Ana Lucia Ekowati
School Of Medicine And Health Science, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Kampus 2, Jalan Pluit Raya Nomor 2, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia, 14440.

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

hsa-miR-376c-3p in The Circulating Plasma is Upregulated in The Elderly Javanese Male When Compared to Their Younger Counterparts Ana Lucia Ekowati; Zacharias Aloysius Dwi Pramono; Daniel Ardian Soeselo; Arief Budiyanto; Indwiani Astuti; Sofia Mubarika
The Indonesian Biomedical Journal Vol 11, No 3 (2019)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v11i3.827

Abstract

BACKGROUND: MicroRNA (miRNA), short noncoding RNA, plays role in various physiological process such as aging through epigenetic regulation of gene expression. miRNA present intracellular as well as extracellular in body fluids. miRNA that present in blood circulatory system is often referred as circulatory miRNA (c-miRNA). A number of studies trying to identify c-miRNAs as biomarker for ageing have been reported, but majority did not yield results that corroborate one with another. This study reports the identification of a differentially expressed c-miRNAs between elderly and youth groups of individuals, the first step in tracking specific miRNAs that play role in physiologic ageing.METHODS: The miRNA expression profiles of grandfathers and grandsons from 2 Javanese families were compared to select 5 miRNA candidates with widest expression difference. The 5 candidates were subjected to validation using quantitative polymerase chain reaction (qPCR) in 11 elderly men and 9 young men of the same ethnicity to identify differentially expressed miRNA between elder and younger male groups in the represented population.RESULTS: Amongst 5 selected c-miRNA candidates, the hsa-miR-376c-3p was validated to be upregulated in the elderly group when compared to the young individuals. Bioinformatic analysis using miRTarBase 7.0, miRTargetLink Human and GeneCards® Human Gene Database suggest the involvement of hsa-miR-376c-3p in pathways relevant with cellular ageing.CONCLUSION: This study showed that hsa-miR-376c-3p in the circulating plasma to be significantly upregulated in a group of elderly Javanese males compared to their younger counterparts. The results of this study warrant further study to elucidate the specific role of hsa-miR-376c-3p in physiologic ageing mechanism.KEYWORDS: circulating, microRNA, miR-376c-3p, elderly, Javanese, male
Identifikasi Perbedaan Ekspresi hsa-miR-331-3p di Plasma Darah Kelompok Usia Tua dan Muda: Peran dalam Mekanisme Penuaan Ana Lucia Ekowati; Daniel Ardian Soeselo; William William; Ignes Nathania
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 10, No. 1 - April 2022
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2355.57 KB) | DOI: 10.23886/ejki.10.139.26-32

Abstract

Jumlah populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia terus meningkat dan menyebabkan kerentanan terhadap kondisi terkait penuaan. MicroRNA (miRNA) telah diketahui mengatur berbagai proses biologi di manusiatermasuk penuaan dan mungkin patogenesis penyakit terkait usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasidan menganalisis secara in silico hsa-miR-331-3p di plasma darah yang diduga berperan dalam penuaan danmungkin penyakit terkait usia tertentu. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode potong-lintang dan analitikmenggunakan pendekatan bioinformatika. Penelitian dilakukan pada Januari 2016 sampai Desember 2018 diLaboratorium Biomedis FK Unika Atma Jaya dan Laboratorium mirXES di Singapura. Plasma darah berasaldari dua pasang kakek-cucu laki-laki dengan usia kakek = 65 tahun dan usia cucu 17-25 tahun. Setelah RNAplasma darah diekstraksi dan dilakukan profiling menggunakan metode RT-qPCR, diperoleh daftar 50 miRNAyang diekspresikan secara berbeda bermakna dalam dua kelompok umur (tua dan muda) dengan nilai FoldChange (FC) antara 1,4 – 10,7. Berdasarkan daftar tersebut, dipilih hsa-miR-331-3p, kemudian dilakukan analisisin silico untuk memprediksi gen target dan jalur persinyalan biologisnya. Hasil studi ini adalah hsa-miR-331-3pyang upregulated pada orang tua diduga mentarget kuat gen ERBB2 dan NRP2 yang mungkin berperan dalammekanisme penuaan kronologis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah hsa-miR-3313pturut berperan dalam mekanisme penuaan maupun patogenesis penyakit kanker.
Bacterial Community Profiles in Tapai Singkong: a Traditional IndonesianFermented Food from Cassava Tubers Tati Barus; Andiny Ndu Ufi; Watumesa Agustina Tan; Ana Lucia Ekowati; Adi Yulandi
Microbiology Indonesia Vol. 16 No. 2 (2022): December
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.225 KB) | DOI: 10.5454/mi.16.2.1-7

Abstract

Tapai singkong is one of the popular fermented foods in Indonesia, which is processed from cassava tubers (Manihot utilissima ). The bacteria present during the fermentation process de Manihot utilissima determines the quality of Tapaisingkong. However, information about the bacteria of Tapai singkong is still limited.  Therefore, this study aimed to analyze the bacterial community of based on culturing techniques Tapai singkong and based on metagenomic sequencing with Next-Generation Sequencing (NGS) techniques. Five types of samples were Tapai singkong obtained from producers in Jakarta, Bogor, Tangerang, Band Tapai singkong ung, and Kediri-Indonesia. The bacterial community in this study was studied in from Kediri Tapai singkong because the taste was most favored by the panelists based on the hedonic test. Based on the culture technique using De Man Rogosa and Sharp Agar media, the two most abundant bacterial isolates were found. Based on the 16S rRNA gene sequence, both isolates were the same lactic acid bacteria (LAB), namely Pediococcus acidilactici DSM 20284, with 99.6% similarity. Based on metagenomic sequencing, it was found that the bacteria in the consisted of Firmicutes Tapai singkong (82%), Bacteriodetes (10%), unidentified bacteria (5%), and Verrucomicrobia (1%). The genus of Firmicutes was dominated by the LAB group, namely Pediococcus (61.23%), Weissella (4.8%), Lactobacillus (3.9%), Sporolactobacillus (2.2%), and Staphyloccocus (2.1%). The results of this study showed that the LAB group was most abundant in Tapai singkong . Therefore, the role of each LAB needs to be studied further to determine its role in the quality of Tapai singkong.
Hubungan Strategi Koping dengan Stres dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Kedokteran Tanamas, Patricia; Ayu, Astri Parawita; Ekowati, Ana Lucia; Suryani, Eva
Bahasa Indonesia Vol 22 No 3 (2023): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v22i3.3099

Abstract

Pendahuluan: Stres dan kualitas tidur yang buruk di kalangan mahasiswa kedokteran lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa prodi lainnya. Hal ini perlu dikelola dengan strategi koping yang tepat. Penggunaan strategi koping yang tidak tepat akan berdampak negatif pada kesehatan baik secara fisik maupun mental dan prestasi akademik. Para mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran, perlu mengetahui cara koping yang tepat untuk mengatasi stres sehingga dapat memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hubungan strategi koping dengan stres dan kualitas tidur pada mahasiswa FKIK UAJ angkatan 2018-2020. Metode: Studi potong-lintang dilakukan kepada 189 mahasiswa kedokteran FKIK UAJ angkatan 2018-2020 yang tidak memiliki gangguan tidur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42), BRIEF COPE, dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman dan regresi logistik. Hasil: Terdapat 22,2% mahasiswa kedokteran yang mengalami stres dan 43,9% mahasiswa kedokteran yang mengalami kualitas tidur yang buruk. Emotion-focused coping merupakan strategi koping yang sering digunakan oleh mahasiswa kedokteran di FKIK UAJ. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan kualitas tidur (r=0,48, p<0,001), stres dengan dysfunctional coping (r=0,44, p<0,001), dysfunctional coping dengan kualitas tidur (r=0,29, p<0,001). Melihat efek strategi koping dan stres terhadap kualitas tidur menggunakan regresi logistik dengan model signifikan secara statistik (x2(184)=38,59, p<0,001). Didapatkan hasil bahwa meningkatnya stres (OR=1,10, p<0,001) dan penggunaan dysfunctional coping (OR=1,12, p<0,05) dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kualitas tidur yang buruk. Simpulan: Tingkat keparahan stres memiliki hubungan dengan kualitas tidur. Stres dan dysfunctional coping menjadi prediktor untuk kualitas tidur yang buruk.
Epigenetic Alterations in Aging: A Brief Review Ekowati, Ana Lucia; Milas Siswanto, Ferbian
Journal of Urban Health Research Vol. 2 No. 3 (2024): Journal of Urban Health Research
Publisher : School of Medicine and Health Sciences, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/juhr.v2i3.5759

Abstract

Background: Extensive studies have reported the involvement of epigenetic dynamics in aging. Common epigenetic modifications in aging include the methylation of DNA, rearrangement of chromatin, and regulation of gene expression by non-coding RNA (ncRNA). Some important conclusions that have emerged from various studies in the past few decades are that the lifespan of living organisms is largely determined by epigenetics instead of genetics, where environmental and lifestyle influences that change epigenetic information have a dominant effect. Purpose: This study aims to review current understanding of the mechanisms involved in epigenetic regulation during aging that would provide new insights for the development of strategies to prevent aging. Methods: A search for literature regarding epigenetic regulations in biological aging was carried out in Web of Science and Scopus on “epigenetics” [AND] “aging”. In this study, we used a total of 73 articles published between 2010 and 2024. Results: Aging is accompanied by various alterations in epigenetic marks, including DNA methylation (global hypomethylation in non-CpG regions and hypermethylation OF CpG islands), rearrangement of chromatin (global reduction of histones and redistribution of histone modifications), and ncRNA (particularly miRNA). Epigenetic is a reversible molecular mechanism that allow therapeutic interventions to improve or reverse aging-related pathogenesis. Chemical-based epigenetic manipulation and lifestyle-based epigenetic reprogramming strategies can be developed to improve or reverse aging-related conditions. Conclusion: Based on extensive literature review, we found that epigenetic changes are potential biomarkers for early detection of aging and age-related diseases. Drugs that target key epigenetic signatures are therefore promising to intervene aging. Keywords: aging - age-related disease - biomarker - epigenetic regulation
Pengaturan MicroRNA pada Penuaan dan Kanker Ekowati, Ana Lucia; Telium, Havian Daulung
Muhammadiyah Journal of Geriatric Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Geriatric
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mujg.3.2.69-80

Abstract

Masalah penuaan merupakan masalah global karena jumlah populasi orang lanjut usia di dunia terus meningkat. Untuk mengatasi masalah penuaan, perlu dilakukan penatalaksanaan kehidupan para lansia supaya memiliki kualitas hidup yang baik dan sehat. Penuaan merupakan kondisi terkait penurunan fungsi fisiologis dan disertai dengan berbagai penyakit degeneratif yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap morbiditas dan mortalitas. Salah satu penyakit terkait penuaan yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia adalah kanker. MicroRNA (miRNA) merupakan non-coding RNA pendek (22 nukleotida) yang dapat mengatur ekspresi gen pada pasca transkripsi dengan mekanisme epigenetik. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa terjadi perubahan ekspresi miRNA tertentu yang terdapat pada sistem sirkulasi pada orang tua dan penderita kanker.  Hal ini dapat menunjukkan pengaturan miRNA pada penuaan dan kanker serta miRNA tertentu tersebut dapat dikembangkan sebagai biomarker penuaan dan penyakit kanker. Tujuan dari studi ini adalah memahami pengaturan miRNA pada penuaan dan kejadian kanker. Dari berbagai studi dapat disimpulkan bahwa miRNA mengatur ekspresi gen yang berperan dalam jalur persinyalan terkait penuaan dan penyakit kanker melalui beberapa hallmark penuaan yang kompatibel dalam patogenesis jenis kanker tertentu. Meskipun telah ditemukan beberapa kandidat miRNA terkait penuaan dan kanker, namun untuk sampai pada aplikasi miRNA sebagai biomarker masih terus dilakukan penelitian hingga saat ini.
Identifikasi peran hsa-miR-4454 pada penuaan kulit: Studi klinis dan bioinformatik Ekowati, Ana Lucia; William, William; Soeselo, Daniel Ardian; Siswanto, Ferbian Milas
Bahasa Indonesia Vol 24 No 1 (2025): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v24i1.5627

Abstract

Pendahuluan: Penuaan kulit adalah proses kompleks yang melibatkan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Berbagai parameter untuk mengevaluasi karakteristik kulit telah diusulkan. Namun, biomarker yang akurat untuk penuaan kulit dan hubungan mekanisme molekuler penuaan kulit masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi peran mikroRNA (miRNA) dalam regulasi epigenetik penuaan kulit sebagai kandidat biomarker dan target terapi. Metode: Profil ekspresi miRNA kakek dan cucu dari 2 famili Jawa dibandingkan untuk memilih kandidat miRNA yang memiliki perbedaan ekspresi pada jaringan kulit. Selanjutnya, miRNA yang mengalami perubahan ekspresi tersebut dianalisis fungsi dan perannya pada tingkat molekuler dengan pendekatan bioinformatika. Hasil: Hasil profiling menunjukkan miR-4454 yang konsisten mengalami peningkatan ekspresi pada kedua famili yaitu sebesar 3,318 pada famili I dan 9,315 pada famili II. Berdasarkan data dari GeneCards, miR-4454 memiliki ekspresi yang cukup tinggi pada kulit dan diekspresikan pada seluruh komponen sel. Analisis data dari GWAS mengindikasikan bahwa miR-4454 terlibat dalam pengaturan panjang telomer. Analisis gen target dengan menggunakan TargetScanHuman, miRTarBase, miRTargetLink dilanjutkan dengan pengayaan ontologi gen dan jalur molekuler dengan platform EnrichR menunjukkan miR-4454 berperan dalam regulasi produksi IL-12, respons terhadap radiasi, autofagi, metabolisme, FoxO signaling pathway, dan cellular senescence. Gen ataxia telangiectasia mutated (ATM) dan mitogen-activated protein kinase 14 (MAPK14) diduga berperan penting pada regulasi penuaan kulit akibat miR-4454 karena keterlibatannya pada cellular senescence. Simpulan: Pada penuaan kulit, ekspresi miR-4454 yang tinggi berpotensi digunakan sebagai kandidat biomarker dan dasar pengembangan target terapi. Gen ATM dan MAPK14 merupakan dua kandidat target miR-4454.   
LATIHAN YOGA DARING SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN AKTIFITAS FISIK PRALANSIA DAN LANSIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Santi, Bryany Titi; Lilis; Shinta, Angela; Gratia, Isadora; Agung, Nawanto; Adisuhanto, Marcella; Ekowati, Ana Lucia; Handayani, Maria Dara Novi
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i1.3886

Abstract

Yoga adalah kegiatan latihan fisik yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, mudah dilakukan di rumah dan sesuai untuk berbagai kalangan usia termasuk lanjut usia (lansia). Seringkali kelompok masyarakat yang mengikuti kegiatan ini adalah menengah keatas. Ada juga kelas yoga dalam jaringan (daring) dengan biaya sekitar ratusan ribu per bulan. Program kegiatan ini dibimbing langsung oleh instrutor yoga yang tersertifikasi. Kegiatan yoga lainnya yang terjangkau dapat diakses melalui video di Youtube, namun kendalanya adalah berisiko terjadinya cidera karena masyarakat tidakbelum memahami gerakan yoga yang sesuai dengan kondisi mereka. Informasi kegiatan  disebarkan melalui Whatapps group karyawan di lingkungan kampus Unika Atma Jaya dan RS Atma Jaya, dua gereja yang telah bersedia bekerjasama, dan WhatsApps group alumni. Kegiatan dilakukan menggunakan aplikasi Zoom setiap hari Sabtu dengan setiap dua minggu sekali pada jam 8 pagi dan durasi 100 menit. Pelatih yoga memberikan pengantar mengenai penjelasan dasar istilah-istilah yang akan sering digunakan selama kegiatan. Berdasarkan data kondisi kesehatan peserta, pelatih memberikan alternatif gerakan yoga yang sesuai. Melalui kegiatan yoga daring ini, maka dapat menjadi sarana untuk memfasilitasi pralansia dan lansia untuk melakukan aktifitas fisik yang rutin dan membuat peserta merasa bugar meskipun mereka memiliki penyakit kronis dan nyeri yang sudah terkontrol.
PENINGKATAN KESADARAN KESEHATAN MELALUI PEMERIKSAAN HBA1C DAN TSH DI KALANGAN UMAT GEREJA KATOLIK SANTO PETRUS DAN PAULUS Djaja, Nanny; Ratimanjari, Natasha Gabby; Tjhay, Francisca; Ekowati, Ana Lucia
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6481

Abstract

Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat gangguan regulasi glukosa. Di Indonesia, prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 10,8%. Penyakit tiroid, yang disebabkan oleh kelainan fungsi kelenjar tiroid, juga menjadi masalah kesehatan yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Pemeriksaan HbA1c dan TSH memiliki peran penting dalam deteksi dini dan pengelolaan kondisi ini. HbA1c mencerminkan kontrol glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir, sedangkan TSH digunakan untuk mendeteksi gangguan fungsi tiroid. Program bakti sosial yang diadakan di Gereja Katolik Santo Petrus & Paulus, Jakarta Barat, diikuti oleh 43 peserta. Hasilnya menunjukkan 6 orang (13,95%) memiliki kadar HbA1c ≥6,5%, di mana 4 orang baru terdiagnosa diabetes. Selain itu, 8 orang (18,60%) memiliki kadar TSH <0,45 mU/L, yang mengindikasikan kemungkinan hipertiroidisme. Program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan penyakit. Kegiatan serupa sebaiknya dilakukan secara rutin dengan tambahan edukasi kesehatan mengenai pencegahan penyakit tidak menular dan pola hidup sehat untuk dampak yang lebih luas
LATIHAN YOGA DARING SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN AKTIFITAS FISIK PRALANSIA DAN LANSIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Santi, Bryany Titi; Lilis; Shinta, Angela; Gratia, Isadora; Agung, Nawanto; Adisuhanto, Marcella; Ekowati, Ana Lucia; Handayani, Maria Dara Novi
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i1.3886

Abstract

Yoga adalah kegiatan latihan fisik yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, mudah dilakukan di rumah dan sesuai untuk berbagai kalangan usia termasuk lanjut usia (lansia). Seringkali kelompok masyarakat yang mengikuti kegiatan ini adalah menengah keatas. Ada juga kelas yoga dalam jaringan (daring) dengan biaya sekitar ratusan ribu per bulan. Program kegiatan ini dibimbing langsung oleh instrutor yoga yang tersertifikasi. Kegiatan yoga lainnya yang terjangkau dapat diakses melalui video di Youtube, namun kendalanya adalah berisiko terjadinya cidera karena masyarakat tidakbelum memahami gerakan yoga yang sesuai dengan kondisi mereka. Informasi kegiatan  disebarkan melalui Whatapps group karyawan di lingkungan kampus Unika Atma Jaya dan RS Atma Jaya, dua gereja yang telah bersedia bekerjasama, dan WhatsApps group alumni. Kegiatan dilakukan menggunakan aplikasi Zoom setiap hari Sabtu dengan setiap dua minggu sekali pada jam 8 pagi dan durasi 100 menit. Pelatih yoga memberikan pengantar mengenai penjelasan dasar istilah-istilah yang akan sering digunakan selama kegiatan. Berdasarkan data kondisi kesehatan peserta, pelatih memberikan alternatif gerakan yoga yang sesuai. Melalui kegiatan yoga daring ini, maka dapat menjadi sarana untuk memfasilitasi pralansia dan lansia untuk melakukan aktifitas fisik yang rutin dan membuat peserta merasa bugar meskipun mereka memiliki penyakit kronis dan nyeri yang sudah terkontrol.