Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

SISTEM MONITORING PEMILAH PRODUK HOLTIKULTURA (TOMAT) GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI CV. SMART FARM Arif, Ahmad; Wahid, Abdul
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 7 No. 3 (2023): JATI Vol. 7 No. 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v7i3.7053

Abstract

Di era digitalisasi sekarang ini hampir semua peralatan memanfaatkan teknologi. Salah satu pemanfaatan dapat diterapkan pada sistem pemilah untuk memonitoring jumlah item dan total produksinya atau sortirnya. Sistem ini dirancang agar dapat memudahkan pelaku usaha dalam menerima informasi sekitar produk yang baik atau tidak, mengatur batas maksimal produksi, serta pemilahan yang diisesuaikan dengan warna dari produknya. Dengan diterapkan sistem ini diharapkan dapat mapu memberikan efek yang baik bagi para pelaku usaha dalam memilah produk yang baik, serta dapat meminimalisir waktu proses pemilahan. Pengujian dan penempatan sistem dilakukan pada suatu unit usaha dimana pada beberapa parameter ukur seperti warna yaitu pemilahan 3 warna antara lain merah, kuning dan hijau serta jumlah masing – masing item dan total produksinya dengan menggunakan mikrokontroler ESP32, Sensor warna TCS 3200, Sensor Inframerah dan motor servo yang terhubung dengan jaringan internet untuk mengirim informasi hasil pada sebuah smartphone atau android yang sudah dilengkapi dengan aplikasi Blynk. Data ideal yang dibutuhkan pada produk holtikultura(tomat) data level optimal yang dibutuhkan yaitu warna merah, kuning dan hijau. Dengan menggunakan sensor warna dengan type TCS 3200 maka dapat mengetahui nilai kalibrasi dari warna produk tersebut. Sedangkan sensor inframerah berfungsi untuk menghitung item yang masuk pada baki sesuai dengan kriteria warnanya, total produksi dan mengakhiri proses pemilahan jika total produksinya sudah mencapai batas maksimal yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan memberikan informasi seputar produk yang dipilah melalui aplikasi Blynk yang dapat diakses pada smartphone atau android.
PENINGKATAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA GARMENT PADA NOVI KONVEKSI TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA Abdul Wahid

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.795 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v4i2.949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jalannya roda perusahaan baik pada lingkungan internalmaupun ekstrernal, dalm hal ini dilakukan analisis POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dan juganmenggunakan analisis SWOT, dan merumuskan alternatif dan strategi untuk pengembangan usaha khususnyamenitik beratkan pada aspek Sumber Daya Manusia pada perusahaan Novi Konveksi. Penelitian ini menggunakanpenelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian inimenunjukkan pengelolaan perusahaan yang terdiri atas Planning, Organizing, Actuating, Controlling, data yangdi ambil terdiri atas empat aspek, yaitu keuangan, produksi, pemasaran dan SDM yang telah berjalan sesuai darijobdisknya dengan baik. Namun ada sedikit kenda yang terjadi dilapangan yaiyu permasalahan yang terjadi didalam perusahaan mengenai permasalahan SDM yaitu besarnya tingkat turnover karyawan perusahaan.Sementara untuk analisis lingkungan eksternal menggunakan Porter’s Five Forces, menunjukkan tingkatpersaingan yang tinggi, dan kekuatan penawaran pembeli dan pemasok yang cukup tinggi. Oleh karena itu strategiyang digunakan untuk pengembangan usaha adalah strategi diferensiasi.
Pendekatan Ekonomi Sirkular Dalam Industri Tembakau : Mendaur Ulang Limbah WWTP Menjadi Kompos Kaya Nutrisi Melalui Proses Anaerobik Tri Figur Fuad; Abdul Wahid
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of circular economy principles is crucial for industries to achieve sustainability, including the tobacco industry which generates significant organic waste in the form of sludge from its Wastewater Treatment Plant (WWTP). This study demonstrates a circular economy model by upcycling WWTP sludge into nutrient-rich compost using anaerobic digestion (AD) technology. The AD process was conducted on the sludge at a laboratory scale under mesophilic temperature conditions. The quality of the final compost product (digestate) was evaluated based on physicochemical parameters and compared with national compost quality standards. The results showed that the AD process successfully transformed the sludge into a stable and nutrient-rich material. The final product's C/N ratio reached 20:1, which is ideal for soil application. The contents of total N (1.6%), Phosphorus (P₂O₅ 1.1%), and Potassium (K₂O 0.9%) indicate its potential as an effective organic fertilizer. The quality of the compost produced was proven to meet the SNI 19-7030-2004 quality standard. This study confirms that upcycling sludge via AD is a feasible and effective approach to implementing a circular economy in the tobacco industry, turning a waste burden into a valuable product and supporting sustainable agriculture.
Implementasi Metode FMEA untuk Mereduksi Cacat Produk pada Proses Produksi Sandal di Departemen Plong Amiruddin, Mochamad; Abdul Wahid
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Bossbi, as one of the sandal manufacturers, faces challenges related to defective products originating from the initial production process. This study aims to implement the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method to identify, analyze, and prioritize corrective actions to reduce product defects in the Plong Department. This study uses a quantitative descriptive approach with data collection for two months (January-February 2025) through observation and interviews. The results of the study identified three dominant types of defects from a total production of 177,990 pairs of sandals, namely asymmetrical patterns (39.95%), uneven edges (31.14%), and inappropriate sizes (28.92%). The FMEA analysis produces a Risk Priority Number (RPN) value for each failure mode, where 'asymmetrical patterns' obtained the highest RPN value of 224, followed by 'inappropriate sizes' (RPN = 189), and 'uneven edges' (RPN = 175). The highest RPN value indicates that 'asymmetrical pattern' is the most critical risk caused by imprecise material placement and rushed operators. Based on these priorities, it is recommended that corrective actions be taken in the form of making jigs (assistive tools), standardizing operational procedures (SOPs), and scheduling regular machine maintenance. The implementation of FMEA has proven effective as a tool for mapping risks and providing a basis for measurable improvement proposals to significantly improve product quality.
Pengembangan Kampung Tempe Parerejo Melalui Pendampingan Sistem Produksi Tempe Berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA) Hermansyah, Muhammad; Mas'ud, M. Imron; Munir, Misbach; Wahid, Abdul; Nuriyanto , Nuriyanto
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 9 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i9.8639

Abstract

Kampung Tempe Parerejo merupakan sentra usaha kelompok masyarakat yang terletak di desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Terdapat beberapa warga masyarakat desa Parerejo yang membuka usaha pembuatan tempe walaupun usaha tersebut masih bersifat usaha kecil (UMKM). Bekerja dalam bidang pengolahan hasil pertanian, termasuk usaha pembuatan tempe dan turunannya yang telah berlangsung cukup lama, sehingga terbentuk beberapa kelompok usaha yang memerlukan perbaikan dalam naungan Kampung Tempe Parerejo. Perbaikan sistem produksi tempe sebagai sentra produksi diperlukan ketersediaan alat produksi dan bahan baku kedelai yang cukup, biasanya sulit didapat pada waktuwaktu tertentu. Program pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan perbaikan sistem produksi tempe dilakukan secara partisipatif dengan pelibatan seluruh masyarakat usaha melalui perbaikan sistem produksi, termasuk pemasaran dan strategi pengembangannya. Tujuan Penelitian adalah memperbaiki sistem produksi tempe melalui analisis kebutuhan, partisipasi aktif dan pengembangan usaha yang berorientasi produktivitas kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem produksi tempe yang produktif dapat membantu meningkatkan kinerja UMKM dan pengembangan Kampung Tempe Parerejo
Unlocking circularity: A PESTLE-SWOT analysis for sustainable black soldier fly (BSF) larvae waste valorization in an emerging economy context (Case study: Pasuruan, Indonesia) Wahid, Abdul; Suhartini, Sri; Asmaul Mustaniroh, Siti; Nurika, Irnia
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 8, No 3 (2025)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2025.008.03.3

Abstract

Escalating organic waste poses a global challenge, particularly in emerging economies like Indonesia. The Circular Economy (CE) framework, utilizing Black Soldier Fly (BSF) larvae for waste valorization, offers a promising sustainable solution, yet successful implementation requires understanding contextual factors. This study analyzed external (PESTLE) and internal (SWOT) factors influencing CE adoption in BSF-based organic waste management in Pasuruan Regency, Indonesia. A mixed-methods approach with surveys of 30 BSF entrepreneurs and expert consultations was employed. PESTLE analysis identified macro-environmental influences, informing the SWOT analysis. Weighted scores for SWOT factors assessed BSF enterprises' strategic positioning. Key opportunities include rising market demand for BSF products and growing partnerships. Strengths are existing cooperation networks and BSF's waste reduction efficiency. However, significant weaknesses like limited CE understanding, reliance on basic technology, and lack of supportive regulations, coupled with threats like high infrastructure costs and limited advanced processing knowledge, create challenges. Overall Internal Factors Analysis Summary/IFAS (-0.15) and External Factors Analysis Summary/EFAS (-0.53) scores indicate a defensive strategic position. Unlocking circularity for BSF waste valorization in Pasuruan necessitates addressing regulatory gaps, enhancing technical capacity and CE knowledge, and fostering multi-stakeholder collaborations. Strategic interventions in policy, finance, and technology are crucial for transitioning towards a sustainable BSF-CE model.