBD berasal dari dana BOK. Sasaran (market) dalam pelaksanaan surveilans DBD meliputi data rawatjalan dan rawat inap. Metode (method) surveilans DBD yang terdiri dari ketersediaan pedoman evaluasi surveilansDBD dan ketersediaan SOP surveilans DBD sudah sesuai pedoman. Proses pengumpulan data ketersediaanformulir sudah cukup dan sesuai dengan pedoman. Proses pengolahan data tersebut direkapitulasi, diolah, dandiringkas menjadi tabel dan grafik menggunakan program excel. Proses Analisis Data menggunakan jenispengukuran epidemiologi dengan perbandingan jumlah kasus dan jumlah penduduk. Proses penyebarluasaninformasi dari unit pelayanan kesehatan tingkat bawah ke tingkat tertinggi. Pelaporan hasil surveilans sudah sesuaidengan pedoman dikarenakan data yang dibutuhkan oleh pengguna informasi surveilans DBD baik internalmaupun eksternal meliputi: data jumlah kasus DBD dan data wilayah terkena DBD.Kata kunci: Evaluasi Program Surveilans DBD, Input, Proses dan Output
ANALISIS KEJADIAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2017 Jundillah, Zhafarina Nastiti; Ahmad, La Ode Ali Imran; Saktiawan, La Ode
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.474 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2902

Abstract

Stres akibat kerja merupakan gangguan fisik dan emosional sebagai akibat ketidaksesuaian antara kapasitas,sumber daya atau kebutuhan pekerja yang berasal dari lingkungan pekerjaan. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan desain cross-sectional atau potong lintang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuigambaran tingkat stres kerja dan hubungan beban kerja dan lingkungan kerja perawat di Kabupaten KonaweKepulauan Tahun 2017. Sebagai sumber informasi dan rujukan mengenai kejadian stres kerja pada perawat diKabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang beradadi Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 orang dan teknikpengambil sampel menggunakan total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-squre pada tingkatkepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 17 perawat mengalami stres berat dan 66perawat mengalami stres ringan, beban kerja (ρ value = 0,002), kejenuhan (ρ value = 0,000) merupakan faktorpenentu kejadian stres. Sedangkan faktor lingkungan (ρ value = 0,225) bukan merupakan faktor penentukejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Kesimpulan, perawat diKabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017 lebih banyak mengalami stres ringan, beban kerja berat, kejenuhankerja, lingkungan kerja kurang baik. Terdapat hubungan antara beban kerja dan kejenuhan kerja terhadapkejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Tidak terdapat hubunganantara lingkungan kerja dengan kejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun2017.Kata kunci : Stres, beban kerja, kejenuhan, faktor lingkungan, perawat