Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Teknika

Perlakuan Awal Makroalga Gracilaria Sp Menggunakan Deep Eutectic Solvent Untuk Produksi Glukosa Nainggolan, Delima; Hasannah, Cintiya Septa; Aeni, Alfieta Rohmaful; Sudiyani, Yanni; Muryanto, Muryanto
TEKNIKA Vol. 19 No. 2 (2025): Teknika Mei 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15522530

Abstract

Produksi gula dalam negeri di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan nasional. Pada tahun 2022, permintaan gula mencapai 6 juta ton, sementara produksi hanya 2,2 juta ton, sehingga terjadi kekurangan sebesar 3,8 juta ton. Kesenjangan ini diperkirakan akan meningkat, dengan proyeksi permintaan mencapai 9,81 juta ton pada tahun 2030. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk meningkatkan produksi glukosa, terutama untuk kebutuhan industri dan energi terbarukan. Penelitian ini mengeksplorasi potensi Gracilaria sp., sejenis makroalga merah, sebagai bahan baku produksi glukosa menggunakan pelarut eutektik dalam (deep eutectic solvent/DES). Proses hidrolisis dilakukan dengan variasi konsentrasi DES (20%, 30%, 50%, dan 90%) pada suhu 60°C, 80°C, dan 100°C selama 60 menit. Hasil menunjukkan bahwa suhu optimal untuk produksi glukosa adalah 60°C. Konsentrasi DES paling efektif adalah 20%, yang menghasilkan glukosa sebesar 1,36%. Temuan ini menunjukkan bahwa Gracilaria sp. berpotensi menjadi sumber glukosa alternatif melalui metode pengolahan yang ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengembangan teknologi berbasis makroalga untuk meningkatkan ketersediaan glukosa nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Pretreatment Makroalga Gracilaria SP (Rhodophyta) Menggunakan (DES) Menjadi Glukosa Secara Enzimatik Padilah, Putri Nur; Hasanah, Cintiya Septa; Aeni, Alfieta Rohmaful; Sudiyani, Yanni; Muryanto, Muryanto
TEKNIKA Vol. 19 No. 3 (2025): Teknika September 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15688814

Abstract

Produksi gula nasional di Indonesia mengalami defisit yang signifikan, sehingga memerlukan solusi alternatif guna meningkatkan produksi glukosa. Penelitian ini mengkaji potensi makroalga Gracilaria Sp. Dalam menghasilkan glukosa melalui proses hidrolisis setelah perlakuan awal menggunakan larutan Deep Eutectic Solvent (DES). DES disiapkan menggunakan campuran asam oksalat dan etilena glikol dengan variasi konsentrasi 20%, 30%, 50%, dan 90% pada suhu 60°C, 80°C, dan 100°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan awal pada suhu 80°C dengan konsentrasi DES 50% paling efektif dalam menurunkan kadar lignin dan meningkatkan ketersediaan glukosa. Pada kondisi ini, kadar glukosa tertinggi tercatat sebesar 2.300 % pada suhu 80°C setelah hidrolisis enzimatis selama 72 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa makroalga Gracilaria Sp. dengan perlakuan DES berpotensi menjadi sumber alternatif glukosa yang ramah lingkungan.
Pengaruh Suhu Pada Proses Sintesis Etanol dan Furfural Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menggunakan Deep Eutectic Solvents (DES) Shakila, Marcela; Hasannah, Chintya Septa; Aeni, Alfieta Rohmaful; Muryanto, Muryanto
TEKNIKA Vol. 19 No. 3 (2025): Teknika September 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17305089

Abstract

AbstrakTandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah limbah dengan kandungan lignuselulosa yang tinggi, hal tersebut menghambat kemampuannya untuk diproduksi menjadi bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kandungan lignin pada TKKS melalui proses pretreatment menggunakan Deep Eutectic Solvent (DES). DES disintesis dari campuran Kolin Klorida, Asam Oksalat, dan Etilen Glikol (CH:OA:EG) sebagai donor dan akseptor ikatan hidrogen. Pretreatment dilakukan selama 180 menit dengan variasi suhu 80, 100, 120, dan 140°C. Analisis lignin menggunakan metode National Renewable Energy Laboratory (NREL), furfural ditentukan dengan spektrofotometri UV-Vis, sedangkan bioetanol menggunakan HPLC. Hasil menunjukkan bahwa kondisi optimum dicapai pada suhu 140°C dengan kandungan lignin tersisa 17,79%, glukosa 3,05%, bioetanol 21.896 ppm (2,19%), dan furfural 0,34%. Penurunan lignin ini menunjukkan efektivitas DES dalam memecah struktur lignoselulosa TKKS sehingga meningkatkan ketersediaan gula sederhana untuk produksi bioetanol. Dengan demikian, metode ini berpotensi mendukung pemanfaatan limbah perkebunan sawit menjadi produk bernilai tambah sekaligus mendukung pengembangan energi terbarukan. Kata kunci:TKKS, Bioetanol, Furfural, DES, Pretreatment